Anda di halaman 1dari 11

UJIAN

TUTUP SKRIPSI
Nadya Eliza
F02 17 348
Hubungan Internasional
PEMBIMBING

1.ANDI ISMIRAJ, S.IP,M.A


2. Dr. ABDUL HAFID, S.S.,M.Hum
STRATEGI GREENPEACE DALAM KAMPANYE ‘KRISI
POLUSI PLASTIK’ MELAWAN PERUSAHAAN
MULTINASIONAL NESTLE
BAB I
_ _ _PENDAHULUAN
____________

1. Latar Belakang
Dalam sebuah lingkungan terdapat berbagai macam isu lingkungan, antara lain yaitu polusi sampah plastik
yang termasuk bencana alam buatan manusia. Bertumpuknya sampah plastik bisa menyebabkan tsunami,
banjir, dan mengancam satwa yang ada di laut. Greenpace sudah bertahun-tahun menjadi NGO yang
mengutamakan lingkungan bersih dan selalu melakukan perubahan positif untuk lingkungan pasti sangat tidak
menginginkan polusi sampah plastik, maka dari itu Greenpeace melakukan kampanye ‘Krisis Polusi Plastik’
terhadap perusahaan-perusahaan multinasional termasuk Nestle.

2. Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan masalah dimulai sejak 2015 dimana Greenpeace mulai melakukan penelusuran sampah plastik di beberapa
negara sampai 2019 dimana Greenpeace sudah melakukan kampanye dan Nestle yang sudah mengeluarkan solusi nyata.
Rumusan masalah
1. Bagaimana strategi Greenpeace dalam mendorong Nestle mengatasi tuntutan pengurangan sampah plastik pada
tahun 2015-2019?
2. Bagaimana tindakan Nestle Indonesia menyikapi kampanye ‘Krisis Polusi Plastik’ yang dilakukan oleh Greenpeace?
BAB I
_ _ _PENDAHULUAN
____________

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian yaitu;
1. Menganalisis strategi Greenpeace dalam mendorong Nestle untuk mengatasi semua tuntutan pengurangan sampah plastik
2. Menganalisis tindakan atau solusi yang diberikan Nestle dalam menyikapi kampanye ‘Krisis Polusi Sampah Plastik’ yang dilakukan
oleh Greenpeace.
Manfaat penelitian yaitu;
3. Sebagai syarat menyelesaikan studi Hubungan Internasional strata I tahun ajaran 2021-2022
4. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan mahasiswa Hubungan Internasional UNSULBAR.
5. Memberikan gambaran tentang strategi yang dilakukan Greenpeace dalam menangani kerusakan lingkungan serta, solusi apa yang
diberikan oleh perusahaan multinasional Nestle dalam menangani tuntutan Greenpeace.

4. Metode Penelitian
Metode penelitian ;
1. Tipe Penelitian
2. Metode Pengumpulan Data
3. Jenis Data
4. Metode Analisis
BAB I
_ _ _PENDAHULUAN
____________

5. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam jangka waktu lima bulan yakni dari Maret 2021 hingga Agustus 2021.

6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan tidak meninggalkan provinsi Sulawesi Barat dikarenakan
Covid-19 yang masih masif di Indonesia. Sehingga penulis hanya akan mendapatkan referensi
dari buku yang dipesan secara online, dan juga menggunakan fasilitas di perpustakaan daerah
Majene.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Telaah Teoritik
Teori Hijau
1. Kesadaran dan Keberlangsungan Ekologui
2. Demokrasi Akar Rumput
3. Keadilan Sosial dan Persamaan Kesempatan
4. Anti Kekerasan
5. Desentralisasi
6. Ekonomi Berbasis Komunikasi dan Berkeadilan
7. Feminisme dan Kesetraan Gender
8. Penghormatan Terhadap Keberagaman
9. Tanggung Jawab Personal dan Global
10. Fokus Pada Masa Depan dan Keberlanjutan

Corporate Environmental Responsibility


1. Social Licence To operate (Izin Sosial Beroperasi
15,018 On Sale
2. Mengurangi Resiko Bisnis Perusahaan
3. Melebarkan Akses Sumber Daya
4. Melebarkan Akses Menuju Market
5. Memperbaiki Hubungan Dengan Stakeholders
6. Memperbaiki Hubungan Dengan Regulator
7. Meningkatkan Produktivitas Karyawan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Telaah Pustaka

PERAN GREENPEACE SEBAGAI ORGANISASI INTERNASIONAL NON­PEMERINTAH (INGO)


DALAM MENGATASI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA.
Skripsi dari Rachmad Affandi (2011).

PERAN GREENPEACE DALAM UPAYA MEMBANTU PENGURANGAN PENGGUNAAN


PLASTIK DI JAKARTA.
Skripsi dari Thasya Shayela Rachma (2020).
15,018 On Sale
STRATEGI NGO LINGKUNGAN DALAM MENANGANI POLUSI UDARA DI JAKARTA.
Jurnal dari Fariz Ruhiat, Dudy Heryadim Akim (2019).
BAB III
PERKEMBANGAN PERGERAKAN ADVOKASI LINGKUNGAN GREENPEACE DAN
PENCEMARAN LIMBAH PLASTIK NESTLE
Sejarah dan Aksi Pola Pergerakan Advokasi Dinamika Pencemaran
Greenpeace Lingkungan Greenpeace Limbah Plastik Nestle

Berdirinya Greenpeace di latar Greenpeace melakukan penelusuran Nestle merupakan perusahaan


belakangi dengan uji coba nuklir dengan melakukan branded audit, multinasional yang memproduksi
yang dilakukan Amerika Serikat di memisahkan sampah plastik sesuai makanan dan minuman yang sehat dan
Amchitka. Sekelompok aktivis perusahaan penghasilnya dan Nestle bergizi, tapi Nestle juga termasuk
termasuk perusahaan yang menghasilkan perusahaan penghasil sampah terbanyak.
berlayar dengan kapal tua yaitu
banyak sampah plastik. Greenpeace juga Nestle menggunakan 1,7 juta ton
Phyllis Cormack yang menjadi melakukan advokasi hukum Greenpeace kemasaan sampah plastik tahun 2018,
pendiri Greenpeace. Greenpeace terhadap pemerintah, yaitu berinisiatif pada tahun 2020 sebanyak 346.494
dikenal akan aksinya menyuarakan meluncurkan peta yang bertujuan untuk limbah kemasan plastik ditemukan para
lingkungan tanpa kekerasan seperti memberikan informasi kepada sukarelawan, 63% diantaranya termasuk
kampanye. masyarakat disektor kehutanan. sampah dari produk Nestle.
BAB IV
PERKEMBANGAN PERGERAKAN ADVOKASI LINGKUNGAN GREENPEACE
DAN PENCEMARAN LIMBAH PLASTIK NESTLE

Strategi Greenpeace dalam Kampanye ‘Krisis Polusi Plastik’


Greenpeace melakukan strategi dengan melakukan kampanye “Krisis Polusi Sampah Plastik” dengan cara membuat
monster raksasa dari plastik produk Nestle. Monster plastik menjelajahi berbagai macam negara. Mulai dari Belanda,
sungai rhine di Jerman, Perancis, Swiss, Malaysia, Meksiko dan Filipina. Akhirnya dilaksanakanlah rapat tahunan para
aktivis Greenpeace dan para pemegang saham Nestle. Greenpeace menuntut Nestle untuk segera transparan tentang
penggunaan plastik mereka secara keseluruhan dan merancang rencana aksi nyata dan menjelaskan bagaimana mereka
mengurangi ketergantungan mereka pada plastik sekali pakai, dan bergerak menjauhi budaya membuang sampah.

Respon Nestle Indonesia Terhadap Tuntutan Nestle


Pada tanggal 27 September 2019 di Jakarta Nestle Indonesia mengumumkan terobosan dalam inovasi kemasan dengan
memperkenalkan sedotan kertas tekuk pertama untuk minuman kemasan. Inisiatif ini menjadikan Nestle perusahaan
makanan dan minuman pertama di dunia yang menghadirkan sedotan kertas yang bisa di tekuk. Kertas yang digunakan
memiliki ketahanan yang lebih rendah karena dapat hancur lebih cepat ketika dibuang ke tanah, akhirnya sedotan ini
tidak akan sampai kelaut merusak lingkungan. Hal ini sejalan dengan target pemerintahan Indonesia untuk mengurangi
sampah plastik hingga 70% pada tahun 2025.
BAB V
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai