Anda di halaman 1dari 13

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

ANALISIS BEP

PRESENTATION START
Nama ANGGOTA :
KELOMPOK 8

OYA

01 03
ARLINI ERVI YULITA
MARDHIAH
200420131 200420107

MAULIDAR FAJRI
02 04
USRATUL HASANAH
200420122 200420024
Definisi Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) dapat di artikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan
itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut sanggup terjadi jika perusahaan dalam
operasinya memakai biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan
biaya variabel.

Pengertian analisa break even berdasarkan Sigit (1993, p. 2) ialah suatu cara atau suatu teknik yang
digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah)
penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan
tidak pula memperoleh laba.
Analisis Break Even Point
Analisa Break Even Point (BEP) ialah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan
antara BaiayaTetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Sering pula
disebut “Cost – Profit – Volume analysis (C.P.V. analysis).

Biaya yang dikeluarkan perusahan sanggup dibedakan menjadi sebagai berikut:


*Variabel Cost
*Fixed Cost
*Semi Variabel Cost
Analisis break even sanggup membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:

a) Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan biar perusahaan tidak


mengalami kerugian
b) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c) Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan biar perusahaan tidak menderita rugi.
d) Untuk mengetahui bagaimana imbas perubahan harga jual, biaya dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Analisis Break Even Point berkhasiat apabila beberapa asumsi dasar
dipenuhi. Asumsi – asumsi tersebut adalah:

1. Bahwa biaya pada banyak sekali tingkat kegiatan sanggup diperkirakan jumlahnya
secara tepat. Dengan demikian perubahan tingkat produksi sanggup dijabarkan
menjadi perubahan tingkat biaya.
2.Biaya yang sanggup diperkirakan itu sanggup dipisahkan mana yang bersifat fariabel
dan mana yang merupakan beban tetap (fixed cost). Analisa Break even hanya
sanggup dihitung bilamana sebagian biaya merupakan bebean tetap.
3.Tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi, artinya apa yang diproduksi
dianggap terjual habis. Dengan demikian tingkat persediaan barang jadi tidak
mengalami perubahan, atau perusahaan sma sekali tidak menyediakan stoc barang
jadi.
Break Event Point Dalam Seleksi Proses Produksi

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan


sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi
perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan. Dalam
perencanaan produksi kita selalu menginginkan biar diperoleh perencanaan
produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang
gampang alasannya ialah banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Karena itu
perencanaan harus dibentuk ketat namun tidak kaku, artinya sanggup dirubah
jikalau diharapkan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan biar
tidak menimbulkan kesulitan. Banyak keputusan-keputusan seleksi proses
bersangkutan dengan kapitas-kapasitas peralatan atau proses alternatif untuk
memproduksi tingkat keluaran tertentu.
Penentuan Nilai Break Even Point

Setiap pengusaha atau pemilik modal


sebelum menanamkan uang atau modal
pada sebuah perjuangan niscaya akan
menghitung untung rugi perjuangan yang
akan digeluti terlebih dahulu. Lebih jauh
lagi, hitungan wacana berapa usang waktu
yang dibutuhkan untuk balik modal alias
titik impas mutlak perlu dilakukan.
Pendekatan
Grafik
Penentuan break even point pada
grafik, yaitu pada titik dimana terjadi
persilangan antara garis penghasilan
penjualan dengan garis biaya total.
Keterbatasan Analisis Break Even Point

Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya


apabila titik break even dapat dipertahankan
selama periode tertentu. Keadaan ini dapat
dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga
jual dalah konstan, karena naik turunnya harga
jual dan biaya akan mempengaruhi titik break
even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar
untuk diterapkan.
Kesimpulan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk mengetahui pada volume
penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai keuntungan
tertentu.

Analisis Break Even Point secara umum dapat memperlihatkan gosip kepada pimpinan,
bagaimana contoh hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh pada level penjulalan tertentu.

Analisis break even dapat dirasakan keuntungannya apabila titik break even sanggup
dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila
biaya-biaya dan harga jual ialah konstan, alasannya ialah naik turunnya harga jual
dan biaya akan mensugesti titik break even.
SARAN
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam
produk maka komposisi atau perbandingan antara satu
produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap.
Karena keadaan ini sanggup dipertahankan apabila biaya-
biaya dan harga jual ialah konstan, alasannya ialah naik
turunnya harga jual dan biaya akan mensugesti titik break
even.

Jadi,Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk


mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah
suatu perusahaan akan mencapai keuntungan tertentu.
THANK YOU
SEMOGA BERMANFAAT ILMUNYA

Anda mungkin juga menyukai