DOSEN PEMBIMBING :
Juwita SST.M KEB
DI SUSUN OLEH :
Yersi arfeni saboy
Nurmala
Nurain hulpoi
Anggun karmain
A . Sejarah kebidanan
Mulai dibuka sekolah kedokteran pada tahun 1849 pendidikan dokter jawa
dibatavia yang sekarang menjadi (RSAD GATOTSOEBROTO) dan pada
1851 di buka pendidikan kebidakan bagi wanita pribumi dibatavia dan
diberikan oleh dokter militer belanda (DRWBOSCH) dan luludannya
bekerja di rs dan masyarakat dan dari saat itu pelayanan kesehatan ibu dan
anak dilakukan oleh dukun dan bidan namun pendidikan ini tidak
berlangsung lama karena kurangnya peserta didik setahun kemudian
dilakukan pelatihan secara formal untuk bidan agar dapat meningkat
kualitas bersalin
Dilanjutkan kursus tambahan bidan (KTB) di yogyakarta pada tahun 1953
lalu berdirilah (BKIA) yang memiliki kegiatan antara lain :
• Pelayanan antenatal
• Pasnatal
• Pemeriksaan bayi dan anak / imunisasi
• Dan penyulunan 9121
Tahun 1990 pelayanan kebidanan mulai merata dan pada saat itu presiden
memberikan intruksi pada tahun 1992 secara lisan dan dilaksanakannya
sidang kabinat tentang pentingnya memdidik bidan, penempatannya
(sebagai bidan desa) dengan tugas pelaksanannya
Pelaksanaan kia, bumil, bulin, bufal, dan bayi baru lahir. Bidan juga
melekukan pembinaan dukun bayi. Serta memberikan pelayanan.
KB 1993, dibuka PPB B, lulusan akpor lamanya satu sebagai pengajar
Dalam konfrensi kepundudukan dunia di kairo, tahun 1994 membahas
perluasan area grapan bidan yaitu save motherhoot termaksud bayi baru
lahir dan perawatan pas abortus, famili planing, pms, termaksud invesksi
saluran alat reproduksi, kaspro remaja, dan gaspro orang tua
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI
“TERIMA KASIH”