Anda di halaman 1dari 5

Nama : aflakhal Mujtahid

Kelas : IX E

No Absen: 02

LAPORAN HASIL PERCOBAAN


KANDUNGAN LISTRIK PADA BUAH

1.Tujuan
~Untuk mengetahui kandungan listrik Pada buah
2.Kajian Teori
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang
diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk
sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel
telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan
inti sel keduanya.

3. Alat Dan Bahan:


~ buah Jeruk ~ Sensor Voltase
~Buah Pisang
~Buah Apel
~Buah mangga
4.Prosedur/ Cara Kerja :
A) Menyiapkan Alat dan bahan Yang akan digunakan Untuk percobaan
B) menghubungkan buah buahan yang tadi sudah disiapkan dengan sensor
voltase
C) Mengukur Voltasenya
D) Mencatat Hasil Voltasenya

4) Hasil Dan Pembahasan


Dari Hasil Percobaan Tersebut Ternyata Buah Jeruk Dan Mangga Lebih
Banyak mengandung Listrik Daripada Buah Apel dan Buah Pisang.Karena Buah
Yang Masam Ternyata Mengandung lebih Banyak Listrik Sedangkan Buah yang
Manis Mengandung Lebih sedikit listrik.
5) Kesimpulan
Buah Mengandung Listrik Dan Buah yang Paling banyak mengandung
listrik Adalah Buah yang Masam Contohnya Buah Jeruk, Buah mangga,Dan Lain
Lain.Sedangkan Buah yang lebih sedikit mengandung listrik Adalah buah Yang
Manis Contohnya Buah Pisang, Buah Apel, Dan lain lain. Buah Seperti
Baterai.Semakin Masam Buahnya Maka Semakin Banyak Listriknya.Dan
Semakin Manis Buahnya Maka Semakin Sedikit Listriknya.
Nama : aflakhal Mujtahid

Kelas : IX E

No absen: 02

LAPORAN HASIL PERCOBAAN


PEMBUATAN TEMPE

I. Tujuan Percobaan

• Mengetahui proses pembuatan tempe dari kedelai.

II. Pendahuluan

Tempe adalah makanan khas Indonesia. Pembuatan tempe masih sederhana.Kualitas tempe
yang baik dapat diperoleh dengan memilih kedelai yang bermut baik, pengolahan yang tepat dan
penggunaan kedelai yang tidak dicampur dengan bahan lain.

Pembuatan tempe didasarkan pada proses fermentasi, faktor inokulum dan kapang dari jenis
Rhizopus yang berperan penting dalam proses tersebut. Selama Proses fermentasi, jenis-jenis mikroba
lain mungkin turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktivitas yang nyata. Fermentasi kapang hanya
berlangsung aktif hanya 1hari, setelah itu mulai terbentuk spora yang warna putih kehitaman karena
mulai terpengaruh aktivitas bakteri pembusuk.

III. Alat dan Bahan

1. Bahan baku

• Biji kedelai putih: 1/4

• Bibit tempe : 1/2

• Air bersih : Secukupnya

2. peralatan yang digunakan

• kompor

• panci

• Mangkok

• Plastik/Daun pembungkus

• Kaca Arloji

• Spatula

• Botol Aquadest

• Pengaduk
IV. Cara Pembuatan

•Memilih kedelai berkualitas baik, lalu dibersihkan dan dicuci dengan air bersih

•Merebus kedelai selama 30 menit setelah dicuci bersih, lalu direndam dalam air perebus selama 22 jam,
selama satu malam pH = 5 (dengan cara menambahkanasam laktat 10 ml/liter air perebus

•Setelah direndam, kulit ari dibuang, lalu dicuci dan direbus / dikukus lagi denganair baru dan bersih
selama 40-90 menit. •Kemudian rebusan kedelai ditiriskan padatampah / alas beralaskan daun pisang,
lalu didinginkan sambil diaduk dan diratakan.

•Setelah kedelai dingin dan diratakan, lalu tempe ditaburkan secara merata denganalat pengaduk.

•Kedelai yang sudah dicampur laru dibungkus dengan plastik yang telah ditusuk tusuk dengan jarum, lalu
disimpan (diperam) pada tempat / rak yang aman. Dalam waktu 20-30 jam (2-3 hari), tempe kedelai
sudah jadi.

V. Pengamatan

• Hari Pertama

Pencampuran tempe pada kedelai,belum terlihat adanya pertumbuhan dan perkembangan pada bibit
tempe.

• Hari Kedua

Mulai terbentuknya benang-benang (hifa),hifa telah terlihat menutup kedelai,dan setelah 48 jam adalah
puncak fermentasi dan saling mengikat dengan kedelai.

• kemasan

Plastik tidak selembut pada daun pisang,pada pembungkus plastik sedikit lebih padat sehingga tekstur
agak lebih keras,pada plastik pembungkusan beraroma langu bewarna putih, kekuning Kuningan khas
tempe,dan tidak menghasilkan rasa yang berlebihan sesuai dengan rasa khas tempe.Daun Pisang lembut
dan antara kedelai terikat erat menjadi satu dalam mesilum Putih.Aroma lebih harus karena daun pisang
yang digunakan mengeluarkan aroma yang khas dan sedap,tempe di bungkus daun pisang memiliki
warna sama dengan tempe pembungkusan plastik.Tempe tidak menghasilkan rasa yang
berlebihan.Sesuai dengan rasa khas tempe.

V. Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa kedelai yangdibungkus menggunakan daun
pisang lebih beraroma dibandingkan dengan yangdibungkus menggunakan plastik yang beraroma lebih
langu. Pada pembungkus plastikkedelai terdapat uap air akibat panas yang ditimbulkan oleh fermentasi
jamur tidaktersirkulasi secara optimal, sedangkan pada pembungkus daun pisang tidak terbentukuap air
seperti pada pembungkus plastik. Rasa dan aroma yang dihasilkan sesuai denganrasa dan aroma khas
tempe. Pada daun pembungkus merupakan bahan alami danmempunyai sirkulasi udara yang lebih baik
dari plastik. Pada kedelai yang dibungkusdengan plastik maupun daun pisang, keadaan keduanya
mengikat sempurna dengan jamur.Pada pembuatan tempe, bioteknologi yang diterapkan merupakan
bioteknologikonvensional karena produk yang dihasilkan menggunakan bantuan kapang (mikroba).Untuk
mencapai hasil akhir pembuatan tempe sesuai dengan yang kita kehendaki, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain1.

Cara Pemasakan (perebusan / pengukusan) mempengaruhi kehilangan protein2.

Uap Air, uap air yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan kapang3.
Kedelai yang harus dipilih harus yang baik (tidak busuk dan tidak kotor)4.

Air yang digunakan harus bersih, tidak berbau, dan tidak mengandung penyakit5.

Bibit tempe yang digunakan harus masih aktif6.

Cara pengerjaannya harus bersih7.

Percobaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar8.

Suhu, kapang dapat tumbuh baik pada suhu ruang (250-270)Kriteria untuk mengindikasikan tempe yang
dibuat mempunyai kualitas adalah :

Tekstur : Lembut , antara kedelai terikat erat dalam mesilum putih

Aroma : Tidak menghasilkan ammonia yang berlebihan, khas tempe

Warna : Putih kekuning kuningan

Rasa : Tidak menghasilkan rasa yang berlebihan, khas tempe

VI. Kesimpulan

1.Tempe adalah salah satu hasil pangan Indonesia, yang dibuat dengan carafermentasi

2.Pembuatan tempe memafaatkan jamur Rhizopus oligosporus

3..Keberhasilan pembuatan tempe bergantung pada banyaknya pemberian ragi, jenis bahan baku
(kualitas kedelai), dan kondisi kebersihannya.

Anda mungkin juga menyukai