Sistem Berkeselamatan
Prof. Ir.Leksmono Suryo Putranto, MT, Ph.D
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Lalu-Lintas Angkutan Jalan
Dikutip dari Materi yang Disusun oleh Dr. Tri Tjahjono (UI) dengan sejumlah penyesuaian
PROLOG
penduduk
Rasio sepeda motor per rumah tangga adalah rata-rata 1 rumah
Misi
• Mengarusutamakan
keselamatan jalan menjadi
prioritas nasional;
• Membudayakan
penyelenggaraan lalu lintas
jalan yang mengutamakan
keselamatan;
• Mensinergikan segala potensi
guna memaksimalkan kinerja
keselamatan jalan;
MENGENDALIKAN RESIKO
MENGENDALIKAN RESIKO
MENGENDALIKAN RESIKO
Risiko
Expos Konse
Resiko
ure kuensi
Risiko = probabilitas x magnitude
Kita harus siap dengan tingginya pertumbuhan kendaraan
bermotor, maka fatalitas dan korban luka per kapita akan
bertambah tinggi, kecuali dilakukan aksi aksi penanggulangan
(F/P = V/P x F/V).
MENGENDALIKAN RESIKO
Tingkat Risiko
KONSEKUENSI/DAMPAK
Keterangan Keterangan
Kecepatan Berkeselamatan
(Safer Speed)
PENERAPAN SISTEM BERKESELAMATAN
Toleransi Manusia Terhadap Tumbukan
Kecepatan Kendaraan
dalam Sistem Berkeselamatan
Jenis jalan kombinasi dengan pengguna Kecepatan
jalan berkeselamatan
(km/jam)
Jalan dengan kemungkinan konflik antara 30
kendaraan bermotor dan pengguna jalan
yang tidak terproteksi (sepeda motor,
pesepeda dan pedestrian)
Persimpangan dengan kemungkinan 50
konflik tabrakan depan-depan atau
samping antara kendaraan bermotor
Jalan dengan kemungkinan tabrakan 70
depan-depan (frontal)
Jalan dengan tidak terdapat tabrakan ≥100
frontal ataupun samping antara kendaraan
PENERAPAN SISTEM BERKESELAMATAN
Sistem Keselamatan dalam
Pengembangan Infrastruktur
Nilsson (1991)
Posisi Kajian dalam Penjaminan
Jalan yang Berkeselamatan
Hasil Akhir Yang Diharapkan
Reduksi Fatalitas dan Jumlah Kecelakaan
Network Safety
Management
(NSM)
Tingkat Jarak
Efisiensi Moda
Perjalanan Perjalanan
TERIMA KASIH