Kerajaan Gowa pernah terbelah menjadi dua karena adanya perebutan takhta
hingga terjadilah perang saudara hingga akhirnya terbentuk Kerajaan Tallo.
Bertahun-tahun, dua kerajaan ini tidak pernah akur hingga akhirnya Gowa dan Tallo
bersatu dalam kesepekatan "dua raja tapi satu rakyat" pada 1656.
Setelah bersatu kembali, kerajaan ini disebut Kerajaan Makassar atau
Gowa-Tallo dengan sistem pembagian kekuasaan.
Ini artinya, Raja dipilih dari garis keturunan Gowa, sementara itu perdana
menterinya dari keturunan Tallo.
Seiring berkembangnya Kerajaan Makassar menjadi pusat perdagangan,
para saudagar muslim mulai berniaga ke wilayah ini.
Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Makssar ini memasuki masa Islam dan
berubah menjadi kesultanan. Agama Islam mulai masuk di Sulawesi
Selatan karena dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari
Minangkabau. Penguasa Kerajaan Makassar yang pertama memeluk Islam
adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia dengan gelar Sultan Alauddin I.
Setelah menjadi Kerajaan Makassar yang bercorak Islam, rakyatnya sangat
terikat pada norma adat yang didasarkan pada ajaran agama Islam
Ternate Tidore