Anda di halaman 1dari 17

INTERAKSI DESA DAN KOTA

FAKTOR YANG
SUB MATERI MEMPENGARUHI TEORI-TEORI
INTERAKSI INTERAKSI DESA
KOTA
DEFINISI INTERAKSI Hubungan timbal balik
DESA DAN KOTA antar daerah dalam
upaya mempercepat
pembangunan yang
sudah direncanakan,
baik secara langsung
atupun tidak langsung
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI INTERAKSI DESA
DAN KOTA

1. Adanya wilayah yang saling


melengkapi
Karena adanya perbedaan
wilayah dalam hal ketersediaan
dan kemampuan sumber daya,
maka untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat
dihasilkan sendiri, wilayah lain
menjual dan mengirimkan
surplus produksinya ke wilayah
yang kekurangan dan memiliki
permintaan. 
2. Adanya kesempatan untuk
saling mengintervensi
Kalau yang ini sebenarnya bisa
menjadi dampak negatif juga,
karena dalam interaksi ini ada
persaingan antara 2 wilayah
yang dapat memenuhi
permintaan wilayah yang
membutuhkan. Faktor penentu
dalam interaksi ini adalah
bagaimana cara mereka
memindahkan sumber daya
tersebut, agar dibeli di tempat
yang membutuhkan secara
lebih dahulu daripada wilayah
pesaingnya.
3. Adanya kemudahan transfer
atau pemindahan dalam
ruang (Spatial Transfer Ability)

Ini adalah kemampuan suatu wilayah dalam


mencapai wilayah lainnya dalam
perpindahan ruang, baik manusia,
informasi, atau barang. Jarak, biaya, dan
kelancaran transportasi yang tersedia juga
menjadi faktor penentu.
A. Teori Grafitasi
TEORI-TEORI INTERAKSI
Teori gravitasi dikemukakan
oleh Sir Isaac Newton (1687) DESA KOTA
dalam hukum fisika. Teori
gravitasi berkaitan dengan
hukum gaya tarik menarik
antara dua buah benda.
Kekuatan
tarik-menarik besarnya
berbanding lurus dengan hasil
kali kedua massa benda dan
berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya.
Hukum Newton diterapkan oleh W.J.
Reilly (1929) untuk menghitung kekuatan
interaksi antara dua wilayah dengan
memperhitungkan jumlah penduduk tiap-tiap
wilayah dan jarak antarkedua wilayah
tersebut.
B. Teori Titik Henti

Teori ini dimanfaatkan untuk memperkirakan


lokasi garis batas yang memisahkan
wilayah-wilayah perdagangan dari dua buah
kota yang berbeda ukurannya. Dengan teori ini,
dapat diperkirakan penempatan lokasi industri
atau pelayanan-pelayanan sosial antara dua
wilayah sehingga dapat dijangkau oleh
penduduk kedua daerah tersebut.
C. Teori Grafik

Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah


di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan
prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas
barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu
wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur
transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan
tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network
system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui
kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan
dengan rumus indeks konektivitas.
𝑒 = Indeks konektivitas
𝛽= e = Jumlah jaringan jalan
𝑣 v = Jumlah kota
SOAL :

1. Ada tiga wilayah yaitu E, L, dan K, dengan jumlah penduduk wilayah E


adalah 30.000 jiwa, wilayah L berjumlah 20.000 jiwa, dan wilayah K
berjumlah 10.000 jiwa. Jarak antara wilayah E ke L adalah 60 km dan L ke K
adalah 100 km. Manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih kuat
interaksinya? Apakah antara wilayah E, L dan K?

2. Kota J memiliki jumlah penduduk 45.000 jiwa, sedangkan kota B 100.000


jiwa. Jarak anatara kedua kota tersebut adalah 100 km. Dimanakah lokasi
pusat perdagangan yang tepat dan strategis oleh penduduk setiap kota
tersebut?

3. Tentukan indeks konektivi


tasnya!

Anda mungkin juga menyukai