Anda di halaman 1dari 3

Salah satu tempat yang bisa diambil sebagai salah satu Contoh kasus adalah, Kota

Surabaya.
Mengapa Surabaya? Seperti yang telah di sebutkan bahwa, yang kita angkat
sekarang adalah tentang sentral place, atau tempat sentral atau tempat pusat. Yang
dimana dalam konteks ini adalah, sebuah tempat yang bisa di jadikan pusat semua
kegiatan baik dalam segi perekonomian, segi pemerintahan, kependudukan,
perdagangan, perindustrian, dll. Dan Surabaya sebagai Kota terbesar ke 2 setelah
Jakarta, memiliki semuanya itu.
A.Deskripsi Wilayah
Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan
kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk
metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis,
perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya
terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat
diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura
(ikan hiu) dan baya (buaya).
Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan
Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten
Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat
status kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai
ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern
terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan
dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta
Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah,ketinggian antara
3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu
di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas permukaan
laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas,
yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.luas wilayah kota surabaya adalah
374,36 km2.
B.Hubungan dengan Teori Christaller dan Losch
Adapun hubungannya dengan kedua teori diatas adalah, seperti yang telah
disebutkan bahwa, Surabaya merupakan Pusat Kota yang ada di wilayah Propinsi
Jawa Timur, dan ini bisa dikatakan ada kaitannya dengan Teori dari ke duanya yang
mengangkat tentang tempat sentral.
a.Asas Pasar
Asas pasar dalam Teori ini adalah dimana tempat sentral tertinggi bisa melayani
seluruh daerah di sekitarnya, baik di wilayah kabupaten dan desa. Sebagai kota
metropolitan yang menjadikannya sebagai pusat kegiatan di Jawa Timur dan
sekitarnya, Surabaya tidak luput dari serangan kegiatan perekonomian, dimana
sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan
perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti
PT sampoerna Tbk, Maspion, Wings Group, Unilever, dan PT PAL. Lalu terdapat juga
Kawasan Industri yaitu Surabaya Industri Estate Rungkut (SIER) dan Margumulyo.
Selain di bidang Industri, dewasa ini terdapat belasan mal-mal serta puluhan
supermarket besar seperti, Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall
Pakuwon Indah (satu gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG
Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi

Tech Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza
Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya,dan yang paling baru adalah
Empire Palace yang sekaligus merupakan Wedding mal pertama di Indonesia.
Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama yang ada di Surabaya adalah
Pasar Turi, Pasar Atom dan Darmo Trade Center ( pasar Wonokromo. Maka Dengan
banyaknya jenis dan kegiatan perekonomian tersebut, Surabaya bisa melayani serta
memenuhi kebutuhan tentang barang atas daerah-daerah sekitarnya yang berada di
bawahnya.
b.Asas Pengangkutan
Penyebaran tempat-tempat sentral paling menguntungkan apabila terdapat tempat
penting yang terletak pada jalan yang menghubungkan dua kota. Di Surabaya
sendiri, fasilitas yang berkaitan dengan akses pengangkutan bisa dikatakan mudah,
karena Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur
Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan
Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik,
Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana
pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi
kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-MojokertoKertosono. Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat
Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Selain itu
juga, terdapat fasilitas transportasi lain yang mendukung yaitu, Bus dan kereta api.
Maka, dengan adanya fasilitas transportasi yang memadai, jasa pengangkutan dari
pusat sentral ke wilayah sekitanya dapat berjalan dengan mudah serta efisien.
c.Asas Pemerintahan
Dalam teori ini, asas pemerintahan lebih ke arah sifat sosial politik di bandingkan
dengan ekonomi, tapi tidak dapat dipungkiri juga, bahwa sistem perekonomian di
setiap wilayah harus mendapat perhatian serta di pengaruhi oleh kekuasaan negara.
Surabaya, selain sebagai pusat industri, perdagangan dan sebagainya. Juga
merupakan pusat dari pemerintahan di Provinsi Jawa Timur, yang dimana terdapat
kantor-kantor pemerintahan yang memiliki tanggung jawab dalam sistem yang ada.

C.Relevankanh? Christaller vs Losch!!


Dalam Teori Christaller secara umum bisa di katakan mempelajari pengaruh berbagai
perubahan yang terjadi dalam faktor-faktor yang dijelaskan.bertambahnya penduduk
dapat berakibat terbentuk nya tempat-tempat sentral baru atau yang lebih besar.
Berkurangnya penduduk, dapat berakibat pada kemunduran atau berkurangnya
fungsi kota. Perubahan dalam pendapatan karena perubahan harga dan penawaran
barang-barang pusat juga dapat mempengaruhi pertumbuhan pusat-pusat sentral.
Selain itu, alat transportasi juga memberi kedudukan yang menguntungkan pada
tempat-tempat sentral karena dapat mendistribusi kan barang ke luar dari tempat
sentral. Asas pengangkutan akan berpengaruh apabila jumlah permintaan terhadap
barang sentral jumlahnya banyak dan prasarana transportasi (jalan) besar. Artinya,
lingkungan alam memegang peranan akan pembentukan jaringan hubungan lalu
lintas. Asas pemerintahan akan berpengaruh jika aspek-aspek non-ekonomi lebih
kuat dibandingkan dengan aspek yang lainnya. Jaringan setiap kota sedang dibentuk
dengan dukungan alam yang menguntungkan. Sedangkan Teori Losch, yang dimana
lebih cenderung ke arah permintaan barang yang mana lebih memikirkan
permintaan konsumen. Meskipun teori tempat pusat Losch's melihat lingkungan

yang ideal untuk konsumen, baik dan ide-ide Christaller adalah penting untuk
mempelajari lokasi ritel di daerah perkotaan hari ini. Seringkali, dusun kecil di daerah
pedesaan melakukan tindakan sebagai tempat pusat permukiman berbagai kecil
karena mereka adalah di mana orang melakukan perjalanan untuk membeli barangbarang sehari-hari mereka. Namun, ketika mereka harus membeli barang-barang
bernilai tinggi seperti mobil dan komputer, mereka harus melakukan perjalanan ke
kota besar atau kota - yang berfungsi tidak hanya pemukiman kecil mereka tetapi
orang di sekitar mereka juga. Model ini ditunjukkan di seluruh dunia, dari daerah
pedesaan di Jawa Timur ke Surabaya dengan masyarakat kecil yang dilayani oleh
kota-kota besar, kota, dan ibukota regional.
Tidak relevan
Ketidak relevannya kedua teori ini adalah dimana mereka sama-sama mengatakan
bahwa wilayah itu adalah homogen dan datar, padahal sebenarnya tidak, permukaan
wilayah itu berbeda-beda, ada yang bergelombang dan tidak rata. Lalu kebutuhan
masyarakat yang sama, yang ternyata,tidak semuanya kebutuhan yang diperlukan
oleh setiap orang itu tidaklah sama, dan tidah homogen, tetapi beragam.

Anda mungkin juga menyukai