Anda di halaman 1dari 14

Masuknya Agama Islam di Nusa

Tenggara Timur
Faktor pendukung masuknya agama
Islam di Nusa Tenggara Timur
• Letak wilayah NTT strategis
– Wilayah NTT memiliki banyak pelabuhan alam
– Wilayah NTT terletak di jalur pelayaran yang ramai
• Wilayah NTT sebagai penghasil cendana
• Berkembangnya kota bandar di pesisir utara
pulau jawa
• Tumbuhnya kerajaan Islam di berbagai kawasan
timur Indonesia
• Persaingan kekuasaan portugis dan VOC atau
Belanda di NTT
Ntt memiliki banyak pelabuhan alam
• Menurut berita Cina pada abad ke-13, di pulau
Timor telah memiliki 12 bandar yang ramai
dikunjungi kapal dagang (Groeneveldt, 1989)
• Ke 12 bandar tersebut antara lain: atapupu,
Mena, Oekusi, Lifao, Soliu, Naikliu, Kupang,
Hanbo, Tarba, Teres, Nunkolo, Boking,
Motadikin, kolbano
1) Di pulau Alor dan Pantar: taramana, kui, kokar, kolana,
batulolong, pura, nukawila, kabir dan kalabahi
2) Di pulau Solor: menanga, lohayong, dan Pamakayo
3) Di pulau adonara: sagu, bai, waiwadan, waiwerang, adonara
4) Di pulau Lomblen: balauring, lewoleba, lamalerap, waipukang
5) Di Pulau Besar
6) Palue
7) Permana besar
8) Rinca dan komodo: Rinca dan Komodo
9) Mules
10) Ende: ekoreko dan Pantan
11) Flores: lela, sikka, geliting, ngangaba, maunori, mauponggo,
mborong, iteng, ngawoja, riung, kewa, marapokot, kaburea,
ngalili, kewa, konga, lewolaga, larantuka, reo, labuhan bajo,
aimere, maumbawa, robek
12) Sumba: waikelo, waingapu, maujawa, melolo, benda, waimina,
rua, watumbuka, katewela, baing, memboro/menanga, tapil
(inventarisasi land use ntt, 1967
Awal masuknya agama Islam di
NTT
• Penyebar agama Islam pada awal masuknya
agama Islam di NTT adalah para pedagang dan
ulama
• Bandar-bandar yang sangat strategis di pinggir
jalan dagang yang ramai menjadi pangkal
masuknya agama Islam
• Agama Islam paling awal di NTT masuk di sekitar
lokasi bandar strategis di pulau Ende, pulau
Solor, dan pulau Alor. Mengapa?
• Menurut Munandjar dalam buku sejarah islam
di NTT, agama Islam masuk pertama kali di
pulau Solor di Menanga abad ke 15 yg dibawa
oleh seorang ulama pedagang dari Palembang
yang bernama Syahbudin bin Salman Al Faris
yang kemudian disebut Sultan Menanga.
• Dia kawin dengan putri raja Sangaji Dasi
• Dia membangun kampung Islam yang pertama
kali yaitu di Menanga.
• Untuk menunjang pengajaran agama dibangun
sebuah surau untuk kegiatan keagamaan
• Tokoh lain yang kemudian datang dan menjadi
penyebar agama Islam di pulau Solor adalah
bangsawan dari Ternate bernama Syarif Sutan Sahar
yang datang ke pulau Solor bersama istrinya
bernama Syarifah al Mansyur beserta rombingan dan
menetap di Lamakera, Solor.
• Pada waktu VOC memindahkan pusat kedudukannya
ke Kupang pada tahun 1657, pasukan Solor dibawah
pimpinan Syarif sutan Sahar(Atulaganama) ikut
diperbantukan
• Atulaganama kemudian menjadi perintis penyebaran
agama Islam di batubesi (oeba) dan kampung Solor.
Pulau Ende
• Tempat kedua yang menjadi tempat paling
awal masuknya agama Islam adalah pulau Ende
• Pulau ende merupakan salah satu bandar
penting yang banyak dikunjungi para pedagang
dari Minangkabau, Jawa, Bugis, Makasar dan
Ternate
• Pulau Ende mempunyai dua pelabuhan alam
yang baik yakni: Ekoreko dan Pantan
• Agama Islam pertama kali masuk di pulau
Ende pada tahun 1550 dibawa oleh para
pedangan dari Jawa, Ternate, dan Gowa.
• Pada tahun 1631 untuk mendukung kegiatan
keagamaan maka dibangun masjid yang
pertama kali di desa Rorurangga
Pulau Alor
• Tempat ketiga yang merupakan tempat paling awal
masuknya agama Islam di NTT adalah di pulau Alor.
• Pigaffeta, salah seorang rombongan Magelhaens
tahun 1522, mengatakan bahwa di Alor waktu itu
terdapat kampung Islam bernama Kampung Maluku
• Agama Islam di pulau Alor disebarkan oleh para
pedagang dan mubalig dari Jawa, Ternate, Bugis,
Makassar dan Minangkabau
• Tempat paling awal masuknya agama Islam di pulau
Alor yakni di Gelubala, Baranusa pada tahun 1522.
• Disebarkan oleh seorang tokoh bernama Muhtar
Likur yang datang dari Ternate.
• Karena tempat tersebut pertama kali agama Islam
masuk di Alor, kampung tersebut diberi nama
Kampung Kur’an atau Abang Koraa
• Pada 1573 datang pula beberapa tokoh penyebar
agama Islam dari Ternate yakni: Jou Gogo, Abdullah,
Ilyas Gogo, Sulaiman Gogo dan Kima Gogo.
• Mereka menjadi perintis penyebaran agama Islam di
beberapa tempat di pulau Alor dan Solor.
• Ilyas Gogo menetap di pulau Solor dan aktif
menjadi penyebar agama Islam di Solor
• Abdullah dan Jou Gogo menetap di Gelubala
• Sulaiman Gogo menyebarkan agama Islam di
Pandai dan Kima Gogo menyebarkan agama Islam
di Larabahing, Kui
• Seorang mubalig yang datang dari Jawa
menyebarkan agama Islam di Kumbawutung, Alor
Kecil
• Seorang Tokoh bernama Kau Kang Saku belajar
agama Islam di Blangmerang, dan menjadi
pembina agama Islam di Alor Kecil
• Tokoh Singanaha dari Ternate menyebarkan agama Islam di
Alor Besar.
• Seorang ulama pendatang dari Ternate bernama Usman Barkat
menjadi perintis penyebaran agama Islam di Kolajahi, Pantar
• Berita Pigafetta tahun 1522 dalam pelayaran menuju Batu
Gede mereka melawati pulau Lomblen, disebutkan bahwa di
bagian utara pulau Lomblen telah ada bandar yang ramai yaitu
Kalikur
• Banyak pedagang dan ulama dari Ternate, Tidore, telah
mengenal bandar tersebut dan singgah, sehingga diperkirakan
sudah ada pemeluk Islam disana
• Mengingat pulau Solor, Adonara dan Lomblen telah dikuasai
Ternate dan baru menyerahkan daerah tersebut kepada VOC
pada tahun 1683
kesimpulan
• Agama Islam yang tertua masuk dan tersebar di
sekitar lokasi pelabuhan yang strategis yakni bandar
atau pulau kecil yang memiliki pelabuhan alam dan
banyak dikunjungi kapal dagang yang membawa para
pedagang dan mubalig.
• Saluran yang digunakan yaitu perkawinan dengan
keluarga tokoh masyarakat
• Syaratnya mudah yakni mengucap kalimat syahadat
• Pola penyebaran agama Islam pada awalnya bersifat
individual, belum ditunjang sistem organisasi dan
lembaga pendidikan formal serta sistem informasi
kelompok sasaran

Anda mungkin juga menyukai