Anda di halaman 1dari 16

AUDITING II dan LAB.

REFERENSI
1. Arens, Alvin A. dkk, Auditing & Jasa Assurance, Edisi 15,
Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, 2015
2. Agoes, Sukrisno, Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan
Akuntan oleh Akuntan Publik, Edisi 4, Buku 1 dan 2,
Penerbit Salemba Empat, 2014
3. Tuanakotta, Theodorus Martin, Mendeteksi Manipulasi
Laporan Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2013
4. Ikatan Akuntan Publik, Standar Profesional Akuntan
Publik, 2011
5. Agoes, Sukrisno dkk, Praktikum Audit, Edisi 3, Buku 1
dan 2, Penerbit Salemba Empat, 2014
6. Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tgl. 29-12-2015
tentang Komite Audit
4. AUDIT PENDAPATAN DAN BEBAN
PENDAPATAN

Entitas (SAK ETAP, 2009) mengukur pendapatan


berdasarkan nilai wajar (tidak termasuk jumlah
diskon penjualan dan potongan volume) atas
pembayaran yang diterima atau masih harus
diterima.
Entitas mengakui pendapatan dari penjualan barang jika
memenuhi kondisi sebagai berikut :
1. Telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan
atas kepemilikan barang kepada pembeli, dengan
kata lain tidak lagi mempertahankan atau
meneruskan keterlibatan manajerial atas
kepemilikan dan control efektif terhadap barang
yang terjual
2. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal dan
memberikan manfaat ekonomi bagi entitas
3. Beban terkait yang telah dan akan terjadi dapat
diukur secara andal
KONTRAK KONSTRUKSI
Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi
secara andal, maka entitas dapat mengakui
pendapatan kontrak dan beban kontrak yang
terkait secara proporsional pada akhir periode
pelaporan (metode persentase penyelesaian).
Dasar pengakuan tingkat penyelesaian dapat
menggunakan pendapat dari tenaga ahli.
BEBAN

Entitas (SAK ETAP, 2009) mengukur beban


berdasarkan dokumen pendukung yang valid
dan atau transaksi yang diestimasikan
probabilitasnya tinggi dan nilainya bisa diukur
dengan andal.
POS LUAR BIASA
Timbul dari transaksi yg tidak normal atau jarang
terjadi, misalnya laba/rugi dari :
1. Penjualan aset tetap
2. Tukar tambah aset tetap yg tidak sejenis
3. Selisih kurs
BEBERAPA HAL YG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM AUDIT PENDAPATAN DAN BEBAN

1. Prinsip Konservatisme dalam pengakuan


pendapatan dan beban
2. Konsep Proper Matching Cost with Revenue
3. Waktu yg digunakan utk memeriksa akun
pendapatan dan beban tidak sebanyak atas
akun lain
Ad. 1 Konservatisme
BEBAN
Yang belum terjadi tetapi probabilitasnya tinggi,
jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material,
segera dicatat sebagai beban pada akhir
periode, jurnal penyesuaiannya :
Beban xxx
Hutang Beban xxx
PENDAPATAN
Yang belum pasti terjadi , belum boleh diakui.
Ad.2 Proper Matching

Mempertemukan secara tepat antara beban


dengan pendapatan yang diperoleh karena
adanya beban tersebut, misal :
Beban depresiasi mesin produksi dengan hasil
penjualan produk yang diproduksi dengan
mesin tersebut, per periode akuntansi.
Ad. 3 Waktu Audit
1. Saat meng-audit akun neraca, sekaligus juga akun
laba/rugi yang terkait
2. Saat melakukan test transaksi, sekaligus juga meng-audit
akun laba/rugi
3. Prosedur audit yang biasa dilakukan adalah :
a. Prosedur penelaahan analitis, termasuk
mengukur likuiditas, solvabilitas, rentabilitas
b. Menganalisis keterkaitan beberapa akun laba/rugi
dengan pajak
c. Meng-audit subsequent payment dan subsequent
collection
TUJUAN AUDIT
Untuk memeriksa atau memastikan apakah :
1. Terdapat internal control yang baik atas pendapatan
dan beban
2. Semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah
dicatat dan betul2 merupakan hak perusahaan dengan
menggunakan cut off yang tepat.
3. Semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah
dicatat dan betul2 merupakan beban perusahaan
dengan menggunakan cut off yang tepat.
4. Terdapat fluktuasi yg besar dalam akun pendapatan dan
beban dibandingkan periode sebelumnya atau anggaran
5. Penyajiannya sesuai SAK ETAP dan SAK IFRS
PROSEDUR AUDIT
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan
dan beban
2. Minta rincian laporan L/R periode yg di-audit dan
dibandingkan dng periode sebelumnya, lakukan
prosedur penelaahan analitis, buat analisa rasio (ROI,
ROE, ROA, ROS, dll)
3. Minta rincian laporan L/R periode yg di-audit dan
dibandingkan dng anggaran, lakukan analisa varian
dan selidiki sebabnya bila jumlahnya material
4. Minta rincian penjualan menurut : jenis barang, area
penjualan, kuantitas, nilai per bulan, bandingkan
dengan pengeluaran barang yg tercatat pada kartu
persediaan.
5. Periksa cut off penjualan dan pembelian, utk
memastikan ada tidaknya pergeseran waktu penjualan
dan pembelian
6. Periksa subsequent payment dan subsequent
collection, utk memastikan ada tidaknya
unrecorded liabilities dan receivables
7. Buat analisis beberapa akun pendapatan dan
beban, yg kemungkinan bisa ditanyakan oleh
pihak pajak atau dalam pengisian SPT utk
membuat koreksi fiskal atau kemungkinan
timbulnya contingent liability.
8. Periksa akun pendapatan dan beban yg ada kaitannya
dng pajak sesuai dng peraturan perpajakan.
9. Beban gaji :
a. Periksa daftar gaji utk satu atau beberapa
bulan, tes perhitungan PPh 21
b. Bandingkan total beban gaji yg tercantum di
L/R dengan SPT PPh 21
c. Secara tes basis, bandingkan data dalam
daftar gaji dengan personnel file, utk
memastikan kesesuaian jumlah gaji, status
keluarga
d. Lakukan observasi pada saat pembayaran, utk
memastikan ada tidaknya pembayaran fiktif
10. Periksa penyajiannya telah sesuai SAK ETAP dan SAK IFRS

Anda mungkin juga menyukai