Anda di halaman 1dari 10

Strategi Pengembangan Gudep

(Tantangan Gudep di KML Bekasi Selatan)


18 Desember 2022
Pramuka sangat tepat untuk pembinaan generasi
dalam hal pendidikan karakter. Agar generasi
menjadi lebih baik. Karena di dalam
kepramukaan kegiatannya menyenaangkan,
pendidikannya di ruang terbuka, sehingga
terekspresikan dengan bebas.
Efek bagi generasi muda menjadi kuat secara mental
dengan tri satya dan dasadarmanya. Tentu jika
diimplementasikan akan menjadi generasi yang
berkarakter.
Pengelolaan gudep harus terarah dan teratur.
Bagaimana strategi pengelolaan gudep dan pembinaan
pramukaa penggalang. Permasalahan yang ada pada
penggalang, emosinya labil, pengaruh kelompok,
sedang mencari identitas diri, suka berpetualang.
Maka kita harus encari solusi agaar gudep berjalaan
baik dan mantaap.
Materi pendidikan kepramukaanya harus disesuaikan. Enam
kewajiban tri satya, kewajiban terhadap tuhan, thd negara, thd
pancasila, thd menolong sesama, thd dasadarma. Pembekalan
kepada Peserta Didik diberikan ketrampilan dasar dan
pengembangan. Syarat materi, bernilai kebangsaan.
Strateginya; perencanaan-pengorganisasian-pelaksanaan-
pengendalian.
Kasus-kasus penggalang; perubahan sikap yang harus diarahkan
agar tetap di dalam rel. Nasehat orang tua kadang tidak
diperhatikan, lebih percaya dengan teman kelompok. Membully
teman, mencintai lawan jenis, membutuhkan kehangatan
keluarga, dan dukungan emosional keluarga. Maka rancangan
kegiatan disesuaikan dengan kondisi Peserta Didik.
Pengelolaan gudep. Menentukan visi misi,
dibentuk pengurus dan rencana kerja.
Menghasilkan program-program yang dilaksanakan
secara administratif dan terdokumentasi.
Program harus sesuai dengan perkembangan
mental peserta didik. Kasus di Turi Yogyakarta,
kejadian susur sungai pada penggalang,
seharusnya bukan untuk penggalang tetapi
penegak.
Sasaran pendidikan karakter adalah mentransfer
ilmu, mendidik (mentransfer nilai-nilai) sehingga
diharapkan peserta didik memiliki IQ, EQ, SQ
yang bagus. Karena kita sebagai guru maka kita
harus memberi keteladanan dan
mengapresiasi/penghargaan. Tidak memberikan
beban kepada peserta didik. Apa guna susah,
susah itu tak ada gunanya. Memulai dari yang
mudah-mudah; menghafal dasadarma,
melaksanakan dasa pertama (mengahafal suratan,
sholat dsb).
Tahapan pembentukan karakter; pengetahuan-pemahaman-
pembiasaan-meyakini-dilakukan-dipertahankan. Sehingga
tercetak generasi yang mulia. Imtaq akan menghasilkan peserta
didik yang berakhlaq mulia. Orang tua aakan berbangga jika
memiliki anak yang shalih-shalihah dan beraakhlaq. Karena
harapan orang tua adalah anak-anaknya ketika orang tua sudah
tiada. Akhlaq mulia akan mendasari kecerdasan otak/pikir dan
hati/rasa, serta raga/sehat.
Strategi pendekatan pola keluarga; kompak, etiket, peduli,
kreatif.
Pola pembinaan yang progresif dan dinamis.
Progresif artinya selalu bergerak maju berproses
sehingga menjadi sempurna. Dinamis terus
bersemangat, bergerak dan berkembang. Gudep
juga harus progresif dan dinamis. Aktifitas gudep
bukan hanya saat ada lomba tetapi secara reguler
terus berkegiatan. Aktifitas gudep dengan
melakukan kegiatan dilanjutkan dengan
pengamatan kemudian merefleksi dan mengulangi
GEJOS
GEJOS DI BUATNYA DARI APA?
SING-SING KONG 2X
GEJOS DI DALAMNYA ADA APA?
GULA –GULA JAWA
GEJOS BAGAIMANA MEMBUATNYA?
SINGKONG DI PARUT CAMUR GULA JADI
GEJOS 2X
Coba Kak-kak Menulis,Tentang
Strategi Pengembangan Gudep!
SEKIAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai