Anda di halaman 1dari 12

Koordinasi

Penanganan Gizi
Pendahuluan
Kepmenkes No. 12/Menkes/SK/I/2002 tentang Koordinasi
penanggulangan bencana dilapangan
Tujuan Umum :
Terwujudnya kerjasama berbagai organisasi untuk menanggapi
masalah kesehatan akibat kedaruratan dan bencana secar harmonis
Tujuan Khusus :
- Mengurangi tumpang tindih dan kesenjangan dalam pelaksanaan
penanggulangan masalah kesehatan
- Berkurangnya tumpang tindih dan inefisiensi bantuan kesehatan
- Terwujudnya optimalisasi upaya penanggulangan bencana
- Terwujudnya pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas dan
memadai, dan
- Terwujudnya kesamaan pandangan, rasionalisasi kebijakan dan
standar.
• Mekanisme koordinasi penanganan gizi untuk
meningkatkan efektifitas respon gizi
• Dilakukan melalui sub Klaster gizi, yang
merupakan bagian dari mekanisme koordinasi
klaster kesehatan.
• Mekanisme koordinasi sub klaster gizi untuk
memastikan agar koordinasi penanganan gizi
yang dilakukan oleh pemerintah dan mitra
sesuai dengan prioritas pemerintah daerah
terdampak.
Kegiatan koordinasi penanganan gizi pada situasi
bencana :
1. Aktivasi mekanisme koordinasi penanganan gizi
2. Pertemuan koordinasi sub klaster gizi
3. Pertemuan koordinasi kelompok kerja
4. Penugasan Tim Gerak Cepat (TGC) Gizi
5. Koordinasi lintas program dan lintas sektor
• Koordinasi litas sektor pada situasi bencana dilakukan
diantaranya melalui pertemuan koordinasi lintas sektor atau
pertemuan lintas klaster. Pertemuan ini dipimpin oleh
Pemda/BPBD setempat.
• Pertemuan lintas sektor merupakan wadah untuk
mendapatkan dukungan teknis maupun kebijakan dari
pemerintah daerah maupun sektor terkait, terhadap
permasalahan gizi yang terkait dengan sektor lain
• Melalui mekanisme klaster kesehatan, koordinator Sub
klaster gizi dan mitra perlu memastikan agar permasalahan
dan tantangan yang dihadapi di dalam upaya penanganan
gizi dibahas pada pertemuan koordinasi klaster kesehatan
dan pertemuan koordinasi lintas sektor

Anda mungkin juga menyukai