Anda di halaman 1dari 17

Dokter Pembimbing :

LAPORAN TUTORIAL
Dr. Irfan Taufik, Sp.S
LOW BACK PAIN

Annisa Wilda Safina


Fatma Mulia Irawan
Laiza Intan Puspita AP

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Ilustrasi Kasus

Perempuan 49 tahun datang dengan keluhan sakit pinggang


sejak 2 minggu SMRS, os mengalami penurunan BB tapi
nafsu makan masih lumayan baik, baal pada kedua tungkai
disertai mulai sulit BAB.
 
PERTANYAAN
D

1. Bagaimanakah pendekatan diagnosis terhadap kasus


D

tersebut?
2. Apa saja kemungkinan diagnosis bandingnya?
3. Pemeriksaan penunjang apa saja yang perlu dilakukan?
Pembahasan
Low back pain (LBP) atau disebut juga
sebagai Nyeri Punggung Bawah (NBP) adalah
nyeri yang dirasakan di daerah punggung
bawah, dirasakan mulai dari sudut iga
terbawah yaitu daerah lumbal atau
lumbosakral hingga lipatan bokong, dan
sering disertai dengan penjalaran nyeri
kearah tungkai dan kaki.
Salah satu penyebab LBP adalah Hernia
Nukleus Pulposus (HNP), dimana seluruh atau
sebagian dari nukleus pulposus mengalami
penonjolan ke dalam kanalis spinalis.
Anatomi Vertebra
• Kolumna Vertebralis :
– 7 vertebra servikal,
– 12 torakal,
– 5 lumbal,
– sakrum &
– koksigeus.
Anatomi Vertebra
• Bagian :
– Anterior : korpus, diskus in-
tervertebralis, ligamentum
longitudinal anterior dan
posterior.
– Posterior : pedikel, lamina,
sendi faset, ligamentum in-
terspinosus dan muskulus
paraspinalis.
Komponen diskus intervertebralis adalah
2 lapis kartilago, yang memisahkan diskus
dari corpus vertebrae, disebut sebagai
vertebral endplate.
a. Nucleus pulposus
Nukleus pulposus merupakan sebuah
bahan mukoid semi-cair (seperti gel).
b. Anulus Fibrosus
Terdiri dari serat-serat kolagen yang
tersusun sesuai pola antara 10 – 20 lapis
yang disebut sebagai lamellae
Epidemiologi

2:1 HNP terjadi Sebanyak


pada usia 30 – 95% HNP
50 tahun terjadi pada
vertebrae L5
– S1
Faktor Risiko

Usia Jenis kelamin Riwayat cedera


punggung

Pekerjaan dan Jarang olahraga Obesitas Batuk lama dan


aktivitas berulang
Patofisiologi
Gejala Klinis

(1) nyeri pada daerah sakroiliak, menjalar ke bokong,


paha, dan betis, disebut sebagai sciatica.
(2) Postur spinal yang kaku.
(3) Sering disertai dengan parestesia, kelemahan, dan
gangguan refleks.
(4) Batuk, fleksi leher, dan penekanan pada vena jugularis
dapat memperberat rasa nyeri (Naffziger sign).
(5) Saat berjalan, lutut penderita dalam keadaan fleksi,
pembebanan berat pada kaki yang sakit singkat,
sehingga penderita tampak pincang.
(6) Kompresi pada cauda equina menyebabkan retensi urin.
Alur Diagnosis
Anamnesis
01
- Kapan timbul nyeri.
- riwayat trauma pada
- Bagaimana mulai
tulang belakang.
nyeri.
- Letak nyeri.
A - Batuk-batuk lama.
- Keganasan (seperti
- Penjalaran nyeri.
kanker prostat, payudara,
- Sifat nyeri.
tumor tulang).
- Kualitas nyeri.
- Riwayat keluarga dengan
- Hal-hal yang
penyakit serupa.
memperberat dan
mengurangi rasa
nyeri.
- Gangguan berkemih
dan BAB.
Alur Diagnosis
Inspeksi Pemeriksaan Fisik

- Gaya berjalan yang khas 02


Palpasi
yaitu sedikit membung-
kuk dan miring ke sisi PF Palpasi sepanjang corpus
tungkai yg nyeri dengan vertebrae : nyeri ketok pada
fleksi di sendi panggul corpus vertebrae, nyeri
dan lutut serta kaki tekan pada salah satu
yang berjingkat. procesus spinosus,
- Inspeksi daerah PF gibbus/deformitas kecil
punggung : deformitas dapat teraba pada
pada tulang belakang, palpasi, spasme otot
gibbus para vertebral.
Pemeriksaan
Neurologis pada LBP
1. Laseque sign dan cross
laseque

2. Kernig’s sign

PP
03
Diagnosis Banding

Stenosis lumbal, nyeri timbul saat pasien berdiri dan


A berjalan.

Tumor vertebrae, menyebabkan nyeri dan spasme otot yang


B berat, serta nyeri yang dirasakan sepanjang malam.

Tumor saraf seperti neurofibroma pada cauda equina, dapat


C menyebabkan sciatica, nyeri dirasakan terus–menerus.
D
D
Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai