Anda di halaman 1dari 55

KONTRUKSI

BALOK
TEKNIK SIPIL
TEKNIK SIPIL 02/KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK 1
YULFAYATI 2110503031
DWI SULISTIYO
2120503036
SOLIHIN
ADELIA
2120503037
DEANANTASARI
DWI ZULAIKHA 2120503038
DEKY AZIZ
2120503039
KURNIAWAN
YUNITA KUSWAHYU
2120503040
NINGRUM
ENDAH NALASARI 2120503041
ALLEGRO KIDUNG
2120503042
CHRISTIANO
WAHYU FAJAR
2120503043
ASYIDIQ
BALOK

 Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom
penopang

 Ring balok berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi


pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk
dan posisinya semula
JENIS-JENIS
BALOK
Beberapa jenis balok antara lain
1. Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan
tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan
momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
2. Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu
ujung tetap
3. Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya.
4. Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan rotasi
5. Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang
dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
6. Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk
menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak
menerus dengan panjang dan beban yang sama.
Balok terbagi menjadi

KAYU BAJA BETON


Balok baja menopang dek
Balok kayu menopang papan Pelat beton yang dicor di
baja atau papan beton
atau dek structural. Balok tempat dikategorikan
pracetak. Balok dapat
dapat ditopang oleh balok menurut bentangan dan
ditopang oleh balok induk
induk, tiang, atau dinding bentuk cetakannya.
( girder ), kolom, atau
penopang beban.
dinding penopang beban.
JENIS JENIS KAYU SEBAGAI STRUKTUR BALOK

1 KAYU JATI 4 KAYU BENGKIRAI 7 KAYU GELAM

KAYU KELAPA/ 8
2 GLUGU
5 KAYU MERBAU KAYU MERANTI

3 KAYU KAMPER 6 KAYU ULIN 9 KAYU AKASIA


KAYU JATI
Tipe kayu ini lebih sering digunakan untuk pekerjaan furniture
seperti pintu, jendela, dan meja kursi.

ciri-ciri kayu jati adalah sebagai berikut.

1. Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik

2. Berwarna coklat muda hingga coklat tua

3. Mudah dipotong – potong dan mudah diolah menjadi


banyak produk

4. tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.

5. Memiliki bobot yang berat dan kokoh


KAYU KELAPA/GLUGU
kayu glugu atau kelapa yang sudah biasa digunakan
untuk kontruksi bangunan seperti membat kanopi teras,
bahkan untuk rangka atap. Jenis kayu glugu ini sering
digunakan pada proyek gedung untuk membuat bekisting
balok (gelagar, sekor, suri-suri).

Glugu memiliki serat dan tekstur yang berbeda dengan


jenis-jenis kayu lainnya karena memiliki serat yang jelas dan
lurus. Jika anda berniat untuk menggunakan kayu glugu
sebagai rangka kanopi ekspos sebaiknya dilapisi dengan cat
akrilik agar seratnya tetap terlihat. Pilihlah kayu glugu
dengan kelas no.1 sehingga lebih awet. 

 
KAYU KAMPER

Biasa digunakan untuk pembuatan kusen pintu maupun


jendela walaupun kekuatannya tidak sebaik dengan kayu jati.
Alasan sering digunakan untuk kusen adalah jenis kayu ini
tidak disukai rayap dan serangga lainnya sehingga sangat
cocok digunakan sebagai material furniture. 
KAYU BENGKIRAI
Jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan memiliki
harga yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kelas kayu.
Salah satu jenis kayu yang lumayan kuat, awet, dan tahan
cuaca adalah bengkirai. Kayu bengkirai sering digunakan
untuk material konstruksi bangunan seperti atap kayu. karena
kelebihannya yang kuat dan tahan lama sering dijadikan
material eksterior seperti listplank, decking dan sebagainya.
KAYU MERBAU
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan
terhadap serangga adalah kayu merbau. Kayu merbau
berwarna coklat kemerahan yang terkadang disertai dengan
highlit kuning dan tekstur serat garisnya terputus-putus.
Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis kayu
ini termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I,
II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna
gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus
putus. Jenis kayu ini tumbuh subur di Indonesia, terutama di
pulau Irian / Papua. 
KAYU ULIN
Pohon ulin ini tumbuh subur di kalimantan. material
alam ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah,
kantor, gedung, serta bangunan lain. Pohon ulin termasuk
jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m
dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah
sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan
tahan terhadap air laut.

Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi


bangunan berupa tiang pancang, sirap (atap kayu), papan
lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta
api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus
awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan
Kelas Awet I. 
KAYU GELAM
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan lainnya
adalah kayu gelam. Material alam ini sering digunakan pada
proyek-proyek rumah, kayu bakar, pagar, dan tiang-tiang
sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai stager
atau perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa daerah
jenis kayu ini digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan
sungai dan jembaran. 
KAYU MERANTI
kayu meranti merah merupakan jenis kayu keras yang
mempunyai warna merah muda tua hingga merah muda
pucat. Jenis kayu ini bertektur tidak terlalu halus. bahan alam
ini sering digunakan untuk membuat multiplek yang sering
digunakan untuk bekisting. Pohon meranti sangat mudah
ditemui di hutan di pulau Kalimantan.
KAYU AKASIA
Kayu akasia mempunyai nama lain acacia mangium
dengan berat jenis 0,75 sehingga pori-pori dan seratnya cukup
rapat. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai
20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I,
yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan
mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan
sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah,
kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat
lurus berpadu, maka jenis kayu ini mempunyai sifat
pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk
digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-
furnitur. 
Kontruksi balok kayu
Dalam pemilihan balok kayu, factor berikut harus dipertimbangkan : jenis
kayu, kualitas structural, modulud elastisitas, nilai tegangan tekuk,nilai
tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk
penggunaan tertentu. Sebagai tambahan , perhatikan kondisi pembebanan yang
akurat dan jenis koneksi yang digunakan.
Balok kayu laminasi lem

●Kayu laminasi lem dibuat dengan melaminasi kayu kualitas tegang ( stress grade) dengan
bahan adhesive di bawah kondisi yang terkontrol, biasanya parallel terhadap urat kayu semua
lembaran. Kelebihan kayu laminasi lem dibandingkan kayu utuh secara umum yaitu batas tegangan
yang lebih besar, penampilan yang lebih menarik dan ketersediaan bentuk penampang yang bera

● gam. Kayu laminasi lem dapat disatukan ujung-ujungnya dengan sambungan scarf dan finger
sesuai panjang yang diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya untuk lebar atau kedalaman yang lebih
besar.
Balok kayu berserat parallel

●Kayu berserat parallel atau disebut Parallel Strand Lumber ( PSL ) adalah kayu structural
yang dibuat dengan mengikat serat-serat panjang kayu bersama dibawah panas dan tekanan dengan
menggunakan adhesive kedap air. PSL adalah produk hak milik di bawah merek dagang Parallam,
digunakan sebagai balok dan kolom pada konstruksi kolom-balok dan balok, header, serta lintel
pada konstruksi rangka ringan.
Balok kayu veneer berlaminasi

● Kayu veneer berlaminasi atau Laminated Veneer Lumber ( LVL ) adalah produk kayu yang dibuat
dengan mengikat lapisan tripleks secara bersama dibawah panas dan tekanan menggunakan bahan
adhesive kedap air. Mempunyai urat serat kayu arah longitudinal yang seragam menghasilkan
produk yang kuat ketika ujungnya dibebani sebagai balok atau permukaannya dibebani sebagai
papan.LVL digunakan sebagai header dan balok
Kontruksi balok baja
Karena baja structural sulit dikerjakan lokasi ( on-site ) maka biasanya
dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam pabrik sesuai spesifikasi disain.
Hasilnya berupa konstruksi rangka structural yang relative cepat dan akurat.

Balok baja berbentuk wide-flange ( W ) yang lebih efisien secara structural


telah menggantikan bentuk klasik I-beam ( S ). Balok juga dapat berbentuk
channel ( C ), tube structural,
JENIS DAN UKURAN BAJA

Wide flange
H-Beam
(IWF)

UNP (kanal U) Besi siku

Lipped channel (CNP) T-Beam (hot rolled


Wide Flange ( IWF )
WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss,
composite beam atau column, kantilever kanopi, dll.
Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
2. UNP (kanal U)

UNP (kanal U)
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif
lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
2. UNP (kanal U)

Lipped Channel (CNP )

Biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup
dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural.
Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
2. UNP (kanal U)

H -  Beam
H Beam biasa digunakan untuk : balok,
kolom, tiang pancang, top & bottom chord
member pada truss, composite beam atau
column, kantilever kanopi, dll.
Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC,
balok H, balok I, balok W.
2. UNP (kanal U)

Besi Siku
Besi siku berbentuk siku sama kaki
yang digunakan untuk penggunaan
umum dengan ukuran
mulai 50 mm sampai 250 mm.
Besi Siku Lobang dapat digunakan
untuk Rak Lemari, Sandaran
buku,dll. Sedangkan untuk besi
siku biasa dapat digunakan untuk
baja struktural atau kegunaan
lainnya dengan tipe yang tersedia
adalah equal angle dan unequal
angle.
2. UNP (kanal U)

T-Beam (Hot Rolled)


Sebuah T-beam, digunakan dalam
konstruksi, adalah sebuah struktur
load-bearing logam, yang berbentuk
penampang T. Bagian atas T
penampang berfungsi
sebagai flange melawan tegangan
tekan. Sedangkan Web dari balok di
bawah flens berfungsi untuk
melawan tegangan tarik dan untuk
menyediakan pemisahan tekanan
dari kekuatan tekuk.
Pengunaan : balok lantai, balok
kantilever (kanopi)
Istilah lain : balok T
SAMBUNGAN BAJA MENGGUNAKAN BAUT

Baut kekuatan Baut sekrup Baut bersirip


paku kelling Baut hitam
tinggi (turnedd bolt) (ribbed bolt)
Baut kekuatan tinggi
Dua jenis utama baut kekuatan (mutu) tinggi ditunjukkan
oleh ASTM sebagai A325 dan A490. Baut ini memiliki
kepala segienam yang tebal dan digunakan dengan mur
segienam yang setengah halus (semifinished) dan tebal
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.10(b). Bagian
berulirnya lebih pendek dari pada baut non-struktural, dan
dapat dipotong atau digiling (rolled).
paku kelling

Paku keling dibuat dari baja batangan dan memiliki bentuk


silinder dengan kepala di salah satu ujungnya. Baja paku
keling adalah baja karbon sedang dengan identifikasi ASTM
A502 Mutu I (Fv = 28 ksi) (1190 MPa) dan Mutu 2 (Fy = 38
ksi) (260 MPa), serta kekuatan leleh minimum yang
ditetapkan didasarkan pada bahan baja batangan.
Baut hitam

Baut ini dibuat dari baja karbon rendah yang diidentifikasi sebagai ASTM A307, dan merupakan
jenis baut yang paling murah. Namun, baut ini belum tentu menghasilkan sambungan yang paling
murah karena banyaknya jumlah baut yang dibutuhkan pada suatu sambungan. Pemakaiannya
terutama pada struktur yang ringan, batang sekunder atau pengaku, anjungan (platform), gording,
rusuk dinding, rangka batang yang kecil dan lain-lain yang bebannya kecil dan bersifat statis. Baut
ini juga dipakai sebagai alat penyambung sementara pada sambungan yang menggunakan baut
kekuatan tinggi, paku keling, atau las. Baut hitam (yang tidak dihaluskan) kadangkadang disebut
baut biasa, mesin, atau kasar, serta kepala dan murnya dapat berbentuk bujur sangkar.

 
Baut sekrup (turned bolt)

Baut yang secara praktis sudah ditinggalkan ini dibuat


dengan mesin dari bahan berbentuk segienam dengan
toleransi yang lebih kecil (sekitar 5’0 inci.) bila
dibandingkan baut hitam. Jenis baut ini terutama digunakan
bila sambungan memerlukan baut yang pas dengan lubang
yang dibor, seperti pada bagian konstruksi paku keling yang
terletak sedemikian rupa hingga penembakan paku keling
yang baik sulit dilakukan.
Baut bersirip (ribbed bolt)
Baut ini terbuat dari baja paku keling biasa, dan berkepala
bundar dengan tonjolan sirip-sirip yang sejajar tangkainya.
Baut bersirip telah lama dipakai sebagai alternatif dari paku
keling. Diameter yang sesungguhnya pada baut bersirip
dengan ukuran tertentu sedikit lebih besar dari lubang tempat
baut tersebut. Dalam pemasangan baut bersirip, baut
memotong tepi keliling lubang sehingga diperoleh
cengkraman yang relatif erat. Jenis baut ini terutama
bermanfaat pada sambungan tumpu (bearing) dan pada
sambungan yang mengalami tegangan berganti (bolak-
balik). Variasi dari baut bersirip adalah baut dengan tangkai
bergerigi (interference-body bolt.) yang terbuat dari baja
baut A325.
Sambungan las

sebidang lewatan tegak sudut sisi


Sambungan las

Sambungan Sebidang : dipakai terutama untuk menyambung ujungujung plat datar dengan ketebalan
yang sama atau hampir sarna.

Sambungan Lewatan : paling umum di gunakan

Sambungan Tegak : dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti profil T, profil 1,
gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping (bearing stiffener), penggantung, konsol
(bracket). Umumnya potongan yang disambung membentuk sudut tegak lurus.

Sambungan Sudut : dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat seperti yang
digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir yang besar.

Sambungan Sisi : umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk menjaga agar dua atau lebih
plat tetap pada bidang tertentu atau untuk mempertahankan kesejajaran (alignment) awal.
Jenis las

1. Las tumpul
2. Las sudut
3. Las baji dan pasak
1. Las tumpul
Las tumpul (groove weld) terutama dipakai untuk
menyambung batang struktural yang bertemu dalam satu
bidang. Karena las tumpul biasanya ditujukan untuk
menyalurkan semua beban batang yang disambungnya, las
ini harus memiliki kekuatan yang sama seperti potongan
yang disambungnya. Las tumpul seperti ini disebut las
tumpul penetrasi sempurna. Bila sambungan direncanakan
sedemikian rupa hingga las tumpul tidak diberikan
sepanjang ketebalan potongan yang disambung, maka las ini
disebut las tumpul penetrasi parsial.
Banyak variasi las tumpul dapat dibuat dan masing-masing
dibedakan menurut bentuknya.

Las tumpul umumnya memerlukan penyiapan tepi tertentu


dan disebut menurut jenis penyiapan yang dilakukan.
Gambar 6.19 memperlihatkan jenis las tumpul yang umum
dan menunjukan penyiapan alur yang diperlukan. Pemilihan
las tumpul yang sesuai tergantung pada proses pengelasan
yang digunakan, biaya penyiapan tepi, dan biaya pembuatan
las. Las tumpul juga dapat dipakai pada sambungan tegak.
2. Las sudut
Las ini umumnya memerlukan lebih sedikit presisi
dalam pemasangan karena potongannya saling
bertumpang (overlap), sedang las tumpul
memerlukan kesejajaran yang tepat dan alur tertentu
antara potongan. Las sudut terutama menguntungkan
untuk pengelasan di lapangan, dan untuk
menyesuaikan kembali batang atau sambungan yang
difabrikasi dengan toleransi tertentu tetapi tidak
cocok dengan yang dikehendaki. Selain itu, tepi
potongan yang disambung jarang memerlukan
penyiapan khusus, seperti pemiringan (beveling).
atau penegakan, karena kondisi tepi dari proses
pemotongan nyala (flame cutting) atau pemotongan
geser umumnya memadai.
3. Las baji dan pasak

Las baji dan pasak dapat dipakai secara tersendiri pada


sambungan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 6.21(c)
dan (d), atau dipakai bersama-sama dengan las sudut seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 9.34. Manfaat utama las
baji dan pasak ialah menyalurkan gaya geser pada
sambungan lewatan bila ukuran sambungan membatasi
panjang yang tersedia untuk  as sudut atau las sisi lainnya.
Las baji dan pasak juga berguna untuk mencegah terjadinya
tekuk pada bagian yang saling bertumpang
Kontruksi balok
beton
Balok beton pada umumnya memiliki konstruksi yang sama dengan
kolom beton tapi yang membedakannya yaitu bentuk bentangan. Bentuk
bentangan kolom vertical dan bentuk bentangan balok horizontal.

Elemen atau Struktur yang menyusun balok juga sama seperti kolom
yaitu besi dan beton.
Pekerjaan balok beton
Struktur balok beton
beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan
pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari
agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Beton siklop Beton ringan Beton nopasir Beton hampa Beton bertulang

Beton massa Beton semen Beton serat


Beton prategang Beton pracetak
Kelebihan dan kekurangan beton
Kelebihan dari beton adalah:

 Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen
Portland.

 Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah

 Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap
pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.

 Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.

 Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran
seberapapun tergantung keinginan .
Kelebihan dan kekurangan beton
Kekurangan dari beton adalah:

 Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi
baja tulangan, atau tulangan kasa.

 Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga
dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat
bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
• Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat
dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
Pengerjaan balok
beton
Pengerjaan balok beton
1. Pekerjaan lantai kerja dan beton decking.
2. Pekerjaan pembesian.
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah lantai kerja siap maka besi tulangan yang telah
terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai di lokasi. Pembesian pile cap dilakukan terlebih dahulu, setelah itu
diikuti dengan pembesian sloof. Panjang penjangkaran dipasang 30 x diameter tulangan utama. Syarat-Syarat
Penulangan Balok
a.selimut beton minimal 2,5 cm untuk di dalam dan 3 cm untuk luar

b.lebar (b) minimal 15 cm

c.garis tengah tulangan bujur minimal 12 mm dan Ø begel minimal 6 mm

d.jarak bersih antara tulangan <4/3 Ø tulangan 3 cm

e.jarak begel <15 x Ø tulang pokok


3. Pekerjaan bekisting.
Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh. Jika perlu maka dipasang tie rod untuk
menjaga kestabilan posisi bekisting saat pengecoran.
6. Pada saat pengecoran.
4. Pekerjaan kontrol kualitas.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran
dari concrete mixer truck diambil sampelnya.
5. Sebelum dilakukan pengecoran, perlu dilakukan
Sampel diambil menurut ketentuan yang
kontrol kualitas yang terdiri atas dua tahap yaitu :
tercantum dalam spesifikasi.
1. Sebelum pengecoran.
Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan
Sebelum pengecoran dilakukan kontrol kualitas
bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk
terhadap :
selanjutnya dibuat berita acara pengesahan
• Posisi dan kondisi bekisting.
kontrol kualitas.
• Posisi dan penempatan pembesian.
• Jarak antar tulangan.
• Panjang penjangkaran. 7. Pekerjaan pengecoran.
• Ketebalan beton decking. Pengecoran dilakukan secara langsung dan
• Ukuran baja tulangan yang digunakan. menyeluruh yaitu dengan menggunakan
• Posisi penempatan water stop Concrete Pump Truck. Pengecoran yang
berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding
Agent.
CONTOH SOAL

Balok beton bertulang berukuran 300 mm x


500 mm terletak di atas tumpuan sederhana
seperti tampak pada gambar diatas .Di atas
balok tersebut bekerja beban mati plat
(q_dpelat) = 2 kN/m’ dan beban hidup (qL) =
2 kN/m’. Jika berat beton diperhitungkan
sebesar 25 kN/m3 , hitunglah momen perlu
dan momen nominal untuk perencanaan
balok tersebut!
PENYELESAIAN
(a) Menghitung momen perlu balok (Mu balok)
Berat balok = 0,3 x 0,5 x 25 = 3,75 kN/m’
Beban mati :
Beban mati = Berat balok, (q_Dbalok) + Berat plat (q_Dpelat)
=    3,75  kN/m’  +   2,00 kN/m’
=    5,75 kN/m’
Momen akibat beban mati
MD (Momen Dead) = 1/8 * qD * L2 = 1/8  * 5,75 * 82   = 46 kN- m
Momen akibat beban hidup
ML (Momen Life) = 1/8 * qL * L2 = 1/8 * 2 * 82   = 16  kN- m
Momen perlu balok (Mu)
Mu = 1,2 MD + 1,6 ML
= 1,2 (46) + 1,6 (16)
= 80,8 kN-m
(b)Menghitung momen nominal Mn balok
di dalam  Belajar tentang balok dan pelat beton bertulang ( untuk pemula) sudah dijelaskan bahwa
kuat rencana minimal sama dengan kuat perlu balok. Kuat perlu ini sudah dihitung yaitu Mu
sebesar 80,8 kN-m

Nilai kuat rencana = faktor reduksi kekutan * kuat tekan nominal


Jadi, momen rencana (Mr) = faktor reduksi kekutan * Momen nominal (Mn)
Menurut persamaan diperoleh : Mr > atau = Mu
Jika diambil Mr = Mu = 80,8 kNm, dan faktor reduksi kekuatan untuk (struktur menahan
lentur) = 0,80 maka diperoleh
Mn = Mr/ faktor reduksi kekuatan
= 80,8/0,8
= 101 kNm
Jadi, Mn = 101 kNm
TERIMA
KASIH
KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai