Anda di halaman 1dari 29

BENANG

BEDAH
Tujuan Pembelajaran
1. Umum
- Peserta didik memahami dan mampu menyiapkan
benang dan jarum bedah secara baik dan benar
2. Khusus
a. Pengertian tentang benang dan jarum
bedah.
b. Sejarah benang bedah.
c. Klasifikasi benang bedah.
d. Benang bedah ideal & ukuranya.
e. Jenis jarum bedah
f. Syarat jarum bedah.
g. Bagian-bagian jarum bedah/Anatomi jarum
bedah
Benang Bedah

Benang Bedah adalah materi yang


digunakan untuk LIGASI (ligate)
pembuluh darah dan APROKSIMASI
(approximate) jaringan.
Sejarah
Pada 900 Masehi di negara Arab
dikenal istilah “Kitgut” untuk Benang
Bedah. “Kit” adalah senar sejenis alat
musik yang populer di zaman itu.
“Kitgut” adalah cikal bakal (root-word)
daripada “Catgut”, yang juga populer
dengan sebutan “Surgical Gut”.
Sejarah

Bukti keberadaan Benang Bedah yang


pertama kali ditemukan dalam
Literatur Mesir pada abad ke-16.
Informasi ini tercatat didalam Edwin
Smith papyrus.
Cara penyerapan Benang Bedah
Natural/Alami

ENZYMATIC PROCESS

Sintetis

HYDROLYSIS
Ukuran Benang Bedah

1. Terbesar 7 dan terkecil 11-0 atau 12-0


2. Nomor mulai dari 1 dan bertambah
besar bila +1, sedang ukuran > kecil
bila + 0
3. Metric gauge -> Metric 0,1 (0,010-
0,109mm)
4. Imperial gauge -> ukuran 11 - 0 (0,010-
0,019 mm) sampai 7 (2.00 – 1,09 mm)
5. Kemasan -> Diameter + panjang
benang dalam cm
Kekuatan Benang Bedah

INVIRO

 Kekuatan benang bedah setelah implantasi di


dalam jaringan sehingga benang tersebut putus.
 Contoh : Vicryl memegang jaringan selama 35 hari

IN-VITRO

 Kekuatan benang bedah jika di tarik kedua


ujungnya ke arah yang berlawanan hingga benang
tersebut putus.
 Contohnya : Vycril No.1 Membutuhkan kekuatan sebesar
12,15 Kg untuk memutuskan benang
Jarum, Benang Bedah
JARUM BEDAH
Dua Jenis Jarum Bedah :

1. Jarum Lepas
a. Memerlukan waktu penyambungan
benang dengan jarum
b. Memerlukan re-sterilisasi
c. Memerlukan perawatan ujung jarum
d. Resiko jarum berkarat
e. Resiko benang lepas dari jarum

Kelemahan menggunakan jarum lepas :


a. Kontrol ttg ketajaman, karat, defect
b. Hati-hati saat memasang benang
c. Pemilihan jarum yang tepat dengan benang
d. Benang mudah lepas.
2. Jarum Bedah Atraumatik
a. Benang bedah menyatu dengan jarum sekaligus
b. Penyambungan benang bedah dengan jarum secara
channel atau drilled
c. Benang tunggal sehingga menimbulkan trauma yang minimal pada
jaringan
d. Dijamin steril dan bebas karat
e. Sekali pakai dibuang sehingga tidak perlu disteril lagi

ELEMEN RANCANGAN JARUM


3. Kekuatan ( Strength ) :
Kemampuan jarum untuk menahan terjadinya deformasi setelah melewati
jaringan berkali-kali.
2. Keliatan (Ductility) :
Kemampuan jarum untuk menahan terjadinya patah apabila dibengkokan.
3. Ketajaman :
Berhubungang dengan sudut ujung jarum dan rasio ketirusan

BENTUK KURVA JARUM BEDAH :


¼ Lingkungan, 3/8 lingkaran, ½ lingkaran, 5/8 lingkaran, ½ lengkung dan
jenis jarum lurus.

GUNA JARUM BEDAH : Pengantar benang


Anatomy of the needle
Point Chord Length
Swage

Needle Radius

Wire
Diameter
Needle Length Needle body
Body of the needle
Classification by the Body of the needle:

rcle

Compound
Curved
Half
5/8 Circle
SYARAT-SYARAT DARI JARUM BEDAH :
a. Cukup kuat
b. Cukup kaku
c. Cukup tajam
d. Diameter lebih kecil atau sama dengan benang non corosif

BAGIAN-BAGIAN JARUM BEDAH :


e. Ujung jarum (point of needle)
f. Badan/batang (body/shaft needle)
g. Mata jarum (eye needle)

UJUNG JARUM (Point of Needle)


1. Bentuk cutting :
a. Conventional cutting
b. Reverse cutting
c. Trocar
d. Side cutting (spatula).

Guna : a. Kulit
b. Jaringan sekitar mata
c. Fascia
d. Uterus
e. Sternum (TL. Rawan)
2. Bentuk Taper (Round Bodied)
> Ujung runcing, tajam bulat
> Guna : a. Usus
b. Peritonium
3. Bentuk Tumpul (Blunt)
> Ujung jarum tumpul
> Guna : a. Hepar
b. Ginjal

Batang Jarum ( Shaft of Needle )


Bentuk : a. Bulat c. Rata
b. Oval d. Segitiga

Lengkung Jarum :
a. ¼ circle c. ½ circle
b. 3/8 Circle d. 5/8 circle

Mata Jarum ( Eye of Needle )


a. Bentuk oblong
b. Bentuk “ V “ (split, french)
c. Tanpa mata ( eyeless needle ).
s of an Ideal Surgical Needle

Strengt
h

Stability

Sharpness
Ductility
Curvature/Kelengkungan
Pedomanya adalah : untuk lokasi penjahitan
yang
Lebih dalam, gunakan curvature
(kelengkungan)
yang lebih besar. Tentunya
disesuaikan dengan
preferensi ahli bedah ybs.
Pedoman ini akan
menghasilkan pronasi yang
lebih sedikit dan
“ gigitan” yang lebih dalam
1/4 circle: eye and
microsurgery
3/8 circle: large and superficial wounds
(shallow areas)
1/2 circle: easier to use in confined
locations
Needle Swage
Single Armed: satu jarum dengan satu benang

Double Armed : dua jarum pada satu benang.

Loop : satu jarum pada satu benang dengan konfigurasi


loop
Product (re-order) Code
Imperial Gauge

Needle size
& curvature
Long of suture
Needle type /
Needle point

Needle profile

Expiry date
Batch Number See Instructions
Sterilised for use
Ethylene Oxide Do Not Re-use
Holding

Passing
.

* Trademark

Anda mungkin juga menyukai