Anda di halaman 1dari 22

ANILISIS BUKU

PENGANTAR AKUNTANSI
Surya Fajar
434334032020117
AKUNTANSI D - karyawan / 2020
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
1. Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada awal paragraf.
Contoh : Aktiva lancar

2. Huruf kapital atau huruf besar sebaagi huruf pertama petikan langsung.
Contoh : (tidak ada)

3. Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : (tidak ada)

4. Huruf kapital atau huruf besar sebagai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang.
Contoh : (tidak ada)
5. Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh : (tidak ada)

6. Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh : (tidak ada)

7. Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama pada nama badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan serta dokumen resmi.
Contoh : (tidak ada)

8. Huruf kapital atau huruf besar sebagai kata singkatan.


Contoh : (tidak ada)
PEMAKAIAN HURUF MIRING

1. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok
kata.
Contoh : (tidak ada)

2. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaanya.
Contoh :

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar.
Contoh : (tidak ada)

4. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan Bahasa Indonesia.
Contoh : assets, current assets, cash,nots receivable,account receivable,prepaid expenses
PEMAKAIAN HURUF TEBAL

1. Huruf tebal dipakai untuk menulis judul buku, bab, daftar isi, daftar pustaka,
indeks dan lampiran.
Contoh : Elemen-Elemen Laporan Keuangan
PENULISAN KATA

1. Kata dasar adalah kata yang masih murni atau asli dan belum mengalami penambahan
imbuhan, pengulangan, serta penggabungan kata.
Contoh : kas, uang, tunai, siap, bebas

2. Kata turunan atau kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah berubah karena
mendapat imbuhan, baik di awal, sisipan, akhiran dan gabungan (awalan dan akhiran)
• Kata turunan awalan
Contoh : dibayar, dipakai
• Kata turunan akhiran
Contoh : tagihan, dagangan
• Kata turunan awalan dan akhiran
Contoh : peralatan, pembayaran, penjualan
3. Bentuk ulang merupakan kata yang mengalami proses pengulangan dengan menggunakan
tanda hubung diantara kedua unsurnya.
Contoh : undang-undang, peniruan-peniruan

4. Gabungan kata
Contoh : (tidak ada)

5. Kata sisipan adalah imbuhan yang terletak didalam kata. Jenis imbuhan ini tidak produktif,
artinya pemakaiannya terbatas hanya pada kata-kata tertentu.
Contoh :

6. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : (tidak ada)
PENULISAN KATA BENDA

 Kata benda atau nomina adalah salah satu jenis kata dari kelas kata yang
menyatakan atau merujuk pada bentuk suatu benda, baik benda konkret ataupun
benda abstrak. Kata benda biasanya merupakan nama orang, nama binatang,
tempat, sifat atau gagasan.
Contoh : (tidak ada)
PENULISAN KATA KERJA

Kata kerja adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatana atau perkerjaan
yang dilakukan oleh subjek terhadap objeknya.
Contoh : dipergunakan, melunasinya
PENULISAN KATA SIFAT

Kata sifat adalah kata yang mengubah atau menambah arti suatu kata benda yang diikutinya
sehingga menjadi lebih spesifik.
Contoh : (tidak ada)
PENULISAN KATA KETERANGAN

Kata keterangan adalah kata yang membirikan keterangan pada kata kerja, kata sifat dan kata
bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat.
Contoh : (tidak ada)
PENULISAN KATA GANTI (PRONOMINA)

Kata ganti adalah bagian yang penting dan mestinya kita pahami dengan baik. Kata ganti atau
disebut dengan pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Contoh : dan sebagainya
PENULISAN KATA DEPAN

Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali didalam gabungan kata
yang sudah lazim dianggap sebagai kata.
Contoh : (tidak ada)
KATA SERAPAN DAN ISTILAH

 Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain yang kemudian ejaan, ucapan, dan
tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia.
Contoh : cash = kas

• Kata istilah adalah gabungan kata yang mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang
khas dalam bidang tertentu.
Contoh :
TANDA BACA

1.Tanda Baca Titik


Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Kas (cash), yaitu uang tunai, cek atau alat pembayaran yang siap dan
bebas diergunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

2. Tanda Baca Koma


• Tanda baca koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh : Hak paten, yaitu hak suatu perusahaan atas pembuatan suatu barang
yang dilindungu oleh undang-undang dari peniruan-peniruan.
3. Tanda Titik Dua
• Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh : (tidak ada)
• Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomer dan halaman, bab dan ayat
dalam kitab suci, nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh : (tidak ada)
• Diksi
 Pengertian
Diksi mengacu pada pemilihan kata dan gaya seorang penulis dalam menerapkan gagasan/ide.
 Fungsi
Fungsi diksi adalah agar pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang
lain mengerti maksud yang disampaikan
Contoh:
1. Sinonim
Sinonim disebut juga padanan kata atau persamaan kata karena memiliki makna yang sama. Contoh kata sinonim,
Contoh ; Pandai: pintar
Baju: pakaian
Matahari: mentari
Buruk: jelek
Rajin: giat
2. Antonim
Antonim disebut juga sebagai lawan kata atau perbedaan kata karena memiliki makna yang
berlawanan. Contoh kata antonim, di antaranya:
Rajin >< Malas
Pintar >< Bodoh
Besar >< Kecil
Panjang >< Pendek
Tua >< Muda
Contoh kalimat yang menggunakan antonim:
Dini malas belajar sehingga dia menjadi anak yang bodoh.
3. homonim
Homonim merupakan jenis kata yang memiliki makna yang berbeda namun lafal atau pengucapan
dan ejaannya sama. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:
Genting rumah bocor sehingga air masuk ke dalam rumah ketika hujan turun.
4. Homofin
Berbeda dengan homonim, homofon memiliki lafal yang sama, namun makna dan ejaannya
berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:
Aku rindu masa remaja saat masih sekolah dulu.

5. Homograf
Berbeda dengan homonim, homofon memiliki lafal yang sama, namun makna dan ejaannya
berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:
Aku rindu masa remaja saat masih sekolah dulu.
6. Polisemi
Polisemi merupakan jenis kata yang ejaan dan lafalnya yang sama namun memiliki banyak arti dan pengertian
jika digunakan dalam konteks kalimat yang berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:
Risna menanam bunga melati yang sangat harum baunya.

7. Hipernim
Hipernim merupakan kata umum yang menjadi penyebutan kata lainnya karena dapat mewakili kata lainnya.
Sedangkan hiponim adalah kata yang terwakili maknanya oleh kata hipernim. Contoh penerapan kalimatnya
adalah sebagai berikut:
Pak Tono memelihara banyak sekali burung di rumahnya seperti merpati, beo, perkutut, dan lain sebagainya.

Hipernim dalam kalimat tersebut adalah “burung” yang mewakili hiponimnya yaitu “merpati, beo, dan
perkutut”.

Anda mungkin juga menyukai