Anda di halaman 1dari 68

PENILAIAN

TKT,
KONSEP & WORKSHOP Dedi Suhendri  PSAT BPPT

TOOLS
PENILAIAN TINGKAT KESIAPTERAPAN @Workshop.TKT.Puslitbang.SDA
Jakarta, 28-29 Oktober 2019
TEKNOLOGI
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Tingkat Kesiap-(terap)-an Teknologi
3. TKT Hasil Riset: Invensi menjadi Inovasi
Meningkatkan Manfaat Hasil Riset
4. Contoh Kasus Penilaian TKT
http://bit.ly/WorkshopTKT_Manado

Pendahuluan
Poin Penting tantang TKT

1.Nilai TKT tidak linear dengan KI


(Kekayaan Intelektual).

2.Nilai TKT adalah tingkatan aktivitas


pelaksanaan riset atau pencapaian
outputnya.
Pengukuran TRL (atau TKT)

* Berbasis bukti (evidence):


AKTIVITAS dan/atau HASIL YANG DICAPAI.
Aplikasi / Penerapan
Output Litbang / HKI
Diffusion
Rahasia Dagang
Model Innovation
Paten
-test
Uji Lapangan Merek
Model Invention Innovation Paten
Sirkuit Terpadu
-test
Desain Industri
Uji Laboratorium
Paten
Model Hak Cipta

Exploration

Research Question
Output Riset Output Riset Kajian
Aplikasi / Penerapan
Diffusion Rekomendasi
Model Best Practices
3 Kebijakan
Model Innovation
Regulasi/Kebijakan Policy Brief
-test Prototipe Model
Uji Lapangan
3 2
Rekomendasi Laptek Outcome
Innovation
Model Konsep Teruji
Prototipe
Invention
2 Model Konsep Model
-test
Prototipe
1
1 Uji Model LapTek
Uji Laboratorium (Laporan Teknis)
Konsep Desain Model
Konsep 3
Model 2 Datin
Konsep Desain Konsep (Data& Informasi)
1
Exploration

Research Question
Regulasi TKT

Permenristekdikti 42 2016
Pengukuran dan Penetapan
Tingkat Kesiapterapan Teknologi
Permenristekdikti 42 Tahun 2016:
5 Tujuan Pengukuran dan Penetapan TKT
1. Mengetahui status Kesiapterapan Teknologi.
2. Membantu pemetaan kesiapterapan teknologi.
3. Mengevaluasi pelaksanaan program atau kegiatan riset
dan pengembangan.
4. Mengurangi risiko kegagalan dalam pemanfaatan
teknologi.
5. Meningkatkan pemanfaatan hasil riset dan
pengembangan.
REGULASI TERKAIT TKT

Permenristekdikti 24 2019:
Manajemen Inovasi di Perguruan Tinggi

Permenristekdikti 29 2019 :
Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapan Inovasi
(Katsinov)
UU Sisnas Iptek (baru) 2019
No. 11 Tahun 2019

Disahkan DPR : 16-07-2019


Di-Undangkan : 13-08-2019

DPR berharap
UU Sisnas Iptek Jadi Landasan
Pembangunan Nasional
Pasal 26 (UU No.11 2019 Sisnas Iptek)
(Pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi)
1. Untuk mengetahui kesiapterapan suatu Teknologi
dilakukan pengukuran tingkat kesiapterapan
Teknologi.
2. Pengukuran tingkat kesiapterapan Teknologi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Penilai.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran tingkat
kesiapterapan Teknologi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
MANFAAT Aktivitas & Hasil LITBANG
Aktivitas Litbang
K e lu a ra n
(O u tp u t)
Keluaran yang
Peningkatan
mempengaruhi
Hasil Litbang pengetahuan
aktivitas masa
dan keahlian
depan

Manfaat langsung – Manfaat tidak Manfaat Manfaat sistem


M a n fa a t

karena penggunaan hasil langsung kompetensi inovasi


litbang bagi tujuan – karena penggunaan – karena penggunaan – karena sistem inovasi
komersial dan kebijakan lain dari hasil litbang pengetahuan dan yang lebih kuat dan/atau
pemerintah (penggunaan tidak keahlian bagi lebih efisien
(penggunaan diketahui) diketahui) pemberian advis dan
pemecahan masalah
C o n to h M a n fa a t

• Peningkatan aktivitas
Hasil litbang yang pada • Pengembangan inovatif sebagai hasil
• Pengembangan produk
akhirnya digunakan atau peraturan pemerintah dari keterkaitan yang
baru atas dasar hasil
penggunaan litbang lain atas dasar advis dari berkembang selama
litbang.
atas dasar hasil litbang peneliti. proses litbang.
• Pengembangan proses
yang bersangkutan – • Pengembangan produk • Pengembangan produk
produksi yang baru
untuk pengembangan baru atas dasar baru menggunakan
atas dasar hasil litbang.
produk dan proses baru, keahlian yang diperoleh peralatan dan fasilitas
dan lainnya. dari proses litbang. yang tersedia sebagai
hasil dari upaya litbang.

Sumber : Williams dan Rank (1998 ), diadopsi dari Advisory Council on Science and Technology
(http://acst-ccst.gc.ca/intel/report-web2/), Diadopsi dari Taufik (2005).
TKT ( Tingkat Kesiapterapan Teknologi )
TKT
TINGKAT KESIAP-(TERAP)-AN
TEKNOLOGI
------------------------------------------------------
TECHNOLOGY READINESS LEVEL
TRL
Valley of Death

Dari Research &


 

Pengembangan
(menghasilkan
produk baru) dan
menjadi Industri
(sukses dalam bisnis).
KBBI Daring
• (arti kata) kesiapterapan
Kesiapterapan:
Menunjukkan kondisi atau keadaan yang siap untuk
diterapkan. Memenuhi persyaratan minimal untuk bisa segera
bekerja atau beroperasi sesuai dengan tujuan penggunaan.

> Tingkat Kesiapterapan Teknologi:


Menunjukkan kondisi atau tingkatan suatu teknologi
bisa segera dipakai/ diterapkan atau
di-implementasikan.
TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) atau
TRL (Technology Readiness Levels) adalah
 Tingkat kondisi kematangan atau kesiapterapan suatu hasil
penelitian (research) dan pengembangan (development)
teknologi tertentu yang diukur secara sistematis dengan
tujuan untuk dapat diadopsi oleh pengguna, baik oleh
pemerintah, industri mapun masyarakat
(Pasal 1 ayat 4, Permenristekdikti No. 42/2016).
 TKT dinyatakan dalam skala 1 – 9, sebagai tingkat untuk
mengetahui posisi kematangan suatu teknologi untuk
diterapkan.
TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) atau
TRL (Technology Readiness Levels) adalah
 Sistem pengukuran yang sistematis untuk mendukung
penilaian terhadap kematangan teknologi tertentu dan
perbandingan kematangan yang konsisten antara berbagai
jenis teknologi (White Paper NASA, 1995)
 Suatu proses yang sistematis berbasis metrik yang menilai
kematangan dan risiko yang terkait dengan teknologi
penting yang digunakan dalam Program Pertahanan
(DoD USA, 2011).
Level TKT
Penilaian TKT
Bagaimana Kesiapan Teknologi
(Produk / Hasil Litbang) untuk
diterapkan…..?
Tidak / Belum Siap SIAP
Tidak
• Usulan Konsep /
Siap
Model / Prototipe
Siap
• Layak Teknis
Layak Ekonomis
• Layak Ekonomis
• Prototipe
Lab.
• Pengujian Lab. & Prototipe 1

2 (Lanjutan) • Produktivitas
&
[ Efisien, Produktif Tinggi
]

• Pengujian untuk Layak Teknis • Efisiensi Maksimum


Konsep
• Pengujian untuk Layak Ekonomis
Layak Teknis
• Benar2 Teruji (Proven)
Tahapan & Output
Riset
Tingkat Kesiapterapan Teknologi / Hasil Litbang
9
8
7
6
Riset Dasar
5 Riset Pengembangan

4
3 Riset Terapan / Lanjutan

2
1
Teknologi benar-benar teruji /
9 terbukti melalui keberhasilan pengoperasian.
Telah melalui pengujian dan demonstrasi
8 dalam aplikasi sebenarnya dan memenuhi syarat (qualified)
Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan /
7 aplikasi sebenarnya

6 Prototipe telah diuji dalam lingkungan sebenarnya.

5 Model atau Prototipe telah diuji dalam lingkungan yang relevan.

4 Komponen teknologi telah divalidasi dalam lingkungan yang relevan.

3 Konsep dan karakteristik penting dari suatu teknologi telah


dibuktikan secara analitis dan eksperimental.

2 Konsep teknologi dan aplikasinya telah di formulasikan.

1 Prinsip dasar dari suatu teknologi telah diteliti.


Tekno-Meter
9
Teknologi benar-benar Teruji (Proven)
 tools atau metoda untuk Produktivitas dan Efisiensi tinggi
(melalui pengujian dan pengoperasian dilingkungan sebenarnya

mengukur tingkat kesiapan Pengujian Lapangan /


teknologi dari produk atau hasil
riset dan pengembangan.
Lingkungan Sebenarnya dan
Layak Ekonomi
Teknologi Layak Teknis dan Layak Ekonomi
7 8 Teknologi &
Sistem > Handal
Pengujian dan Operasional
menghasilkan kondisi yang

6
makin efisien
Layak Teknis
Pertanyaan riset / Hipotesis terbukti, Data yang
diperlukan terpenuhi, Hasil
terbukti/terkonfirmasi dan Layak
Validasi Komponen &
Elemen Riset
Mulai Pengujian Laboratorium,I
ntegrasi Komponen dan Prototipe
4 5 Pengumpulan dan Analisis dengan Data
yang lebih banyak tapi belum komplit
Analisis Sementara, Akurasi Meningkat, Jawaban pertanyaan riset
atau Hipotesis makin mengarah kepada pembuktian / tidak

3 Desain atau Rancangan Riset Komplit


Pertanyaan Riset /Hipotesa, Data yang Diperlukan, Metodologi/Cara untuk
menjawab atau buktikan Hipotesis

Ide & Pertanyaan Riset


1 2 Literatur dan Formulasi Konsep
Ide dan Pertanyaan Riset /Hipotesa, didukung oleh alasan dan data pendukung
tentang hasil terkait dengannya, Metodologi/Cara

atau Hipotesis
Indikator & Deskripsi
TKT / TRL
TK
Deskripsi TKT
T
Teknologi benar-benar teruji (Proven)
Produktivitas dan Efisiensi tinggi (melalui pengujian dan pengoperasian dilingkungan sebenarnya
Teknologi dan Sistem yang Handal
Pengujian dan Operasional menghasilkan kondisi yang makin efisien
Pengujian Lapangan / Lingkungan Sebenarnya dan Layak Ekonomi
Teknologi Layak Teknis dan Layak Ekonomi
Layak Teknis
(QR terjawab /Hipotesis terbukti, Data Yang Diperlukan terpenuhi, Hasil terbukti/terkonfirmasi LAYAK)
Pengumpulan Data, Data makin banyak tapi belum selesai.
Analisis Sementara, Akurasi Meningkat, Jawaban QR / Hipotesis makin mengarah terbukti/ terjawab.
Validasi Komponen/Elemen Riset
Pengujian2 Lab, Integrasi Komponen dan Pengujian Prototipe di-mulai.

Desain Riset
(QR/Hipotesa, Data Yang Diperlukan, Metodologi/Cara untuk menjawab QR/buktikan Hipotesis)

Penelusuran Literatur, Formulasi Konsep


Ide Riset, Pertanyaan Riset, Hipotesis
TK
Deskripsi TKT  Aspek Riset: Proses & Manfaat
T
Riset Layak Terap
Teknologi benar-benar teruji (Proven)
Produktivitas dan Efisiensi tinggi (melalui pengujian dan pengoperasian dilingkungan sebenarnya
Teknologi dan Sistem yang Handal
Pengujian Lapangan
Pengujian dan Operasional (Lingkungan
menghasilkan Sebenarnya)
kondisi yang makin efisien dan Layak
PengujianTeknologi
Ekonomi/ Lapangandan / Lingkungan
Sistem yangSebenarnya dan LayakTeruji
Handal/ Teknologi Ekonomi
Teknologi Layak Teknis dan Layak Ekonomi
(Proven)
Layak Teknis
Riset Layak Teknis
(QR terjawab /Hipotesis terbukti, Data Yang Diperlukan terpenuhi, Hasil terbukti/terkonfirmasi LAYAK)
Pengumpulan Data, Data makin banyak tapi belum selesai.
Analisis Sementara, Akurasi Meningkat, Jawaban QR / Hipotesis makin mengarah terbukti/ terjawab.
Validasi Elemen Riset/ Pengumpulan Data, Analisis/ Layak
Validasi Komponen/Elemen Riset
Teknis.
Pengujian2 Lab, Integrasi Komponen dan Pengujian Prototipe di-mulai.

Desain Riset
Disain Riset (Research Design)
(QR/Hipotesa, Data Yang Diperlukan, Metodologi/Cara untuk menjawab QR/buktikan Hipotesis)

Penelusuran Literatur, Formulasi Konsep


Ide, Pertanyaan Riset, Hipotesa/Literatur/Desain Riset
Ide Riset, Pertanyaan Riset, Hipotesis
TK
 Aspek Waktu Riset: Persiapan, Proses & Manfaat
T

Riset
Layak Terap
Riset
Layak Teknis
Riset Potensi
Manfaa

Dirancang
t
TK Snapshot & Historical of Research
T
9
Teknologi benar-benar Teruji (Proven)
Produktivitas dan Efisiensi tinggi
(melalui pengujian dan pengoperasian dilingkungan sebenarnya

Teknologi &

7 8
Pengujian Lapangan /
Sistem >
Lingkungan Sebenarnya dan Layak Ekonomi
Teknologi Layak Teknis dan Layak Ekonomi Handal
Pengujian dan
Operasional menghasilkan

6
kondisi yang
Layak Teknis makin efisien
Pertanyaan riset / Hipotesis terbukti, Data yang
diperlukan terpenuhi, Hasil terbukti/terkonfirmasi
dan Layak

Validasi Komponen & Elemen Riset

Mulai Pengujian Laboratorium,I ntegrasi Komponen dan


Prototipe
4 5 Pengumpulan dan Analisis dengan Data
yang lebih banyak tapi belum komplit
Analisis Sementara, Akurasi Meningkat, Jawaban pertanyaan riset
atau Hipotesis makin mengarah kepada pembuktian / tidak

3 Desain atau Rancangan Riset Komplit


Pertanyaan Riset /Hipotesa, Data yang Diperlukan, Metodologi/Cara untuk
menjawab atau buktikan Hipotesis

1
Ide & Pertanyaan Riset 2 Literatur dan Formulasi Konsep
Ide dan Pertanyaan Riset /Hipotesa, didukung oleh alasan dan data pendukung
tentang hasil terkait dengannya, Metodologi/Cara
?
Produk Unggulan
Hasil Litbang Lembaga Litbang /
Siap dimanfaatkan / Universitas
dipasarkan / dijual /
dikerjasamakan /
Produk Unggulan... 98
76
54
32
Teknologi / 1
Hasil Litbang

Pengukuran TKT
Hasil Litbang

Tekno-Meter TRL
10  Resiko (penerapan) & Output
1 2
Literatur & Formulasi
9
Konsep Riset
Disain Riset (Research
3
8 Ide & Pertanyaan
Riset / Hipotesis Desain
Design)Riset
Ide, Pertanyaan Riset, Hipotesa/Literatur/Desain Riset
7

6
4 5
5 Riset Layak Teknis
4 6 Validasi Elemen Riset/ Pengumpulan Data, Analisis/ Layak
Teknis

3
7 8 Riset Layak Terap
2
Teknologi Teruji
Pengujian Lapangan (Lingkungan Sebenarnya)

9
Layak Ekonomi/ Teknologi dan Sistem yang
dan

(Proven)
Handal/ Teknologi Teruji (Proven)
1

0
Resiko Penerapan Waktu
http://bit.ly/Sosialisasi-TKT-FISIP

Contoh Kasus
Penilaian TKT
Riset Hilir
Riset Hilir
•Riset yang dilakukan berada
dalam tahapan akhir.
•Riset yang output-nya
berada pada ujung
(bagian akhir) yang dekat
dengan pemanfaatannya.
Hilirisasi Riset
Hilirisasi Riset
Proses mendekatkan hasil / output riset kepada
pemanfaatan dan penggunaannya.

• Pengguna  Masyarakat (pengguna umum/pemerintahan/ industri)


• Produk Riset  Teknologi (prototipe/software/kebijakan, sistem, dsb.)

• Tujuannya untuk manfaat & dampak


hasil atau output riset kepada masyarakat.
Bentuk Hilirisasi (Hasil) Riset

1. Meningkatkan capaian TKT Output


Riset.
2. Upaya aplikasi hasil riset untuk
menjawab permasalahan masyarakat,
efisiensi & produktivitas proses industri,
memperbaiki kualitas hidup manusia
dan ekosistem.
Hilirisasi (Hasil) Riset & Kekayaan
Intelektual
• Jenis HKI (Paten, Paten Sederhana, Perlindungan
Varietas Tanaman, Hak Cipta, Merek Dagang,
Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Indikasi
Geografis, dan Perlindungan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu).
• Luaran Lainnya berupa TTG, model, prototipe/
purwarupa, karya desain/ seni/ kriya/ bangunan
dan arsitektur, dan rekayasa sosial, dsb.
Hilirisasi (Hasil) Riset & Kekayaan
Intelektual
• Lisensi Paten & Merk Dagang, dll.
• Lisensi Open Hardware
• Creative Commons (CC), seperti CC-BY (atribusi),
MIT license, atau Free Academic License.
• Mengembangkan lisensi tersendiri sesuai
kebutuhannya.
TKT Hasil Riset Invensi  Inovasi
Kemudahan (?)  Inovasi
Invention Innovation Diffusion
Introduction to Market

22% Economic Success

60%
18% 60% 40%

8.8%
Technical Failure Low Economic Potential Economic Failure
of the whole projects
Sumber: Dr. M Tasrif, ITB, 2013
? Invensi  Inovasi
Pada TRL berapa
Pada TRL Berapa
Invensi  Inovasi ?
9
TRL & Pemanfaatan Produk / Hasil Litbang
8
Resiko Sedang & 7
Teridentifikasi
6
Resiko Rendah
Resiko Tinggi & 5
Tidak Diketahui 4
3
2 Persyaratan Produk
TRL 1 (Product Requirements)
10
9 1 2 Pada TRL Berapa Invensi  Inovasi ?
8

7
3
6
4 5
5

4 6
3
7 8
2

1 9
Kapan bermanfaat?
0
Beberapa skenario Invensi  Inovasi

1. Dari Output Riset yang teruji


Layak Teknis & Layak Ekonomis (TKT 7)
2. Dari Output Riset yang teruji
Layak Teknis (TKT 6)
3. Dari Output Riset yang (masih) di-uji
ke-Layak-an Teknis-nya (TKT 5)
Hilirisasi (Hasil) Riset & Kekayaan
Intelektual
• Jenis HKI (Paten, Paten Sederhana, Perlindungan
Varietas Tanaman, Hak Cipta, Merek Dagang,
Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Indikasi
Geografis, dan Perlindungan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu).
• Luaran Lainnya berupa TTG, model, prototipe/
purwarupa, karya desain/ seni/ kriya/ bangunan
dan arsitektur, dan rekayasa sosial, dsb.
Hilirisasi (Hasil) Riset & Kekayaan
Intelektual
• Lisensi Paten & Merk Dagang, dll.
• Lisensi Open Hardware
• Creative Commons (CC), seperti CC-BY (atribusi),
MIT license, atau Free Academic License.
• Mengembangkan lisensi tersendiri sesuai
kebutuhannya.
Beberapa Isu Penting
1. Kemitraan dengan Industri & Pengguna
2. Mekanisme Komersialisasi dan Difusi
Teknologi & Hasil Riset
3. Kelembagaan Litbang dan Tata Kelola
4. Fokus dan Komitmen untuk
Pemanfaatan Hasil & Output Riset
Kesimpulan
1. Komitmen untuk Pemanfaatan Hasil & Output Riset
menjadi faktor kunci.
2. Fokus dan Komitmen untuk Mendekatkan Output
Riset kepada Pemanfaatan Hasil & Output-nya.
3. Tata Kelola Kelembagaan Litbang dan
Mekanisme Difusi & Komersialisasi.
4. Kecukupan dan Sinergi Sumber Daya.
5. Kemitraan dengan Industri & Pengguna.
terimakasih
terimakasih
DEDI Suhendri@Pusat Sistem Audit Teknologi - BPPT
Gedung 720 Manajemen BPPT Lt. 2, Kawasan Puspiptek Serpong
dedisuhendri@gmail.com
Lampiran
Presiden RI ke-3
>>> Bacharuddin Jusuf Habibie
Menteri Riset Teknologi 1978-1998

“ Indonesia harus fokus


membangun sumber daya manusia
untuk menciptakan ilmuan-ilmuan
muda generasi penerus yang
memiliki daya saing tinggi dan
inovatif menuju kemandirian
bangsa mengembangkan
teknologi.
Apabila kita ingin maju seperti
bangsa lain hanya mengandalkan
sumber daya alam saja, 'forget it‘ “
Menristekdikti -Mohamad Nasir #Siaran Pers Kemenristekdikti No: 202/SP/HM/BKKP/X/2019

“Riset harus bisa dihilirisasi secara langsung


ke industri atau difasilitasi ke industri melalui
Inovasi berbasis riset harus mediasi pemerintah. Selain itu, penelitinya pun tidak
dihilirisasikan dan boleh cukup hanya meneliti di dasarnya saja, tetapi
dikomersialisasikan agar memiliki harus ditingkatkan pada riset terapan atau
nilai tambah. Lebih dari itu penelitian riset pengembangan agar kedepannya riset
terapan berbasis output yang dapat
memberikan solusi atas permasalahan saat dapat menambah jumlah inovasi kita
ini secara praktis juga harus didorong. yang masih sangat kecil.“
New Product Development
• The Idea: Every product has to start with an idea. In some cases, this might be fairly simple, basing the new product on
something similar that already exists. In other cases, it may be something revolutionary and unique, which may mean the idea
generation part of the process is much more involved. In fact, many of the leading manufacturers will have whole departments
that focus solely on the task of coming up with ‘the next big thing’.
• Research: An organization may have plenty of ideas for a new product, but once it has selected the best of them, the next step
is to start researching the market. This enables them to see if there’s likely to be a demand for this type of product, and also
what specific features need to be developed in order to best meet the needs of this potential market.
• Development: The next stage is the development of the product. Prototypes may be modified through various design and
manufacturing stages in order to come up with a finished product that consumers will want to buy.
• Testing: Before most products are launched and the manufacturer spends a large amount of money on production and
promotion, most companies will test their new product with a small group of actual consumers. This helps to make sure that
they have a viable product that will be profitable, and that there are no changes that need to be made before it’s launched.
• Analysis: Looking at the feedback from consumer testing enables the manufacturer to make any necessary changes to the
product, and also decide how they are going to launch it to the market. With information from real consumers, they will be able
to make a number of strategic decisions that will be crucial to the product’s success, including what price to sell at and how the
product will be marketed.

•Introduction: Finally, when a product has made it all the way through the new product development stage, the only
thing left to do is introduce it to the market. Once this is done, good product life cycle management will ensure the
manufacturer makes the most of all their effort and investment.
#Siaran Pers Kemenristekdikti
Nomor : 202/SP/HM/BKKP/X/2019
Menristekdikti: Indonesia telah Miliki 81 Pusat Unggulan Iptek Utama
Sampai akhir 2019, secara kumulatif telah dilakukan pembinaan oleh Kemenristekdikti kepada 137 Lembaga Pusat
Unggulan Iptek (PUI) dari 52 Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), 50 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK),
28 Perguruan Tinggi dan 7 Badan Usaha.

“Dari jumlah 81 PUI yang sudah mature ini minimal harus memiliki 2 indikator yang pertama adalah PUI harus bisa
menghasilkan publikasi dan bisa menghasilkan program doktor, yang kedua dari riset yang sudah dihasilkan tersebut harus
bisa menghasilkan produk yang bisa bermanfaat kepada masyarakat contohnya yang sudah ada yaitu riset dibidang kopi
dan implan untuk gigi”, pada acara Silaturahmi Nasional Lembaga Litbang Indonesia 2019 di Auditorium Gedung D
Kemenristekdikti, Selasa (1/10).

“Riset harus bisa dihilirisasi secara langsung ke industri atau difasilitasi ke industri melalui mediasi pemerintah. Selain itu,
penelitinya pun tidak boleh cukup hanya meneliti di dasarnya saja, tetapi harus ditingkatkan pada riset terapan atau riset
pengembangan agar kedepannya riset dapat menambah jumlah inovasi kita yang masih sangat kecil.“

“Yang harus diajak dalam program PUI ini yaitu Inventor, Innovator, Investor Collaboration yang artinya harus ada
kolaborasi inovasi antara inventor, inovator dan investor. Dan yang harus ditekankan adalah riset tidak boleh hanya sebatas
sampai publikasi saja, tetapi harus memiliki dampak yang positif dalam masyarakat baik masyarakat industri ataupun
masyarakat secara langsung,” tambah Nasir.
12 pokok penting UU Sistem Nasional
Iptek
1. Rencana Induk Pemajuan Iptek akan menjadi acuan dalam penyusunan RPJPN dan RPJMN.
2. Penambahan batas usia pensiun untuk Peneliti Ahli Utama (menjadi 70 tahun) dan Peneliti Ahli Madya (menjadi 65 tahun).
3. Hasil Litbang wajib dipublikasikan dan didiseminasikan.
4. Komisi Etik dibentuk untuk menegakkan kode etik penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) iptek.
5. Pemerintah menetapkan wajib serah dan wajib simpan atas seluruh data primer dan output riset,
paling singkat selama 20 tahun, melalui sistem informasi iptek yang terintegrasi secara nasional.
6. Untuk menjalankan litbangjirap dan menghasilkan invensi dan inovasi yang terintegrasi dibentuk
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
7. Dana abadi litbangjirap invensi dan inovasi dibentuk oleh pemerintah untuk membiayai litbangjirap.
8. Insentif pengurangan pajak bagi badan usaha yang melakukan litbangjirap.
9. Dilarang melakukan pengalihan material kekayaan hayati dll, kecuali uji material nya tidak dapat dilakukan di Indonesia.
Dalam hal ini wajib dilengkapi dengan dokumen MTA.

10. Pemerintah melakukan pengukuran indikator iptek nasional secara berkala.


11. Kegiatan litbangjirap yang berisiko tinggi dan berbahaya wajib mendapatkan izin dari pemerintah, melalui proses di komisi etik.
12. Beberapa sanksi administratif dan ketentuan pidana bagi pelanggar UU ini.
Teknologi (menurut UU No. 11 Tahun 2019)
adalah
cara, metode, atau proses penerapan dan
pemanfaatan berbagai disiplin Ilmu
Pengetahuan yang bermanfaat dalam
pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
peningkatan kualitas kehidupan manusia.
Inovasi (Pasal 1 - UU Sisnas Iptek No. 11 Tahun
2019)
adalah
hasil pemikiran, Penelitian, Pengembangan,
Pengkajian, dan/atau Penerapan,
yang mengandung unsur kebaruan dan telah
diterapkan serta memberikan kemanfaatan
ekonomi dan/atau sosial.
Teknologi (UU 18 Tahun 2002 Sisnas P3 Iptek)
adalah
cara atau metode serta proses atau produk
yang dihasilkan dari penerapan dan
pemanfaatan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi
pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
peningkatan mutu kehidupan manusia.
Inovasi (UU 18 Tahun 2002 Sisnas P3 Iptek)
Inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada ke dalam produk atau proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai