Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

HEADLIGHT TESTER

ARVIAN DWIKY PRASETYO


19.03.0577
TO B

1
Headlight Tester
Adalah alat yang dipergunakan untuk Mengetahui arah
penyimpangan lampu utama (Penyimpangan sinar kekiri &
kekanan, hasil data uji adalah derajat ( ° )Arah pancaran/
ketinggian lampu jauh keatas &kebawah)
Kekuatan pancar/ Intensitas cahaya lampu utama (hasil data
uji adalah Candela/cd)

AMBANG BATAS
Kemampuan Pancar Lampu Utama MINIMAL : 12.000 Cd
Sudut Deviasi ke Kanan : 0º 34’
Sudut Deviasi ke Kiri : 1º 09’
DASAR HUKUM
Pasal 70 DAYA PANCAR DAN ARAH SINAR LAMPU UTAMAPP. 55/2012

Daya pancar dan arah sinar lampu utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf g
meliputi :

a. daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan 12.000 (dua belas ribu) candela;

b. Arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 34’ (nol derajat tiga puluh empat menit) ke kanan dan 1
09’ (satu derajat nol sembilan menit) ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak
melebihi 1,3% (persen) dari selisih antara ketinggian arah sinar lampu pada saat tanpa muatan
dan pada saat bermuatan.
PEMERIKSAAN LAMPU

•Lokasi lampu dan jumlahnya

•Warna dari lampu utama

•Pemasangan dudukan lampu utama

•Penerangan dan sorotan utama

•Perubahan arah dari sorotan utama jika

dinyalakan.
PERALATAN UJI LAMPU

 Peralatan untuk menjamin bahwa lampu2 utama dari Kendaraan Bermotor


memenuhi persyaratan

 Terdapat jaminan bahwa pengukuran dilakukan secara tepat, meliputi :


Penerangan
Posisi vertikal (sorotan utama)
Posisi menyamping (sorotan utama)

PRINSIP HEADLIGHT TESTER


Terdapat beberapa bagian utama :

 Penangkapan fokus cahaya lampu


 Pengolahan pada lensa/peralatan
 Penunjukkan/pembacaan pada meter (baik tinggi- rendah maupun kanan-kiri)
 Penunjukkan pada meter tergantung dari banyaknya cahaya yang mengenai foto
sel
PERSIAPAN ALAT
a. Tarik alat ketengah tengah kendaraan dan atur lensa
agar tegak lurus dengan kendaraan dengan
menggunakan cermin /sinar laser
b. Bila alat dilengkapi dengan pengatur level maka
aturlah agar alat benar –benar level
c. Sesuaikan gradient disc dengan rekomendasi dari
pabrik kendaraan dengan melihat standar yg ada pada
kendaraan ( bila dilengkapi gradient disc )
d. Lakukan pengukuran sesuai petunjuk dari pabrik alat
PENGUJIAN LAMPU UTAMA
 Tempatkan kendaraan di depan Head light tester kira-kira 10- 70 cm. atau
sesuai dengan yang disarankan oleh pabrik alat
 Posisikan alat Head light tester di tengah –tengah kendaraan
 Lihat cermin pengintai dan cari referensi di dua titik pada bemper/lainnya pada
masker kendaraan untuk memposisikan agar alat Head light tester benar-benar
tegak lurus dengan kendaraan yang akan di uji. ( bila menggunakan sinar laser
anda tinggal cari garis yang sejajar dengan garis yang ada pada kendaraan ).
 Tarik Head light tester Housing untuk di posisikan pada salah satu lampu
kendaraan dan atur tingginya agar pas dengan tinggi lampu
 Lakukan pengujian lampu sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh pabrik
alat.
 Ingat hasil uji harus dalam satuan candela, bila tidak konversi ke candela.
 Hal-hal lain perhatikan juga batery Head light tester apakah perlu di charging
kalau menggunakan batery.
PROSEDUR PENGUJIAN LAMPU UTAMA KENDARAAN

I. PERSIAPAN KENDARAAN UJI :


a. Tekanan angin ban harus sesuai spesifikasi
b. Batere Kendaraan dalam keadaan daya optimal(Fully Charge).

II. PERSIAPAN ALAT UJI :


a. Periksa instrumen alat uji (berfungsi atau tidak berfungsi)
b. Alat uji sudah dikalibrasi
c. Lakukan prosedur pengoperasian :
- ON kan Power
- Pilih Menu/Tombol sesuai perintah Alat uji
d. Lakukan warming up Alat uji sesuai petunjuk Pabrik
e. Pastikan meter indikator berfungsi dengan baik
PERSYARATAN PEMASANGAN LAMPU UTAMA :
Terkait sistem lampu dan alat pemantul cahaya, untuk lampu utama dekat dan lampu
utama jauh kendaraan diatur berwarna putih atau kuning muda. Selain itu, untuk
kendaraan selain sepeda motor, lampu dekat dan lampu utama jauh harus memenuhi
persyaratan:

• berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya;


• dipasang pada bagian depan Kendaraan Bermotor;
• dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) millimeter
dari permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus) millimeter dari
sisi bagian terluar Kendaraan; dan
• dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter ke arah
depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke arah depan
untuk lampu utama jauh.

Anda mungkin juga menyukai