Anda di halaman 1dari 3

9. Kerajaan Islam di Sulawesi.

Di Sulawesi terdapat beberapa kerajaan, diantaranya adalah Gowa-Tallo, Wajo, Soppeng,


dan Luwu. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang salimg berbatasan.
Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya Pulau sulawesi yang merupakan daerah
strategis.
Semenjak Gowa-Tallo tampil sebagai pusat perdagangan laut, kerajaan ini menjalin
hubungan baik dengan Ternate yang telah menerima islam dari gresik. Dibawah
pemerintahan Sultan Babullah. Kerajaan Ternate mengadakan persahabatan dengan
kerajaan Gowa-Tallo. Sultan Babullah mengajak raja kerajaan tersebut untuk menerima
agama islam, tetapi mengalami kegagalan.
Pada saat Sultan Alauddin menjadi raja pada kerajaan Gowa-Tallo islam mengalami
perkembangan kemajuan, banyak yang masuk islam atas jasanya. Sultan Alauddin
merupakan raja pertama yang memeluk agama islam atau disebut sebagai Sultan
Abdullah Awalul Islam, yakni tahun 1605 M. Setahun kemudian hampir seluruh rakyat
Gowa-Tallo memeluk agama islam. Mubaligh yang berjasa menyebrkan agama islam
adalah Abdul Qadir Khatib Tunggal yang berasal dari Minangkabau.
Dalam proses islamisasi, raja Goa-Tallo mempunyai peran besar dalam penyebaran islam.
Bukan hanya rakyatnya yang memeluk agama islam tetapi kerajaan-kerajaan di
sekitarnya, seperti Luwu, Wajo, Soppeng, dan Bone.
Kerajaan Wajo menerima islam islam tahun 1610 M pada pemerintahan La Sangkuru
Patau Mulajaji Sultan Abdurrahman dan Dato Sulaiman menjadi Qadhi Pertama Wajo.
Setelah Dato Sulaiman kembali ke Luwu melanjutkan dakwahyang telah dilakukan
sebelumnya, Dato ri Tiro melanjutkan tugas Dato Sulaiman. Tahun 1660-1669 Wajo
terlibat perang Makassar yang disebabkan karena persoalan geopolitik di dataran tengah
Sulawesi yang tidak stabil dan posisi Arung Matowa Latenrilai To Sengngeng sebagai
menantu Sultah Hasanuddin. Kekalahan Gowa tidak menyebabkan La Tenrilai rela
untukmenandatangani perjanjian Bungaya, sehingga Wajo diserang oleh pasukan
gabungan setelah terlebih dahulu Lamuru yang juga berpihak ke Sultan hasanuddin juga
diserang. Kekalahan wajo menyebabkan banyak masyarakatnya pergi meninggalkan
Wajo dan membanun komunitas sosial ekonomi di daerah rantauannya.
Kerajaan Luwu merupakan kerajaan Bugis Tertua. Sebelum agama islam masuk ke
Tanak Luwu, masyarakat mulanya menganut Animisme. Setelah sepuluh abad lebih,
kerajaan Luwu baru menerima agama islam sekitar abad ke-15 yaitu pada tahu n 1593.
Luwu merupakan kerajaan pertama di sulawesi Selatan yang menganut agama islam.
Agama islam sendiri dibawa ke Tanah Luwu oleh Dato Sulaiman dan Dato ri Bandang
yang berasal dari Aceh.
Kerajaan Bone , islamisasi di Bone tidak terlepas dari islamisasi kerajaan Gowa. Sultan
Alauddin melakukan penyebaran islam secra damai. Pertama-tama ia melakukan idakwah
islam terhadap kerajaan-kerajaan tetangga. Islam masuk di Bone pada masa La Tenri
Ruwa sebagai Raja Bone XI pada 1611 M dan ia hanya berkuasa selama tiga bulan.
Sebab, beliau menerima islam sebagai agama dewan adat Ade Pitue bersama rakyat yang
menolak ajaran tersebut. Perlu diketahui, sebelum Sultan Adam Matindore ri Bantaeng
atau La Tenri Ruwa memeluk islam, sudah ada rakyat Bone yang memeluk Islam. Raja
Bone –eratama yang menerima Islam bergelar Sultan Adam.
D. Ulama-Ulama Awal di indonesia

Ulama adalah sebutan bagi para mubaligh yang pekerjaannya lebih khusus mengajarkan
agama islam dan benar-benar menguasai dan memahami mengenai seluk-beluk agama
dan ajaran islam. Dengan adanya para ulama ini tentu akan memperdalam tentang agama
islam.
Penyebaran agama islam di Indonesia, terutama din pulau Jawa banyak dilakukan oleh
Wali Songo. Selain itu, penyebran juga dilakukan para ulama. Seperti Syaikh Bentong
yang berdakwah di sekitar Luwu, Sunan Bayat melakukan dakwah di Klaten, Syaikh
Majagung, Sunan Sendang Duwur, dan Sunan Mrapen.
Selain berkempang pesat di Pulau Jawa, agama islam juga berkembang di beberapa pulai
di Indonesia. Dakwah islam juga dilakukan beberapa Ulama besar lainnya. Adapun
ulama-ulama yang di maksud sebagai berikut :
a. Dato ri Bandang, seorang Ulama Minangkabau yang berdakwah dan menyebarkan
agama islam pada kerajaan Gowa-Tallo, Makassar. Dato ri Bandang bersama dua
orang saudaranya yang juga ulama, yaitu dato Patimang dan Dato RI Tiro
menyebarkan agama islam dengan cara membagi wilayah syiar mereka berdasarkan
keahlian yang mereka miliki dan kondisi serta budaya masyarakat. Dato ri Bandang
yang ahli fikir berdakwah di kerajaan Gowa-Tallo, sedangkan Dato Patimang yang
ahli Tauhid melakukan syiar islam di kerajaan Luwu, sementara Dato ri Tiro yang ahli
tasawuf di daerah Tiro dan Bulukumba.
b. Dato Sulaeman yang bergelar khatib sulung, seorang ulama dari Minangkabau yang
berdakwah dan menyebarkan agama islam di daerah Sulawesi Tengah dan Utara.
Sejak kedatangannya pada tahun 1593 atau penghujung abad ke-16 hingga akhiur
hayatnya ke kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara.
c. Tuan Tunggang ri Parangan, ulama yang bedakwah dan menyebarkan agama islam di
daerah Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Bersama Dato ri bandang pada masa
pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1589.
Tuan Tunggang ri Parangan berperan besar dalam menyebarkan islam bersama
SultanAji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya yang
memerintah setelah menggantikan ayahnya, Aji mahkota sejak tahun 1589 hingga
1605, sehingga rakyat Kutai akhirnya memeluk islam.
d. Penghulu Demak, ulama yang berdakwah dan menyebarkanagama islam di daerah
Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.
Selain ulama-ulama besar di atas ada juga beberapa ulama di indonesia yang berperan
dalam menyebarkan islam seperti :
1. Hamzah Fansuri 7. Syeikh Kuala (Abdurauf)
2. Syeikh Abdul Qadir Al-Fathani 8. Syeikh Yusuf Makassar
3. Syeikh Muhammad Mukhtar (Tuan 9. Syeikh Muhammad Arsyad al-
Mukhtar Bogor) Banjari (1710-1812 M)
4. Syeikh Abdul Hamid 10. Haji Ahmad Rifangi (1786-1875
5. Syamsudin al-Sumatrani M)
6. Nuruddin al Raniri 11. Syeikh Nawawi
Pertanyaan & Jawaban :

1. Apa yang menyebabkan Kerajaan Wajo terlibat perang pada tahun 1660-1669?
Jawab : Disebabkan karena persoalan geopolitik di dataran tengah Sulawesi yang
tidak stabil dan posisi Arung Matowa Latenrilai To Sengngeng sebagai menantu
Sultah Hasanuddin.

2. Mengapa islamisasi di Bone tidak terlepas dari islamisasi Kerajaan owa-Tallo?


Jawab : Karena Sultan Alauddin melakukan penyebaran islam secra damai. Pertama-
tama ia melakukan idakwah islam terhadap kerajaan-kerajaan tetangga.

3. Mengapa pada saat Sultan Alaudin menjadi raja Gowa-Tallo islam mengalami
perkembangan dan kemajuan?
Jawab : Karena Sultan Alauddin merupakan raja pertama yang memeluk agama islam
atau disebut sebagai Sultan Abdullah Awalul Islam. Setahun kemudian hampir
seluruh rakyat Gowa-Tallo memeluk agama islam. Banyak yang masuk islam atas
jasanya.

4. Apa yang dimaksud dengan ulama?


Jawab : Ulama adalah sebutan bagi para mubaligh yang pekerjaannya lebih khusus
mengajarkan agama islam dan benar-benar menguasai dan memahami mengenai
seluk-beluk agama dan ajaran islam. Dengan adanya para ulama ini tentu akan
memperdalam tentang agama islam.

5. Bagaimana cara penyebaran yang di lakukan Dato ri Bandang dan dua saudaranya
Dato Patimang dan Dato ri Tiro?
Jawab : Cara membagi wilayah syiar mereka berdasarkan keahlian yang mereka
miliki dan kondisi serta budaya masyarakat. Dato ri Bandang yang ahli fikir
berdakwah di kerajaan Gowa-Tallo, sedangkan Dato Patimang yang ahli Tauhid
melakukan syiar islam di kerajaan Luwu, sementara Dato ri Tiro yang ahli tasawuf di
daerah Tiro dan Bulukumba.

Nama kelompok :

1. M. Ikram Amran
2. Revi Nanda S
3. Rita
4. Nafa Atul Ilma

Kelas : XII IPA 1


MaPel : SKI

Anda mungkin juga menyukai