Anda di halaman 1dari 24

1

Dasar-dasar Teori von Thunen


Alokasi lahan untuk kegiatan pertanian
Oleh: Dr. Sorni Paskah Daeli, M.Si
2
TEORI VON THUNEN
( POLA PRODUKSI PERTANIAN )

RINGKASAN ISI ( Asumsi)
Kota pemasaran (market town) lokasinya
terpencil, di pusat wilayah yg homogen secara
geografis
Biaya transport berbanding lurus dengan jarak
(transportasi dr tempat produksi ke kota)
Setiap petani akan menjual kelebihan hasil
pertanian pd kota pemasaran dg menanggung
biaya transport
Petani cenderung memilih tanaman yg
menghasilkan profit maksimal
3
model
Pencerminan yg diidealkan dari suatu
realitas (dunia nyata)
Mendemonstrasikan ciri-ciri tertentu dari
suatu realitas
4
Model Von Thunen Model lokasi pertanian
Berdasarkan pengamatan 10 th utk situasi
terpencil
Proses yang menyusun tataguna lahan di
wilayah tersebut dpt diterapkan di semua
wilayah dengan hasil yang serupa
Model VT diperluas teori umum tentang pola-
pola tataguna lahan
VT melukiskan pola konsentris dari pertanian di
sekeliling kota yang terisolasi secara teoritis
Teori VT ternyata tdk dpt berlaku secara umum
meskipun ditemukan kondisi serupa di wil lain
5
Model von Thunen dalam realita
A
B
C
D
pusat kegiatan
produktifitas
tinggi (A)
produktifitas
rendah (B)
sungai
POLA PENGGUNAAN LAHAN MENURUT VON THUNEN:
A. pola penggunaan ideal (tanpa distorsi)
B. pola penggunaan lahan dengan pusat kegiatan yang bersaing dengan pusat lainnya
C. pola penggunaan lahan dengan rute angkutan yang murah
D. pola penggunaan lahan dengan beberapa variasi dalam produktivitas lahan untuk beberapa komoditi
Sumber: Hagget, 1965: 170
6
Z
o
n
a

l
a
h
a
n

v
o
n

T
h
u
n
e
n

Kentang
Susu
Gandum
Sayuran
Ternak
Biji-bijian
O
B
B
C
C
A
A
Jarak dari pasar
H
a
s
i
l

p
e
r

u
n
i
t

a
r
e
a
l
Keterangan:
C : kota pusat wilayah pertanian,
berfungsi sebagai pusat pemasaran
OA : zona penghasil kentang
AB : zona penghasil susu
BC : zona penghasil gandum
Zona lahan
7
Dasar-dasar pertimbangan
Berbeda dengan kegiatan lain, kegiatan
pertanian memerlukan lahan yang cukup
besar (land intensive)
Kegiatan pertanian selalu mempunyai
pasar di luar wilayah pertaniannya
sendiri
Lahan yang ada berbeda karakteristiknya:
Struktur tanah
Tingkat kesuburan
Tekstur, morfologi, dan lain sebagainya
8
Pertanyaan yang muncul
dengan adanya kota sebagai pusat
kegiatan, bagaimana kegiatan pertanian
dialokasikan untuk mendukung
keberadaan kota sebagai pusat
konsumsi?

Johann Heinrich Von Thunen (1783-1850)
mengembangkan kerangka teoretis untuk
menjawab pertanyaan tersebut di atas
9
Beberapa masalah
Bagaimana unit-unit lahan yang berbeda
dipergunakan?
Jenis pertanian apa yang akan
dikembangkan?
Bagaimana permintaan di pusat
konsumsinya (kota)
dan, yang terpenting:
Bagaimana organisasi keruangannya?
10
Dasar Teori VT -> konsep economic
rent (konsep sewa ekonomi)
Sewa ekonomi jarak, sehingga sewa ekonomi
disebut juga sebagai sewa lokasi (location rent)
Tipe-tipe lahan yang berlainan akan
menghasilkan hasil bersih per unit areal yang
berlainan pula
Semua petani akan menghasilkan jenis tanaman
yang memungkinkan ia menikmatirent tertinggi
dan memberikan keuntungan maks (net profit)

11
Sewa lokasi vs biaya transpor
0 10 20 30 40
50
100
150
200
J arak dari pasar (km)
S
e
w
a

l
o
k
a
s
i

(
R
p
)

Sewa lokasi menurun ketika jarak
terhadap pasar bertambah
50
100
150
200
B
i
a
y
a

t
r
a
n
s
p
o
r

(
R
p
)

Biaya transpor bertambah ketika jarak
terhadap pasar bertambah
12
Kurva bid-rent
0 10 20 30 40
50
100
150
200
J arak dari pasar (km)
S
e
w
a

l
o
k
a
s
i

(
R
p
)

Kurva bid rent
13
Formula von Thunen
LR = Y(m-c) Ytd

di mana:
LR : sewa lokasi per unit lahan
Y : hasil produksi per unit lahan
m : harga pasar per unit produk
c : biaya produksi per unit produk
t : biaya transpor per unit jarak
d : jarak unit lahan dari pasar
14
Contoh: petani memproduksi
padi
Produksi (Y)
100 ton per hektar
Harga pasaran (m)
Rp 5 juta per ton
Biaya produksi (c)
Rp 3 juta per ton
Biaya transpor (t)
Rp 50 ribu per ton-km
15
Contoh: lanjutan
Jika dijual di pasar (jarak [d] = 0), artinya pertanian
dilakukan di pusat konsumsi, yang diperoleh adalah
LR = 100 (5-3) 100 (50 x 0)
= 200 juta
Jika lahan pertanian berada pada jarak 10 km dari
pasar, hasilnya adalah:
LR = 100 (5-3) 100 (50 x 10)
= 150 juta
kalau diteruskan maka pada jarak 40 km dari pasar,
maka usaha pertanian tersebut akan berada pada
posisi indifferent (tidak untung-tidak rugi)
Jadi, semakin dekat dengan pusat semakin disukai
bid-rent curve (Alonso) seberapa siap petani akan mau
membayar untuk satu unit lahan pada jarak tertentu
16
Kompetisi antar-komoditi
Bagaimana jika ada pilihan usaha (komoditas) yang
lain?

Akan terjadi kompetisi, permintaan terhadap satu
komoditas akan dipengaruhi
Harga suatu komoditas di pasar tergantung hubungan
supply/demand dari barang tersebut
Biaya transpor akan tergantung kepada jenis produk (besar,
curah atau gampang basi)
Harga dasar produksi setiap produk yang diasumsikan konstan
dalam ruang untuk produk tertentu
Hasil produksi per unit lahan
17
Munculnya bid-rent curve yang berbeda
Dengan demikian, setiap produk punya
kurva sewa lokasi yang berbeda
Ketinggiannya (height) akan tergantung
kepada perbedaan harga di pasar dan
biaya produksi;
Kemiringan (slope) tergantung kepada
sifat transportasi dari produk tersebut
18
Sewa lokasi komoditas yang berbeda
Kentang
Susu
Gandum
O
B
C A
Jarak dari pasar
H
a
s
i
l

p
e
r

u
n
i
t

a
r
e
a
l
Keterangan:
C : kota pusat wilayah pertanian,
berfungsi sebagai pusat pemasaran
OA : zona penghasil kentang
AB : zona penghasil susu
BC : zona penghasil gandum
19
Tugas:
review literatur & Contoh kasus
relevansi model von Thunen
Bagaimana menurut Anda teori yang dikemukakan oleh von
Thunen:
Apakah bisa menjelaskan kondisi sekarang?
Jika YA, mengapa?
Jika TIDAK, mengapa?
Faktor apa saja selain biaya transpor yang pada saat ini bisa
mempengaruhi komposisi keruangan?
20
CHISHOLM
Kelemahan Teori VT
Merupakan model keseimbangan yg sifatnya parsial , tdk
memuat interelasi antara variabel yg telah dikhususkan,
perhitungan akan susah dilakukan bila terjadi perubahan di
masa mendatang.
Tdk memperhatikan faktor non ekonomis yg mempengaruhi
produksi.
Tdk memperhitungkan perbedaan luas perusahaan
pertanian atau luas pasaran yg tak menghasilkan ekonomi
yg berskala produksi atau pasaran yg bersangkutan shg dpt
merusak zone tata guna lhn.
21
JOHNSON
Kelemahan VT terletak pada :
Keterkaitannya pada waktu
Keterkaitannya pada wilayah
KARENA :
Kemajuan di bid Transportasi telah menghemat banyak
waktu dan uang (mengurangi resiko busuk komoditi)
Adanya berbagai bentuk pengawetan, memungkinkan
pengiriman jarak jauh tanpa resiko busuk
Negara industri mampu membentuk kelompok produksi
tdk tergantung pada kota
Antara produksi & konsumsi telah terbtk usaha bersama
menyangkut pemasaran (tdk selalu memanfaatkan jasa
kota pemasaran)
22
Model VT dimodifikasi
Karena perluasan wilayah keuntungan
lokasional diperhitungkan berdasarkan
jarak kedekatan dengan kota pemasaran
23
Model Sinclair
Membagi nilai lhn menjadi 2 tipe yg
berbeda
1. Nilai lhn pertanian (agricultural land
value) nilai lhn dikaitkan dg usaha di
bid pertanian
2. Nilai lhn spekulan(speculative land value)
nilai lhn dikaitkan dg spekulasi arah
perkembangan wil
24
Teori Gradien ( pengaruh lingk)
Asumsi
Kegiatan terjadi di dataran yg tak homogen, lingk sama,
kemampuan wiraswasta sama dan didukung teknologi di
segala hal serta pengaruh kwualitas bentang alam yg
nyata/berbeda merubah gradien ideal
Peningkatan sarana transport dpt menekan biaya
transport aneka perbedaan lingkungan menjadi lebih
menentukan fungsi

Anda mungkin juga menyukai