Kelas : IX E
No Absen: 02
1.Tujuan
~Untuk mengetahui kandungan listrik Pada buah
2.Kajian Teori
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang
diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk
sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel
telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan
inti sel keduanya.
Kelas : IX E
No absen: 02
I. Tujuan Percobaan
II. Pendahuluan
Tempe adalah makanan khas Indonesia. Pembuatan tempe masih sederhana.Kualitas tempe
yang baik dapat diperoleh dengan memilih kedelai yang bermut baik, pengolahan yang tepat dan
penggunaan kedelai yang tidak dicampur dengan bahan lain.
Pembuatan tempe didasarkan pada proses fermentasi, faktor inokulum dan kapang dari jenis
Rhizopus yang berperan penting dalam proses tersebut. Selama Proses fermentasi, jenis-jenis mikroba
lain mungkin turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktivitas yang nyata. Fermentasi kapang hanya
berlangsung aktif hanya 1hari, setelah itu mulai terbentuk spora yang warna putih kehitaman karena
mulai terpengaruh aktivitas bakteri pembusuk.
1. Bahan baku
• kompor
• panci
• Mangkok
• Plastik/Daun pembungkus
• Kaca Arloji
• Spatula
• Botol Aquadest
• Pengaduk
IV. Cara Pembuatan
•Memilih kedelai berkualitas baik, lalu dibersihkan dan dicuci dengan air bersih
•Merebus kedelai selama 30 menit setelah dicuci bersih, lalu direndam dalam air perebus selama 22 jam,
selama satu malam pH = 5 (dengan cara menambahkanasam laktat 10 ml/liter air perebus
•Setelah direndam, kulit ari dibuang, lalu dicuci dan direbus / dikukus lagi denganair baru dan bersih
selama 40-90 menit. •Kemudian rebusan kedelai ditiriskan padatampah / alas beralaskan daun pisang,
lalu didinginkan sambil diaduk dan diratakan.
•Setelah kedelai dingin dan diratakan, lalu tempe ditaburkan secara merata denganalat pengaduk.
•Kedelai yang sudah dicampur laru dibungkus dengan plastik yang telah ditusuk tusuk dengan jarum, lalu
disimpan (diperam) pada tempat / rak yang aman. Dalam waktu 20-30 jam (2-3 hari), tempe kedelai
sudah jadi.
V. Pengamatan
• Hari Pertama
Pencampuran tempe pada kedelai,belum terlihat adanya pertumbuhan dan perkembangan pada bibit
tempe.
• Hari Kedua
Mulai terbentuknya benang-benang (hifa),hifa telah terlihat menutup kedelai,dan setelah 48 jam adalah
puncak fermentasi dan saling mengikat dengan kedelai.
• kemasan
Plastik tidak selembut pada daun pisang,pada pembungkus plastik sedikit lebih padat sehingga tekstur
agak lebih keras,pada plastik pembungkusan beraroma langu bewarna putih, kekuning Kuningan khas
tempe,dan tidak menghasilkan rasa yang berlebihan sesuai dengan rasa khas tempe.Daun Pisang lembut
dan antara kedelai terikat erat menjadi satu dalam mesilum Putih.Aroma lebih harus karena daun pisang
yang digunakan mengeluarkan aroma yang khas dan sedap,tempe di bungkus daun pisang memiliki
warna sama dengan tempe pembungkusan plastik.Tempe tidak menghasilkan rasa yang
berlebihan.Sesuai dengan rasa khas tempe.
V. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa kedelai yangdibungkus menggunakan daun
pisang lebih beraroma dibandingkan dengan yangdibungkus menggunakan plastik yang beraroma lebih
langu. Pada pembungkus plastikkedelai terdapat uap air akibat panas yang ditimbulkan oleh fermentasi
jamur tidaktersirkulasi secara optimal, sedangkan pada pembungkus daun pisang tidak terbentukuap air
seperti pada pembungkus plastik. Rasa dan aroma yang dihasilkan sesuai denganrasa dan aroma khas
tempe. Pada daun pembungkus merupakan bahan alami danmempunyai sirkulasi udara yang lebih baik
dari plastik. Pada kedelai yang dibungkusdengan plastik maupun daun pisang, keadaan keduanya
mengikat sempurna dengan jamur.Pada pembuatan tempe, bioteknologi yang diterapkan merupakan
bioteknologikonvensional karena produk yang dihasilkan menggunakan bantuan kapang (mikroba).Untuk
mencapai hasil akhir pembuatan tempe sesuai dengan yang kita kehendaki, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain1.
Uap Air, uap air yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan kapang3.
Kedelai yang harus dipilih harus yang baik (tidak busuk dan tidak kotor)4.
Air yang digunakan harus bersih, tidak berbau, dan tidak mengandung penyakit5.
Suhu, kapang dapat tumbuh baik pada suhu ruang (250-270)Kriteria untuk mengindikasikan tempe yang
dibuat mempunyai kualitas adalah :
VI. Kesimpulan
1.Tempe adalah salah satu hasil pangan Indonesia, yang dibuat dengan carafermentasi
3..Keberhasilan pembuatan tempe bergantung pada banyaknya pemberian ragi, jenis bahan baku
(kualitas kedelai), dan kondisi kebersihannya.