Anda di halaman 1dari 21

Sejarah

Islam Sulawesi

Disusun oleh : Kelompok 5


Ari anggara
Fajar trimiharja
Nanda diah tiara
Rosita ampuna
Zahrotul ulum

Pendidikan
Sejarah Islam Di
Sulawesi
Pembahasan

A. Sejarah
Awal
Islam Sulawesi

B. Kerajaan C. Peninggalan
Islam Di Sejarah Islam
Sulawesi Di Sulawesi
Lam 1
A. Sejarah
Awal Islam
Ribuan pulau yang ada di Indonesia,
Sulawesi
sejak lama telah menjalin hubungan dari
pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi
maupun motivasi politik dan kepentingan
kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar
dakwah menembus dan merambah Celebes
atau Sulawesi. Menurut catatan company
dagang Portugis yang datang pada tahun
1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini
sudah bisa ditemui pemukiman Muslim di
beberapa daerah. Meski belum terlalu besar,
namun jalan dakwah terus berlanjut hingga
menyentuh raja-raja di Kerajaan Goa yang
beribu negeri di Makassar.
Lam 2

Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin


al Awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng
Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah
sampai pula pada ayahanda Sultan Alaidin yang bernama
Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih dulu memeluk Islam.
Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa
kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.
Lam 3

Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu


terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka. Mereka
adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk
ri Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas,
yang bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal
Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Makassar.
Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh Kerajaan Goa inilah yang
melanjutkan perjalanan ke wilayah lain sampai ke Kerajaan Bugis,
Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan Paloppo.
B. Kerajaan Islam
Di Sulawesi

Pada abad ke 15 di Sulawesi berdiri beberapa kerajaan,


diantaranya dari suku bangsa Makasar (Gowa dan Tallo) dan
Bugis (Luwu, Bone, Soppeng dan Wajo). 2 kerajaan yang
memiliki hubungan baik yaitu kerajaan Gowa dan Tallo. Ibu
kota kerajaannya adalah Gowa yang sekarang menjadi
Makasar. Kerajaan ini pada abad ke 16 sudah menjadi daerah
islam. Masuk dan berkembangnya Islam di Makasar atas juga
datuk Ribandang (Ulama adat Minangkabau). Secara resmi
kerajaan Gowa Islam berdiri pada tahun 1605 M.
Lam 1
Sultan Alaudin (1605-1639 M) raja pertama Islam di Gowa-
Tallo. Kerajaan ini adalah negara maritim yang terkenal
dengan perahu-perahu layarnya dengan jenis Pinisi dan
lImbo. Pada masa Sultan Alaudin berkuasa, Islam mengalami
perkembangan pesat yang daerah kekuasaannya hampir
mencakup seluruh daerah Sulawesi. Ia wafat pada tahun
1939 M, setelah menjadi raja selama 34 tahun dan digantikan
putranya yang bernama Muhammad Said.

Muhammad Said (1639-1653 M). Raja ini berkuasa selama 14


tahun.

Sultan hasanuddin (1653-1669 M). Sultan ini sebagai


pengganti dari Muhammad Saed. Pada masa Sultan
hasanuddin berkuasa, Gowa Tallo mencapai puncak
kejayaannya. Wilayah kekuasaannya sampai ke pulau Selayar,
Butung, Sumbawa dan Lombok. Ia berkuasa selama 16 Tahun.
Lam 2
C. Peninggalan Sejarah Lam 1
Islam Di Sulawesi

Batu Pelantikan Raja (Batu Pallantikang)


Batu petantikan raja (hatu pallantikang) terletak di sebelah tenggara
kompleks makam Tamalate. Dahulu, setiap penguasa baru Gowa-Tallo di
sumpah di atas batu ini (Wolhof dan Abdurrahim, tt : 67). Batu
pallantikang sesungguhnya merupakan batu alami tanpa pembentukan,
terdiri dari satu batu andesit yang diapit 2 batu kapur. Batu andesit
merupakan pusat pemujaan yang tetap disakralkan masyarakat sampai
sekarang. Pe-mujaan penduduk terhadap ditandai dengan banyaknya
sajian di atas batu ini. Mereka meyakini bahwa batu tersebut adalah batu
dewa dari kayangan yang bertuah
Lam 2
Mesjid Katangka
Lam 3
Makam Syekh Yusuf
Kompleks makam ini terletak pada dataran rendah Lakiung di
sebelah barat Msjid Katangka. Di dalam kompleks ini terdapat 4
buah cungkup dan sejumlah makam biasa. Makam Syekh Yusuf
terdapat di dalam cungkup terbesar, berbentuk bujur sangkar Pintu
masuk terletak di sisi Selatan. Puncak cungkup berhias keramik.
Makam ini merupakan makam kedua. Ketika wafat di pengasingan,
Kaap, tanggal 23 Mei 1699, beliau dimakamkan untuk pertama
kalinya di Faure, Afrika Selatan. Raja Gowa meminta kepada
pemerintah Belanda agar jasad Syekh Yusuf dipulangkan dan
dimakamkan di Gowa. Lima tahun sesudah wafat (1704) baru
permintaan tersebut dikabulkan. Jasadnya dibawa pulang bersama
keluarga dengan kapal de Spiegel yang berlayar langsung dan Kaap
ke Gowa. Pada tanggal 6 April 1705, tulang kerangka Syekh Yusuf
dimakamkan dengan upacara adat pemakaman bangsawan di
Lakiung. Di atas makamnya dibangun kubah yang disebut kobbanga
oleh orang Makassar.
Lam 4

Makam Syekh Yusuf mempunyai dua nisan


tipe Makassar, terbuat dari batu alam yang
permukaannya sangat mengkilap. Hal ini dapat
terjadi karena para peziarah selalu menyiramnya
dengan minyak kelapa atau semacamnya.
Sampai sekarang peziarah masih sangat ramai
mengunjungi tokoh ulama (panrita)dan
intelektual (tulnangngasseng) yang banyak
berperan dalam perkembangan dan kejayaan
kerajaan Gowa-Tallo abad pertengahan.
Dalam lontarak "Riwayakna Tuanta Salamaka ri
Gowa7, Syekh Yusuf dianggap Nabi Kaidir (Abu
Hamid, 1994: 85). la tokoh yang memiliki
keistimewaan, seperti berjalan tanpa berpijak di tanah.
Dalam usia belia ia sudah tamat mempelajari kitab fiqih
dan tauhid. Guru tarekat Naqsabandiayah, Syattariyah,
Ba'alaniiyah, dan Qa-driyah.
Wawasan sufistiknya tidak pernah menyinggung
pertentangan antara Hamzah Fanzuri yang me-
ngembangkan ajaran Wujudiyah dan Syekh Nuruddin
ar-Raniri.

Lam 5
Benteng Tallo

Benteng Tallo terletak di muara sungai Tallo. Benteng


dibangun dengan menggunakan bahan batu bata, batu
padas/batu pasir, dan batu kurang. Luas benteng
diperkirakan 2 kilometer Bardasarkan temuan fondasi dan
susunan benteng yang masih tersisa, tebal dinding benteng
diperkirakan mencapai 260 cm.
Akibat perjanjian Bongaya (1667) benteng dihancurkan.
Sekarang, sisa-sisa benteng dan bekas aktivitas berserakan.
Beberapa bekas fondasi, sudut benteng (bastion) dan batu
merah yang tersisa sering dimanfaatkan penduduk untuk
berbagai keperluan darurat, sehingga tidak tampak lagi bentuk
aslinya. Fondasi itu mengelilingi pemukiman dan makam raja-
raja Tallo.
Lam 6
PERTANYAAN
KELOMPOK 1 : Isnaeni Dwi
Mengapa Kerajaan Goa berkembang pesat
pada masa Raja Alaudin ?
Jawab :
Karena pada masa sultan alaudin berkuasa
kerajaan ini terkenal negara maritim dengan
perahu-perahu layarnya dengan jenis Pinisi
dan Ilmbo.
Kelompok 2 : Liani Widiasti
Apa peranan sunan giri pada perkembangan
islam di sulawesi
Jawab :
Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang
banyak didatangi oleh santri dari luar Jawa,
seperti ternate dan hiu. Pada abad ke 16 di
sulsel telah berdiri kerajaan Hindu gowa dan
tallo. Penduduknya banyak memeluk agama
islam karena hubungannya dengan Kesultanan
Ternate.
Kelompok 3 : Fatmawati
Raja siapa saja yang terkenal di sulawesi ? berikan alasan yang
menyebabkan terkenal!
Jawab :
1. Sultan Alaudin, raja pertama islam di Gowa-Tallo. Pada masa
kekuasaannya, Islam mengalami perkembangan yang sangat pesat yang
daerak kekuasaannya hampir mencakup seluruh daerah Sulawesi.
2. Muhammad Said. Raja ini berkuasa selama 4 Tahun. Perkembangan
Makasar maju pesat sebab Bandar transit, bahkan Sultan Muhammad
Said jugs pernah mengirimkan pasukan ke maluku untuk membantu
rakyat maluku berperang melawan Belanda.
3. Sultan Hasanuddin. Pada masa kekuasaannya, Gowa-Tallo mencapai
puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaanya sampai ke pualu Selayar,
Butung, Sumbawa, dan Lombok. Ia berkuasa selama 16 Tahun.
Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur, karena
keberaniannya dan semangat perjuangannya untuk Makassar menjadi
besar.
Kelompok 4 : Fabiansyah
Jelaskan peranan masing-masing Datuk yang tadi disebutkan ?
Jawab :
Datuk ri tiro bersama dua saudaranya,datuk ri bandang dan datuk
patimang menyebarkan agama islam diwilayah Sulawesi selatan
dengan menyesuaikan keahlian yang mereka miliki masing-masing
dengan situasi kondisi mayarakat yang akan mereka hadapi ,datuk ri
tiro yang ahli tasawuf melakukan syiar islam diwilayah selatan yaitu
Tiro,bulukumba,bantaeng dan tanete,yang masyarakatnya masih
kuat memegang budaya sihir dan mantera mantera,sedangkan
datuk patimang yang asli tentang tauhid telah lebih dulu
menyiarkan islam diwilayah utara yaitukerajaan
luwu(soppa,soppeng,luwu) yang masyarakatnya masih menyembah
dewa dewa.sementara itu datuk ri bandang yang ahli fiqih
berdakwah di wilayah tengah yaitu kerajaan Gowa dan Tallo (Gowa,
Takalar, Jeneponto dan Bantaeng) yang masyarakatnya senang
dengan perjudian, mabu, minuman keras serta menyambung ayam.
Belakangan datuk ri bandang jugamenyiarkan islam ke kerajaan
Bima, Nusa Tenggara.
Kelompok 7 : Sarah
Bagaimana perkembangan Islam di Sulawesi pada masa
pemerintahan Sombu Opu dan sebutkan upayanya
untuk memajukan islam pada masa itu ?
Jawab :
Pada abad ke-16,diSulawesi selatantelah berdiri
kerajaan Hindu, Gowa dan Tallo, penduduknya banyak
memeluk agma Islam karena hubungannya dengan
kesultanan Ternate. Pada tahun 1538, pada masa
pemerintahan somba opu, kerajaan Gowa dan Tallo
banyak dikunjungi oleh pedagang portugis. Selain untuk
berdagang mereka juga bermasud untuk
mengembangkan agama Katholik. Akan tetapi, Islam
telah lebih berkembang di daerah itu
Kelompok 6 : Fitri
Apa saja manfaat dari sejarah Islam di
Sulawesi ?
Jawab :
1. Dapat memahami materi tentang sejarah
kebudayaan Islam di Sulawesi
2. Dapat mengambil ibrah dari perkembangan
Islam di Sulawesi.
Kelompok 8 : M. Ibnu U
Apa saja peninggalan-peninggalan sejarah
Islam di Sulawesi yang masih berdiri ?
Jawab :
1. Batu Pelantikan Raja (Batu Pallantikang)
2. Mesjid Katangka
3. Makam Syekh Yusuf
4. Benteng Tallo

Anda mungkin juga menyukai