Anda di halaman 1dari 1

1.

Teori Model Gravitasi

Teori Model Gravitasi adalah teori yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

interaksi dua wilayah merupakan perkembangan dari teori gravitasi oleh Isaac Newton. Model

ini dikembangkan oleh Hansen (1959). Nilai potensial atau aksesibilitas dapat menggambarkan

adanya potensi aliran antar wilayah. Semakin tinggi nilai potensinya, maka semakin potensial

sebagai pusat kegiatan. Kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur

dengan memerhatikan faktor jumlah penduduk dan jarak antara kedua wilayah tersebut.

Berdasarkan perbandingan potensi interaksi antar wilayah dapat diterapkan jika kondisi

wilayah-wilayah yang dibandingkan memenuhi persyaratan tertentu sehingga dapat mengukur

kekuatan interaksi antara wilayah yang satu dengan yang lain atau wilayah yang mau

dibandingkan dengan wilayah pembanding. Keberadaan rumus model gravitasi juga dapat juga

digunakan untuk mencari potensi interaksi dari kedua wilayah atau lebih. Disamping itu,

terdapat karakteristik dan fungsi lain dari teori model Gravitasi (Gravity) itu sendiri, antara lain

sebagai berikut:

1) Setiap lokasi mempunyai daya tarik tertentu tergantung pada potensi yang terdapat pada

suatu lokasi.

2) Adanya daya tarik mendorong berbagai kegiatan lain untuk berlokasi didekat kegiatan

yang telah ada terlebih dahulu.

3) Model gravitasi digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah

pengaruh dari potensi tersebut.

4) Daya tarik suatu lokasi (kota atau wilayah) dapat diukur dari jumlah penduduk, lapangan

kerja, total pendapatan, fasilitas pelayanan publik, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai