produksi makanan
Di Indonesia:
1903 : terdapat catatan jelas di Panti Tuna Netra
Bandung , sebelum abad 20 sudah dimulai untuk LP,
institusi sosial, panti asuhan dan RS
1952: PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit) sebagai
komponen sistem pelayanan kesehatan RS yang ditangani
oleh ahli diet
1965 : Akademi Pendidikan Nutrisionist (Ahli Gizi) di
Bogor ------- diganti menjadi Akademi Gizi di Jakarta
PENGERTIAN
MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan):
PENCATATAN
UMPAN BALIK
Pendekatan sistem: input – proses – output
Tujuan :
– Menyediakan makanan yg berkualitas baik, memenuhi
kecukupan gizi, bervariasi, dapat diterima dan
menyenangkan konsumen dg memperhatikan standar
sanitasi dan kebersihan yg tinggi termasuk macam
peralatan dan sarana yang digunakan
Prinsip:
– Memadukan kebutuhan masyarakat: rasa/selera dan
mutu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena tidak
memiliki waktu untuk mempersiapkan sendiri
Berdasarkan Cara Pengelolaan
Sistem pengelolaan:
– swakelola ( oleh pemilik sendiri)
– diserahkan pada pihak kedua (dikontrakkan)
– kombinasi
Ciri-ciri:
Standar makanan mempertimbangkan beban
kerja, lama kerja dan situasi kerja
Paling penting adalah energi,
swakelola
• dikelola ”tukang masak” – kadang santri dws
• menu, standar porsi -- biasanya tidak ada
• biasanya disajikan prasmanan
• ‘ada kewajiban puasa’
Jenis:
– swakelola
– diserahkan pada pihak ketiga
Cara Distribusi:
– pengelola : pemerintah/swasta
– pelaksanaan: swakelola / pihak ke-3
– sifatnya: kontinue
– konsumen: bervariasi umur dan jenis penyakit
– jenis makanan: biasa dan diet khusus
– macam menu: klas III, II, I, VIP dan Super VIP
– macam konsistensi menu: biasa, lunak,
saring, & cair
8. Pelayanan Gizi Keadaan Darurat
Tujuan:
Untuk menyediakan makanan yang seimbang dan memenuhi
syarat gizi dan kesehatan pada saat terjadi bencana alam dan
sosial (keadaan darurat)
1) Convensional / Tradisional
Seperti namanya, sistem konvensional telah digunakan secara tradisional sepanjang tahun. Menu item
yang disiapkan dalam dapur di mana makanan yang disajikan dan diadakan dalam waktu singkat, baik
panas atau dingin, sampai waktu melayani. Pada tahun-tahun awal, semua persiapan seperti memasak,
semua terjadi di tempat yang sama, dan makanan yang disiapkan mayoritas berasal dari bahan dasar
(mentah). Contohnya antara lain, restoran, rumah sakit, sekolah, dan universitas.
Keuntungan sistem konvensional
· Kontrol terhadap bahan makanan lebih terjaga karena tidak disimpan dalam jangka waktu yang
lama.
· Tidak membutuhkan alat pendingin untuk menyimpan bahan makanan yang akan disimpan.
· Sistem ini lebih mudah disesuaikan dengan daerah setempat, dan etnik.
Kerugian
· Jika permintaan makanan banyak dan membutuhkan waktu yang singkat untuk memenuhinya maka
akan
membuat pekerja cukup tertekan.
· Pekerja sulit mendapatkan produktivitas yang tinggi.
2) Commisary / Terpusat
Sistem makanan terpusat digunakan untuk memfasilitasi layanan makan yang tidak dapat
diakomodir oleh sistem konvensional. Sistem makanan terpusat memiliki fleksibilitas ragam penggunaan
dapur, diantaranya yaitu terdapat dapur sentral, dapur satelit, dapur saji dan dapur lainnya tergantung
penggunaan. Semua makanan dibuat di pabrik sentral lalu didistribusikan ke cabang-cabang. Dalam
sistem ini diatur sedemikian rupa di dapur sentral agar rasa, ukuran, bentuk serta kualitasnya sama.
Sistem ini banyak digunakan oleh restoran francished, katering, dan restoran (yang memiliki banyak
cabang).
Keuntungan sistem terpusat :
· Menggunakan teknologi tinggi sehingga kualitas dan kebersihannya terjaga
· Rasa, ukuran, bentuk dan kualitasnya konsisten
Kerugian sistem terpusat :
· Keselamatan makanan serta distribusinya harus selalu diperhatikan agar makanan masih
berkualitas ketika diterima di cabang-cabang
· Membutuhkan pekerja dengan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengatur teknik
pembuatan makanannya
· Membutuhkan alat-alat dengan teknologi yang canggih
· Membutuhkan alat-alat untuk pendistribusian
· Mahal
3) Ready Prepare
Pada dasarnya sistem ini hampir sama dengan sistem konvensional. Namun pada
sistem ini makanan disiapkan sebelum hari penyajian lalu disimpan di alat
pendingin. Setelah itu dilakukan pemanasan kembali sebelum disajikan. Sehingga
institusi atau organisasi yang menggunakan sistem ini dapat memiliki stok
makanan. Contohnya antara lain, katering, penjualan makanan rumahan, restoran
dan hotel.
Keuntungan sistem ready prepared :
· Institusi atau organisasi yang memakai sistem ini dapat mempunyai stok
untuk disajikan
· Mengurangi beban kerja karena telah dilakukan pada hari sebelumnya
· Dapat memenuhi deadline pemesanan.
Kerugian sistem ready prepared :
· Perlu alat untuk penyimpanan makanan
· Perlu kontrol untuk memastikan kualitas makanan yang disimpan
· Butuh oven microwave untuk memanaskan
4) Assembly
Sistem ini tidak membutuhkan tempat untuk produksi makanan, sepenuhnya
makanan dibeli dan telah disiapkan dan institusi hanya memerlukan
penyimpanan, pemanasan, penyelesaian akhir dan dan siap disajikan. Hal ini
berimplikasi pada penggunaan istilah “kitchenless-kitchen”. Contohnya antara
lain pedagang burger, hotdog, dan kebab.
Keuntungan sistem assembly :
· Praktis dan mudah
· Pekerja tidak memerlukan banyak keterampilan
· Rendah biaya tenaga kerja
Kerugian sistem assembly :
· Butuh alat penyimpanan (frezeer)
· Butuh keahlian dalam memilih bahan makanan
· Biaya tinggi untuk mempersiapkan bahan makanan
Tugas Kelompok
Mahasiswa dibagi menjadi 9 kelompok
Buat makalah tentang pelayanan makanan
sesuai dg tipe PGI berdasarkan Institusi yang
dilayani: slide 10 + Kelompok 9 Asrama Atlet
Isi
minimal 5 halaman , 1,5 spasi, kertas A4,
dan siapkan power point
Yang harus membahas :
Pengertian, Tujuan, Syarat-syarat , ciri-ciri,
Permasalahan, dan Contoh menu untuk 3 hari