YUNI KURNIAWATY
KONGESTI
KONGESTI
Kongesti/hiperemia adalah berlimpahnya darah dalam
pembuluh di regio tertentu.
Daerah jaringan/organ yang mengalami kongesti berwarna
lebih merah (ungu) karena bertambahnya darah di jaringan
tersebut.
Secara mikroskopis: kapiler-kapiler dalam jaringan yang
hiperemia terlihat melebar dan penuh terisi darah.
Kongesti dapat terjadi dengan 2 mekanisme:
https://enfermagempatologia.files.wordpress.com/2013/06/hiperemia-11.jpg
Kongesti Pasif
Tidak menyangkut kanaikan jumlah darah yang mengalir ke suatu daerah,
tetapi lebih merupakan gangguan aliran darah dari daerah tersebut .
Semua yang menekan venula-venula dan vena-vena yang mengalir darah dari
jaringan dapat menimbulkan kongesti pasif.
Dapat juga disebabkan oleh sebab sentral/sistemik yang dapat menganggu
aliran drainase vena.
Contoh:
https://caramenghilangkanvarisess.wordpress.com/2015/02/24/obat-varises-pada-kaki-y
ang-paling-ampuh/
EDEMA
EDEMA
Edema penimbunan cairan yang
berlebihan di antara sel-sel tubuh atau dalam
berbagai rongga tubuh.
Cairan yang mengumpul dalam rongga
efusi
Penimbunan cairan dalam rongga
peritonium asites
Edema umum yang masif anasarka
Etiologi dan Patogenesis Edema
Tekanan • Peningkatan tekanan hidrostatisk
hidrostatik memaksa cairan masuk ke dalam ruang
interstisial tubuh shg kongesti &
dalam edema cenderung terjadi secara
bersamaan
mikrosirkulas
i
• Reaksi Peradanagn akut Kenaikan
Permeabilitas lokal permeabilitas dinding pembuluh thd
protein memungkinkan molekul-molekul
dinding besar lolos dari pembuluh darah secara
osmotik cairan akan menyertainya
pembuluh
Etiologi Edema
limfatik
• Contoh: pembengkakan pada
ekstremitas atas yang kadang
terlihat setelah masektomi
radikal dengan pemotongan
kelenjar getah bening aksila
Etiologi Edema
Faktor
mengakibatkan edema
• Pada sindrom nefrotik, sejumlah
protein hilang dalam urine
sistemi
(hipoproteinemia) dan edema
• Hipoproteinemia pada penyakit
hati tahap lanjut juga
mempermudah pembentukan
k
edema
• Dalam keadaan kelaparan edema
masif sering menyertai
hipoproteinemia akibat
kekurangan gizi
Transudat dan Eksudat
Eksudat
Cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau ruangan karena bertambahnya
permeabilitas pembuluh terhadap protein Cairan eksudat cenderung mengandung
lebih banyak protein, cenderung mempunyai berat jenis lebih besar.
Protein eksudat sering mengandung fibrinogen yang akan mengendap sebagai
fibrin sehingga menyebabkan pembekuan cairan eksudat.
Mengandung leukosit sebagai bagian dari proses peradangan.
Contoh: cairan eksudat di rongga pleura sebagai komplikasi abses paru atau
kanker paru
Transudat
Cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau ruangan karena alasan-alasan lain
dan bukan akibat perubahan permeabilitas pembuluh.
Transudat tidak membeku
Cairan transudat tidak banyak mengandung sel
Contoh: gagal jantung
Morfologi Edema
Menyangkut pembengkakan bagian yang terkena pengaruh
karena terlalu banyak cairan yang terkandung dalam ruang
interstisial.
Pembengkakan umumnya lunak dan dapat digerakkan, kecuali
jika cairannya sebagian besar berada dalam ruang interseluler
Mobilitas cairan edema yang sama di dalam jaringan
interstisial bertanggungjawab atas efek postural tertentu.
Contoh: nampak edema pada mata kaki saat penderita masih
berjalan, edema akan bergerak menurut gravitasi sehingg
terkumpul pada ekstremitas bawah. Namun jika penderita
sudah berada di tempat tidur beberapa lama, edema mata kaki
akan mengecil, akan terlihat edema di sekitar sakrum
Efek Edema
Edema adalah indikator penting untuk mengatahui ada suatu yang
salah.
Edema dapat menjadi indikator akan adanya protein yang hilang atau
gagal jantung kongestif
Pada tempat-tempat tertentu edema itu sendiri sangat penting.
Contoh: edema paru yang hebat pada gagal jantung kiri
merupakan keadaan darurat medis akut
Contoh: edem pada mata kaki adanya protein yang hilang atau
gagal jantung kongesti.
Edema dapat membahayakan nyawa jika mengenai otak otak
membengkak dan terkena pada tulang pembatas tengkorak
peningkatan tekanna intrakranial membahayakan aliran darah otak
mengakibatkan kematian
ATEROSKLEROSIS
ATEROSKLEROSIS
Arteriosklerosis atau pengerasan arteri merupakan fenomena
penyakit yang sangat penting di sebagian besar negara maju
Arteriosklerosi setiap keadaan pada pembuluh darah arteri yang
mengakibatkan penebalan atau pengerasan dindingnya.
Tiga keadaan dalam topik pembahasan ini:
Netter, 2006
Tugas Kelompok
UTS
1. Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh: Perdarahan, Thrombosis, Emboli
2. Ketidak seimbangan elektrolit: Hipo dan hypernatremia, Hipo dan hyperkalemia,
Hipo dan hiperkalsemia
UAS
3. Asidemia dan asidosis, Kompensasi Asidosis respiratorik, Asidosis metabolic
4. Alkalemia dan alkalosis, Kompensasi Alkalosis respiratorik, Alkalosis metabolic
5. Faktor-faktor jasad renik, Faktor-faktor hospes pada infeksi, Reaksi hospes pada
infeksi, Sifat-sifat umum penyakit karena infeksi, Jenis-jenis penyakit infeksi
6. Reakasi peradangan: Gambaran makroskopis perdangan akut, Aspek cairan
perdangan, Aspek selular perdangan, Jenis dan fungsi leukosit, Bentuk peradangan,
Pemulihan jaringan
7. Degeneratif dan nekrosis sel: Degenerasi dan infilrasi, Nekrosis/kematian sel:
Perubahan morfologis pada nekrosis, Perkembangan jaringan nekrotik, Gangrene
8. Proses terjadinya syok hipovolemik & Proses terjadinya syok kardiogenik
9. Proses terjadinya syok neurogenic & Proses terjadinya syok anafilaktik
REFERENSI
Price, SA. 2002. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Alih Bahasa: Pendit, BU. 2005. Jakarta:
EGC