Anda di halaman 1dari 13

Teks Cerpen

St. Nabilah Kaltsum


Nur Hajrah Musdalifah
XI MIPA 1
2018023/ 201118018
Definisi Teks Cerpen

Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya


sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang
menceritakan/menggambarkan suatu kisah
yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas
disertai dengan berbagai konflik dan terdapat
penyelesaian atau solusi dari masalah yang
dihadapi.
Ciri- ciri Teks cerpen
1. Jalan ceritanya pendek
 Sesuai namanya, ciri-ciri cerpen yang paling utama adalah ceritanya pendek dan singkat.

Dalam sebuah cerpen harus lebih pendek dari novel yang ceritanya lebih panjang dan
lebih detail. Umumnya panjang cerpen antara 3 sampai 10 halaman buku.
2. Maksimal 10 ribu kata
 Tidak ada aturan pasti memang, namun pada umumnya cerpen tidak boleh lebih dari

10.000 kata. Hal ini kemudian banyak diakui sebagai salah satu karakteristik cerpen.
Artinya sebuah cerpen harus memiliki jumlah kata di bawah 10 ribu kata.
3. Bersifat fiktif
 Ciri-ciri cerpen berikutnya adalah cerita yang ada pada cerpen bersifat fiktif. Cerita yang

disajikan adalah buah pemikiran dari penulis, bisa dari imajinasi atau pengalaman,
namun semuanya bersifat fiktif atau tidak terjadi pada kehidupan di nyata.
4. Hanya mempunyai 1 alur cerita saja
 Ciri cerpen yang khas adalah cerpen hanya memiliki alur tunggal. Artinya plot cerita pada

cerpen hanya memiliki 1 alur cerita saja. Tidak ada sub-plot atau alur cerita lain yang ada
pada cerpen. Terdapat 1 alur berupa masalah dan penyelasaiannya di akhir cerita.
5. Ceritanya tentang kehidupan sehari-hari
 Secara umum, isi cerpen biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari.

Penggambaran cerita cerpen pun memiliki setting yang cukup familiar dengan
pembacanya yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani tanpa unsur-unsur
fantasi lainnya.
6. Dapat selesai dibaca sekali duduk
 Umumnya cerpen dapat dibaca dalam waktu singkat. Dengan kata

lain, tidak membutuhkan waktu lama untuk membaca keseluruhan isi


cerita cerpen seperti novel. Cerpen dapat selesai dibaca dengan
sekali duduk.
7. Alur ceritanya lurus
 Sebelumnya telah dibahas bahwa pada cerpen memiliki alur cerita

tunggal. Selain itu alur cerita pada cerpen juga bersifat lurus atau
maju sesuai kronologi waktu.
8. Penokohan cerita sangat sederhana
 Salah satu hal yang membedakan cerpen dengan novel adalah

penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta


singkat. Hal ini tentu berbeda dengan novel atau karangan lain
dimaan penokohan satu tokoh sangat detail dan mendalam.
9. Tidak menggambarkan semua kisah tokohnya
 Selain penokohan yang sederhana, pada cerpen tidak

menggambarkan semua kisah para tokohnya. Hal ini karena dalam


cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja. Artinya hanya
tokoh utama saja yang diberi penokohan dan menjadi fokus cerita.
10. Terdapat masalah atau konflik dan penyelesainnya
 Dalam cerpen akan ada suatu masalah atau konflik yang dihadapi oleh tokoh

utama cerpen. Hal ini menjadi plot dasar yang selalu ada pada tiap cerpen.
Selain itu di bagian akhir akan dijelaskan tahap penyelesaian masalah atau
konflik tersebut.
11. Menggunakan kata yang sederhana
 Hal ini berbeda dengan kata pada puisi yang cenderung menonjolkan diksi

dan estetika. Pemilihan kata pada cerpen cenderung simpel sehingga mudah
dipahami oleh pembaca atau orang awam.
12. Memiliki pesan atau amanat
 Pada sebuah cerpen biasanya mengandung sebuah intisari berupa pesan

atau amanat yang bisa diambil. Memang pesan ini tidak tersurat secara jelas,
melainkan hanya tersirat. Dengan kata lain, pembaca dapat mengambil
hikman dan kesan dari isi cerita.
13. Meninggalkan kesan bagi pembacanya
 cerpen kerap kali meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.

Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga


pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita yang ada pada cerpen
tersebut.
Unsur Ekstrinsik Teks Cerpen
 Definisi
unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang
membangun suatu karya sastra dari luar, unsur
ekstrinsik seperti latar belakang pembuatan karya
sastra, latar belakang penulis, dan nilai sosial
 Unsur ekstrinsik pada teks cerpen

 1. Latar Belakang Masyarakat


 Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik

cerpen yang berasal dari kondisi lingkungan


masyarakat dimana penulis berada sehingga
mempengaruhi penulis dalam membuat karyanya
 Unsur ekstrinsik pada teks cerpen
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik cerpen yang
berasal dari kondisi lingkungan masyarakat dimana penulis
berada sehingga mempengaruhi penulis dalam membuat
karyanya
2. Latar Belakang Pengarang
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang penulis yaitu:
Riwayat hidup penulis, kondisi psikologis penulis, Dan aliran
sastra penulis
3. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerpen
Nilai atau norma yang berlaku di masyarakat juga merupakan
unsur ekstrinsik cerpen yang mempengaruhi proses penciptaan
sebuah cerita pendek. Seringkali nilai/ norma tersebut
melatarbelakangi pembuatan suatu cerpen
Unsur Intrinsik Teks Cerpen
Definisi
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam

 Unsur Intrinsik pada teks cerpen


1.Tema:
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat
suatu tulisan
2.Latar:
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa
didalam suatu karya sastra. 
 -Waktu : Malam hari, pagi hari, sore hari, siang hari
-Tempat : di pinggir jalan, di rumah, dan sebagainya
-Suasana : Sunyi, menegangkan, dan sebagainya
3. Alur :
Alur adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara
kronologis
Terdapat 3 alur yaitu maju, mundur, dn maju-mundur.
4.Penokohan :
Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui
karakter atau sifat para tokoh itu.
5.Sudut pandang:
Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya
pada cerita, atau dari sudut mana penulis cerita memandang cerita yang
dibuatnya. 
 Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang orang pertama (tokoh utama)


Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan)
 Sudut pandang orang ketiga

Sudut pandang orang ketiga (serba tahu)


Sudut pandang orang ketiga (pengamat)
 Sudut pandang campuran

Pada sudut pandang campuran, si penulis dapat menggabungkan


antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga
6. Nilai :
Nilai- nilai positif yang dapat diambil dari cerpen, seperti nilai moral, nilai
perjuangan, nilsi kepedulian, dan sebagainya
7.Amanat :
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca berupa nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau
teladan.
STRUKTUR TEKS
 Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal dalam cerita atau ringkasan utama dari
cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam
sebuah cerpen struktur abstrak bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
 Orientasi
Pada bagian ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada cerita
tersebut.
 Komplikasi
Pada bagian komplikasi berisikan urutan dari kejadian yang dihubungkan
dengan sebab dan akibat. Pada bagian ini biasanya menunjukan watak dari
tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
 Evaluasi
Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta
mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bagian ini sudah
mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam
cerpen.
 Resolusi
Pada bagian struktur ini berisikan solusi dari masalah
yang dihadapai dalam cerita.

Koda (coda)
Pada bagian ini berisikan amanat berupa nilai atau
pelajaran yang disisipkan penulis dalam cerita
tersebut agar pembaca dapat memetik pelajaran dari
amanat tersebut.
KAIDAH KEBAHASAAN
 Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti
penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam
cerpen, seperti sosoknya tinggi atau perawakannya gagah,
rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
 Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu
tempat dan suasana, sebagai contoh : di pagi hari yang cerah, di
kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
 Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk
penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
 Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti :
pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
 Bahasa yang digunakan  tidak baku dan tidak formal.
 Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan,
pertautan maupun perulangan.

Anda mungkin juga menyukai