Anda di halaman 1dari 16

Seberapa Penting Menulis

Sejarah?

By Asep Kambali
“Rekam Jejak Menulis Sejarah” , Rabu 28 Juli 2021
Apakah sejarah harus ditulis?
Seberapa penting menulis sejarah?
Kemampuan apa yang harus
dimiliki untuk menulis sejarah?
LANGKAH-LANGKAH
DALAM
PENELITIAN SEJARAH
Sejarah adalah sebuah proses
perubahan. Di dalamnya,
terdapat proses perubahan
yang berkelanjutan (kontinuitas)
dan proses perubahan yang
tidak berkelanjutan
(diskontinuitas). Dalam setiap
proses perubahan selalu
terdapat unsur yang sama,
berulang, berbeda-beda,
tunggal serta unik.
Dalam ilmu sejarah, proses
berkelanjutan (kontinuitas)
dipahami sebagai proses saling
mengkait antara serangkaian
peristiwa atau kejadian dalam
sebuah urutan waktu tertentu.
Sebuah proses sejarah
dikatakan berkelanjutan karena
ia dapat mempengaruhi
peristiwa sejarah lainnya.
Sebuah proses sejarah juga
dapat dikatakan sebagai proses
yang tidak berkelanjutan
(diskontinuitas). Penyebabnya
karena setiap peristiwa sejarah
pada dasarnya merupakan
peristiwa tunggal yang unik,
abadi dan hanya sekali terjadi
dalam kehidupan manusia
PEMILIHAN TOPIK

• Topik itu harus bernilai, bersifat orisinal,


bersifat praktis, dan yang terpenting
adalah memiliki kesatuan antara kesemua
unsur tersebut.
• Dalam pemilihan topik, seorang sejarawan
harus memperhatikan adanya kedekatan
emosional dan kedekatan intelektual.
 Dalam memulai proses pemilihan topik
penelitian, seorang sejarawan dapat
berpegang pada empat perangkat
pertanyaan.
 Pertama, yang bersifat geografis
(dimana?). Kedua, yang bersifat
biografis (siapa?). Ketiga, yang bersifat
kronologis (bagaimana?). Keempat,
yang bersifat fungsional (apa?).
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM
PROSES PEMILIHAN TOPIK
• Kesalahan Baconian, yaitu pendapat bahwa
tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga,
hipotesis, atau generalisasi yang lain,
penelitian sejarah dapat dilakukan.
• Kesalahan terlalu banyak pertanyaan,
pertanyaan yang terlalu banyak membuat
fokus pertanyaan akan hilang.
• Kesalahan pertanyaan yang bersifat
dikotomi, yaitu pandangan sejarah yang hitam
putih atau seolah-olah sejarah hanya memiliki
dua kemungkinan.
HEURISTIK
Heuristik yaitu tahap
pengumpulan informasi tentang
topik dalam penelitian sejarah.
Dalam tahap heuristik,
sejarawan bekerja dengan
menggunakan sumber-sumber
pustaka, seperti ensiklopedia,
kamus biografi, kamus sejarah,
kamus tematis
(ekonomi,sosiologi, dll.), buku
sejarah umum, dokumen yang
diterbitkan, bahan-bahan
arkeologis, epigrafis dan
numismatis
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS
DIHINDARI DALAM PROSES HEURISTIK

Kesalahan holisme, kesalahan


yang menganggap satu bagian
penting mewakili keseluruhan.
Kesalahan pragmatis, yang
terjadi karena sumber dipilih
untuk tujuan tertentu.
Kesalahan ad-hominem, yaitu
bahwa dalam pengumpulan
sumber sejarah hanya memilih
subjek tertentu.
VERIFIKASI

Verifikasi, adalah proses


pengujian terhadap data-data
sejarah.
Dalam proses verifikasi,
seorang sejarawan harus
memperhatikan masalah
otentisitas.
Sejarawan juga harus
memperhatikan kredibilitas
sumber dan kredibilitas
dokumen.
KESALAHAN YANG HARUS
DIHINDARI DALAM PROSES
VERIFIKASI

Kesalahan pars pro toto,


yaitu bukti yang hanya
berlaku untuk sebagian
dilakukan untuk keselu-
ruhan.
Kesalahan totem pro
parte, yaitu mengemu-
kakan keseluruhan pada-
hal hanya sebagian.
Kesalahan menganggap
umum sebagai fakta.
INTERPRETASI

Interpretasi adalah mentafsirkan data sejarah


dalam proses ini terlihat unsur subjektifitas. Oleh
karena itu sejarawan harus jujur mencantumkan
data dan keterangan yang diperoleh. Interpretasi
terbagi menjadi dua, yaitu analisis dan sintetis.
Analisis, yang berarti menguraikan. Dalam
analisis, sejarawan mencoba untuk melihat
beberapa kemungkinan yang dikandung oleh
suatu sumber sejarah.
Sintetis, yang berarti menyatukan. Dalam proses
ini, data dikelompokan menjadi satu dengan pola
generalisasi konseptual.
HISTORIOGRAFI
(PENULISAN SEJARAH)

Berdasarkan caranya:

Penulisan sejarah atau historiografi naratif, yaitu


penulisan sejarah yang berorientasi pada aktor
sejarah sebagai individu.

Penulisan sejarah atau historiografi strukturalis,


yaitu penulisan sejarah sebagai rekaman
peristiwa struktural berupa proses/corak \
perubahan masyarakat, bangsa dan dunia
(sejarah sosial)
SUMBER, BUKTI, DAN FAKTA
SEJARAH
 Berdasarkan bahan, sumber sejarah terdiri
dari sumber bukti tertulis seperti prasasti
dan naskah, serta sumber bukti tidak
tertulis seperti benda-benda kebudayaan.
 Berdasarkan urutan penyampaiannya,
sumber sejarah terbagi menjadi sumber
sejarah primer dan sumber sejarah
sekunder.
 Bukti sejarah terbagi menjadi 2, yaitu bukti
sejarah tertulis dan bukti sejarah tidak
tertulis.
 Fakta sejarah terbagi menjadi 2, yaitu fakta
mental dan fakta sosial.
PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENELITIAN
SEJARAH LISAN

Sejarah lisan adalah catatan dan


interpretasi kesaksian lisan terhadap
peristiwa masa lampau.
Sejarah lisan dapat digali melalui
wawancara, penyalinan dan
penyuntingan hasil wawancara secara
kritis
Sejarah lisan dapat digunakan sebagai
metode, sumber sejarah dan peluang
pengembangan substansi penulisan
sejarah

Anda mungkin juga menyukai