Anda di halaman 1dari 176

DISIPLIN ENGINEERING

YANG TERLIBAT DALAM PERENCANAAN RUMAH SAKIT

• Hospital Planner/Engineering. • Elektronik (Alarm, Detector).


• Arsitek. • Gas Medik.
• Sanitasi dan Sterilisasi.
• Sipil/Struktur.
• Proteksi Radiasi, Medan Magnet &
• Elektro (Power). Frekwensi Liar.
• Elektro (Lighting). • Elektronika & Peralatan Penun-jang
Medik.
• Mesin/Mekanikal (Pump & Piping).
• Keamanan dan Pengamanan.
• Mesin/Fisika Teknik (Air Conditi- • Interior.
oning & Steam).
• Landscape.
• Mesin/Mekanikal (Elevator/Dump
Waiter).
• Elektronik (Telecommunication).
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SISTEM ENGINEERING YANG ADA DI RUMAH SAKIT
 Sistem Kelistrikan  Sistem Uap dan Air Panas
 (Boiler, hot water tank, steam generator, steam
 (mulai dari suplai PLN/20KV, panel tegangan menengah, trap)
trafo, panel distribusi, instalasi stop kontak dan  Sistem Transportasi Vertikal
penerangan, generator set dan grounding)  (elevator, escalator, dumbwaiter, gondola,
document dan speciment transfer)
 Sistem Pengkondisian Udara (AC)
 Sistem Telekomunikasi
 (Chiller, Air Handling Unit, Fan Coil, Ducting,  (PABX dan telephone, nurse call, pager, HT)
Diffuser/Grille, Filter, serta sistem sirkulasi udara)  Sistem Audio dan Video
 Sistem Pendistribusian Air Bersih  (TV, sound system, PA, Integrated Hospital
Information System)
 (Suplai air PAM/sumur, reservoir, treatment, pompa,  Sistem Proteksi, Radiasi, Magnetic Field, RF
pressure tank, distribusi, outlet dan sanitair) Field, Lightening.
 Sistem Sekuriti
 Sistem Pembuangan Air Kotor
 (CCTV, Magnetic Card Access, Infra Red)
 (Pipa pembuangan bak pengumpul, trap, STP/IC PD PAL)  Sistem Steriliasi
 (Ruang peralatan dan instrumen serta bahan-
 Sistem Deteksi Kebakaran bahan desinfektan)
 (Heat dan smoke detector, alarm, announciator)  Sistem Bahan Bakar
 (Solar, LPG, Gas Kota, Minyak Tanah, Olie)
 Sistem Penanggulangan Kebakaran  Solid Waste Disposal dan House Keeping
 (Extinguisher, hydrant, sprinkler, pressure fan, fire  (Bak sampah dan Incinerator)
escape/evakuasi)  Civil Work/Structure
 Sistem Medical Gas
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
 (O2, N2, N2O, Compress Air, vacuum, collum ceilling, wall
outlet)
PERSYARATAN BAKU SELURUH SISTEM
ENGINEERING DI RUMAH SAKIT

 Kapasitas harus cukup.


 Kualitas harus baik.
 Keandalan harus tinggi.
 Kesinambungan fungsi harus terjamin.
 Keamanan dan keselamatan penggunaan harus
terjamin.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


STANDAR MFK 9 ELEMEN PENILAIAN MFK 9

Air minum dan listrik tersedia 1. Air minum (bersih) tersedia


24 jam sehari, tujuh hari 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu, melalui sumber seminggu
reguler atau alternatif, untuk 2. Listrik tersedia 24 jam
memenuhi kebutuhan utama sehari, tujuh hari seminggu
asuhan pasien

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


BAGAIMANA CARANYA???
STRATEGI PENCAPAIAN
1.Pembuatan master plan sarana dan prasarana
2.Pengusulan pembiayaan secara bertahap sesuai kebutuhan
3.Pelaksanaan kegiatan
4.Evaluasi antara perencanaan dan pelaksanaan sehari-hari
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Air Bersih

1. KAPASITAS AIR HARUS CUKUP


Kebutuhan air bersih : 500 liter/tt/hari
Reservoir yang dibutuhkan untuk minimal 2 hari, berikut
cadangan untuk fire hydrant
Contoh : RS 100 tt membutuhkan 50.000 liter/hari
Reservoir yang disediakan minimal 2 x 50.000 liter +
cadangan (50.000 liter) = 150 m3

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


2. KUALITAS HARUS BAIK
Air bersih yang akan didistribusi sesuai dengan peraturan tentang baku mutu air, persyaratan
berdasarkan ketentuan :

a. No. 01/BIRHUKMAS/I/1975, tanggal 26 April 1975 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas


air minum.
b. No. 173 / MENKES / PERMENKES / VIII / 77 tanggal 3 Agustus 1977 tentang pengawasan
pencemaran air dan badan air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan.
c. No. 528/MENKES/PER/XII/1982 tanggal 1 Desember 1992 tentang kualitas air tanah yang
berhubungan dengan kesehatan.
d. Keputusan Meneg. Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep. 02/Men.KLH/I/1988 tanggal
19 Januari 1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

Seluruh persyaratan kualitas air bersih harus dipenuhi baik menyangkut bau, rasa, warna dan
susunan kimianya.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


3. KEHANDALAN PENYALURAN AIR BERSIH KE SELURUH RUANGAN
DAN GEDUNG

– Sistem Jaringan

– Sistem Stop Kran & Valve

Catatan :
a. Kesinambungan supply air melalui sistim jaringan “loop” atau radial yang handal.
b. Pemilihan tutup buka kran utama & cadangan

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


4. KESINAMBUNGAN SUMBER AIR
Harus terjamin :
• Jaringan PAM
• Sumur Artesis (berikut water treatment)
• Sumber-sumber lain seperti air hujan, air sungai,
tangki air mobile (berikut water treatment)

Catatan :
a. Setiap gedung disediakan reservoir cadangan
b. Kemungkinan penyambungan air dari satu gedung ke gedung yang lain
c. Semua pompa mendapat supply listrik dari emergency (genset)
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
5. KESELAMATAN & KEAMANAN PENGGUNAAN AIR BERSIH

• Sistem Pengamanan.
• Proses water treatment
• Pengecekan kualitas air, pipa, reservoir dan
alat-alat sanitair lain.

Catatan :
a. Untuk scrub up, direkomendasikan melalui UV
b. Untuk laboratorium & farmasi, alternatif dengan destilasi
c. Untuk penggelontoran & penyiraman tanaman, dengan air proses recycle
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
LISTRIK

1. KAPASITAS DAYA HARUS CUKUP

3 KVA – 5 KVA

PER TEMPAT TIDUR


Catatan :
Makin besar jumlah TT di RS kebutuhan listrik / KVA / TT makin
kecil
Contoh : RS 100 tt membutuhkan 300 KVA – 500 KVA
Kebutuhan tersebut dipenuhi secara bertahap, sesuai
pengembangan & kedatangan alat
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
2. KUALITAS HARUS BAIK

FLUKTUASI TEGANGAN ± 5%

FREKUENSI ± 5%

Catatan :
a. Perlu diupayakan agar jaringan listrik / gardu (trafo)
PLN khusus untuk RS, tidak digabungkan ke konsumen
lain.
b. Penyediaan stabilizer atau UPS.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
3. KEHANDALAN PENYALURAN DAYA LISTRIK KE
SELURUH
RUANGAN DAN ALAT
– Sistem Jaringan

– Sistem Alat-alat Pemutus

Catatan :
a. Kesinambungan supply listrik melalui sistim jaringan “loop” atau radial yang handal.
b. Pemilihan pemutus aliran listrik yang terpadu.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


4. KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA LISTRIK
Harus terjamin :
• Jaringan PLN
• Generator Set
• UPS / No Break Set

Catatan :
a. Prioritas untuk ruangan kritis.
b. Seluruh area RS harus mendapat titik lampu & stop kontak yang
mendapat sumber emergency.
c. Pembuatan panel induk yang terintegrasi.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
5. KESELAMATAN & KEAMANAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK

• Sistem Pengamanan.
• Proteksi.
• DLL.

Catatan :
a. Lihat “Sistim pengaman arus bocor”.
b. Lihat Penjelasan mengenai “hospital hazards”.
c. Lihat “Aspek keselamatan listrik alat kesehatan”.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRAN: DOKUMEN WORKSHOP MFK
KARS

1. MFK ( Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit )


2. Hospital Hazards
3. Aspek Keselamatan Listrik Alat Kesehatan
4. Check List Keselamatan Rumah Sakit
5. Referensi Informasi Prasarana (Mekanikal) : Ir. Sutowo
6. Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit yang disusun Kemenkes

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRA
N SEMILOKA:
Peran Teknik Perumahsakitan dalam memenuhi Standar Akreditasi
Rumah Sakit di Bidang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

Tanggal: 20 Maret 2014


Ditjen. Dikti Kementrian Pendidikan Nasional

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRAN
.1
MFK
( Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN
MANAJEME -MERENCANAKAN
N:
-MELAKSANAKAN

-MENGAWASI /
MENGENDALIKAN

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


FASILITAS RUMAH SAKIT

- SARANA : ( Gedung, Jalan, Halaman, Parkir, Jembatan,


Pagar )

- PRASARANA : ( Listrik, Air, Limbah, AC, Medical Gas,


Komunikasi, Transportasi, dll )

- PERALATAN : ( Medik, Penunjang Medik, Non Medik )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


KESELAMATAN & PENGAMATAN THD
- KEGAGALAN FUNGSI
- SALAH OPERASI
- GANGGUAN LUAR
- GANGGUAN ALAM

MELIPUTI :
- MANUSIA ( STAF, PASIEN, PENANGGUNG JAWAB )
- FASILITAS RUMAH SAKIT

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI
1. KEBAKARAN
2. PETIR
3. LEDAKAN
4. TEGANGAN SENTUH
5. FLUKTUASI TEG. YANG EKSTRIM
6. TEGANGAN TRANSIENT
7. FREKUENSI LIAR
8. KEBOCORAN RADIASI
9. PENGARUH PENGGUNAAN UV
10. MEDAN MAGNET
11. PENCEMARAN / KONTAMINASI KUALITAS AIR & UDARA
12. INFEKSI NOKOMIAL
13. KONTAK DENGAN CAIRAN / UAP PANAS
14. KEBOCORAN CAIRAN KIMIA
15. KEAUSAN / FATIK PERALATAN
16. KERETAKAN / PENURUNAN STRUKTUR BANGUNAN
17. BANJIR / GEMPA
18. SALAH PROSEDUR PENGGUNAAN SISTEM & PERALATAN
19. PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT YANG TIDAK DILAKUKAN
20. DLL.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
MFK
Rumah Sakit Mematuhi Peraturan
Per Undang-undangan yang berlaku

Mengetahui

Menerapkan Perundang-undangan
Pimpinan RS dan Staff yang berlaku / Ketentuan Alternatif

Memenuhi Kondisi

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


MFK

RS Menyusun dan Menjaga Rencana Tertulis


 Ada rencana tertulis
 Terkini dan Up Dating
 Rencana dilaksanakan sepenuhnya
 RS Memiliki evaluasi secara periodik

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


MFK

MASTER PLAN MFK

KESELAMATAN DAN KEAMANAN


BAHAN BERBAHAYA ( Penanganan, Panggunaan)
MANAJEMEN EMERGENSI (Wabah, Bencana & Keadaan Emergensi)
PENGAMANAN KEBAKARAN (Properti & Penghuni terlindungi)
PERALATAN MEDIS
SISTIM UTILITAS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
MFK
Manajemen

− Perencanaan ruang, alat, sumber daya  agar


aman
− Pendidikan tentang fasilitas
− mengurangi resiko
− memonitor
− melaporkan
− Kriteria kinerja  evaluasi sistem
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
MFK
Perencanaan

1. Keselamatan & Keamanan

2. Bahan berbahaya  penanganan, penggunaan

3. Manajemen emergensi  terhadap wabah, bencana &

keadaan emergensi

4. Pegamanan kebakaran  properti & penghuni terlindungi

5. Peralatan medis

6. Sistem utilitas
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
STANDAR MFK STANDAR MFK

MFK
2 3
1. Rencana Kedua atau Rencana Seorang atau lebih individu yang
Tahunan MFK kompeten mengawasi perencanaan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dan pelaksanaan program untuk
Rumah Sakit
2. RS menyusun dan menjaga rencana
tertulis yang menggambarkan proses mengelola risiko di lingkungan
untuk mengelola risiko terhadap pelayanan
STANDAR MFK
pasien, keluarga, pengunjung dan
1 staf, pengunjung dan staf ELEMEN PENILAIAN MFK
Rumah Sakit 3
mematuhi peraturan perundang-un 1. Program pengawasan
dangan 2. Kompetensi petugas
yang berlaku dan ketentuan tentang
3. Petugas tersebut
pemeriksaan fasilitas
merencanakan dan
melaksanakan program

ELEMEN PENILAIAN MFK 1


ELEMEN PENILAIAN MFK 2
1. mengetahui peraturan perundang-
undangan & ketentuan lainnya yang berlaku A. KESELAMATAN & KEAMANAN
Proteksi dari kehilangan,
terhadap fasilitas Rumah Sakit pengrusakan &
B. BAHAN BERBAHAYA penggunaan oleh pihak
2. menerapkan ketentuan yang berlaku atau yang tidak berwenang
ketentuan alternatif yang disetujui
Bahan radioaktif
3. memenuhi kondisi C. MANAJEMEN EMERGENSI Bahan berbahaya lainnya
D. PENGAMANAN KEBAKARAN Limbah bahan berbahaya
E. PERALATAN MEDIS

F. SISTEM UTILITAS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS Listrik, Air K3R
Syarat-syarat umum
S
STANDAR MFK 4 STANDAR MFK 5

MFK RS merencanakan & melaksanakan


program untuk memberikan
Rumah Sakit mempunyai rencana
tentang inventaris, penanganan,
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan penyimpanan dan penggunaan
keselamatan dan keamanan
Rumah Sakit bahan berbahaya serta pengendalian
lingkungan fisik
dan pembuangan bahan dan limbah
berbahaya

ELEMEN PENILAIAN MFK 4


ELEMEN PENILAIAN MFK 5
1. program untuk memberikan keselamatan &
keamanan bagi fasilitas fisik, termasuk 1. Mengidentifikasi bahan & limbah
memonitor & mengamankan area yang
2. Penanganan, penyimpanan &
diidentifikasi sebagai risiko keamanan.
2. semua staf, pengunjung dan pedagang/vendor penggunaan
dapat diidentifikasi, dan semua area yang
berisiko keamanannya dimonitor dan dijaga 3. Pelaporan dan investigasi dari
keamanannya
3. efektif untuk mencegah cidera tumpahan, paparan (exposure)
4. keselamatan dan keamanan selama masa
4. Penanganan limbah yang benar
pembangunan dan renovasi
5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai 5. Alat dan prosedur perlindungan
rencana yang disetujui
6. badan independen dalam fasilitas pelayanan
pasien mematuhi program keselamatan.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


STANDAR MFK 6 STANDAR MFK 7

MFK RS menyusun & memelihara rencana


manajemen kedaruratan & program
menanggapi bila terjadi kedaruratan
Rumah Sakit merencanakan &
melaksanakan Program untuk
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan memastikan bahwa seluruh penghuni
komunitas demikian, wabah & bencana
Rumah Sakit di RS aman dari kebakaran, asap atau
alam/bencana lainnya
(Lihat lampiran Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit kedaruratan lainnya
yang Aman terhadap situasi Darurat & Bencana) (lihat lampiran “Pedoman Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
Pada Bangunan RS” dan Buku Pedoman “Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit”)

ELEMEN PENILAIAN
MFK 6
ELEMEN PENILAIAN MFK 7

1. Mengidenfikasi bencana internal & 1. Memastikan seluruh penghuni RS aman


eksternal yang besar dari kebakaran, asap atau kedaruratan
2. Merencanakan untuk menanggapi lain yang bukan kebakaran.
kemungkinan terjadinya bencana 2. Program dilaksanakan secara terus-
menerus & komprehensif
3. Badan independen di fasilitas pelayanan
pasien mematuhi rencana pengamanan
kebakaran.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
STANDAR MFK 9 STANDAR MFK 10

MFK Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas


Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Air minum dan listrik tersedia 24 jam medis dan sistem kunci lainnya secara
Rumah Sakit sehari, tujuh hari seminggu, melalui teratur diperiksa, dipelihara, dan bila
sumber reguler atau alternatif, untuk perlu ditingkatkan
memenuhi kebutuhan utama asuhan
STANDAR MFK 8 pasien
RS merencanakan & mengimplementasikan
program untuk pemeriksaan, uji coba dan
ELEMEN PENILAIAN MFK 10
pemeliharaan peralatan medis dan
mendokumentasikan hasilnya
ELEMEN PENILAIAN MFK 9 1. Rumah sakit mengidentifikasi
sistem pendukung, gas medis,
ventilisasi dan sistem kunci
ELEMEN PENILAIAN MFK 8 1. Air minum (bersih) tersedia lainnya.
1. Peralatan medis di seluruh RS dikelola 24 jam sehari, tujuh hari 2. Sistem kunci diperiksa secara
sesuai rencana teratur
seminggu 3. Sistem kunci diuji coba secara
2. Ada daftar inventaris untuk seluruh
peralatan medis 2. Listrik tersedia 24 jam teratur
3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur 4. Sistem kunci dipelihara secara
sehari, tujuh hari seminggu teratur
4. Peralatan medis diuji coba sejak baru &
sesuai umur, penggunaan & rekomendasi 5. Sistem kunci ditingkatkan bila
pabrik perlu
5. program pemeliharaan preventif
6. Tenaga yang kompeten memberikan
pelayanan ini

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


STANDAR MFK 11

MFK RS menyelenggarakan diklat bagi


seluruh staf tentang peran mereka dalam
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan menyediakan fasilitas asuhan pasien
Rumah Sakit yang aman dan efektif

ELEMEN PENILAIAN MFK 11

1. Untuk setiap komponen dari program


manajemen fasilitas dan keselamatan RS,
ada pendidikan yang direncanakan untuk
memastikan staf dari semua shift dapat
menjalankan tanggung jawab mereka
secara efektif.
2. Pendidikan meliputi pengunjung,
pedagang/vendor, pekerja kontrak dan
lainnya yang diidentifikasi rumah sakit
serta stafnya yang bekerja dalam beberapa
shift.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRAN
.2
HOSPITAL HAZARDS

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


HOSPITAL PLANNING & ENGINEERING

TOPIK :

HOSPITAL HAZARD
STUDI KASUS :
PENGAMANAN & KEAMANAN FASILITAS DI RUMAH SAKIT

Ir. Hilman Hamid


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PENDAHULUAN :
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesatnya. Dalam melaksanakan upaya pengobatan kuratif telah berkembang
pelayanannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pencegahan secara terpadu.
Dengan telah dibentuknya pusat-pusat unggulan terutama di Rumah Sakit Pendidikan dan
sebagian Rumah Sakit Swasta di kota besar, pelayanan yang sifatnya khusus seperti untuk
penyakit degeneratif dan kecacatan, gangguan jiwa serta penyakit kardiovaskuler cenderung
berkembang.
Pelayanan di rumah sakit mempunyai karakteristik yang spesifik, karena rumah sakit merupakan
organisasi dan kegiatan yang kompleks dan multi disiplin. Seiring dengan tuntutan pelayanan
yang bermutu oleh masyarakat, rumah sakit saat ini telah berusaha meningkatkan perangkat keras
dan perangkat lunak serta sumber daya manusianya. Salah satu alternatif peningkatan kualitas
pelayanan adalah dengan mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana, antara lain dengan
memasukkan dan memanfaatkan teknologi mutakhir di rumah sakit.
Penanggulangan “kasus kecelakaan” yang berkaitan khusus dengan adanya fasilitas dan sistem
engineering di rumah sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemahaman yang baik.
Sikap tanggung jawab yang baik dan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan
dan kecelakaan harus selalu ditumbuhkan dan menjadi perhatian serius kita bersama.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LATAR BELAKANG DAN MASALAH :
Masih sering terjadi kecelakaan yang menimpa PASIEN dan STAFF RS serta Kerusakan
Peralatan Medik akibat :

• Gangguan listrik, frekwensi liar, sirkulasi udara, dll.


• Salah penggunaan suatu sistem engineering dan pengguna-an peralatan
medik.
• Salah diagnosa.
• Kurang tepatnya perencanaan RS.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
USAHA YANG TELAH DIRINTIS OLEH PRODUSEN
ALAT DAN PERENCANAAN SISTEM ENGINEERING
BERTUJUAN ANTARA LAIN UNTUK :

• Mencegah terjadinya kegagalan dan kecelakaan.


• Meningkatkan kualitas pelayanan.
• Efisiensi tenaga.
• Meningkatkan kecepatan dan kemudahan.
• Memperbaiki tingkat kenyamanan dan keamanan penggunaan fasilitas.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PERSYARATAN BAKU SELURUH SISTEM
ENGINEERING DI RUMAH SAKIT

Kapasitas harus cukup.


Kualitas harus baik.
Keandalan harus tinggi.
Kesinambungan fungsi harus terjamin.
Keamanan dan keselamatan penggunaan
harus terjamin.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SISTEM ENGINEERING YANG ADA DI RUMAH SAKIT
Sistem Kelistrikan Sistem Uap dan Air Panas
(Boiler, hot water tank, steam generator, steam
(mulai dari suplai PLN/20KV, panel tegangan menengah, trafo, trap)
panel distribusi, instalasi stop kontak dan penerangan, generator Sistem Transportasi Vertikal
set dan grounding) (elevator, escalator, dumbwaiter, gondola, document
Sistem Pengkondisian Udara (AC)
dan speciment transfer)
Sistem Telekomunikasi
(Chiller, Air Handling Unit, Fan Coil, Ducting, Diffuser/Grille, (PABX dan telephone, nurse call, pager, HT)
Filter, serta sistem sirkulasi udara) Sistem Audio dan Video
Sistem Pendistribusian Air Bersih (TV, sound system, PA, Integrated Hospital
Information System)
(Suplai air PAM/sumur, reservoir, treatment, pompa, pressure Sistem Proteksi, Radiasi, Magnetic Field, RF Field,
tank, distribusi, outlet dan sanitair) Lightening.
Sistem Sekuriti
Sistem Pembuangan Air Kotor
(CCTV, Magnetic Card Access, Infra Red)
(Pipa pembuangan bak pengumpul, trap, STP/IC PD PAL) Sistem Steriliasi
(Ruang peralatan dan instrumen serta bahan-
Sistem Deteksi Kebakaran
bahan desinfektan)
(Heat dan smoke detector, alarm, announciator) Sistem Bahan Bakar
(Solar, LPG, Gas Kota, Minyak Tanah, Olie)
Sistem Penanggulangan Kebakaran
Solid Waste Disposal dan House Keeping
(Extinguisher, hydrant, sprinkler, pressure fan, fire (Bak sampah dan Incinerator)
escape/evakuasi) Civil Work/Structure
Sistem Medical Gas

(O2, N2, N2O, Compress Air, vacuum, collum ceilling, wall


outlet)
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
DISIPLIN ENGINEERING
YANG TERLIHAT DALAM PERENCANAAN RUMAH SAKIT

Hospital Planner/Engineering. Elektronik (Alarm, Detector).


Arsitek. Gas Medik.
Sipil/Struktur. Sanitasi dan Sterilisasi.
Elektro (Power). Proteksi Radiasi, Medan Magnet
& Frekwensi Liar.
Elektro (Lighting).
Elektronika & Peralatan Penun-
Mesin/Mekanikal (Pump & Piping). jang Medik.
Mesin/Fisika Teknik (Air Conditi- Keamanan dan Pengamanan.
oning & Steam).
Interior.
Mesin/Mekanikal (Elevator/Dump Landscape.
Waiter).
Elektronik (Telecommunication).

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


PENGERTIAN
Pengamanan dan Keamanan terhadap :
Kegagalan Fungsi
Salah Operasi
Gangguan Luar
Gangguan Alam
Pengamanan dan Keamanan meliputi :
Manusia (Staff, Pasien, Pengunjung)
Fasilitas di Rumah Sakit
Fasilitas Rumah Sakit meliputi :
Sarana
(gedung, jalan, halaman, parkir, jembatan, pagar)
Prasarana
(listrik, air, limbah, tata udara, komunikasi, transportasi, steam, medical gas,
bahan bakar, dll)
Peralatan
(medik, penunjang medik dan non medik)
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan terhadap kesembuhan
pasien, apakah sudah aman terhadap bahaya ?

Apakah Rumah Sakit Modern dapat mengatasi kemungkinan


terjadinya bahaya ?

Apakah Rumah Sakit lama/tua rentan terhadap kemungkinan


terjadinya bahaya ?

BAHAYA APA SAJA YANG MUNGKIN


TERJADI
DI RUMAH SAKIT ???
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
BEBERAPA KASUS HOSPITAL HAZARD
Robohnya lisplank karena lapuk. Meledaknya steam boiler.
Meledaknya panel listrik.
Penggunaan electric couter yang tidak Kelalaian staf/pasien dalam pemilihan
tepat. kran air panas.
Kebakaran di power house.
Tertukarnya Outlet gas medik. Meledaknya panel TM oleh binatang.
Terjebaknya pasian di dalam lift. Terganggunya peralatan EEG oleh
pemancar.
Meninggalnya pasien di ruang MRI. Resonansi suara pada void gedung.
Terganggunya peralatan EEG, ECG, USG
Tidak berfungsinya emergency Genset. oleh getaran tiang pancang.
Pengoplosan obat kemoterapi yang tidak Penggunaan motor AC untuk tempat tidur
listrik.
sesuai prosedure.
Terganggunya komputer sistem informasi,
Terbakarnya lengan bayi di dalam LINAC oleh surge/spike/transient.
Inkubator. Terganggunya exposure X-Ray karena
low voltage.
Jatuhnya pasien dari jendela lantai 8. Lain-lain kasus yang tidak termonitor.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


1. BAHAYA KEBAKARAN

Akibat dari :
• Hubungan singkat listrik.
• Api rokok.
• Kebocoran gas bakar.
• Penggunaan las, kompor gas, lampu minyak, lilin, cairan/bahan
yang mudah terbakar dengan cara yang tidak tepat dan benar.
• Kualitas produk alat listrik yang jelek (kapasitor, ballast, fuse,
busbar, kabel, fan, saklar, dll)
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
2. BAHAYA AKIBAT TERJADINYA
GANGGUAN PETIR (LIGHTNING STRIKE)

Kebakaran.
Kerusakan alat secara berantai.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


3. BAHAYA AKIBAT LEDAKAN

Terjadi pada sistem :


Steam (boiler).
Gas bakar.
Gas medik dengan percikan bara api/loncatan listrik.
Udara tekan.
Hubungan singkat listrik (panel dan kabel).
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
4. BAHAYA TEGANGAN SENTUH
Tersentuh langsung dengan bagian yang bertegangan.
Tersentuh langsung dengan penutup alat (body/ case) akibat
arus bocor (kegagalan isolasi).
Tersentuk tidak langsung melalui orang lain.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


5. BAHAYA AKIBAT TERJADINYA FLUKTUASI TEGANGAN YANG EKSTRIM

Daya tahan alat menurun.


Terganggunya sistem pengaman.
Terjadinya gangguan sinyal semu pada operasi
start-stop alat.
Konsumsi listrik menjadi lebih besar (Low
Voltage).
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
6. BAHAYA AKIBAT TERJADINYA TEGANGAN
TRANSIENT

Komponen alat rusak.


Tambahan sistem pengaman.
Tambahan rangkaian berikut panel listrik.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


7. BAHAYA AKIBAT FREKUENSI LIAR

Stasiun Pemancar/Relay.
Peralatan Pembangunan (Mixing Plant).
Kendaraan Bermotor.
Pesawat Udara.
Penggunaan HT dan Ponsel.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
8. BAHAYA KEBOCORAN RADIASI

Dari alat sendiri (reposisi alat).


Dalam ruang alat.
Luar ruangan alat.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


9. BAHAYA PENGGUNAAN UV LAMP
Kerusakan fisiologis.

10. BAHAYA PENGARUH MEDAN MAGNIT


Dalam ruangan alat.
Di luar ruangan alat.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


11. BAHAYA PENCEMARAN/KON-TAMINASI
KUALITAS AIR DAN UDARA

Pencemaran pada sumber (PAM, Artesis).


Pencemaran pada reservoir dan saluran.
Sistem sirkulasi udara bersih dan kotor.
Kebocoran gas anestesi, sirkulasi ruang OK.
Penundaan penggantian absolut/hepa dan medium filter AC.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
12. BAHAYA INFEKSI NOSOKOMIAL

Ruang isolasi.
Proses cuci dan sterilisasi bahan infeksius.
Sistem sirkulasi udara.
Sistem alur kegiatan (instrumen, staff, pasien, pengunjung).
SOP dan kaedah pengawasan di rumah sakit.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
13. BAHAYA KONTAK DENGAN BAHAN ATAU
CAIRAN PANAS
Uap dan air panas.

14. BAHAYA AKIBAT KEBOCORAN CAIRAN


ATAU AIR DAN BAHAN KIMIA
Eter, alkohol.
Bahan Desinfektan.
Bahan Bakar.
Kebocoran/Rembesan Air.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
15. BAHAYA AKIBAT KEAUSAN/ FATIK
PERALATAN

Gangguan mekanis sistem pengaman.


Patahnya peralatan.
Ausnya skrup dan mur/baut.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


16. BAHAYA AKIBAT KERETAKAN/
PERUBAHAN / PENURUNAN
STRUKTUR BANGUNAN

Leveling alat berubah.


Ledakan pada lantai.
Kelapukan material bangunan.
Renovasi ruangan (terhadap sistem yang ada).
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
17. BAHAYA AKIBAT BANJIR, GEMPA DAN
KEBAKARAN
Sistem evakuasi dan arahan/jalan untuk
keselamatan.

18. BAHAYA AKIBAT SALAH PROSEDUR


PENGGUNAAN SISTEM DAN PERALATAN
Pewarnaan/penandaan antara lain : instalasi gas
medik.
Kelayakan kapabilitisan petugas.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
19. BAHAYA AKIBAT KELALAIAN
CARA/PROSEDUR PEMELIHA-RAAN PERLATAN

Kalibrasi/Pengecekan.
SOP pemeliharaan.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRAN
.3
ASPEK KESELAMATAN LISTRIK
ALAT KESEHATAN

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


ASPEK KESELAMATAN LISTRIK
ALAT KESEHATAN

Referensi :
- Aspek dasar falsafah keselamatan peralatan Elektromedik untuk
menjamin keamanan jalannya pelayanan Dit. Jen. Pelayanan
Medik Dep. Kes.
- Dokumen Hospital Hazard.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Alat kesehatan sebagai bagian dari proses :

- DIAGNOSTIK
- TREATMENT

Suatu pelayanan kesehatan mempunyai


dampak positif dan negatif.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Alat kesehatan mempunyai beberapa sisi dampak negatif, antara lain :

1. Alat bekerja baik  energi yang diberikan


mempunyai pengaruh negatif.

2. Terjadi Kesalahan Tingkat Pertama


 energi yang diberikan listrik besar atau
kurang dan mempunyai pengaruh negatif.

3. Tidak Bekerjanya Alat


 keselamatan pasien tergantung pada fungsi
alat.
 sifat pemeriksaan/pengobatan yang tidak
boleh terhenti atau pengulangan.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Bahaya yang mungkin timbul akibat penggunaan alat kesehatan dapat
berupa :
1. Energi listrik  Langsung berupa arus listrik melalui tubuh manusia terdiri dari :
• tersentuh langsung dengan bagian yang ber-tegangan.
• tersentuh langsung dengan penutup alat (cover) akibat arus bocor (kegagalan
isolasi)
• tersentuh tidak langsung melalui orang lain
2. Gaya mekanik  Akibat kerusakan listrik
 Ketidak stabilan
3. Interferensi Frekuensi Tinggi  Mempengaruhi proses otomatisasi/digital pada pencatatan diagnostik
atau treatment
4. Temperatur yang Berlebihan  Luka bakar
5. Kebakaran  Terbakarnya isolasi dan sebagainya
6. Bahan-Bahan Kimia  Timbulnya gas-gas/cairan yang korosif secara kimiawi, beracun atau panas
7. Kerusakan Komponen
8. Kegagalan Catu Daya
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PENGARUH LUAR TERHADAP ALAT KESEHATAN :
1. CATU DAYA LISTRIK
A. TERJADINYA FLUKTUASI TEGANGAN YANG EKSTRIM
B. TERJADINYA TEGANGAN TRANSIENT
C. TERJADINYA GANGGUAN PETIR :
- LANGSUNG
- BERBENTUK SPIKE/SURGE PADA SISI TM

2. PEMAKAIAN PENGAMAN YANG KURANG TEPAT


A. UPS D. LINE CONDITIONER
B. LINE FILTER E. HARMONIC FILTER
C. SURGE DIVERTER/SUPPRESSOR

3. KONDISI LINGKUNGAN ALAT


A. TEMPERATUR DAN HUMIDITY
B. GETARAN DAN NOISE SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
LAMPIRAN
.4
CHECK LIST
KESELAMATAN RUMAH SAKIT

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
LAMPIRAN
.5
REFERENSI
INFORMASI PRASARANA
(MEKANIKAL)
Ir.
Sutowo
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PERENCANAAN
DAN PERSYARATAN TEKNIS
PRASARANA PENUNJANG

Ir. Sutowo
Ir. Merta Beny Lesmana
Ir. Wahyu Dewanto
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
A. JENIS-JENIS PRASARANA YANG ADA DI RUMAH
SAKIT
I. ARUS KUAT
1. Jaringan sumber Tegangan Menengah (TM) / 20 KV, Trafo dan panel
2. Jaringan Tegangan Rendah (TR) dan Panel Tenaga
3. Capacitor Bank
4. Grounding
5. Generator Set (Back up power)
6. UPS
7. Isolasi Transformer Medis
8. Penerangan dan stop kontak

II. PENANGKAL PETIR


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
III. ARUS LEMAH
1. Fire Alarm 5. Kabel Data
2. Sound System 6. Telepon
3. CCTV 7. BAS
4. MATV 8. Nurse Call

IV. MEKANIKAL PLUMBING


5. Air bersih 3. Air Kotor & Air Bekas
• Air Domestik 4. System IPAL
• Air Recycling
6. Air Panas
• Hot Water Boiler
• Steam Boiler (Loundry & CSSD)
• RO System (Haemodialisa)
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
V. PNEUMATIC TUBE
VI. MEDICAL GAS
VII. SISTEM PEMADAM
1. Fire Hydrant
2. Fire Sprinkler
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
VIII. TATA UDARA
Peralatan Utama (Chiller, FCU, AHU, Pompa, Fan)
4. Instalasi pemipaan
5. Distribusi Udara
6. System AC Ruang OK
IX. LIFT
7. Bed Lift 3. Fire Lift
8. Pasanger Lift
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
B. PERSYARATAN UMUM PRASARANA RUMAH SAKIT
1. Kapasitas harus cukup
2. Kualitas harus baik
3. Keandalan harus tinggi
4. Kesinambungan fungsi harus terjamin
5. Keamanan dan keselamatan penggunaan harus terjamin

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM LISTRIK ARUS KUAT
1. KAPASITAS DAYA HARUS CUKUP

3 KV A – 6 KV A

PER TEMPAT TIDUR


Catatan :
Makin besar jumlah TT di RS kebutuhan listrik / KVA / TT
makin kecil
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
2. KUALITAS HARUS TERJAMIN

FLUKTUASI TEGANGAN ± 5%

FREKUENSI ± 5%

Catatan :
a. Perlu diupayakan agar jaringan listrik / gardu (trafo)
PLN khusus untuk RS, tidak digabungkan ke konsumen
lain.
b. Penyediaan stabilizer atau UPS.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
3. KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA LISTRIK

Harus terjamin :
• Jaringan PLN
• Generator Set
• UPS / No Break Set

Catatan :
a. Prioritas untuk ruangan kritis.
b. Seluruh area RS harus mendapat titik lampu & stop kontak yang mendapat
sumber emergency.
c. Pembuatan panel induk yang terintegrasi.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
CONTOH SISTEM DISTRIBUSI INSTALASI LISTRIK
PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-KARS
4. KEHANDALAN PENYALURAN DAYA LISTRIK KE SELURUH
RUANGAN DAN ALAT

– Sistem Jaringan & Instalasi

– Sistem Alat-alat Kelistrikan & Pemutus

Catatan :
a. Kesinambungan supply listrik melalui sistim jaringan “loop” atau radial
yang handal.
b. Pemilihan pemutus aliran listrik yang tepat dan terpadu.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


5. KESELAMATAN & KEAMANAN
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK

 Sistem Pengamanan Arus Bocor


 Proteksi petir.
 Pentanahan.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


INTENSITAS PENERANGAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

No Nama Ruang Iluminasi (Lux)


1 Poliklinik 100-200
2 Kamar Rawat 100-200
3 Ruang Pemerikasaan 300
4 Ruang Operasi Umum 300
5 Ruang Recovery 300
6 Ruang X Ray 75 – 100
7 Hall & Coridor 100
8 Auditorium 200-250
9 Kantor 100-250
10 Gudang/R. Alat 100-200
11 Ruang Utility 200
12 Tangga 100
SUMBER: DOK. WORKSHOP
MFK-KARS
13 Dapur 200
14 Toilet 100
Sistem umum pembumian yang ada

SUMBER: DOK. WORKSHOP


MFK-KARS
SISTEM LISTRIK MEDIS PADA RUANGAN
KELOMPOK 2E

Sistem IT Medik pada Distribusi Tenaga untuk Medikal


meliputi instalasi catu daya untuk kelompok ruang 2E (antara lain
OK dan ICU) dimana pada ruangan-ruangan itu terdapat
peralatan medis dan selama menjalani perawatan listrik tidak
boleh ada gangguan atau pemutusan demi keselamatan pasien dan
kelangsungan operasional.

Pada ruang-ruang tersebut dipasang sistem pengaman listrik


medis sesuai dengan standard IEC 60364-7-710 dan PUIL 2000
(SNI Bab 8.27).

Dan pada keadaan short sirkuit pada trafo isolasi juga dibatasi
hanya maksimal 1 mA. SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Sistem pengaman listrik medis terdiri dari :
Panel trafo isolasi : berfungsi untuk menjaga kontinuitas pasokan catu daya.

Range trafo isolasi terdiri dari : 1 Φ dan 3 Φ : 3.15 kVA, 4 kVA, 5 kVA, 6.3 kVA, 8 kVA,
10 kVA. Untuk 3 Φ di sisi sekunder phase to phase 230 Volt.

Modul Monitor isolasi (A-Isometrik) : alat untuk memonitor nilai isolasi secara akurat
dan terus menerus, sehingga alat ini sangat vital yang berfungsi untuk menjamin
keamanan dan kelangsungan supply listrik medis di dalam kelompok ruang 2E.

Modul Isyarat : alat ini dipasang pada tempat-tempat yang mudah terpantau oleh staff
rumah sakit, agar gangguan pertama dapat diketahui sedini mungkin, sebelum
terjadinya gangguan kedua yang dapat mengakibatkan terputusnya listrik dan hal-hal
yang tidak diinginkan.

UPS : sebagai back up power selama minimal 15-30 menit bila power utama terputus
sehingga aktivitas pada ruangan kelompok 2E tetap berlangsung dan tidak terganggu.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM PENANGKAL PETIR ( SPP )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Sistem Proteksi Petir Internal

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
SISTEM DETEKSI KEBAKARAN ( FIRE ALARM )
A. Adanya gejala sumber api yang bisa menimbulkan bahaya kebakaran harus bisa
diketahui lebih awal. Gejala api bisa muncul dalam 3 bentuk :
1. Kenaikan suhu dengan cepat diluar suhu normal.
2. Tingkat suhu melebihi tingkat suhu normal.
3. Kepekatan asap melebihi batas normal pada ruangan yang memang
biasanya ada asap, misalnya pada ruangan yang biasanya tidak ada asap,
maka adanya asap memberikan pertanda adanya gejala sumber api.
B. Indikasi lokasi api harus memberikan informasi yang cepat dan efektif kepada
operator, petugas kebakaran, petugas keamanan gedung atau petugas utility gedung
sehigga dapat dilakukan tindakan penyelamatan orang dan material serta tindakan
pemadaman sumber api.
C. Pemberitahuan adanya bahaya api kepada umum harus bisa selektif sesuai tingkat
bahayanya agar tidak menimbulkan kepanikan dan kemacetan arus orang, tetapi bila
diperlukan bisa juga dilakukan all - call serempak keseluruh bagian bila keadaan
sudah sangat gawat. Sistem tanda bahaya atau pemberitahuan emergency harus
mendapat prioritas pertama ( dominan ) mengatasi ( override ) sistem lainnya pada
saat General Alarm. SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
D. Sistem harus dapat berintegrasi dengan :

a. Sistem tata Suara


Untuk memberikan program evakuasi guna membantu proses evakuasi.
b. Unit PABX
Untuk memberikan sinyal permintaan autodial ke dinas pemadam
kebakaran terdekat ( bila diperlukan ).
c. Sistem Tata Udara dan Ventilasi
untuk menghidupkan unit Pressurization Fan, Smoke Exhaust Fan dan
mematikan unit Air Conditioning.
d. Sistem Pemadam Kebakaran
Memonitor Master Control Valve, dan Flow Switch dari sistem sprinkler dan
hydrant.
e. Sistem Lift
- Menurunkan lift penumpang ( Passanger Lift ) ke lantai dasar atau lantai
teraman terbawah.
- Menghidupkan/mengaktifkan fire lift.
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS E. Sistem Fire Alarm harus dilengkapi dengan sumber daya cadangan berupa Batere untuk
mengatisipasi terputusnya sumber listrik dari PLN/Genset. Kapasitas Batere harus
dapat melayani sistem Fire Alarm bekerja selama 24 jam standby dan 4 jam General
Alarm.
SISTEM TATA SUARA ( SOUND SYSTEM )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM DATA & VOICE
Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan
sekaligus penghematan rumah sakit dan kini telah menjadi salah satu standar
mutu sebuah rumah sakit. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan
sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat. Banyak lembaga
kesehatan dan rumah sakit telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.
Banyak perangkat lunak telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Namun demikian, baik tidaknya sebuah sistem informasi sangat
dtentukan oleh keakuratan dan mutu dari perangkat lunak itu sendiri. Untuk
itu diperlukan sebuah tim yang mampu menganalisa dan menerjemahkan
sistem yang ada dirumah sakit kedalam sebuah aplikasi komputer.
MUDAH PENGOPERASIAN
- Use – friendly design dan tampilan menu yang konsisten sehingga operator
dengan pengetahuan komputer yang terbatas mudah mengoperasikannya
dengan cepat .
- Dilakukan perubahan tampilan dan desain sesuai dengan kebutuhan
- Berbahasa indonesia.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


EFISIEN

- Laporan dapat diakses kapan saja.


- Daftar Pasien Aktif dokter dapat melihat daftar pasien yang sedang
dalam perawatan tanpa harus mencari data keseluruhan pasien.
- Informasi tagihan pasien dapat diakses kapan saja.
• Tiket / Antrian
• Registrasi
• Rekam Medik
• Billing Front End dan Kasir Front End
• Rawat Inap
• Farmasi / Apotik Front End
• Radiologi
• Laboratorium
• Gawat Darurat
• Maintenace
• Administrator & User Manager
• Laporan
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DATA & VOICE

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SISTEM C C T V ( CLOSE CIRCUIT TELEVISION )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


DIAGRAM SATU GARIS SISTEM CCTV ( Type Fix )

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


DIAGRAM SATU GARIS SISTEM CCTV ( Type Dome)

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM NURSE CALL
Nurse Call digunakan untuk komunikasi antara pasien dengan perawat. Hal
ini untuk memudahkan panggilan kepada Perawat apabila Pasien
memerlukan tindakan mereka.

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
KEBUTUHAN AIR BERSIH

Kapasitas harian rencana Instalasi


Persentasi
Distribusi
Kebutuhan Air
bersih ( m3/hari )
disesuaikan dengan jumlah
Ruang perawatan dan Ruang
tempat tidur rawat inap Inap
13% 26

maksimal di jangka panjang. Ruang Sterilisasi alat 4% 8

(500 s/d 1000 ltr/hari per TT) Ruang Bersalin 7% 14

UGD 7% 14

Ruang Bedah 6% 6

Farmasi , radiologi dan


3% 18
laboratorium

KM/WC Umum 9% 22
Suplai harian tersebut Dapur 11% 22
direncanakan dilayani oleh Laundry 11% 8
sumur dangkal, sumur dalam Perawatan Jenazah 4% 6

dengan water treatment, Garasi dan Bengkel 3% 6

PDAM jika debit kontinu. Pemeliharaan Lansekap dan


Bangunan
22% 44

TOTAL 100% 250


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Sumber Saringan
Ground Saringan
Air Pompa Pasir
Tank Carbon
dalam Lambat

Bak
Desinfektan
Sedimen
• Penurunan Kadar Besi.
• Dechlorinasi dengan karbon
Aktif. Bak Distribusi
• Filtrasi pasir lambat

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-KARS

Pengolahan air bersih Jaringan distribusi air bersih


Dari ground tank di rumah pompa
Sistem Air Panas
Air panas disupply ke toilet atau titik-titik kebutuhan dengan
sistem terpusat menggunakan Hot Water Boiler.
Perhitungan Kebutuhan Air Panas (contoh jumlah TT = 301)
Berdasarkan Jumlah Bed
Qd = 301 x 130 liter / hari = 39.130 liter / hari
Qh = 39.130 x 0,1 liter / hari = 3.913 liter / hari
V = 39.130 x 0,1 liter / hari = 3.913 liter
H = 3.913 x ( 60 - 28 ) = 125.216 kcal / jam
Kapasitas Boiler = 125.216 / 860 = 145,6 kw
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Berdasarkan jumlah alat plumbing
Rawat inap = 300 x 130 liter / hari = 10.150 liter / hari
Wastafel = 310 x 10 liter / hari = 3.100 liter / hari
Bak Cuci Dapur = 9 x 80 liter / hari = 720 liter / hari
Wastafel Lab = 4 x 15 liter / hari = 60 liter / hari
Laundry = (203 x 4,5 x 16 ) /10 = 1.462 liter / hari
Max Demand = 15.492 liter / hari
Average Demand Rate = 0,7 x 15.492 = 10.844 liter / hari
Peak Demand Rate = 0,2 x 15.492 = 3.098 liter / hari
Hot Water Boiler = 10.844 x ( 60 – 25 ) = 379.540 kcal/jam
Boiler dipilih = 2 x 0,7 x 379.540 kcal = 2 x 265.678kcal/jam
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
Sistem Air Kotor dan Air Bekas

a. Pembuangan Air Limbah dari alat plumbing ( saniter )


disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant )
b. Kapasitas STP akan dihitung sesuai dengan jumlah air saniter
yang dibuang perhari, dengan asumsi 80% dari total
penggunaan air bersih. Air limbah yang dibuang akan
diresapkan ke dalam tanah dan over flow dibuang saluran kota.
c. Contoh perhitungan Kapasitas = 85% x 500 x 60 x 10 =
255 m3 Kapasitas STP ( IPAL ) dapat ditetapkan 250 m3
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PENGOLAHAN AIR LIMBAH ( IPAL )

HOSPITAL

LIQUID WASTE SOLID WASTE

WWTP INCINERATOR
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
KEP – 58/MENLH/12/1995

No PARAMETER SATUA KADAR


N MAKSIMUM
1 pH 6-9
2 BOD5 mg/L 30
3 COD mg/L 80
4 TSS mg/L 30
5 NH3 mg/L 0,1
6 PO4 mg/L 2
SUMBER: DOK. WORKSHOP
MFK-KARS
7 Kuman golongan koli /100 10.000
mL
SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
Kategori utama sistem pengamanan kebakaran:
a. Detection System (Fire Alarm)
b. Extinguishing System (APAR)
c. Fire Hydrant.
d. Fire Sprinkler
Detection System
a. Sistem Semiotomatis
Api – Alat deteksi – Panel alarm – Manusia – Sistem start – Alat pemadam aktif
(Fire Hydrant)
b. Sistem Otomatis
Api – Alat deteksi – Panel alarm – Sistem start – Alat pemadam aktif
(Fire Sprinkler)[

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK-
KARS

APAR dan emergency alarm


Sistem Detektor terdiri dari:
1. Alat Deteksi Asap (Detector Asap Optik & Detector Asap Ionisasi)
2. Alat Deteksi Panas (Fixed Temperatur Detector, Rate of Rise Detector &
Kombinasi Rate of Rise Detector and Fixed Temperatur Detector)
3. Alat Deteksi Nyala Api (detector Ultra Violet & Detector Infra Merah)
4. Alat Deteksi Gas

Sistem Pengaman Kebakaran:

Sumber Api Sistem Deteksi Kebakaran Sistem Pemadam Kebakaran

Call Pemadam Kebakaran


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
DIAGRAM SISTEM
DIAGRAM PENGOLAHAN AIRPEMADAM
BERSIH KEBAKARAN
Lantai-lantai Air Vent
Ke MCFA

BCV Shaft
Plambing
Head Sprinkler Head Sprinkler Hydrant Box

Halaman
Hydrant Pillar Siamese Conection Hydrant Box

Ruang Pompa

Pompa Diesel

Pompa Elektrik

Ground
Tank Pompa Jockey Safety
Falfe

SUMBER: DOK.
WORKSHOP MFK- AlarmGong
KARS
Deep Weel PDAM
DIAGRAM SISTEM
DIAGRAM PENGOLAHAN FIRE ALARM
AIR BERSIH

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM MEDICAL GAS

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


TABEL KEBUTUHAN MEDICAL GAS

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


CONTOH RENCANA
DIAGRAM PENGOLAHAN MEDICAL GAS
AIR BERSIH

Keuntungan Penggunaan Medik Sentral:


(a) Efisiensi tenaga pengangkut tabung oksigen
(b) Kemudahan distribusi untuk bangunan berlantai banyak ataupun
berjangkauan jauh
(c) Kemudahan perhitungan pemakaian oksigen

Oksigen Manifold (automatic change over device) Tangki Liquid Oxygen

Kinerja sistem gas medik yang direncanakan adalah sebagai


berikut:
Kapasitas aliran maksimum: 72 m3/h dalam kondisi normal
Tekanan suplai : 4 Bar
Kinerja katup pengaman : 15 Bar (tingkat pertama) dan 7
Bar (tingkat kedua)
Tekanan alat pengatur : 9 Bar (tingkat pertama) dan 4
Bar (tingkat kedua)

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Tabung Oksigen panel sentral
CONTOH RENCANA MEDICAL GAS
Sistem pengamanan distribusi gas medik menggunakan katup shut off yang terdiri dari: Katup
utama & Katup bagian.
Identifikasi jenis katup ditandai dengan window cover dengan tanda pengenal sebagai berikut:
- Oksigen (O2) : Putih
- Vacuum (VaC) : Kuning
- Compress air (CA5) : Hijau / Hitam
- Nitrous Oxide (N2O) : Biru
- Anaestetic (AGSS) : Pink
- CO2 : Abu-abu
Medical gas outlet menggunakan tipe dinding (wall type outlet).

Panel kontrol suplai oksigen Tabung Oksigen dengan panel sentral

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM PNEUMATIC TUBE

• Laboratorium adalah pengguna utama PTS.


• Pada jam sibuk sampling darah dikirim mencapai 300 – 500 sampling.
• Apa yang terjadi apabila ada 100 carrier kosong dilaboratorium yang harus
dikembalikan ke ruangan seperti ICU, OT dan rawat inap?

PROBLEM PADA RUMAH SAKIT

a. Apakah Petugas Laboratorium dapat mengirim 100 carrier yang kosong itu secara
cepat? Sedangkan di Lab hanya ada 1 (satu) station yang berfungsi sebagai sending dan
receiving station. Petugas tidak dapat mengirim carrier kosong tersebut dengan cepat,
karena station tersebut masih selalu menerima carrier berisi sampling darah dari
ruangan – ruangan lain. Ingat bahwa di jam sibuk tersebut ruangan – ruangan senantiasa
mengirim sampling darah, sehingga station lab tidak punya kesempatan mengirim
kembali carrier yang kosong tersebut keasalnya. HANYA ADA SATU STATION DI LAB.
Akibatnya carrier yang kosong akan menumpuk di lab, sedangkan diruangan – ruangan
kosong, dan petugas diruangan – ruangan akan menelpon ke lab, meminta petugas lab
untuk mengembalikan carrier kosong.
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
b. Selanjutnya yang terjadi adalah petugas lab akan mengumpulkan carrier kosong
tersebut dan mengantar ke ruangan – ruangan. Sesampainya diruangan petugas
tersebut kebingungan karena dia tidak tahu carrier yang mana yang dia harus
serahkan dan berapa banyak . Bagaimana dia segera tahu jika bentuk, warna dan
dimensi carrier tersebut sama semua ?.

c. SALAH PERENCANAAN !!!. PTS tersebut direncanakan bukan untuk Rumah


Sakit, tetapi untuk kantor/administrasi/bank, yang tidak memiliki waktu pengiriman
yang sibuk pada jam – jam tertentu. Berapa sering orang produksi mengirim
administrasi ke orang gudang dalam sehari? Berapa sering orang produksi
mengirim sampling hasil produksi (contoh rokok) ke orang Quality Control? Tentu
tidak sesering pengiriman sampling darah di rumah sakit.

SOLUSI UP GRADE PERENCANAAN

d. Perencana harus tahu bahwa di laboratorium harus ada station yang khusus
untuk mengirim DANStation yang khusus menerima. Yaitu :
1 Unit MULTISENDSTATION dan 1 Unit MULTIRECEIVESTATION

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


b. Sistem yang terpasang harus dapat mengirim empty carrier 3 buah sekaligus
secara otomatis ke ruangan tanpa harus menekan tombol apapun pada
MULTISENDSTATION. Hal ini hanya dapat terwujud apabila system PTS
termasuk memiliki CODE–TAG SYSTEM. Dimana pada carrier dipasang 2
microchip sebagai pengenal, sehingga MULTISENDSTATION dapat
mengidentifikasi asal usul carrier tersebut.
c. Agar mempermudah mengontrol, melakukan maintenance dan membuat statistic (
apa, siapa, kapan, dari dan kemana yang dikirim ), maka diperlukan PC
MONITORING SYSTEM.

KESIMPULAN :
MULTISENDSTATION dan MULTIRECEIVESTATION pada LABORATORIUM
menggunakan CODE–TAG SYSTEM ( RFID SYSTEM ) menggunakan PC
MONITORING SYSTEM.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


DIAGRAM SISTEM
DIAGRAM PENGOLAHAN PNEUMATIC TUBE
AIR BERSIH

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM TATA UDARA
a. Sistem AC yang digunakan.
b. Sistem Ventilasi.
Sistem Ventilasi pada umumnya ada 3 ( tiga ) bagian, yaitu :
- Sistem distribusi udara segar. Untuk mendapatkan udara yang segar pada
area kantor, gudang, ruang meeting, & ruang OK ( individual ) dimana
Fresh Air Grille pada sisi dinding luar. Udara segar akan masuk ke masing–
masing Indoor Unit dan volume damper sebagai pengatur jumlah udara yang
dialirkan.
- Sistem pembuangan udara /exhaust air fan system.
Exhaust air /pembuangan udara diperlukan untuk keseimbangan sirkulasi

SUMBER: DOK.
udara yang dikeluarkan lewat toilet, pantry dan sebagainya melalui cerobong
WORKSHOP MFK-KARS
mendatar dan tegak menggunakan exhaust fan pada individual lantai atau di
atap.
- Sistem udara tekan tangga kebakaran/Pressurized Intake
Fan System For Fire Staircase.
Ruang tangga darurat yang digunakan untuk evakuasi bila
terjadi kebakaran perlu dilindungi agar tidak dipenuhi asap
saat kebakaran. Untuk itu ruang tangga harus bertekanan
positif, dengan cara memasukkan udara dengan
menggunakan fan, yang diletakkan di atap bangunan.
Pressurized Fan Interlock ke MCFA (master Control Fire
Alarm), sehingga apabila terjadi kebakaran secara otomatis
fan akan beroperasi.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


PERBANDINGAN SISTEM AC
Item of Water Cooled Chiller Air Cooled Chiller
  comparation System System DX Split Duct System VRF System
Main - Water Cooled Screw - Air Cooled Screw - indoor unit ( evaporator &
1 Equipments Chiller Chiller blower) - indoor unit ( evaporator & blower)
- outdoor unit (Air cooled - outdoor unit (Air cooled
    - Chilled Water Pump - Chilled Water Pump Condensor) Condensor)
    - Cooling Tower - - -
    - Condensor Water Pump - - -
- Fan Coil Unit / Air - Fan Coil Unit / Air
    Handling Unit Handling Unit    
           
- Chiller need closed area - Open space for spreading - Many joined IU in one system OU
2 Spacing w/ roof - Open space outdoor unit up to 40 TR
- refrigerant piping max length - refrigerant piping max length 150
    - Need wide space - Smaller space 25 M M
           
           
Cooling
3 system - Water cooling - Air cooling (Fan) - Air cooling (Fan) - Air cooling (Fan)
           
4 Power - Chiller 0,6 kW / TR - Chiller 1,2 kW / TR - Total system 1,25 kW / TR - Total system 0.9-1.2 Kw / TR
- Total system 1,35 kW /
    - Total system 0,9 kW / TR TR    
           
5 Life Span - 20 - 25 years - Around 15 years - Around 12 years - Around 15 years
           
Investation
6 cost - ± Rp 18.000.000 / TR) - ± Rp 17.000.000 / TR - ± Rp 9.000.000 / TR - ± Rp 16.000.000 / TR
           
Operational
7 cost - Costlier - Costlier - Cheaper - Costlier
           

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


DIAGRAM
TABEL PENGOLAHAN
PERSYARATAN AIR BERSIH
TATA UDARA RUANG KHUSUS RUMAH SAKIT

Pressure Fresh Air Air Air Exhaust ke


No. Type Ruang Temp (0C ) RH %
( Pa) Tekanan Cfm Change udara Luar

1 R. Opname 20 + 2 50% 15 Positif 25% 15-20X Tidak ada

2 R. ICU/NICU 20 + 2 50% 7.5 Positif 10% - Tidak ada

3 R. Isolasi 24 + 2 55 + 5 -7.5 Negatif 10% 12X Ada

4 R.HD HIV / hepatitis 24 + 2 55 + 5 -7.5 Negatif 10% 12X Ada

5 Radiologi 20 + 2 50% - Positif 10% - Tidak ada

Labolatorium / Memo
6 20 + 2 50% 7.5 Positif 10 + 15% 12X Ada
Chalisiys / Bank Darah

7 Toilet Room - - - Negatif - 12X Ada

8 Gudang Farmasi 20 + 2 50% 7.5 Positif 10% - Tidak ada

9 R UGD 24 + 2 55+5   Positif 10% 12-15X Ada

10 R Tindakan 24 + 2 55 + 5   Positif 10% Tidak Ada

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM
DIAGRAMTATAPENGOLAHAN
UDARA RUANG AIR
OPERASI
BERSIH

IV T

UV

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Laminar Displacement Flow

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


SISTEM TRANSPORTASI DALAM GEDUNG
(LIFT)

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


R/M di atas R/M di bawah Tanpa R/M

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


RUANG MESIN DIATAS

Bisa memakai jenis mesin Geared (roda gigi) ataupun


Gearless (Tanpa Roda Gigi)

Mudah melakukan perawatan maupun evakuasi

Memerlukan tinggi ruang mesin dan overhead tertentu

Pada umumnya Lift kecepatan tinggi dan kapasitas


memakai lift jenis ini

R/M di atas

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Hanya bisa memakai jenis mesin Geared (roda gigi)

Mudah melakukan perawatan maupun evakuasi

Ruang mesin di basement namun tetap memerlukan


tinggi overhead tertentu

Pada umumnya dipakai karena keterbatasan bangunan


dan memperindah fasad gedung (tidak menonjol)

R/M di bawah
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
TANPA RUANG MESIN

Hanya bisa memakai jenis mesin Gear-LESS (TANPA


roda gigi)

Sulit melakukan perawatan maupun evakuasi, karena


sulit menjangkau mesin.

Sekalipun Tinggi overhead bisa di bawah 4 meter


(sesuai kecepatan), Lift jenis roomless hanya bisa
dipakai pada kapasitas, kecepatan dan ketinggian
tertentu

Pada umumnya dipakai karena keterbatasan bangunan


dan memperindah fasad gedung (tidak menonjol)

Tanpa R/M

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Penentuan Kapasitas
Kecepatan & Jumlah Lift

Ada 2 tolak ukur yang dipakai dalam


menentukan kapasitas, kecepatan &
jumlah lift yang di pakai, yakni :
Lama
bangat
liftnya ?
1. Average Waiting Time
(Waktu tunggu rata-rata)

2 5 Minutes Handling Capacity


(Daya angkut selama 5 menit)

3 Melalui program perhitungan TRAFFIC Analysis, kedua komponen bisa didapat

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


Average Waiting Time

Average waiting time adalah waktu tunggu rata2 pemakai


lift dalam menunggu pelayanan lift di setiap lantai;

Waktu tunggu rata-rata semakin kecil, pelayanan lift akan


semakian cepat dan baik;

Skala waktu tunggu rata-rata (dalam satuan detik)


1. Office (perkantoran) : 30 – 40 detik
2. Hotel / Apartemen / Rumah sakit : 50 – 60 detik

Average waiting time terkait dengan kecepatan dan jumlah lift yang di pakai.

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


LAMPIRAN
.6
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA
RUMAH SAKIT
YANG DISUSUN KEMENKES

SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS


DAFTAR LAMPIRAN PEDOMAN PERENCANAAN RUMAH SAKIT

1. PEDOMAN STUDI KELAYAKAN 2012 12. PEDOMAN TEKNIS SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM
2. PEDOMAN MASTER PLAN RS MEDIK RS
3. ASPEK KESELAMATAN LISTRIK 13. PEDOMAN TEKNIS APENDIKS KESELAMATAN JIWA
4. LAMPIRAN DOKUMEN PRASARANA 14. PED TEK SARANA PENYELAMATAN JIWA 13-08-2012
5. PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG SARANA 15. PEDOMAN TEKNIS TATA UDARA
DAN PRASARANA KESEHATAN 16. PERSYARATAN TEKNIS RUANG INTENSIF RS
6. PERMENKES-TTG-PRASARANA-INSTALASI- 17. PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RS KELAS B
ELEKTRIKAL 18. PUSAT STERILISASI
7. PASAL YANG BERKAITAN DGN KESELAMATAN 19. PEDOMAN INSTALASI AIR RS
PASIEN 20. PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS, INSTALASI
8. HOSPITAL HAZARD SISTEM KOMUNIKASI (TATA SUARA, TELEPON, NURSE
9. PEDOMAN TEKNIS RUANG OPERASI CALL)
10. RS AMAN TERHADAP BENCANA 21. PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS, INSTALASI
11. PEDOMAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF BOILER, UAP DAN AIR PANAS
PADA BANGUNAN RS
SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS
PROSES PERENCANAAN RUMAH SAKIT
Pengumpulan data Misi & Visi RS Kebijaksanaan
- Internal RS
Direksi RS & Stakeholder • Kementerian Kesehatan
- Eksternal RS
• Pemda
• Legislatif
• Pemilik RS (yayasan/PT)
Kompilasi & Tabulasi

Analisis

Kecenderungan

Studi
kelayakan Rekomendasi Master
Program

• Program pelayanan
• Program fungsi
Ruang lingkup • Program ketenagaan
• Program peralatan
master plan
• Program ruang
• Design kriteria
• Block Plan
Ruang lingkup master plan
Dokumen Master Plan

Detail Engineering Design (DED)


SUMBER: DOK. WORKSHOP MFK-KARS

Ruang lingkup
DED Arsitektur Struktur Mekanikal & Elektrikal

Anda mungkin juga menyukai