Anda di halaman 1dari 12

Pokok Bahasan :

LINEAR PROGRAMMING
AUFARUL MAROM
LINEAR PROGRAMMING

• Merup model umum yg dpt digunakan dlm


pemecahan masalah pengalokasian sumber2
yang terbatas secara optimal
• Mencakup perencanaan kegiatan untuk
mencapai hasil yang optimal
• Hasil yg mencerminkan tercapainya sasaran
tertentu yang paling baik (menurut model
matematis) diantara alternatif yang mungkin
dengan gunakan fungsi linear
METODE GRAFIK
Perusahaan sepatu IDEAL membuat dua macam sepatu
Macam pertama merk I1 dgn sol dari karet dan I2 dgn sol
dari kulit. Untuk membuat sepatu tsb perusahaan
memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus membuat sol
dari karet, mesin 2 husus membuat sol dari kulit dan
mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan
assembling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merk I1 mula-mula dikerjakan di
mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2
terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk
sepatu merk I2 tidak diproses di mesin 1 tetapi pertama
kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di
mesin 3 selama 5 jam
• Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 = 8
jam, mesin 2 = 15 jam dan mesin 3 = 30 jam.
Sumbangan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu
merk I1 Rp 30 juta sedang merk I2 Rp 50 juta.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin
sebaiknya sepatu merk I1 dan merk I2 yang dibuat
agar bisa memaksimumkan laba.
Mesin/Merk I1 I2 Kapasitas Max
Mesin 1 2 0 8
Mesin 2 0 3 15
Mesin 3 6 5 30
Sumb thd laba (Rp 10 jt) 3 5
Untuk lakukan formulasi masalah di atas, tentukan :
• X1 = Jumlah sepatu merk I1 yg akan dibuat/hari
• X2 = Jumlah sepatu merk I2 yg akan dibuat/hari
• Z = jumlah sumbangan seluruh sepatu merk I1
dan I2 yang akan diperoleh
Dengan pendekatan grafis akan digambarkan :
• Sumbu mendatar X1 untuk produk 1
• Sumbu vertikal X2 untuk produk 2
• n=2
Tujuan kita memaksimalkan laba. Sumbangan tiap
lusin sepatu Merk I1 Rp 30 jt dan merk I2 Rp 50 jt.
Maka fungsi tujuannya :
Maksimumkan Z = 3 X1 + 5 X2
Dengan adanya batasan kapasitas mesin 1, mesin 2,
mesin 3 (maksimal 8, 15 dan 30 jam/hari), maka dapat
diformulasikan sbb :
a) 2 X1 < 8
b) 3 X2 < 15
c) 6 X1 + 5 X2 < 30
Selain itu perlu juga batasan non negatif yaitu :
d) X1 > 0
e) X2 > 0
X2
2 X1 = 8

6 X1 + 5 X2 = 30
C
D
3 X2 = 15
4

2
B
Daerah feasible

A X1
O 2 4 6 8
• Nilai Z Pada titik 0
Pada titik ini nilai X1 = 0 nilai X2 = 0
Maka Nilai Z = 0

• Nilai Z Pada titik A


Pada titik ini nilai X1 = 4 nilai X2 = 0
Maka Nilai Z = 3X1 + 5 X2
Z= (3 x 4) + 5 x 0
Z = 12
• Nilai Z Pada titik B
Pada titik ini nilai X1 = 4 nilai X2 = ?
Kita substitusikan nilai X2 dengan 6 X1+5 X2=30
(6 x 4) + 5 X2 = 30
5 X2 = 30 – 24 = 6
X2 = 6/5
Maka Nilai Z = 3 X1 + 5 X2
Z = (3 x 4) + 5 x 6/5
Z = 12 + 30/5 = 12 + 6
Z = 18
• Nilai Z Pada titik C
Pada titik ini nilai X2 = 5 nilai X1 = ?
Kita substitusikan nilai X1 dengan 6X1+5(5)=30
6 X1+ 25 = 30
6 X1 = 30 – 25 = 5
X1 = 5/6
Maka Nilai Z = 3 X1 + 5 X2
Z = 3 (5/6) + 5(5)
Z = 15/6 + 25 = 2,5 + 25
Z = 27,5
• Nilai Z Pada titik D
Pada titik ini nilai X2 = 5 nilai X1 = 0
Maka Nilai Z = 3 X1 + 5 X2
Z = 3 (0) + 5 (5)
Z = 0 + 25
Z = 25
Diantara ke lima alternatif tsb yg mempunyai nilai Z
terbesar adalah pada titik C sebesar 27,5. Jadi titik
inilah yang paling optimal. Keputusannya sepatu
merek I1 dibuat 5/6 lusin, sepatu merek I2 dibuat 5
lusin setiap hari dengan laba setiap hari sebesar Rp
275.000.000,-
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai