Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKNIK PENGUKURAN

TIMING LIGHT
DAFTAR ISI

A. Pengertian Timing Light Tester

B. Fungsi Timing Light Tester

C. Jenis-Jenis Timing Light Tester

D. Cara Penggunaan Timing Light Tester

E. Gangguan yang Sering Terjadi pada Alat-Alat SIstem Pengapian


A. Pengertian Timing Light

Timing light merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa dan menyetel

saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung

berhubungan dengan posisi piston Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya akan

dikendalikan oleh system pengatur pegapian mekanik, vacuum atau

elektronik. Timing light yang digunakan bersamaan dengan meter pengatur

pengapian memastikan system pemajuan pengapian bekerja sesuai dengan

spesifikasi pabrik.

B. Fungsi Timing Light

1. Untuk memeriksa dan menyetel saat penyalaan pada waktu putaran rendah

atau stationer.

2. Untuk memeriksa dan mengetahui kerja advancer pada waktu putaran

tinggi yang mana advancer berfungsi sebagai automatik platina yang

tugasnya membuat platina membuka atau menutup.

C. Jenis-Jenis Timing Light

Tipe timing light pada umumnya ada dua macam tipe yaitu tipe gun dan torch.

1. Tipe Gun ( Senapan )


Tipe ini mirip seperti senapan karena bentuknta mirip seperti mainan anak anak,

ada tiga kabel di tipe ini, Capit Merah,Capit Hitam dan Kabel Sensor tegangan

tinggi busi.

Cara pemakaian :

Kabel capit merah dihubungkan ke terminal positif baterai,kabel capit hitam di

hubungkan ke terminal negatif baterai dan kabel sensor tegangan tinggi di

hubungkan ke kabel busi no 1 atau no 4.

2. Tipe Torch ( corong )

Tipe ini bentuknya mirip seperti corong atau senter,pada tipe ini hanya terdapat

satu kabel yakni kabel tegangan tinggi busi, karena sumber arus yang digunakan

sudah tersuplai dari baterai kering yang berada di dalam nya.


Cara pemakaian :

Hidupkan mesin dan hubungkan kabel sensor teganmgan tinggi ke kabel busi no 1

lalu arahkan ke mark timing mesin. Mulaialah menepatkan pengapian pada mesin.

D. Cara Penggunaan Timing Light Tester


Di bawah ini akan dijelaskan cara melakukan penyetelan waktu pengapian

untuk sistem pengapian konvensional.

Langkah 1 : Siapkan Timing Light yang biasanya tersedia satu paket dalam

Tune-Up Kit seperti gambar dibawah ini.

Langkah 2 : Hidupkan mesin sampai mencapai temperatur normal, jika sudah

mencapai suhu normal. Kemudian stel putaran mesin sampai mencapai putaran

normal idle atau stationer (langsam). Gunakan Tachometer untuk mengetahui

putaran mesin saat dilakukan penyetelan pada karburator. Putaran mesin normal

idle adalah berkisar 800 - 1200 RPM (Rotation Per Minutes). Hal ini

dimaksudkan agar sistem pengajuan pengapian yang sesuai dengan putaran mesin

(centrifugal advance) belum bekerja, jika putaran idle lebih dari 1200 RPM maka

sistem pengajuan pengapian sudah bekerja untuk memajukan waktu pengapian.

Setelah putaran mesin sesuai spesifikasi idle, matikan mesin. [Mengenai detail

penyetelan putaran idle akan dibahas pada artikel terpisah].


Langkah 3 : Lepas slang vacuum dari vacuum advancer (sistem pengajuan

pengapian sesuai dengan kevacuuman) yang menuju ke karburator. Hal ini agar

waktu pengapian tidak dipengaruhi oleh vacuum advancer.

Langkah 4 : Pasang kabel postifi negatif Timing Light ke sumber tegangan

(baterei)

Langkah 5 : Pasang trigger clamp Timing Light ke busi nomor satu sesuai

dengan aliran tegangan. Perhatikan tanda panah yang ada pada trigger clamp dan
arahkan tanda panah sesuai dengan arah aliran tegangan dari distributor menuju ke

busi (spark plug).

Langkah 6 : Kendurkan pengunci distributor (distributor clamp) agar rumah

distributor bisa digeser/diputar ke kiri dan ke kanan tapi jangan pula terlalu

kendur. Hidupkan mesin.

Langkah 7 : Arahkan timing light pada timing mark (tanda waktu pengapian).

Dan perhatikan waktu pengapian yang terjadi sesuai yang ditunjukan oleh tanda

waktu pengapian. Jika waktu pengapian tidak tepat, geserlah waktu pengapian.
Langkah 8 : Sesuaikan waktu pengapian dengan spesifikasi kendaraan (standar

umum waktu pengapian adalah 8o - 12o STMA). Pada sistem pengapian

konvensional untuk menggeser waktu pengapian cukup dengan

menggeser/memutar distributor. Jika diputar berlawanan arah putaran rotor maka

waktu pengapian akan lebih cepat/awal. Jika di putar searah dengan putaran rotor

maka waktu pengapian akan lebih lambat/akhir.

Langkah 9 : Kencangkan baut distributor jika waktu pengapian sudah tepat.


E. Gangguan yang Sering Terjadi pada Alat-Alat SIstem
Pengapian

1. Busi kotor, atau kurang kereggangannya, celahnya.

2. Specifikasi kereggangan busi antara 0.60 s/d 0.70 mm.

3. Platina terbakar akibat condenser rusak.

4. Kumparan coll terbakar.

5. Posisi platina hammer dan platina duduk tidak tepat.

6. Kumparan Spull terbakar.

Anda mungkin juga menyukai