Anda di halaman 1dari 19

Menyusun BMC dengan Metode Action Research

Dr. Nur Hendrasto, M.Si, CPC


Business Model Canvas
• Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model
bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual, agar dapat dimengerti dan dipahami
dengan mudah.
• Dikembangkan pertama kali oleh Alexander Osterwalder (2010) dalam bukunya
Business Model Generation, metode ini banyak digunakan oleh para pelaku
startup untuk menerangkan konsep bisnis yang akan/ sedang dijalankan.
• Pengelompokkan faktor-faktor kunci dalam 9 elemen, juga dapat memudahkan
pelaku bisnis dalam menyusun strategi dan menciptakan keunikan dalam
bisnisnya.
Pendekatan Action Research
• Peneliti terlibat aktif (Partisipatif)
• Bersifat eksperimentasi
• Less Rigor (tidak kaku).
• Pendekatan riset: Kualitatif/ Kuantitatif/ Mixed Method
• Cyclical:
Iterative Process

MVP
Sistematika Penulisan
Bab New Business Development
I. Pendahuluan Latar Belakang: Urgensi/ peluang Latar Belakang: Peluang & Masalah bisnisyang
Tujuan: VP & CS untuk produk baru ditemui selama ini
Tujuan:
- Dapat menyesuaikan dari box dalam BMC
bila tidak terdapat perubahan pada produk.
- Development produk baru tetap bisa pakai
VP & CS
II. Landasan Teori (1) Teori BMC, (2) Gambaran Produk, (3) Proses Produksi (jika produk), (4) Referensi Model
Bisnis, (5) Landasan Syariah
III. Metode Penelitian (1) Waktu dan tempat penelitian, (2) (1) Waktu dan tempat penelitian, (2)
Pendekatan Metode Action research Pendekatan Metode Action research
(kuali/kuanti/mix), (3) Metode sampling dan (kuali/kuanti/mix), (3) Metode sampling dan
analisis data, (4) Rencana Penelitian analisis data, (4) Rencana Penelitian, (5)
Ekstraksi Model Bisnis exixting
IV. Pembahasan Kualitatif: Interview pakar, (calon) konsumen, praktisi
Kuantitatif: survey kepuasan/ minat pelanggan
V. Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian
Tahapan BMC
Uji Solusi:
Konfirmasi responden dengan
pertanyaan tertutup
Uji Masalah: (Ya/Tidak)
Ekstraksi BMC* Elaborasi responden dengan Perbaikan Perbaikan
(*development) open questions Idealnya responden melihat/ BMC Final
BMC 1
mencoba prototipe produk

Acting Acting
Prototipe

Planning Observing Planning Observing

Reflecting Reflecting Analisis:


Analisis: Menggunakan pendekatan
Kualitatif: Reduksi data, kuantitatif (generalisasi) dan
Sumber Data: Display data, dan penarikan perdalam dengan kualitatif
Data Primer: wawancara kesimpulan (mendapatkan alasan)
pakar & praktisi, Konsumen
(bisnis sejenis) Kuantitatif: Statistik
Data Sekunder: BMC Rujukan, Deskriptif/ analisis pengaruh
buku, artikel terkait (optional)
Pembahasan BMC
1. Deskripsi Bisnis
2. Analisis SWOT
3. Analisis Pasar (TAM-SAM-TM)
4. Uji masalah à Ekstraksi BMC
5. Uji Solusi à Ekstraksi BMC
1. Deskripsi Bisnis
• Beri penjelasan dengan detil tentang gambaran bisnis yang akan
dirancang/ produk baru yang akan di develop (visi, misi, logo, varian
produk, lokasi, dsb)
• Buat development, jelaskan juga sejarah bisnisnya.
2. Analisis SWOT
• Analisis SWOT dari pesaing dengan produk serupa
• Lebih baik jika pesaing juga ada di satu area dengan produk anda
• Data untuk analisis SWOT dapat diambil dari data sekunder atau data
primer dari hasil observasi anda di lapangan.
• Saat melakukan analisis SWOT untuk bisnis sendiri, usahakan se
objektif mungkin
3. Analisis Pasar

Customer Segment

Data total
user/consumer

Masuk ke target Revenue


4. Uji Masalah
• Melakukan pendalaman terhadap masalah yang berkaitan dengan
produk/ bisnis
• Untuk bisnis baru, jangan ada Konsep produk diawal! Hal ini penting
agar masukan yang didapat dari uji masalah dapat membantu peneliti
untuk membuat produk yang sesuai dengan permintaan pasar (hasil
riset)
• Proses pengambilan data dapat menggunakan pendekatan kualitatif
(in-depth interview, observasi)/ kuantitatif (survey ke konsumen dari
bisnis serupa)
• Seluruh pertanyaan pada interview adalah seputar value proposition
dari bisnis dan deskripsi/ profil dari customer.
• Jika menggunakan pendekatan kualitatif, jangan terlalu terpaku pada
pertanyaan yang disusun. Ingat ini in-depth interview, bukan
kuesioner!
• Dipersilakan jika ada data hasil observasi yang mau ditampilkan (foto
bisnis, menu dari competitor, dsb)
Value Proposition 101
• Adalah JANJI yang harus ditepati
• Value bukan fitur. Fitur adalah indikator (tangible) dari values
• Alokasi resources yang besar untuk bisa mewujudkan
• Value bisnis harus sejalan dengan value individu
• Tidak lebih 4 poin, sebaiknya 3
• Value bisnis akan menarik customer yang memiliki value yang sama
Finding Customers: STP Applied
Umur? Gender?
CS1
CS2
Positioning Penghasilan?
CS3
Lokasi?

Target Calon responden


Customers
5. Uji Solusi
• Uji ini bersifat konfirmasi dari hasil uji masalah.
• Data dari uji masalah menjadi dasar untuk membuat produk dengan
fitur/spesifikasi yang sesuai dengan data.
• Jika ada yang belum valid, tidak masalah. Tidak perlu dipaksakan
seluruhnya valid.
• Tidak perlu juga menghapus/ mengganti items yang ada di ekstraksi
BMC, bila ternyata seluruhnya valid sehingga tidak diperlukan
perubahan di BMC final.
Hal-hal seputar pembahasan
• Pembahasan bersifat analisis, jadi jangan menampilkan seluruh hasil
pertanyaan dalam chart yang juga serupa. Lakukan reduksi &
sintesis(penggabungan) data sehingga muncul informasi yang dapat
terlihat benang merah antar data.
• Pembahasan bukan deskripsi dari pie chart yang anda buat. Elaborasi
data yang ada dengan mengaitkan dengan teori dan data lainnya.
• Gunakan beragam bentuk display data: pie chart, diagram batang,dan
gambar infografis lainnya
Contoh Display Data (1)

Usia Pendapatan Pertimbangan Membeli Ayam

ustomer Jenis Olahan Ayam Metode Pembelian

egment
Contoh Display Data (2)
Contoh Display Data (3)

100% 90%

Kemasan
Lokasi

83%
93%

Varian Rasa
Outlet

Anda mungkin juga menyukai