merdeka?
Apakah penerapan Kurikulum Merdeka
merupakan suatu masalah ?
• Allah tidak akan memberikan masalah melebihi kemampuan hambanyya
• Semua manusia diberikan kemampuan, jadi semua bisa dan mampu mengatasi
masalah dengan kemampuan yang dimiliki
• Semua penemuan, teori, hukum dsb, diawali dengan adanya masalah, ilmu yang
hebat semua diawali karena ada masalah
• Jika perubahan kurikulum ini (dianggap) RUMIT, maka akan dihasilkan ilmu yang
hebat
• Masalah akan membuat kita menjadi semakin cerdas dan Persoalan hadir disekitar
manusia untuk mengangkat derajat manusia.
• Jadi (seandainya) persoalan rumitnya kurikulum ini hadir dihadapan guru tentu
untuk mengangkat derajat guru
Siapa yang dapat mengeluarkan kita dari
masalah ?
• Jika kita merasa rumit, bingung, karena ada masalah di hadapan kita,
siapa yang dapat mengeluarkan kita dari masalah tersebut ??
• Gunakan pikiran, gunakan olah pikir, olah rasa, olah karsa, bahkan
olah raga untuk mengatasi permasalahan di hadapan kita
Di manakah Ruang Kerja Guru yang
sebenarnya ?
• Di Ruang Kelaskah ??
Ternyata begitu dunia tertimpa Pandemi Covid-19, semua
kelas harus berakhir, PTM tidak ada,
Tetapi pembelajaran tetap harus ada, ……
=1 =4
JADI DALAM
PEMBELAJARA
N DISKRIPSI
DULU BARU DI
=2 KENALKAN
SIMBOL
=5
=3
PERUMUSAN DESKRIPSI HASIL BELAJAR SISWA
Dulu … Ke Depan …
KD 1 : 80 KD 1 : 5 ind, tercapai 3
KD 2 : 85 KD 2 : 6 ind, tercapai 5
Deskripsi
KD 3 : 90 Pengetahuan KD 3 : 4 ind, tercapai 4
Jml : 15 Ind, Jml 12
Deskripsi
Ketrampilan
Dikonversi ke angka,
12/15 x 100 = 80
Perencanaan Pembelajaran
Dulu :
Susun Promes urut sesuai KD Sekarang :
Alokasi waktu dibagi berdasarkan waktu yang tersedia di
Bebaskan guru dari tuntutan menuntaskan Target
Kalender Pendidikan
Kurikulum
KD 1 : 6 jp > 3 pertemuan
KD 2 : 8 jp > 4 pertemuan
Berikan kesempatan guru untuk mendampingi siswa
mecapai capaian pembelajaran sesuai kemampuannya
KD 3 : 4 jp > 2 pertemuan
Jadi Penentuan Alokasi Waktu didasarkan pada Struktur
Kurangi materi dan pilih materi yang esensial
Kurikulum dan Target Kurikulum Agar guru memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk
Guru menyelesaikan Target Kurikulum tapi kurang (tidak) focus pada pencapaian capaian pembelajaran
memperhatikan kemampuan (perbedaan) siswa dan capaian
siswa Itulah yang di maksud dengan MERDEKA
MENGAJAR
Itulah satu diantara yang di maksud dengan LEARNING
LOSS
Rangking siswa,
dan Diferensiasi Potensi Siswa
Rangking siswa :
Diperoleh dari rerata 12 mapel (besar kemungkinan Ke depan :
berasal dari drill, hafalan dan les) Ada 32 siswa dengan beragam potensi (A>Mat, B>Big,
C >Seni rupa, D> Pidato, E > menulis, F > IT……..)
32 siswa, yg juara hanya 1, pasti akan bersaing,
dampak bisa saling menjatuhkan, enggan membantu Semua anak memiliki kebanggaan dan tidak saling
kesulitan teman menjatuhkan
Karena materi yang padat, dan harus memenuhi target kurikulum, selama ini yang terjadi adalah
pentransferan ilmu guru pada siswa
32 siswa dengan @ keunggulan yang berbeda, tapi dikondisikan dengan target / tujuan yang sama, materi
yang sama, metode yang sama dan alat ukur yang sama.
Mestinya : kondisikan agar yang potensi peserta didik mampu memberi motivasi intrinsik hingga mendorong
untuk berkembangnya bidang yang lain
Seorang siswa Juara 1 Kejurnas Tenis ….. dia harus nangis di depan kelas karena tidak bisa mengerjakan
aljabar di depan kelas, (dan gurunya dengan bangga mengatakan : pakai pialamu untuk menjawab soal ….)
Seharusnya Juara matematika, berdiri sejajar dengan juara Vokal, Juara Bulu Tangkis, Juara Pidato dan juara-
juara yang lain
Kapan perubahan itu akan kita mulai ?
SEKARANG ?????
Apakah akan tetapa melaksanakan K-13 secara utuh ??
Atau akan menerapkan K-13 yang disederhanakan ??
Atau akan memulai untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ??
Tidak masalah pilihan manapun, tapi yang harus dirubah adalah paradigma pembelajaran. Jadi mari kita
memulai Pembelajaran dengan Paradigma Baru
Apakah akan memilih Kurikulum Merdeka ??