Anda di halaman 1dari 51

PENGANTAR

AKUNTANSI 2

Jerry J. Weygandt PhD, CPA


Paul D. Kimmel PhD, CPA
Donald E. Kieso PhD, CPA
BAB 14
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:


1. Mediskusikan pentingnya analisis perbandingan.
2. Mengidentifikasi alat untuk menganalisis laporan keuangan.
3. Menjelaskan dan menggunakan analisis horizontal.
4. Menjelaskan dan menggunakan analisis vertikal.
5. Mengidentifikasi dan menghitung rasio yang digunakan untuk
menganalisis likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas suatu
perusahaan.
6. Memahami konsep kemampuan laba, dan cara yang digunakan
untuk menyajikan operasi yang dihentikan.
7. Memahami konsep kualitas laba.

www.penerbitsalemba.com
Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan

 Analisis laporan keuangan → likuiditas, profitabilitas, dan


solvabilitas
 Kreditur jangka pendek, seperti bank, sangat tertarik dengan
likuiditas–kemampuan peminjam untuk membayar utang ketika
sudah jatuh tempo.
 Kreditur jangka panjang, seperti pemegang obligasi,
mementingkan profitabilitas dan solvabilitas yang mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam waktu yang lama.
 Serupa dengan itu, pemegang saham juga melihat profitabilitas
dan solvabilitas suatu perusahaan.

www.penerbitsalemba.com
Pentingnya Analisis Perbandingan

 Tiga perbandingan yang dijelaskan dalam bab ini adalah:


1. Basis intraperusahaan.
2. Rata-rata industri.
3. Intercompany basis (basis antar perusahaan).

www.penerbitsalemba.com
Alat Analisis

Analisis
horizontal

Analisis vertikal

Analisis rasio

www.penerbitsalemba.com
Analisis Horizontal

 Analisis horizontal (horizontal analysis), atau analisis tren


(trend analysis), merupakan teknik untuk mengevaluasi
serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu
tertentu.
 Kegunaannya adalah untuk menghitung kenaikan atau
penurunan yang terjadi.
 Perubahan yang terjadi dapat diungkapkan sebagai nilai atau
persentase.

www.penerbitsalemba.com
Analisis Horizontal

Rumus analisis horizontal atas berbagai perubahan sejak periode awal:

Rumus analisis horizontal untuk hubungan tahun berjalan dengan tahun dasar:

www.penerbitsalemba.com
Analisis Horizontal

www.penerbitsalemba.com
Laporan Posisi Keuangan

Ilustrasi 14-5 menunjukkan analisis horizontal laporan posisi keuangan ringkas


selama dua tahun, menunjukkan perubahan dalam euro dan persentase.

Laporan posisi keuangan komparatif pada Ilustrasi 14-5 (bisa dilihat dalam buku
halaman 266) menunjukkan angka yang berubah secara signifikan pada struktur
keuangan Quality Department Store dari 2013 sampai 2014:
1. Pada bagian aset, aset tetap (neto) meningkat sebesar €167.500, atau
26,5%.
2. Pada bagian ekuitas, saldo laba meningkat sebesar €202.600, atau 38,6%.
3. Pada bagian liabilitas, liabilitas lancar meningkat sebesar €41.500, atau
13,7%.
www.penerbitsalemba.com
Laporan Posisi Keuangan

 Perubahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan memperluas


asetnya pada tahun 2014 dan membiayai perluasan tersebut
terutama dengan membentuk saldo laba daripada menambah
utang jangka-panjang.

www.penerbitsalemba.com
Laporan Laba Rugi

 Ilustrasi 14-6 (dalam buku halaman 267) menyajikan analisis


horizontal laporan laba-rugi ringkas Quality Department Store
selama tahun 2014 dan 2013.
 Analisis horizontal laporan laba-rugi menunjukkan perubahan
berikut:
 Penjualan neto meningkat €260.000, atau 14,2% (€260.000 ÷
€1.837.000).
 Beban pokok penjualan meningkat €141.000, atau 12,4%
(€141.000 ÷ €1.140.000).
 Beban operasi total meningkat €37.000, atau 11,6% (€37.000 ÷
€320.000).

www.penerbitsalemba.com
Laporan Laba Rugi

 Secara keseluruhan, laba bruto dan laba neto meningkat tajam.


Laba bruto meningkat sebesar 17,1%, dan laba neto, 26,5%.
Tren laba perusahaan tampak menguntungkan.

www.penerbitsalemba.com
Laporan Saldo Laba

www.penerbitsalemba.com
Laporan Saldo Laba

 Ilustrasi 14-7 (slide di atas) menyajikan analisis horizontal laporan


saldo laba komparatif Quality Department Store.
 Hasil dari analisis menunjukkan kenaikan laba neto sebesar
€55.300, atau 26,5%, di mana dividen modal saham naik sebesar
€1.200, atau 2%.
 Dapat dilihat pada analisis horizontal laporan posisi keuangan
bahwa saldo laba meningkat 38,6%.

www.penerbitsalemba.com
Analisis Vertikal

 Analisis vertikal (vertical analysis), atau disebut juga common-


size analysis, adalah teknik untuk mengungkapkan setiap pos
pada laporan keuangan sebagai persentase pada sebuah nilai
dasar.

www.penerbitsalemba.com
Laporan Posisi Keuangan

 Dasar untuk komponen aset adalah total aset (asset total).


 Dasar untuk komponen ekuitas dan liabilitas adalah total ekuitas
dan liabilitas (total equity and liabilities).
 Analisis vertikal menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing
kategori pada laporan posisi keuangan.
 Analisis vertikal juga dapat menunjukkan persentase perubahan
(percentage change) pada setiap pos pada aset, liabilitas, dan
ekuitas.

www.penerbitsalemba.com
Laporan Posisi Keuangan

 Sebagai contoh (Lihat Ilustrasi 14-8 di buku halaman 269).


 Aset lancar menurun dari 59,2% total aset pada 2013 menjadi
55,6% pada 2014 (meskipun nilai nominalnya meningkat €75.000
pada saat itu). Aset tetap (neto) meningkat dari 39,7% menjadi
43,6% dari total aset. Saldo laba meningkat dari 32,9% menjadi
39,7% dari total ekuitas dan liabilitas.
 Hasil tersebut memperkuat hasil pengamatan sebelumnya bahwa
Quality Department Store memilih mendanai
pertumbuhannya melalui saldo laba daripada menambah
utang.

www.penerbitsalemba.com
Laporan Posisi Keuangan
Analisis vertikal laporan posisi keuangan

www.penerbitsalemba.com
Laporan Laba Rugi

www.penerbitsalemba.com
Laporan Laba Rugi

 Beban pokok penjualan sebagai persentase penjualan neto


menurun 1% (62,1% vs. 61,1%), dan total beban operasi
menurun 0,4% (17,4% vs. 17,0%). Hasilnya, wajar apabila laba
neto sebagai persentase dari penjualan neto meningkat dari
11,4% menjadi 12,6%.
 Quality Department Store tampaknya merupakan bisnis yang
menguntungkan dan akan semakin berkembang.

www.penerbitsalemba.com
Analisis Rasio

 Analisis rasio (ratio analysis) mengungkapkan hubungan antara


pos-pos yang dipilih pada laporan keuangan.
 Sebuah rasio (ratio) mengungkapkan hubungan matematis
antara suatu jumlah dengan yang lainnya.
 Hubungan tersebut dapat diungkapkan dalam persentase, angka,
atau proporsi sederhana.

www.penerbitsalemba.com
Analisis Rasio

 Persentase: Aset lancar besarnya 74% dari liabilitas lancar.


 Angka: Aset lancar besarnya 0,74 kali dari liabilitas lancar.
 Proporsi: Perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar
adalah 0,74:1.

www.penerbitsalemba.com
Analisis Rasio

www.penerbitsalemba.com
Rasio Likuiditas

 Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan jangka


pendek perusahaan untuk membayar utang-utang yang
mendekati jatuh tempo serta memenuhi kebutuhan kas yang
tidak terduga.
 Rasio lancar kadang juga disebut sebagai rasio modal kerja;
modal kerja adalah aset lancar dikurangi liabilitas lancar.

www.penerbitsalemba.com
1. RASIO LANCAR

www.penerbitsalemba.com
2. RASIO CEPAT

www.penerbitsalemba.com
3. PERPUTARAN PIUTANG USAHA

www.penerbitsalemba.com
PERPUTARAN PERSEDIAAN

www.penerbitsalemba.com
Rasio Profitabilitas

 Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur laba atau


keberhasilan operasi perusahaan dalam periode waktu tertentu.
 Laba, atau rugi, memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan pendanaan melalui utang dan ekuitas.
 Analis kerap menggunakan profitabilitas sebagai tes terakhir
untuk mengevaluasi efektivitas operasi perusahaan.

www.penerbitsalemba.com
5. MARGIN KEUNTUNGAN

www.penerbitsalemba.com
6. PERPUTARAN ASET

www.penerbitsalemba.com
7. IMBAL HASIL ATAS ASET

www.penerbitsalemba.com
8. IMBAL HASIL ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM BIASA

www.penerbitsalemba.com
9. LABA PER LEMBAR SAHAM

www.penerbitsalemba.com
10. RASIO HARGA SAHAM TERHADAP LABA

www.penerbitsalemba.com
11. RASIO PEMBAYARAN

www.penerbitsalemba.com
Rasio Solvabilitas

 Rasio solvabilitas (solvency ratios) mengukur kemampuan


perusahaan untuk bertahan dalam waktu yang lama.
 Kreditur jangka panjang dan pemegang saham tertarik pada
kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan nilai
nominal utang pada saat jatuh tempo.

www.penerbitsalemba.com
12. RASIO UTANG TERHADAP TOTAL ASET

www.penerbitsalemba.com
13. RASIO KELIPATAN BUNGA

www.penerbitsalemba.com
Kemampuan Laba dan Pos-Pos Tidak Biasa

 Kemampuan laba (earning power) berarti level laba yang normal


untuk diraih di masa depan.
 Kemampuan laba berbeda dengan laba neto aktual sebesar
pendapatan, beban, laba, dan rugi yang tidak biasa.
 Pengguna tertarik dengan kemampuan laba karena kemampuan
laba membantu memperkirakan laba di masa depan tanpa
“gangguan” dari pos-pos yang tidak biasa (irregular items).

www.penerbitsalemba.com
Operasi yang Dihentikan

 Operasi yang dihentikan mengacu kepada penghapusan


komponen yang signifikan dalam sebuah bisnis, seperti eliminasi
konsumen kelas tinggi, atau keseluruhan operasi.
 Laba (rugi) dari operasi yang dihentikan terdiri atas dua bagian:
laba (rugi) dari operasi dan laba (rugi) atas pelepasan
komponen.
 Perhatikan bahwa laporan keuangan menggunakan istilah “laba dari
operasi berjalan” dan menambah bagian baru “operasi yang
dihentikan”.
 Bagian yang baru tersebut melaporkan kerugian atas operasi
dan kerugian penghapusan setelah dikurangi pajak.

www.penerbitsalemba.com
Perubahan dalam Prinsip Akuntansi

 Untuk memudahkan perbandingan, pengguna laporan keuangan


mengharapkan perusahaan menyiapkan laporan dengan basis
yang konsisten dengan periode sebelumnya.
 Perubahan dalam prinsip akuntansi terjadi ketika prinsip yang
digunakan pada tahun berjalan berbeda dengan yang digunakan
di tahun sebelumnya.
 Contohnya adalah perubahan metode penentuan nilai persediaan
(seperti FIFO menjadi harga rata-rata).

www.penerbitsalemba.com
Laba Komprehensif

 Laba komprehensif (comprehensive income) memuat semua


perubahan pada modal selama periode berjalan kecuali yang
berasal dari investasi dari pemegang saham dan distribusi
kepada pemegang saham.

www.penerbitsalemba.com
Kualitas Laba

 Perusahaan yang memiliki kualitas laba (quality of earnings)


tinggi menyediakan informasi yang menyeluruh dan transparan
yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan pengguna
laporan keuangan.

www.penerbitsalemba.com
Kualitas Laba

 Faktor yang memengaruhi kualitas laba:


• Metode Akuntansi Alternatif
• Pendapatan Pro Forma
• Pengakuan yang Tidak Wajar

www.penerbitsalemba.com
Metode Akuntansi Alternatif

 Sebagai contoh:
Sebuah perusahaan dapat menggunakan metode harga rata-rata
(average-cost) dalam menghitung persediaan, sedangkan
perusahaan lain dalam industri yang sama dapat menggunakan
FIFO.
Sebagai tambahan pada perbedaan pada metode perhitungan
persediaan, perbedaan juga muncul dalam melaporkan beberapa
pos seperti penyusutan, deplesi, dan amortisasi.

www.penerbitsalemba.com
Pendapatan Pro Forma

 Pendapatan pro forma biasanya tidak memuat pos yang


menurut perusahaan tidak wajar atau tidak berulang.
 Seperti dikutip oleh pers keuangan, angka-angka pro forma biasa
disebut EBS, singkatan dari “earning before bad stuff (laba
sebelum hal buruk)”.
 Perusahaan-perusahaan, di samping itu, berpendapat bahwa
angka pro forma lebih jelas menunjukkan pendapatan yang
berkelanjutan karena tidak memuat beban yang tidak wajar dan
tidak berulang.

www.penerbitsalemba.com
Pengakuan yang Tidak Wajar

 Karena beberapa manajer merasa tertekan oleh analis untuk


meningkatkan pendapatan secara terus-menerus, mereka
memanipulasi angka pendapatan untuk memenuhi harapan
tersebut.
 Penyalahgunaan yang sering terjadi adalah pengakuan
pendapatan yang tidak wajar.
 Salah satu praktik yang sering dilakukan perusahaan adalah
penggelembungan volume penjualan (channel stuffing).

www.penerbitsalemba.com
Kunjungi

www.penerbitsalemba.com
Fan Page
www.facebook.com/penerbit.salemba
Follow Us On
@penerbitsalemba
Follow Us On
penerbitsalemba
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai