Anda di halaman 1dari 14

Resume PPT 3 (Inovasi)

Inovasi ada 2, yaitu BIG Innovation dan LITTLE Innovation.


Definisi Contoh Manfaat Tantangan
Big Innovation Mengacu pada Pengembangan Dapat Mengandung
terobosan smartphone, menghasilkan risiko besar
signifikan pengenalan kemajuan (biaya tinggi,
yang kendaraan transformatif, hambatan
menghasilkan listrik, & peningkatan teknologi, &
perubahan penciptaan efisiensi, & penolakan
radikal, yang platform media peningkatan terhadap
sering kali sosial. daya guna. perubahan).
berpengaruh
terhadap
industri serta
praktik yang
ada.
Little Innovation Mengacu pada Update Memungkinkan -
perbaikan software, perbaikan
bertahap dan perubahan kecil berkelanjutan,
perubahan pada desain, pengurangan
skala kecil optimalisasi biaya, &
yang proses, & peningkatan
meningkatkan peningkatan kepuasan
produk, fitur produk. pelanggan.
layanan, atau
proses yang ada
tanpa
mengganggu
status quo
secara
keseluruhan.

- Big Innovation Pharmacy:


a. COVID-19: alat deteksi COVID-19 (GeNose) & vaksin COVID-19
b. Healthcare: penerapan sistem informasi yang terintregasi pada perusahaan farmasi
(asuransi kesehatan) & penerapan sistem Jaminan Halal pada perusahaan Farmasi
(Vaksin). (Sistem Jaminan Halal: sistem yang menjaga kehalalan suatu produk
yang dihasilkan oleh industri, dilihat dari seluruh proses operasi, mulai suplier
bahan baku sampai produk didistribusi ke konsumen).
c. Culture Value: Apoteker melakukan pembenahan terhadap budaya kerja
(budaya ”senyum, salam, sapa” saat pasien datang).

- Big Innovation Pharmacy di Indonesia


a. Pengembangan bahan baku obat inj. Omeprazole, Esomeprazole, &
Pantoprazole dengan teknologi freeze dryer (bahan baku beku kering ini disertai
Drug Master File (DMF) yang lengkap, bahan baku juga tidak perlu impor karena
perusahaan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut), serta
mengembangkan obat Metformin berteknologi lepas lambat (berbeda dengan
obat diabetes lain yang harus dikonsumsi 3 kali sehari, Metformin lepas lambat ini
cukup dikonsumsi sekali sehari sehingga diyakini dapat meningkatkan kepatuhan
pasien dalam konsumsi obat diabetes) oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals,
Indonesia.

- Little Innovation Pharmacy


a. Monitoring & Evaluasi: penggunaan teknologi scanning barcode untuk efisiensi
dokumentasi dan pengelolaan inventory dalam distribusi farmasi.
b. Product Industry: pencatatan no batch, reject product, & kapasitas produk tiap
mesin pada akhir proses secara otomatis pada Big data / data integrity.
c. Optimalisasi proses: untuk menghindari kesalahan membaca resep, maka resep
manual diganti dengan penerapan sistem elektronik resep. Sistem data base masing-
masing produk (nama, Nomor Ijin Edar, exp NIE untuk notifikasi expired NIE).
Sistem stok barang, letak barang, & status expired date di gudang.

- Inovasi besar dan kecil, jika digabungkan, akan menciptakan kekuatan yang kuat untuk
mendorong kemajuan. Inovasi besar menentukan arah baruh, sedangkan inovasi kecil
memastikan perbaikan & optimalisasi berkelanjutan.

Resume PPT 4 (Manajemen Operasi)


- Manajemen operasi: serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang & jasa dengan mengubah input menjadi output (Jay Heizer & barry render,
2005).

- Inti proses manajemen:


a. Input: dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga
kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya.
b. Proses: dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima.
c. Output: hasil dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari
input yang diterima.

- Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri, yaitu:


a. Quality: diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari
kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.
b. Cost: ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
proses. Suatu proses semakin baik jika memerlukan biaya lebih murah dengan
output yang sama.
c. Delivery/responsif: kecepatan perusahaan dalam mengantarkan barang dan
jasanya kepada pelanggan. Delivery semakin bagus jika dapat dilakukan lebih cepat.
Sedangkan responsif merupakan fleksibilitas perusahaan dalam memuat barang dan
jasa yang dibutuhkan pelanggan.
d. Safety: tingkat keamanan & keselamatan bagi karyawan & diperluas hingga
keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus
diupayakan dalam perbaikan proses.
P4 (6-21)

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

Efisiensi merupakan ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin sedikit
penggunaan sumber daya, prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan
perbaikan proses yang akan menjadi lebih murah dan lebih cepat.

Efisiensi juga merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya
untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat
Menggunakan inputs sekecil-kecilnya untuk dihasilkan outputs sebesar-besarnya Efektivitas adalah
ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan
proses, proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman. mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat. Diukur
dari HASIL kerja

FIVE MAJOR DECISION AREAS


Tanggung jawab keputusan utama dalam Manajemen Operasi, terbagi menjadi 5, yaitu;

1. Proses, merancang proses produksi secara fisik; misalnya: seleksi tipe proses, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas, layout fasilitas, materials handling.
2. Kapasitas (output persatuan waktu; adalah penyediaan volume keluaran yang optimal bagi
organisasi pengembangan kapasitas jangka panjang, menengah dan jangka pendek,
forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, dan scheduling.
3. Persediaan (sumber daya yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan masa depan" idle
resources"), inventory, stock; harta penting yang harus dikelola secara baik, kapan memesan
dan berapa banyak setiap kali pesan dan mengelola sistem logistik.
4. Tenaga kerja ; perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja (well trained, well educated, skill),
disain pekerjaan, alokasi tenaga kerja, pengukuran kerja, peningkatan produktivitas,
pemberian kompensasi, lingkungan kerja yang aman dan sehat, High skill, well trained,
competence.
5. Kualitas (degree of satisfaction, fit for intended use); dapat tanggung jawab atas kualitas
barang atau jasa, attributes of quality: potency, hardness, efficacy, dissolution

Keterangan :

Perencanaan agregat adalah suatu perencanaan kapasitas yang mengintegrasikan kebutuhan


tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan kebutuhan tingkat persediaan dalam manajemen
operasi produksi pada masa yang akan datang yang mencerminkan strategi perusahaan dalam
mencapai sasaran.

Kriteria keputusan operasi


1. biaya
2. kualitas
3. dependability ; diukur dari persentase kekurangan bahan, pemenuhan janji pengiriman
4. fleksibilitas ; kemampuan operasional untuk membuat perubahan 0 diukur dari waktu yang
diperlukan untuk merubah product design, tingkat kapasitas produksi, dll.

"FORECASTING" adalah seni ilmu meramalkan kejadian yang akan datang atau
PERAMALAN

Sangat penting untuk melakukan perencanaan dan pengawasan produksi dengan mempertimbangkan
kebutuhan marketing dengan ;

- Melihat situasi penjualan masa lalu


- Memperhitungkan kemungkinan kebutuhan pasar masa datang dengan melihat
pertumbuhannya (market growth)

Forecasting menyangkut :

- Pemilihan proses

- Perencanaan kapasitas

- Layout fasilitasdalam

- Perencanaan, scheduling dan persediaan produksi

Dan, keempatnya memiliki esensial untuk efisiensi operasi sebagai manufakturing dan produksi jasa
yang terus menerus

2 TIPE FORECASTING

1. Kualitatif
▪ Metode Delphi-> menentukan partisipan (pakar ahli) berbagai variasi bidang-> kuesioner-
> kesimpulan hasil dikembangkan, diolah lagi menjadi kuesioner -> repeat
▪ Metode riset pasar -> dilakukan oleh orang pemasaran-> target konsumen -> informasinya
apa? -> tujuannya meningkatkan product design & perencanaan produk baru
2. Kuantitatif
▪ Metode time series -> siklus, musim, trend
▪ Metode kausal -> hubungan sebab-akibat dari satu atau beberapa variabel independent->
jumlah penjualan, tingkat promosi, harga jual

Lean Management
Arti Lean, diartikan sebagai ;

▪ Continuous improvement berarti selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan
menghilangkan pemborosan secara konsisten.
▪ Respect for people meliputi keseluruhan stakeholder antara lain pelanggan, karyawan, pemasok,
dan komunitas

Lean Management adalah perampingan segala aspek, tools atau metodologi yang dapat mengubah
rumah sakit dalam mengatur dan mengelola → zero defect, reduksi - waktu tunggu, menghilangkan
semua hambatan dan mendukung sinergitas antar tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan perawatan pasien . Konsep utama lean yaitu identif kasi dan menghilangkan
pemborosan (waste) atau aktivitas yang tidak ada nilai tambah (non value adding activities) melalui
peningkatan terus menerus secara radikal dengan cara mengalirkan produk (material, work in process,
output) dan informasi menggunakan sistem tarik (pull system) dari pelanggan agar unggul dan
sempurna .

Waste atau biasa disebut dengan PEMBOROSAN


Memiliki 2 kategori waste;

1. Type One Waste: Aktivitas kerja yang tidak menciptakan nilai tambah dalam proses transformasi
input menjadi output yang pada saat ini belum bisa dihilangkan karena berbagai alasan atau masih
kita butuhkan.
2. Type Two Waste: Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan dapat dihilangkan sesegera
mungkin.

Ada 8 Tipe Waste


1. Waste of Defect atau mistake ; Memberikan pelayanan kesehatan yang tidak tepat pada saat
pertama kali dilakukan sehingga menghabiskan waktu dan materi untuk memperbaikinya.
2. Waste of Overproduction ; Memproduksi atau melakukan sesuatu melebihi kebutuhan pasien
atau melakukan lebih cepat dari yang dibutuhkan pasien
3. Waste of Waiting Time ; Periode waktu yang dihabiskan oleh pasien maupun karyawan ketika
tidak melakukan kegiatan apapun.
4. Waste of Non-Utilized Staff/ Human Potensial ; Kerugian dan pemborosan karena tidak
melibatkan karyawan dalam upaya-upaya perbaikan mutu, manajemen seringkali tidak
mendengarkan usulan perbaikan yang disampaikan karyawan
5. Waste of Transportation ; Merupakan perpindahan yang tidak dibutuhkan dari pasien maupun
produk dalam system, misalnya letak ruang laboratorium yang jauh dari unit gawat darurat.
6. Waste of Inventory ; Kelebihan persediaan yang dapat rusak, atau pembelian peralatan yang
terlalu banyak seperti pembelian obat tertentu yang berlebih dan tidak terpakai sampai
kedaluwarsa, pembelian set alat bedah yang jumlahnya berlebihan.
7. Waste of Motion ; Gerakan karyawan yang tidak dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, seperti
petugas laboratorium yang harus berjalan jauh karena tata letak ruang yang tidak baik.
8. Waste of Excessprocessing/Overporcessing ; Melakukan pekerjaan yang tidak dibutuhkan oleh
pasien. Seperti merujuk pasien ke klinik yang sebenarnya tidak perlu.

Istilah lain dari 8 waste adalah DOWNTIME

D ; Defects

O ; over production

W ; waiting

N ; Non-ultilized talent

T ; transportation

I ; inventory

M ; motion

E ; extra-processing

Suatu kegiatan dikatakan waste jika kegiatan tersebut tidak ada manfaat untuk pasien misalnya adanya
kesalahan yang membahayakan keselamatan pasien, pergerakan yang tidak perlu (misalnya letak obat
yang saling berjauhan), waktu tunggu untuk ke proses berikutnya.

Menghargai pegawai dalam hal lean mempunyai makna beberapa cara untuk memotivasi dan
mendorong karyawan agar dalam melakukan pekerjaan lebih baik dengan cara konstruktif.

Ada 5 nilai yang perlu diperhatikan ;


1. Value: Nilai secara spesifik harus dilihat dari sudut pandang konsumen akhir (pasien)
2. Value Stream: Identifikasi semua tahapan proses yang memberikan nilai tambah pada semua dan
lintas departemen (the value stream), hilangkan tahapan yang tidak menciptakan nilai. tahapan-
3. Flow: Jaga agar proses berjalan lancar dengan menghilangkan faktor-faktor penyebab
keterlambatan, misalnya munculnya masalah kualitas layanan atau pengalokasian sumber daya.
4. Pull: Hindari mendorong suatu pekerjaan berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada, biarkan
suatu proses jasa terjadi karena adanya kebutuhan
5. Perfection: Kejar kesempurnaan pelayanan melalui perbaikan berkelanjutan (continous
improvement)

LEAN juga dapat diaplikasikan di dunia kesehatan, diantaranya adalah;


1. Laboratorium ; mengurangi waktu perputaran dan kesalahan
2. Departemen darurat ; mengurangi pengalihan dan meningkatkan aliran
3. Pengobatan pasien cancer rawat jalan ; meningkatkan kapasitas pasien dan
mengurangi keterlambatan dalam pengobatan
4. Ruang operasi ; meningkatkan pemanfaatan waktu operasi dan
mengurangi waktu pergantian
5. Apotek ; meningkatkan respons dan mengurangi kesalahan
6. Layanan makanan ; meningkatkan kualitas makanan dan mengurangi
kegiatan untuk membuang makanan

LEAN juga membutuhkan perubahan budaya , melalui ;


1. Traditional Approach ;
• naming / penamaan
• shaming /memalukan
• blaming / menyalahkan
2. Lean Approach ;
• Mendukung pelaporan terbuka atas kesalahan
• Proses pemecahan masalah dengan menemukan sumber penyebab atau
akar dari masalah
• Dan siapapun bisa membuat kesalahan

Contoh pemeriksaan dalam kesalahan / Error Proofing


Example

Dalam penulisan mikrogram atau miligram. Kesalahan biasanya terjadi saat


melakukan dengan penulisan tangan.
Contoh kesalahan :
Solusi yang dilakukan untuk
saat ini adalah dengan
menuliskan resep berupa
print stiker atau ketikan
resep, sehingga kesalahan
dalam penulisan mikrogram
atau miligram berkurang
PPT 3 Hal 1-10

• Definisi strategi perusahaan menurut Thompson dkk 2018 adalah sejumlah tindakan yang
dilakukan oleh para manajer untuk unggul dari para pesaing dan mencapai profitabilitas
yang superior.
• Perkembangan siklus hidup Perusahaan seperti manusia.
1. Lahir → Bayi.
2. Tumbuh → Berkembang.
3. Besar → Decline.
4. Mati.
• Dalam bidang industri memiliki organisasi dan mengalami siklus daur ulang, seperti :
1. Early / Infant = Pertumbuhan dini/bayi.
• Memerlukan adanya pengeluaran : Penelitian, Pengembangan Produk, Modifikasi
dan Perbaikan Proses.
2. Emergent = Pertumbuhan mulai berkembang.
• Produk stabil dan diperlukan forecasting kebutuhan kapasitas yang efektif.
3. Maturity = Pertumbuhan menuju ke kedewasaan.
• Produk sudah dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan
inovatif sangat sesuai pada fase ini.
• Pengendalian biaya yang lebih baik, efisiensi operasional, pemotongan lini produk
yang tidak memberikan value (waste) untuk meningkatkan keuntungan.
4. Declining = Proses menuju kemunduran.
• Siklus produk mendekati akhir, produk yang hampir mati biasanya produk yang
buruk bagi investasi.
• Model BCG (Bio – Circular – Green Economic Model)

Keterangan :
1. Pangsa pasar tinggi pertumbuhan tinggi (STAR).
2. Pangsa pasar tinggi/pertumbuhan rendah (CASH COW).
3. Pangsa pasar rendah/pertumbuhan tinggi (“?”).
4. Pangsa pasar rendah/pertumbuhan rendah (DOG).
• Management strategi diperlukan untuk menghentikan proses decline, dengan membuat
strategi yang sesuai dengan perkembangan dan keadaan organisasi.
• Proses perumusan dan pengeksekusian strategi :
Tahap 1 : Membuat visi dan misi strategis dan nilai-nilai inti.
Tahap 2 : Merumuskan tujuan.
Tahap 3 : Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan visi perusahaan.
Tahap 4 : Eksekusi strategi
Tahap 5 : Memonitor perkembangan, mengevaluasi kinerja, dan melakukan koreksi.
• Rencana Strategis
Rencana strategis menggambarkan kemana perusahaan diarahkan, menetapkan target
strategis dan finansial, dan menggambarkan gerakan serta pendekatan bersaing untuk
digunakan dalam pencapaian hasil bisnis yang diinginkan (Thompson dkk 2018).
• Menurut Thompson dkk, 2018, pengertian-pengertian dibawah ini :
a. Visi : Menggambarkan aspirasi manajemen bagi masa depan perusahaan dan arah
untuk mencapai aspirasi tersebut.
b. Misi : Menggambarkan lingkup dan tujuan dari bisnis saat ini (siapa kita, apa yang kita
lakukan, dan mengapa kita ada disini).
c. Tujuan : Menerjemahkan visi dan misi ke dalam target kinerja yang spesifik.
d. Nilai-nilai inti : Keyakinan, ciri-ciri, dan norma keperilakuan yang ditetapkan oleh
manajemen sebagai panduan untuk mencapai visi dan misi.

PPT 5 hal 11-20


• Strategi yang paling bawah adalah strategi fungsional yang isinya 5 fungsi pokok bisnis
pemasaran, keuangan, operasional, SDM, R&D.
• Strategi bisnis yang merumuskan direksi.
• Apabila yang dimaksud adalah perusahaan induk (korporasi/holding/group) ditingkat
induk diperlukan perumusan strategi, disebut strategi korporat.
Strategi bisnis adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan
keunggulan bersaing di pasar. Ada tiga jenjang strategi bisnis yang umumnya digunakan,
yaitu:
1. Strategi tingkat korporat
Strategi ini mengatur berbagai perusahaan yang berada di bawah induk grup perusahaan.
Strategi ini bersifat jangka panjang dan mencakup visi, misi, nilai, dan tujuan utama
perusahaan. Strategi ini juga menentukan bidang usaha apa saja yang akan digeluti oleh
perusahaan, bagaimana mengalokasikan sumber daya antara unit-unit bisnis, dan bagaimana
menciptakan sinergi antara unit-unit bisnis tersebut.
2. Strategi tingkat bisnis
Strategi yang terintegrasi ke dalam visi perusahaan, tetapi berfokus pada bisnis tertentu.
Strategi ini bersifat menengah dan mencakup analisis pasar, segmentasi, pemilihan target, dan
posisi pasar. Strategi ini juga menentukan cara bersaing dengan kompetitor, baik melalui
diferensiasi produk, biaya rendah, atau fokus niche.
3. Strategi tingkat fungsional
Strategi yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari di dalam unit bisnis. Strategi ini
bersifat operasional dan mencakup fungsi-fungsi seperti pemasaran, produksi, keuangan,
sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, dan lain-lain. Strategi ini juga
menentukan cara meningkatkan kinerja dan efisiensi di setiap fungsi tersebut.

Untuk melihat seberapa baik strategi perusahaan berjalan kita dapat melihat pada strategi
financialnya. Semakin kuat performa keuangan perusahaan secara keseluruhan, maka semakin
besar kemungkinan perusahaan memiliki strategi yang disusun dengan baik dan dilaksanakan
dengan baik pula. Salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi
kinerja keuangan suatu perusahaan berdasarkan data yang terdapat dalam laporan keuangan,
seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas adalah rasio keuangan. Rasio keuangan
memberikan informasi yang penting mengenai aspek-aspek tertentu dari keuangan perusahaan,
seperti profitabilitas, likuiditas, efisiensi, dan solvabilitas.
Rasio keuangan yang umum digunakan untuk menganalisa kinerja perusahaan, yaitu:
1. Profitability Ratios
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan untuk perusahaan. Rasio profitabilitas dianggap memiliki peranan yang krusial
bagi kelangsungan perusahaan karena urat nadi suatu perusahaan akan bergantung dari sejauh
mana perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Rasio ini meliputi:
⚫ GPM (Gross Profit Margin) = (Pendapatan - Harga Pokok Penjualan) / Pendapatan
⚫ OPM (Operating Profit Margin) = Laba Operasi / Pendapatan
⚫ NPM (Net Profit Margin) = Laba Bersih / Pendapatan
⚫ ROA (Return to Total Asset) = Laba Bersih / Total Aset
⚫ ROE (Return On Equity) = Laba Bersih / Ekuitas
2. Liquidity Ratios
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau melunasi
utang atau kewajiban dalam skala jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Rasio likuiditas
melibatkan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini meliputi:
Rasio lancar = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Rasio cepat = (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar
3. Leverage Ratios
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau melunasi
utang atau kewajiban dalam skala jangka panjang.
4. Activity Ratios
Rasio ini digunakan untuk menilai efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aset perusahaan.

Penentu daya saing perusahaan agar sukses di pasar adalah sumber daya perusahaan dan
kapabilitas perusahaan. Sumber daya perusahaan dan kapabilitas perusahaan harus dikelola
secara dinamis untuk mempertahankan daya saing dan membantu peningkatan performa
perusahaan.
Caranya?
1. Mengidentifikasi dahulu sumber daya dan kapabilitas perusahaan
Sumber daya adalah input produktif atau aset kompetitif yang dimiliki dan dikontrol oleh
perusahaan, sedangkan kapabilitas atau kompetensi adalah kapasitas perusahaan untuk
menunjukkan aktivitas internal yang kompeten. Kapabilitas perusahaan dikembangkan
melalui penerapan sumber daya perusahaan.
2. Memastikan sumber daya dan kapabilitas perusahaan manakah yang dapat mendukung
upaya perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
dibanding rival di pasar.
Untuk mengevaluasi situasi perusahaan secara keseluruhan apakah perusahaan mempunyai
peluang untuk memburu daya tarik pasar dan mempertahankan diri dari ancaman eksternal
yakni dengan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), dimana
nantinya perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan
yang dimilikinya.
➢ Identifikasi Kekuatan Perusahaan
Kekuatan perusahaan adalah sesuatu yang mampu dilakukan perusahaan dengan baik, yang
dapat meningkatkan daya saing pasar. Contohnya : kekuatan brand, kekuatan financial
resource, kualitas produk baik, area distribusi luas, dan lain sebagainya.
➢ Identifikasi Kelemahan Perusahaan (Weaknesses atau Competitive Deficiencies)
Kelemahan perusahaan adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau sesuatu yang
perusahaan belum dapat melakukannya dengan baik atau kondisi yang merugikan pasar.
Kelemahan perusahaan menggambarkan competitive liabilities
Contoh : reputasi brand lemah, banyak hutang, kurang memperhatikan kebutuhan customer,
dan lain sebagainya.

➢ Identifikasi Peluang Pasar (Opportunities)


Peluang pasar menggambarkan faktor besar dalam membentuk straegi perusahan yang paling
relevan bagi perusahaan adalah yang cocok dengan aset kompetitif perusahaan, menawarkan
prospek terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, dan yang potensial menjadi
keunggulan kompetitif perusahaan.
Contoh : melayani segmen pasar baru, memperluas jangkauan, memanfaatkan teknologi baru,
dan sebagainya.

➢ Identifikasi Ancaman terhadap Perusahaan (Threats)


Ancaman terhadap sebuah perusahaan dapat bervariasi tergantung pada jenis industri, lokasi,
ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya. faktor-faktor seperti munculnya teknologi yang
lebih murah atau lebih baik, masuknya pesaing asing berbiaya rendah, peraturan baru yang
lebih memberatkan perusahaan daripada pesaingnya, perubahan demografis yang tidak
menguntungkan, dan pergolakan politik.
Contoh : kebijakan politik, perubahan selera masyarakat, perubahan kondisi ekonomi,
perubahan demografi, dan lain sebagainya.

➢ Dua hal penting dari analisis SWOT :


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk mengevaluasi situasi internal dan eksternal suatu organisasi atau
perusahaan. Dua hal penting dari analisis SWOT adalah:
• Keunggulan (Strengths):
Pada tahap ini, organisasi mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan-kekuatan
internal yang dimilikinya. Ini mencakup sumber daya, kemampuan, dan aset yang
membedakan perusahaan dari pesaingnya. Contoh kekuatan internal meliputi merek
yang kuat, tim manajemen yang kompeten, teknologi canggih, basis pelanggan yang
setia, dan sumber daya finansial yang cukup. Mengidentifikasi kekuatan ini
membantu organisasi memahami apa yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
bisnisnya.
• Identifikasi Peluang (Opportunities):
Pada tahap ini, organisasi menganalisis lingkungan eksternalnya untuk
mengidentifikasi peluang yang ada. Peluang ini dapat berupa tren pasar, perubahan
dalam perilaku konsumen, perkembangan teknologi, perubahan regulasi pemerintah,
atau pergeseran dalam kebutuhan pelanggan. Mengidentifikasi peluang membantu
organisasi untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam memanfaatkannya untuk
pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai