TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI
1. Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas
pendapatan dan beban, termasuk apakah perusahaan menggunakan accrual basis untuk mencatat pendapatan maupun beban. Jika internal control atas pendapatan cukup kuat berarti seluruh pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam satu periode telah/ akan diterima dan dicatat oleh perusahaan. Jika internal control atas beban cukup kuat berarti biaya yang menjadi beban perusahaan dalam satu periode telah/akan dibayar dan dicatat seluruhnya oleh perusahaan, selain itu diharapkan efisiensi bisa di tingkatkan. TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI Beberapa ciri dari internal control yang baik atas pendapatan dan beban diantranya; a. Digunakannya formular – formular yang prenumber, seperti purchase requisitision, purchase order, receiving report, official receipt, sales order, delivery order, sales invoice, dan lain lain b. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab antara fungsi fungsi di dalam perusahaan. c. Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir bulan dibuat perbandingan antara budget dan realisasinya dan kemudian dianalisis variance yang terjadi. d. Adanya sistem otorisasi yang dibegang oleh beberapa orang berdasarkan jenjang jabatannya, baik untuk persetujuan kredit, pengiriman barang maupun harga dan diskon. e. Digunakannya program computer untuk menghitung gaji dan PPH 21 f. Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari masig – masing pegawai. g. Adanya personal file masing – masing pegawai yang antara lain memuat surat pengangkatan sebagai pegawai, kenaikan gaji, jenjang jabatan, status keluarga dan data penting lainnya untuk masing – masing pegawai. h. Adanya bagian internal audit yang berfungsi antara lain untuk menchek keandalan dan keakuratan data akuntansi TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI 2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat di buku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul-betul merupakan hak perusahaan, dengan menggunakan cut-off yang tepat. Auditor harus yakin bahwa; • Semua pendapatan dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi (misalnya pendapatan bunga, penjualan barang – barang scrap) seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan dan uangnya telah/ akan diterima oleh perusahaan. Jangan sampai ada pendapatan yang masuk ke kantong karyawan, direksi atau pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan. • Semua pendapat dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya dan tidak terjadinya pergeseran waktu pencatatn untuk tujuan window dressing. • Tidak ada pendapatan yang bukan menjadi hak perusahaan, misalnya pendapatan dari bisnis pribadi pemegang saham/ pemilik, dicatat sebagai pendapat perusahaan, untuk tujuan window dressing. TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI 3. Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicatat di buku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul-betul merupakan beban perusahaan, dengan memperhatikan cut-off yang tepat. Auditor harus yakin bahwa: • Semua biaya, dari kegiatan operasi maupun diluar kegiatan operasi (misalnya biaya bunga, kerugian penarikan asset tetap), seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan, baik yang uangnya sudah dibayarkan maupun baru akan dibayarkan dalam periode berikutnya, • Semua biaya dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya, dan tidak terjadinya pergeseran waktu pencatatan yntuk tujuan window dressing. • Tidak ada biaya yang bukan menjadi beban perusahaan, misalnya biaya pribadi pemegang saham/ pemilik, dicatat sebagai biaya perusahaan. TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI
4. Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam
perkiraan pendapatan dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban. Jika hal ini terjadi, maka auditor harus memeriksa alasan dari kenaikan atau penurunan yang besar tersebut, apakah masuk akal atau tidak. Ada kemungkinan klien melakukan kesalahan pencatatan, misalnya seharusnya masuk ke biaya penjualan tetapi dicatat sebagai biaya umum dan adminisrasi. Atau kemungkinan terjadi nya pergeseran waktu pencatatan, misalnya penjualan tahun 2016 dicatatam sebagai penjualan tahun 2015. TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PERKIRAAN LABA RUGI
5. Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS. Dalam catatn atas laporan keuangan harus dijelaskan beberapa kebijakan akunansi yang penting, misalnya: • Apakah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban dan pendapatan, • Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan • Pemeliharaan, reparasi–perbaikan (repairs), dan penyempurnaan–penambahan (improvement) • Laba rugi penjualan asset tetap. AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Audit prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut.
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya. (Gunakan internal control questionnaires, flow chart, atau narrative memo). Untuk mempelajari flow chart, atau narrative memo dapat dipelajari berdasarkan siklus nya, seperti dalam siklus pembelian, kita akan memperoleh penjelasan mengenai Pembelian, Utang usaha, dan pengeluaran Kas, sedangkan dalam siklus penjualan sudah mencakup Penjualan, Piutang, dan Penerimaan kas. Sedangkan siklus penggajihan akan berdiri sendiri. Contoh internal control questionnaires, flow chart, atau narrative ada di slide berikutnya Contoh dari Internal Control Questioner Penggajihan Jika internal control Questioner sudah di isi, maka auditor harus membuat kesimpulan tentang internal control tersebut. Kesimpulan ini yang nantinya akan menjadi patokan seberapa luas dan banyaknya sampling yang akan di periksa. Contoh dari Prosedur Pembayaran Gaji Contoh dari Flow chart Prosedur Pembayaran AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN 2. Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode sebelumnya, dan lakukan analytical review procedures. Buat analisis rasio dan hitung juga ROI (Return on Investment) dan ROE (Return on Equity). Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan dengan rasio tahun lalu dan rasio industri. Analytical review procedures disebut juga auditing by comparison karena selalu menggunakan perbandingan. Analytical review procedures dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja perusahaan, apakah menjadi lebih baik atau lebih buruk dari tahun sebelumnya serta jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis apakah cukup baik atau tidak. Analytical review dilakukan secara horishontal (tahun berjalan dibandingkan dengan tahun lalu) dan secara vertical (satu pos ditahun tertentu dibandingkan dengan pos tertentu di tahun yang sama) Contoh dari Analisis Ratio AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN 3. Minta rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa, yang dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama. Hitung variance yang terjadi dalam rupiah maupun persen. Varian yang jumlahnya material harus diselidiki sebab – sebabnya. Dari analisi variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang ditetapkan. Misalnya windows dressing penjualan, pergeseran mata anggaran atau pergeseran waktu pencatatan. 4. Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama setahun (dibuat per bulan). Kemudian bandingkan kuantitas yang dijual, secara tes basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan. AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
5. Periksa cut-off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidaknya
pergeseran waktu pencatatan penjualan. Periksa juga cut-off pembelian, untuk mengetahui adanya pergeseran waktu pencatatan pembelian. 6. Periksa subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded liabilities. Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded receivables. AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
7. Buat analisis terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang
kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau yang memungkinkan timbulnya contingent liability. Dalam menganalisis perkiraan biaya, auditor harus bisa mengetahui apa isi dari biaya tersebut dengan memecah jumlah perkiraan tersebut menjadi bagian yang lebih kecil lalu memeriksa (secara sampling) bukti – bukti pendukungnya. Misalnya: biaya komisi penjualan, biaya entertainment, biaya sumbangan, biaya perjalanan, professional fees, laba rugi penjualan aset tetap, pendapatan dan biaya bunga, pendapatan dan biaya lain-lain, dan sebagainya. Biaya sumbangan. Biaya sumbangan yang diberikan kepada siapa dan dalam bentuk apa pun tidak diakui sebagai biaya oleh fiskal sehingga harus dilakukan koreksi fiskal positif AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN Biaya entertainment juga yang diakui sebagai biaya oleh fiskal adalah biaya yang dilakukan dalam kaitannya dengan bisnis perusahaan, jelas siapa penerimanya dan harus dibuatkan daftar nominative. Tanpa daftar nominative, biaya entertainment harus dilakukan koreksi fiskal positif. Koreksi fiskal positif adalah koreksi yang harus dilakukan dalam membuat rekonsiliasi laba komersil dan laba fiskal yang mengakibatkan bertambahnya laba fiskal. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pengakuan biaya menurut SAK ETAP/ PSAK/ IFRS dan undang – undang atau peraturan perpajakan yang berlaku. Contoh lain : biaya penyusutan barang mewah diakui sebagai biaya oleh SAK ETAP/ PSAK/ IFRS, tetapi tidak diakui sebagai biaya oleh undang undang fiskal, sehingga harus di lakukan koreksi negative Koreksi fiskal negatif adalah koreksi yang terjadi karena adanya perbedaan perlakukan terhadap biaya atau pendaptan antara SAK ETAP/ PSAK/ IFRS dan undang – undang atau peraturan perpajakan yang berlaku, sehingga laba fiskal berkurang. Contoh dari Analisis Professional Fees Contoh dari Analisis Professional Fees Contoh dari Analisis Biaya Sumbangan Contoh dari Biaya Entertainment Contoh dari Daftar Normatif Contoh dari Rekonsiliasi Laba Komersial dan Laba Fiskal AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN 8. Untuk biaya-biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati. 9. Khusus untuk biaya gaji: a. periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku; b. bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi dengan SPT PPh 21; perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau perusahaan; c. secara tes basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dengan personnel file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak; d. lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada perusahaan yang pegawainya sangat banyak), untuk mengetahui apakah ada pegawai yang fiktif. Contoh dari Perhitungan PPH 21 AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
10.Periksa apakah penyajian pos-pos laba rugi sudah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS. Contoh penyajian pos – pos laba rugi bisa dilihat di slide berikut; Contoh dari Laporan Laba Rugi Contoh dari Catatan atas Laporan Keuangan Contoh dari Rincian Biaya Penjualan Contoh dari Rincian Biaya Administrasi dan Umum Contoh dari Working Profit and Loss Contoh dari Top Schedule Penjualan Contoh dari Rincian Penjualan Contoh dari Top Schedule Harga Pokok Penjualan Contoh dari Top Schedule Biaya Penjualan Contoh dari Top Schedule Biaya Umum dan Administrasi Contoh dari Top Schedule Pendapat (Biaya) Lain - Lain Referensi Agoes Sukrisno, 2019. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik, Buku 2 Edisi 5,Jakarta : Salemba Empat