D r L u c y A m e lia , S p . A , M .K e s
IKTERUS NEONATORUM
DEFINISI
•Ikterus (jaundice) : perubahan warna kuning pada kulit, membran mukosa,
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin di dalam
darah
4
METABOLISME BILIRUBIN
Degradasi
Hb
Produksi
Bil. I (Bil. Indirek)
+
Transportasi Albumin
Ekskresi lI
Bil II Bi
ans f erase
glu k o roniltr
Stercobilin
• Kebanyakan : †
• Bila hidup dgn gejala sisa : cerebral palsy, atetosis dgn ketegangan otot, tuli,
7
ETIOLOGI IKTERUS
1. Produksi berlebih : ok hemolisis
• Ketidakselarasan gol. Darah
• Def. G6PD
• Perdarahan tertutup
• Infeksi / sepsis
2. Transpor terganggu :
• Konsentrasi alb. Serum
• Ion-ion organik : sulfa, salicilat
• Konsentrasi ion hidrogen meningkat mis : asidosis
8
3. Gangguan dlm proses uptake & konyugasi
• Imaturitas hepar
4. Gangguan ekskresi :
9
PENGELOLAAN
Menentukan kemungkinan penyebab :
pendekatan dgn menggunakan saat timbulnya ikterus
(HARPER + YOON)
1. Timbul 24 jam I :
• Inkompatibilitas darah
• Infeksi intrauterin
• Kadang2 def. G6PD
10
2. Sesudah 24 – 72 jam sesudah lahir :
• Fisiologis
• Masih kemungkinan inkomp. darah
• Def. G6PD
• Polisitemia
• Hemolisis perdarahan tertutup
• Hipoksi
• Dehidrasi asidosis
11
3. > 72 jam – Akhir Minggu I :
• Infeksi / sepsis
• Dehidrasi + asidosis
• Def. G6PD
• Pengaruh obat2an dll
4. Akhir Minggu I dstnya :
• Ikterus obstruktif
• Hipotiroidisme
• Breast Milk Jaundice
• Infeksi
• Neonatal hepatitis
12
IKTERUS YANG KEMUNGKINAN BESAR JADI PATOLOGIK
• Timbul 24 jam I
• Ada hubungan dgn hemolisis, infeksi atau keadaan patologik lain yg telah diketahui
13
TATALAKSANA
1. Percepat konyugasi luminal
2. Perlancar : transpor dan konyugasi
3. Terapi sinar / foto terapi : sesuai dengan grafik
Cara kerja :
- Dekomposisi bilirubin (Fotooksidasi) dipirol (larut dalam air)
- Mekanisme lain Terjadi isomerisasi bil. indirek yg mudah larut di dlm plasma &
lebih mudah diekskresi oleh hati ke dlm saluran empedu
4. Transfusi tukar :
• Mengganti eritrosit
• Membuang antibodi yg menyebabkan hemolisis
• Menurunkan kadar bil. Indirek
14
GRAFIK RISIKO
16
KELAINAN KONGENITAL
Hernia Diafragmatika
2. Akuisita / traumatik
Hernia Diafragmatika Kongenital
Patofisiologi :
• Etiologi:
Kelainan kromosom
• Patofisiologi akuisata :
Trauma
Iatrogenik
Hernia Diafragmatika
• Diagnosis :
Pemeriksaan fisik :
Penunjang :
• Tatalaksana :
Operasi
• Prognosis :
Lokasi herniasi
• Komplikasi :
Respiratory distress
Cardiac tamponade
Kematian
Atresia Duodeni
c.Konstipasi
• Diagnosis :
• Tatalaksana :
Manajemen perioperatif :
a.Dekompresi nasogasrtrik
b.Rehidrasi intravena
Operatif
MENINGOKEL
• Etiologi :
1. Genetik
2. Lingkungan
3. Obat teratogenik
4. Infeksi
Labiopalatoschisis
Labiopalatoschisis
• Komplikasi :
1. Gangguan pendengaran
2. Otitis media
4. Gagal tumbuh
Atresia Esofagus
Atresia Esofagus
• Anomali ketika proses pembentukan esofagus pada usia kehamilan 4 minggu akibat
kelaianan yang timbul saat pemisahan trakea dan esofagus dari primitive foregut
1. Tipe A : bagian atas dan bawah esofagus tidak terhubung dan ujungnya tertutup pada tipe ini,
tidak ada bagian kerongkongan yang menempel pada trakea.
2. Tipe B : bagian atas esofagus melekat pada trakea, tetapi bagian bawah esofagus memiliki ujung
yang tertutup. (jarang terjadi)
3. Tipe C : bagian atas esofagus memiliki ujung tertutup dan bagian bawah esofagus melekat pada
trakea (sering ditemukan)
4. Tipe D ; bagian atas dan bawah esofagus tidak terhubung satu sama lain tetapi masing-masing
terhubung secara terpisah ke trakea.(langka dan berbahaya)
Atresia Esofagus
Atresia Esofagus
• Atresia ani biasanya dapat diketahui dalam 24 jam pertama usia bayi,
dengan gejala adanya distensi abdomen dan tidak adanya pengeluaran
mekonium pada 24 jam pertama kehidupan
Atresia Ani
• Tatalaksana :
2. Anoplasti
Atresia Ani
• Komplikasi :
3. Peritonitis
5. Gagal tumbuh
Thank you!
Do you have any questions?