Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK PENULISAN DALAM

KARYA TULIS ILMIAH


DENI KARSANA
PENULISAN KARYA TULIS
GUNAKAN:
 EJAAN BHS INDONESIA (PUEBI)
 KATA BAKU/kata yang ilmiah
 KALIMAT EFEKTIF
 PARAGRAF yang baik dan padu
 TATA TULIS YANG BENAR
Teknik Penulisan dalam Karya Ilmiah
 Penyusunan dan Penempatan judul
 Penomoran struktur laporan
 Penulisan sumber kutipan
 Catatan kaki (foot note) dan catatan akhir

(endnote)
 Teknik penyajian data
 Penulisan daftar pustaka
 Pengetikan
Syarat utama judul
 Relevan
(berhubungan dengan tema atau isi tulisan)
 Provokatif

(mengundang rasa ingin tahu)


 Singkat

(tidak terlalu panjang dan tidak bertele)


Penyusunan dan Penempatan Judul

 Judul bab ditulis dengan huruf kapital, tanpa


garis, dan tanpa tanda baca, diletakkan
tengah-tengah bagian atas di bawah kata
“BAB…”.
 Judul subbab ditulis di tepi kiri, huruf awal

setiap kata ditulis dengan huruf kapital


kecuali kata hubung dengan huruf kecil,
tanpa garis bawah, dan tanpa tanda titik.
 Judul
 Menguak Leksikon Arsitektur Etnik Kaili: Tinjauan Etnolinguistik

 Deni Karsana
 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah

 Abstrak
 (Isi abstrak adalah pengantar, Metode dan teknik yg digunakan, hasil
simpulan
 isi abstrak 250-300 kata)
 Kata kunci:

A. Pendahuluan
B. Pembahasan
C. Penutup
 Pendahuluan
 Latar belakang
 Rumusan masalah
 Rumusan Tujuan
 Metode dan Teknik

 Kerangka /Landasan Teori


 Pembahasan
 Penutup
 Simpulan dan Saran
Penomoran struktur laporan
 Ada dua cara, yaitu pertama menggunakan angka dan huruf, dan
kedua dengan menggunakan angka.

Contoh cara pertama Contoh cara kedua


BAB I BAB I
 A…………….
 B…………….  1…………….
 dst.  2…………….
◦ 1………….  dst.
◦ 2…………
2.1………….
◦ dst
 a……….. 2.2…………
 b……… dst
 dst 2.2.1………..
 1)……. 2.2.2………
 2)…….. dst
 dst…. 2.2.2.1 …….
 a)…… 2.2.2.2……..
 b)……
dst….
 dst…
2.2.2.2.1 …….
 (1)…..
 (2)…..
2.2.2.2.2……..
 Dst… dst….
Penulisan Kutipan dan Sumber
Kutipan
 Penulisan Kutipan dilakukan dengan
menggunakan sistem Harvard, yaitu
mengutip langsung dan mengutip tidak
langsung. Penulisan kutipan dilakukan
dengan tujuan sebagai bahan bukti: untuk
menunjang pendapat penulis, perbandingan
dengan pendapat penulis, untuk
membedakan dengan pendapat penulis, dan
yang disanggah oleh penulis.
Mengutip Langsung
 Mengutip langsung adalah mengutip kalimat dalam
buku, jurnal, atau sumber lain, secara langsung tanpa
melakukan perubahan apa pun. Kutipan langsung ditulis
dengan menggunakan tanda petik (“...”). Kutipan yang
diambil dari kutipan yang tidak diubah oleh penulis
laporan, ditulis dengan tanda petik tunggal (‘…’).
Contoh: Anastasia (1982:87) mendefinisikan “sikap sebagai
kecederungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap
sesuatu objek”.
Jika bagian yang dikutip maksimal tiga baris, penulisannya digabungkan
dengan tulisan yang dibuat oleh penulis dengan jarak spasi tidak berubah.
Jika bagian yang dikutip lebh dari empat baris, kutipan ditulis tanpa tanda
petik, dengn jarak satu spasi. Baris ke-1 dimulai pada ketukan ketujuh, baris
ke-2 dan selanjutnya dimulai pada ketukan keempat.
Mengutip tak langsung
 Mengutip tidak langsung adalah mengutip ide/isi
suatu sumber dengan menggunakan kalimat
penulis laporan atau mengubah redaksionalnya.
Saduran, kutipan ide dari suatu sumber yang
dirumuskan dalam bahasa atau kalimat penulis
laporan sendiri, tidak diberikan tanda petik, tetapi
sumber rujukan tetap harus disebutkan.

 Contoh: Penyebab putus sekolah yang berkaitan


dengan penyelenggaraan pendidikan adalah masalah
‘kurikulum dan sistem ujian’ (Suryadi, 2002).
Penulisan sumber kutipan
 Nama pengarang buku ditulis lebih dahulu,
kemudian diikuti tahun penerbitan dan halaman
buku yang dikutip. Tahun penerbitan dan halaman
kutipan ditulis dalam kurung.
 Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa
orang dalam sumber yang berbeda, tulis semua
nama pengarang dan tahun penerbitan masing-
masing di belakang nama masing-masing dan di
dalam kurung.
 Sumber kutipan tanpa nama atau tanpa tahun,
untuk tanpa nama diganti (tn) dan tanpa tahun
diganti (tt).
Catatan Kaki dan Catatan Akhir

 Catatan kaki adalah keterangan-keterangan


atas teks artikel ilmiah yang ditempatkan pada
kaki halaman artikel yang bersangkutan.
 Catatan kaki dibuat untuk: menunjukkan
bukti-bukti atas kebenaran yang pernah
diperoleh orang lain dalam bukunya atau
penerbitan lainnya; menyampaikan keterangan
tambahan untuk memperkuat uraian di luar
topik; merujuk bagian-bagian lain dari artikel
yang bersangkutan.

Catatan kaki
 Catatan kaki dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
menunjuk sumber asal kutipan (referensi), memberikan
batasan suatu pengertian, dan memberikan komentar pada
pernyataan yang dimuat dalam teks. Referensi dibuat bila
penulis mengutip, baik secara langsung maupun tidak
langsung; mengutip dengan teknik parafrasa; mengutip tabel,
peta atau diagram; membuat diagram berdsarkan data dari
suatu sumber; dan menunjuk kembali kepada bagian lain dari
tulisan yang bersangkutan.
 Setiap kutipan diberi nomor urut di akhir kutipan dan ditik
agak ke atas. Setiap nomor kutipan diberi catatan kaki di
bagian bawah. Catatan kaki ditulis lengkap: nama pengarang,
judul buku, nama penerbit, tempat diterbitkan, tahun
penerbitan, nomor halaman yang dikutip (Sudjana, 2008: 27).
Sumber kutipan
 Sumber kutipan yang telah disebut, bila digunakan lagi tak
perlu ditulis lengkap, cukup dengan menggunakan
singkatan, yakni ibid., op. cit, loc.cit.
 Ibid singkatan dari ibidem digunakan untuk menyatakan

sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya tanpa


diselang oleh sumber lain dan menunjuk pada halaman yang
berbeda.
 op. cit singkatan dari opere citato digunakan untuk

menyatakan sumber yang sama yang telah disebut


sebelumnya, tetapi telah diselang oleh sumber lain dan
menunjuk pada halaman yang berbeda.
 loc.cit. singkatan dari locatio citato digunakan untuk

menyatakan sumber yang sama yang telah disebut


sebelumnya dan menunjuk pada halaman yang sama.
Contoh catatan kaki
 Contoh:
di batas akhir tulisan
 14 pukulan tik
 1) Nana Sudjana, CBSA dalam Proses Belajar-Mengajar,

CV Sinar Baru, Bandung, 1991, hal.10


 2) ibid., hal.16

 3) Emil Salim, Perencanaan Pembangunan dan

Pemerataan Pendapatan, Yayasan Idayu, Jakarta, 1982,


hal.27
 4) Sarlito Wirawan, Teori-teori Psikologi Sosial , CV

Rajawali, Jakarta.1984, hal. 75.


 5) Emil Salim, op.cit, hal. 64

 6) Sarlito Wirawan, loc.cit.


Teknik Penyajian Data
 Penyajian data dibuat sederhana mungkin supaya
pembaca mudah memahaminya. Hal-hal berikut
perlu diperhatikan dalam teknik penyajian data.
Penomoran judul tabel grafik/ gambar menggunakan
angka arab secara berurutan sesuai jumlah tabel.
Huruf pertama judul tabel, grafik/gambar pada
setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata
hubung dan diketik dengan jarak 1 spasi. Untuk
tabel/grafik/gambar yang merupakan kutipan, harus
ditulis sumbernya. Sumber kutipan ditulis di bawah
tabel/grafik/gambar. Kata sumber digarisbawahi
atau dicetak miring.
Penyajian data

Tabel 1 Jawaban Pertanyaan No. 1 Apakah


Anda pernah membaca kamus?

No Pertanyaan SMAN Model Madani SMA Alazhar Palu

YA TIDAK YA TIDAK

1 Apakah Anda 60 0 60 0

pernah membaca

kamus

Sumber: Hasil pengambilan data penelitian pengguna kamus di kota


Palu tahun 2021
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

 Daftar pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi


rujukan dari tulisan yang dibuat. Kehadiran daftar
pustaka sangat penting karena sebagai ciri yang
mendukung karya tulis ilmiah yang merupakan
kejujuran ilmiah dalam bentuk pernyataan tentang hasil
karya orang lain yang telah disajikan dalam bentuk
bahan pustaka (Lumintaintang dalam Atmawati, 2008)
Prinsip-prinsip umum dalam
menyusun daftar pustaka
a. nama penulis diurutkan menurut urutan alfabet;
b. bila tidak ada nama penulis, judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet;
c. bila satu penulis terdapat lebih dari satu bahan
rujukan, untuk selanjutnya nama penulis tersebut
tidak perlu lagi dicantumkan, dan diganti dengan
garis panjang 10 ketukan;
d. jarak antarbaris dalam satu rujukan satu spasi dan
jarak antar rujukan dua spasi; serta
e. baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua
dan seterusnya dimasukan ke dalam tujuh ketukan
(Keraf, 1984).

 Penulisan daftar pustaka harus lengkap, yakni nama
pengarang, tahun terbit, judul karangan, kota penerbit, dan
nama penerbit. Nama pengarang ditulis selengkap-
lengkapnya, tetapi gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.
Penulisan nama pengarang dilakukan dengan menyebutkan
nama akhir lebih dahulu, baru nama pertama. Nama akhir
yang ditulis lebih dahulu itu dipisahkan dengan tanda koma
dari nama pertama yang ditulis dibelakang nama akhir.
Penulisan daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
 Contoh:

 Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah.


 ------------. 1982 a. Argumentasi dan Narasi. Jakarta:


Gramedia.
 ------------. 1982b. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa

Indah.
 ------------.1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:

Gramedia.
 Cara penulisan nama pengarang seperti itu
tidak berlaku bagi nama-nama Tionghoa
karena nama Tionghoa unsur nama yang
pertama merupakan nama marga. Jadi,
nama-nama pengarang Tionghoa didalam
daftar pustaka tidak perlu dibalik urutannya
(Sudjiman, 2004). Contoh:
 Tan Sie Gie
 Lie Tie Gwan
 Jika dalam buku yang diacu itu nama yang
tercantum nama editor, penulisannya
dilakukan dengan menambahkan singkatan
Ed. di belakang nama. singkatan Ed., yang
diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik, tidak digarisbawahi dan
tidak dicetak miring, ditempatkan di dalam
tanda kurung dengan jarak satu ketukan dari
nama editor. Contoh:
Karsana, Deni (Ed.).
Kuntjaraningrat (Ed.).
 
 Jika nama pengarang ada dua orang, nama
pengarang pertama ditulis sesuai dengan
ketentuan, yaitu dituliskan nama akhir lebih
dahulu, sedangkan nama pengarang kedua
dituliskan menurut urutan biasa. Di antara
kedua nama pengarang itu digunakan kata
penghubung dan (tidak digaris bawahi dan
tidak dicetak miring). Contoh:
Soemardjan, Selo dan Marta Susilo
 Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono
 Jika pengarang terdiri dari tiga orang atau lebih, ditulis
nama pengarang pertama saja sesuai dengan ketentuan,
yaitu dituliskan nama akhir lebih dahulu, lalu ditambahkan
singkatan dkk. (bentuk lengkapnya adalah dan kawan-
kawan) yang tidak digarisbawahi dan tidak dicetak miring.
Contoh:
 Singarimbun, Salmon dkk.
 Husada, Jan dkk.
  
 Selain menggunakan singkatan dkk. dapat juga

menggunakan singkatan et.al . tetapi harus dicetak miring,


karena berasal dari bahasa asing (latin). Contoh:
 Nababan, P.W.J. et. al.
Sumber dari internet
 Seiring dengan perkembangan media internet,
penggunaan makalah yang diunggah di
internet sebagai salah satu daftar pustaka,
semakin meningkat. Selain penggunaan media
internet, penggunaan media elektronik lainnya
seperti cakram padat (Compact Disc) juga
semakin menambah sumber data karya ilmiah.
Di dalam penyusunan daftar pustaka untuk
media elektronik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.(Muhammad, 2011)
 Nama
 Judul dari sumber web (Buku online, editorial,
proyek penelitian, dan sebagainya)
 Judul Web ( Kalau sumber yang digunakan
merupakan bagian dari sumber yang lebih besar
dengan judul sendiri)
 Tahun Publikasi atau tahun ketika sumber itu
diunggah (kalau ada)
 Informasi Publikasi ( seperti CD-ROM)
 Alamat (URL)
 Tanggal pengaksesan web
 Contoh :
 (karya individu)
 Isdiyanto.2008.Tajuk Rencana sebagai Identitas Diri (online)
http://simpanglima.wordpress.com/2008/04/17/tajuk-renc
ana-sebagai-identitas-diri/
, diakses tanggal 12 Agustus 2008.
 
 (artikel dalam jurnal online)
 Hall dan Jones.1976. “Mengenal Lebih Dekat Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK”. Jurnal Inovasi Pendidikan Tinggi
Agama Islam.
http://www.dipertais.net/swara/warta 17-03.asp, diakses
tanggal 30 Oktober 2004.
  
 Untuk lebih baiknya, gunakanlah daftar pustaka yang
mutakhir, kecuali untuk pengarang yang membahas ilmu
langka
Pengetikan
 Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam menulis ilmiah.

a. Kertas
 Kertas yang digunakan adalah kertas HVS, berat kira-kira 80 mg, ukuran kuarto
atau folio.

b. Besar huruf
 Ukuran huruf untuk tulisan adalah 12, subjudul 14, dan judul bab 16.

c. Pengaturan ruang ketikan


 Pengetikan laporan biasanya menggunakan margin kiri 4 cm, margin kanan 3 cm,

margin atas 3,5 cm, margin bawah 4 cm. Namun, ada juga yang menetapkan margin
kiri 4 cm, margin kanan 3 cm, margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm.

d. Indensi
 Indensi adalah permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf. Ada dua

cara pengetikan indensi. Pertama, pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan
kedelapan. Kedua, pengetikan paragraf baru sama dengan subjudul, tetapi
antarparagraf spasi pengetikannnya lebih besar. Misalnya, pengetikan secara umum
berspasi 2, maka jarak pengetikan antarparagraf dapat dibuat 3 spasi (Zakaria dalam
Atmawati, 2008)
  
 Lihat template masing-masing. Gaya
selingkung setiap jurnal, bunga rampai, dan
prosiding.
Kisi-kisi ujian bhs Indonesia
 10 Soal pilihan ganda tentang ejaan

 4 Soal esai
 A. Soal paragraf, analisis ya…
 B. SoajlEjaan, Penulisan kata
 C. Soal KTI (dasar dan prosedur ilmiah)
 D. Soal KTI II (teknik penulisan ilmiah)

Anda mungkin juga menyukai