Anda di halaman 1dari 25

Sumber: www.msm.cam.ac.uk/ccmm/Images/val.

jpg; 10 Desember 2007


Jaringan

Dibedakan menjadi
Jaringan Tumbuhan Jaringan Hewan
Dibedakan menjadi
Dibagi menjadi

Jaringan Epitel Jaringan Otot Jaringan Saraf Jaringan Ikat

Jaringan
Jaringan Dewasa
Meristem

Terdiri atas

Terdiri atas

Meristem Primer Meristem Sekunder

Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan


Epidermis Penguat Periderm Pengangkut Parenkim
Jaringan

A. Jaringan pada Tumbuhan

B. Jaringan pada Hewan


A. Jaringan pada Tumbuhan
Meliputi jaringan meristem dan jaringan
a. Jaringan Meristem dewasa (permanen)

Jaringan meristem pada batang

 Sel-selnya seperti kubus,


berdinding tipis, dan aktif
membelah
Meristem apikal
 Terdapat pada pucuk batang dan
Daerah pembentangan sel
ujung akar
 Dibedakan menjadi meristem Meristem lateral
primer dan meristem sekunder Daun
Kuncup lateral

Jaringan pengangkut

Korteks
Jaringan Meristem pada Akar
Epidermis

Jaringan
pengangkut
Daerah pematangan
Rambut akar

Prokambium

Meristem lateral

Daerah pembentangan

Protoderm

Meristem apikal
akar

Tudung akar
Meliputi jaringan epidermis,
b. Jaringan Dewasa (Permanen) parenkim, penguat, pengangkut,
dan periderm

1) Jaringan Epidermis
Fungsi: melindungi jaringan di bawahnya
Sel-selnya pipih dan tersusun rapat
Sel-selnya dapat mengalami modifikasi

Jaringan epidermis pada daun

Kutikula
Jaringan
palisade Epidermis atas

Berkas pembuluh
Jaringan
spons Sel-sel klorenkim

Epidermis bawah

Kutikula
Modifikasi Sel-Sel
Epidermis

Stomata

Trikom
2) Jaringan Parenkim Regenerasi
Fotosintesis
Sel-sel parenkim berdinding relatif tipis, Respirasi
fleksibel, dan mengandung selulosa, Fungsi Sekresi
pektin, serta hemiselulosa, tetapi Ekskresi
umumnya tidak mengandung lignin Transportasi
Penyimpanan
Jaringan
bahan makanan
parenkim

Penampang
membujur sel
parenkim

Penampang
melintang sel
parenkim
3) Jaringan Penguat Kolenkim

Sklerenkim
Epidermis

Bentuk dan ukurannya


Kolenkim bervariasi
Penebalan dinding sel
tidak merata
Fungsi: sebagai jaringan
penyokong bagi batang
yang muda
Penampang Terdapat pada batang
melintang seledri dan batang
sel-sel bunga matahari
kolenkim

Penampang
membujur
sel-sel kolenkim
Sklerenkim

Dinding selnya elastis, tersusun atas selulosa


dan lignin, dengan penebalan merata Tanaman
Yucca
Dua tipe sel sklerenkim, yaitu serat dan sklereid
Ciri-ciri serat: sel-selnya panjang, ramping, dan
berujung runcing
Fungsi serat: memperkuat dan menyokong Sklereid
struktur tumbuhan, contoh tanaman Yucca
Ciri-ciri sklereid: sel-selnya pendek, bentuk tidak
teratur, dinding sel sekunder lebih tebal serta
mengandung lignin
Fungsi sklereid: sebagai sel-sel pertahanan,
contoh pada daging buah pir dan tempurung
kelapa
4) Jaringan Pengangkut Floem
(pembuluh tapis)
Xilem
(pembuluh kayu)

Fungsi xilem: mengangkut air dan garam mineral


dari akar ke batang serta daun

Komponen xilem: trakea, trakeid, serat xilem, dan


parenkim xilem

Trakea berbentuk sel-sel tabung berdinding tebal


Xilem
Trakeid berbentuk sel-sel tabung panjang berujung
runcing

Serat xilem berfungsi sebagai penyokong/penguat


tumbuhan

Parenkim xilem merupakan sel-sel pendek berlignin


sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
Lingkaran Tahun

Lingkaran tahun = lingkaran tahun xilem


Fungsi floem: mengangkut hasil fotosintesis dari daun
Sel pengiring
ke seluruh tubuh

Komponen floem: pembuluh tapis, parenkim floem, Permukaan


lempeng tapis
serat floem, dan sel pengiring
Pembuluh tapis
Pembuluh tapis tersusun atas sel-sel buluh tapis yang
ujungnya mengalami perforasi Irisan lempeng
tapis
Parenkim floem berfungsi sebagai tempat
penyimpanan tepung, lemak, tanin, dan resin

Serat floem berfungsi sebagai penyokong tumbuhan

Sel pengiring berfungsi mengatur pergerakan gula


serta asam amino dari dan ke dalam sel-sel buluh tapis
Sel pengiring
Perbedaan Susunan Berkas Pengangkut
Batang Monokotil dan Dikotil
Epidermis
Korteks
Floem
Kambium

Gabus

Xilem

Berkas Silinder
vaskuler vaskuler

Batang Batang
Monokotil Dikotil
Perbedaan Susunan Berkas Pengangkut
Akar Monokotil dan Dikotil
Epidermis

Xilem

Floem

Endodermis

Akar Monokotil Akar Dikotil


5) Jaringan Periderm

Jaringan pelindung sekunder pengganti


epidermis pada batang tumbuhan dikotil
Felem
dan Gymnospermae berkayu

Terdiri atas felem (jaringan gabus), felogen Felogen


(kambium gabus), dan feloderm (korteks
sekunder)
Korteks
Tumbuh di dalam epidermis, korteks, floem,
atau akar

Tumbuh keluar membentuk felem dan


tumbuh ke dalam membentuk feloderm

Fungsi: melindungi tumbuhan dari


pengaruh suhu yang ekstrem, mengurangi
kehilangan air, dan melindungi tumbuhan
dari gangguan mekanis
B. Jaringan Hewan
Dikelompokkan menjadi

Jaringan Epitel Jaringan Ikat Jaringan Otot Jaringan Saraf

Dikelompok Dibedakan Dibedakan Tersusun


kan menjadi menjadi menjadi atas

Jaringan ikat biasa Otot polos Sel-sel saraf (neuron)


Epitel skuamosa Otot lurik
Jaringan ikat khusus
simpleks Otot jantung
Jaringan ikat penyokong
Epitel kuboid simpleks
Jaringan ikat
Epitel kolumner
penghubung
simpleks
Epitel skuamosa
kompleks
Epitel kuboid kompleks
Epitel kolumner
kompleks
Epitel transisional
Fungsi Perlindungan (proteksi)
1. Jaringan Epitel Mencegah penguapan air
Sebagai reseptor sensoris
Pertukaran gas-gas
Pelepasan bahan-bahan buangan
Absorpsi

Lokasi: di permukaan dalam semua pembuluh


darah, pembuluh limfa, kapsula Bowman ginjal,
alveolus paru-paru, dan pipi bagian dalam
Fungsi: difusi, osmosis, dan filtrasi, misalnya untuk
difusi oksigen dan karbon dioksida
Epitel Skuamosa Simpleks

Lokasi: di permukaan dalam hidung, uterus, dan


saluran Fallopi, terdapat sel-sel epitel kolumner
simpleks yang memiliki silia (rambut getar)
Fungsi: absorpsi
Pada saluran Fallopi, gerakan silia menyebabkan
ovum (sel telur) bergerak menuju uterus
Epitel Kolumner Simpleks
Fungsi: absorpsi dan sekresi
Lokasi: di kelenjar dan saluran-salurannya, lensa
mata, dan permukaan luar ovarium

Epitel Kuboid Simpleks

Fungsi: melindungi jaringan di bawahnya (proteksi)


Lokasi: di permukaan luar kulit, permukaan dalam
esofagus, rongga mulut, vagina, dan anus
Lapisan luar epitel kulit tidak memiliki inti (mati) dan
sitoplasmanya digantikan oleh protein keratin
Epitel Skuamosa Kompleks
Lokasi: di saluran kelenjar keringat dan ovarium
Fungsi: pada ovarium, untuk menyekresi sel telur

Epitel Kuboid Kompleks

Lokasi: di uretra, kelenjar ludah, dan kelenjar susu


Fungsi: sekresi dan ekskresi

Epitel Kolumner Kompleks

Bentuk peralihan antara epitel skuamosa


kompleks dan epitel silindris kompleks
Lokasi: di kantong kemih, ureter, saluran ginjal,
dan leher rahim
Fungsi: dapat sebagai kelenjar
Epitel Transisional
2. Jaringan Ikat Komponen Sel, serabut, dan zat dasar

a. Sel Sel mast Fibroblas

Serabut elastin

Serabut retikuler

Makrofag
Serabut saraf
Limfosit
Serabut kolagen
Neutrofil
Sel plasma
Jaringan dasar

Sel lemak Kapiler


b. Serabut

paling banyak
Serabut kolagen berwarna putih dan lentur (fleksibel)
contoh: tendon

strukturnya lebih halus


Serabut elastin berwarna kuning dan elastis
lokasi: pada kulit dan paru-paru

paling halus dan bercabang membentuk jala


Serabut retikulum fungsi: memberi kekuatan dan sokongan

Komposisi: molekul organik, garam, dan air


c. Zat Dasar Fungsi: sebagai zat pengisi ruang antarsel
dan antarserabut pada jaringan ikat
Jaringan ikat padat teratur

J Jaringan ikat padat Jaringan ikat padat tidak teratur

a Jaringan ikat padat elastis


Jaringan Ikat Biasa
r
i Jaringan ikat longgar Komponen: sedikit serabut yang agak longgar

n
g Jaringan ikat retikuler Komponen: serabut retikulum

a Jaringan Ikat Khusus

n Jaringan adiposa Komponen: sel-sel lemak

Jaringan tulang rawan Kondroblas

I Jaringan Ikat Penyokong Jaringan tulang


Jaringan tulang keras Osteosit
k Plasma darah
a Jaringan darah
Jaringan Penghubung Sel-sel darah Eritrosit, leukosit, trombosit
t
Jaringan limfa
3 Lokasi: pada organ-organ dalam seperti usus, lambung,
uterus, kantong kemih, dan pembuluh darah
Bentuk sel: seperti gelendong dengan ujung meruncing
J Inti sel: satu di tengah
Tidak memiliki serabut-serabut melintang sehingga
a terlihat polos
Kontraksi: di luar kemauan kita (involuter)
r Otot Polos
i
Lokasi: melekat pada rangka (= otot rangka)
n Bentuk sel: silinder memanjang
g Inti sel: banyak, di bagian tepi sarkoplasma
Memiliki serabut-serabut melintang, seperti lurik
a Fungsi: menggerakkan rangka
Kontraksi: dikendalikan oleh kemauan kita (volunter)
n Otot Lurik

O Lokasi: pada dinding jantung


t Bentuk sel: mirip otot rangka, seperti lurik
Inti selnya: mirip otot polos, di tengah sarkoplasma
o Kontraksi: terjadi secara terus-menerus tanpa kita
sadari (involunter)
t Otot Jantung
4. Jaringan Saraf Sel saraf (neuron)

Fungsi: menghantarkan
rangsang dari luar tubuh
Dendrit
menuju pusat saraf, atau
meneruskan perintah dari
pusat saraf ke organ Badan sel
Nukleus
Komponen: sel-sel saraf
(neuron)

Komponen neuron: badan sel, Akson


dendrit, dan akson
Selubung
Nodus Ranvier mielin
Sinapsis: celah yang
menghubungkan ujung akson Cabang Sel Schwann
dengan ujung dendrit atau kolateral
organ

Bongkol
sinapsis
Ujung akson

Anda mungkin juga menyukai