Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN

SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON


Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

FERMENTASI TEMPE
Kelompok 2

IDENTITAS PENELITI
Nama : Brooklyn M, Miracle Pratasik, Gratia Polii, Mourichi Pontoh, Evangelin Sumampouw.
Kelas : IXB (NBA)

TUJUAN
Kelompok kami akan membuat percobaan pembuatan tempe dengan tujuan untuk mempelajari
proses fermentasi pada tempe, dan kami dapat mendemonstrasikan percobaan itu Serta kami dapat
memanfaatkan organisme hidup melalui Bioteknologi. Tempe adalah salah satu makanan tradisional
yang ada di Indonesia. Tempe berbahan dasar kedelai dan menggunakan cara fermentasi peragian yang
memanfaatkan jamur. Kapang atau jamur memiliki peran penting dalam proses fermentasi (Sarwono,
2010). Menurut Dewi dan Aziz (2009), secara umum tempe berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan
miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe
memiliki aroma yang khas dikarenakan adanya degradasi dari komponen-komponen dari kedelai itu
sendiri.

MANFAAT
Produk yang akan kami buat adalah Tempe yang akan di olah menjadi Keripik Tempe. Nama
produknya adalah “Tchempwe”. Slogan produknya adalah “Rasanya... Kamu nanya? Aku jawab ya.
Rasanya kayak Reyhan, sulit dilupain…”.
Manfaat dari percobaan adalah sebagai berikut: (menurut academia.edu)
1. Memanfaatkan organisme hidup dan menghasilkan produk yang bermanfaat.
2. Meningkatkan sumber protein yang penting bagi pola makan masyarakat Indonesia.
3. Menjadi acuan untuk anak muda Indonesia melakukan Ekonomi Kreatif.
4. Memberi kontribusi ekonomi Indonesia yang signifikan.
5. Mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya manusia.
Manfaat Produk tempe yang akan kami buat adalah: (menurut HelloSehat)
1. Membantu memenuhi asupan kalsium.
2. Memperbaiki sel tubuh yang rusak. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dan
memperbaiki jaringan atau sel tubuh yang rusak agar bisa bekerja dengan baik
3. Menurunkan risiko osteoporosis. Konsumsi 100 gram tempe mampu memenuhi 15 persen
kebutuhan kalsium dan 65 persen kebutuhan fosfor harian pada anak-anak usia 7-9 tahun,
sesuai angka kecukupan gizi (AKG) pada Permenkes No. 28 tahun 2019.
LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

ALAT DAN BAHAN


- Alat:
Panci, Baskom, Penyaring, Sendok, Pengaduk, Plastik, Kompor, Gas Portable.

- Bahan:
Biji Kedelai, Ragi, Air.

LANGKAH-LANGKAH
1. Memisahkan benda-benda yang tidak diinginkan dan memilih biji kedelai yang baik.
2. Pisahkan kotoran dan debu yang menempel pada biji kedelai.
3. Biji kedelai direbus selama 30 menit sehingga diperoleh biji kedelai setengah matang.
4. Rendam biji kedelai. Pastikan semua terendam seluruhnya. Perendaman dilakukan
semalaman, sehingga menghasilkan kondisi asam.
5. Remas-remas kedelai agar kulit ari mengelupas sehingga ragi dapat tumbuh.
6. Cuci kedelai agar kotoran yang menempel dapat hilang.
7. Perebusan kedua dilakukan sampai biji kedelai matang dan melunak.
8. Penirisan dilakukan hingga biji kedelai benar-benar terpisah.
9. Taburkan ragi dan campurkan dengan pengaduk hingga rata.
10. Bungkus biji kedelai dengan plastik.
11. Diamkan selama empat hari dan tempe siap diolah.

PEMBAHASAN
Proses pembuatan tempe meliputi tahapan sortasi dan pembersihan biji, perebusan atau
fermentasi asam, penghilangan kulit dapat dilakukan setelah biji mengalami fermentasi asam, dengan
cara direbus atau direndam, penghilangan kulit biji memudahkan pertumbuhan jamur. Proses penirisan.
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji dan menurunkan suhu biji sampai
sesuai dengan kondisi pertumbuhan jamur, air yang berlebihan dalam biji dapat menyebabkan
penghambatan pertumbuhan jamur dan menyebabkan pembusukan. Setelah penirisan, dilanjutkan
dengan peragian. Lalu dilanjutkan dengan pengemasan pada plastik yang yang diberi lubang agar
oksigen bisa masuk. Proses pendiaman dilakukan pada suhu kamar 25º-37º C selama 36-48 jam. Selama
proses pendiaman terjadi proses fermentasi yang menyebabkan perubahan komponen-komponen dalam
biji kedelai dengan syarat tempat yang dipergunakan untuk inkubasi kedelai adalah kelembaban,
kebutuhan oksigen dan suhu yang sesuai dengan pertumbuhan jamur (Rengganis et al., 2018)
Proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Rhizopus sp menghasilkan energi. Energi tersebut ada
yang dilepaskan oleh jamur Rhizopus sp sebagai energi panas. Energi panas itulah yang menyebabkan
perubahan suhu selama proses pendiaman tempe. Selain terjadi perubahan suhu, selama proses
pendiaman tempe juga terjadi perubahan warna, dan munculnya titik- titik air yang dapat diamati pada
permukaan dalam plastik pembungkus tempe.
LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

Perubahan warna pada tempe menunjukkan adanya reaksi kimia pada proses pemdiaman. Jamur
Rhizopus sp tergolong makhluk hidup. Oleh karena itu ia juga melakukan respirasi. Respirasi merupakan
reaksi kimia atau perubahan kimia. Salah satu zat yang dilepaskan dari peristiwa respirasi adalah gas
karbondioksida dan uap air (Mujianto, 2013). Uap air yang menyebabkan permukaan dalam plastik
pembungkus tempe basah oleh titik-titik air. Sebuah reaksi kimia tidak selalu menunjukkan seluruh ciri
reaksi tersebut.
1. Memisahkan kacang kedelai yang tidak diinginkan dan memilih biji kedelai yang baik.
2. Pisahkan kotoran dan debu yang menempel pada biji kedelai dengan mencuci biji kedelai agar
bersih dan higienis.
3. Biji kedelai direbus selama 30 menit sehingga diperoleh biji kedelai setengah matang. Tahapan
ini untuk membuat biji kedelai setengah matang.
4. Rendam biji kedelai. Pastikan semua terendam seluruhnya. Perendaman dilakukan semalaman,
tahapan ini sehingga menghasilkan kondisi asam, melunakkan dan mencegah pertumbuhan
bakteri pembusuk selama masa fermentasi.
5. Remas-remas kedelai agar kulit ari mengelupas, tahapan ini diharapkan ragi dapat tumbuh dengan
baik selama masa fermentasi tempe.
6. Cuci kedelai agar kotoran yang menempel dapat hilang sehingga biji kedelai benar-benar dapat
hilang.
7. Perebusan kedua dilakukan sampai biji kedelai matang dan melunak. Tujuan dari perebusan yang
kedua ini agar kedelai tidak berbau dan membunuh bakteri yang mungkin muncul saat
perendaman.
8. Penirisan dilakukan hingga biji kedelai benar-benar terpisah. Tujuannya adalah agar biji kedelai
kering dan tidak mengganggu masa fermentasi.
9. Taburkan ragi dan campurkan dengan pengaduk hingga rata. Tujuannya adalah agar
mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.
10. Bungkus biji kedelai dengan plastik. Tujuannya adalah menciptakan keadaan anaerob bagi
mikroorganisme kapang.
11. Diamkan selama empat hari atau selama 36-48 jam. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tempe
yang disebut masa fermentasi.

HASIL
Tahap fermentasi kedelai menjadi tempe meliputi tahap penghilangan kotoran, sortasi dan
penghilangan kulit, perendaman, proses perebusan, penirisan, pengemasan fermentasi. Oksigen, suhu,
kelembaban, waktu pemeraman dan pH sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi tempe. Dalam
proses fermentasi tempe kedelai, substrat yang digunakan adalah biji kedelai yang telah direbus dan
mikroorganisme yang digunakan berupa kapang antara lain Rhizopus olygosporus, Rhizopus oryzae,
Rhizopus stolonifer (dapat terdiri atas kombinasi dua spesies atau ketiganya). Gangguan pada
pembuatan tempe diantaranya adalah tempe tetap basah, jamur tumbuh kurang baik, dan tempe berbau
busuk.
LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

Hasil dari fermentasi biji kedelai menjadi tempe yang sudah kami lakukan adalah sangat
berhasil. Tetapi atas kelalaian kami, biji kedelai yang di fermentasi menjadi tempe yang sudah kami
buat gagal dikarenakan terlalu lamanya masa fermentasi dan terlalu tipis biji kedelai yang sudah
kami bungkuskan di plastik.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diatas didapatkan bahwa tempe yang dibungkus dengan daun
pisang dan plastik memiliki tekstur tempe yang kepadatannya tidak merata. Pada beberapa bagian
tempe yang memadat berwarna putih disebabkan oleh pertumbuhan miselium kapang sedangkan
bagian yang tidak memadat dan terdapat bercak berwarna kehitaman hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yakni pada saat penirisan kedelai tidak dilakukan dengan benar dan pada saat
pengemasan, dimana kedelai masih basah dan terdapat air, air yang berlebihan dalam biji dapat
menyebabkan penghambatan pertumbuhan jamur dan menyebabkan pembusukan. Selain itu,
pemberian ragi tempe yang tidak merata, penyimpanan kedelai yang melebihi batas waktu, suhu
yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan beberapa bagian tempe mengalami pembusukan.

LAPORAN KEUANGAN
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi atau modal kami adalah : Rp.280.000-.

SUMBER MODAL
No Nama Jumlah Keterangan
1 Brooklyn Manginbulude Rp.72.000
2 Evangelin Sumampouw Rp.68.500
3 Gratia Polii Rp.46.000
4 Mourichi Pontoh Rp.65.500
5 Miracle Pratasik Rp.28.000
TOTAL Rp. 280.000

ALAT DAN BAHAN


No Nama Harga Keterangan
1 Biji kedelai Rp. 32.000 2kg
2 Tempe Rp. 50.000 15pcs
3 Ragi Rp. 30.000
4 Rice Box Rp. 24.500
5 Standing Pouch Rp. 37.400
6 Sendok Rp. 8.500
LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

No Nama Harga Keterangan


7 Plastik Rp. 9.000
8 Bumbu Serbaguna Rp. 21.000 3bks
9 Antaka Rp. 15.000 3bks
10 Cabai Rp. 10.000 Cabai panjang dan biasa
11 Bawang Merah dan Putih Rp. 10.000
12 Double tip Rp. 5.000
13 Minyak Rp. 16.000
14 Sticker Rp. 11.000
TOTAL Rp. 253.900
Sisa Biaya Produksi Rp. 26.100

HARGA JUAL
Produk Tempe chips : Sekali produksi kami akan memproduksikan tempe yang sudah diolah
sebanyak 45pcs, sehingga harga jualnya adalah Rp.6.000
Produk Rice bowl : Sekali produksi kami akan memproduksikan tempe yang sudah diolah
sebanyak 20pcs, sehingga harga jualnya adalah Rp.10.000

PERKIRAAN KEUNTUNGAN
Jika penjualan kami habis pada produk Tempe Chips, maka kami akan mendapatkan uang
sebesar Rp.270.000, sehingga keuntungan yang akan kami dapatkan sebesar Rp.16.100.
Jika penjualan produk Rice bowl tempe habis, maka kami akan mendapatkan uang sebesar Rp.
200.000, sehingga keuntungan yang kami dapatkan adalah Rp.-53.900

LAPORAN PENJUALAN
No Nama Pembeli Jenis Produk Jumlah Total Harga Dokumentasi

1 Bapak Ryan Tempe Chips 1 Rp. 6.000

2 Natally Wowiling Tempe Chips 1 Rp. 6.000


LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

LAPORAN PENJUALAN
No Nama Pembeli Jenis Jumlah Total Harga Dokumentasi
Produk

Tempe
3 Bella Tuela 1 Rp. 6.000
Chips

4 Wila Smits Rice Bowl 1 Rp. 10.000

5 Natanael Kalele Rice Bowl 1 Rp. 10.000

6 Bella Tuela Rice Bowl 1 Rp. 10.000

7 Flabian Polii Rice Bowl 1 Rp. 10.000

8 Chello Pondaag Rice Bowl 1 Rp. 10.000

Michelle
9 Rice Bowl 1 Rp. 10.000
Tambuwun

KEUNTUNGAN REAL
Setelah menjual produk kami, kami mendapat pendapatan sebesar Rp.232.000, sehingga
keuntungan yang kami dapatkan adalah Rp. -21.900 atau rugi sebesar Rp.21.900.

KENDALA
Kendala yang kami alami adalah dalam percobaan dan penjualan :
1. Kacang kedelai busuk, Karena kacang kedelai yang kami cuci, tidak kami keringkan dengan
baik, sehingga jamur tumbuh pada biji kedelai.
2. Tempe yang busuk Karena kacang kedelai yang kami packing tidak terlalu padat, sehingga
tempe yang sudah jadi dibuat mudah untuk busuk,
3. Pembeli dengan system booking tidak dilayani, karena sudah terlalu ramai saat proses produksi
dan kami memprioritaskan pembeli yang datang langsung di kelas karena mudah untuk dilayani.
4. Terjadi miss communication antar anggota kelompok sehingga ada beberapa alat yang tidak
dibawa dan kami meminjam beberapa alat di dapur sekolah.
LAPORAN HASIL PERCOBAAN DAN PENJUALAN
SMP LENTERA HARAPAN TOMOHON
Jalan Makmur-Lingkar Timur, Paslaten Satu, Kec. Tomohon Timur, Kota Tomohon Prov. Sulawesi Utara

STRATEGI PROMOSI
Strategi promosi untuk menuju Pasar Internasional, adalah kami akan merancang produk
menjadi kreatif seperti: Nama brand, Packaging, label, rasa, bentuk, dll. Setelah produk yang akan kami
jual di pasar internasional menjadi kreatif, kami akan mempromosikan dengan cara :

1. Place : Kami akan bekerjasama dengan mall-mall yang bergengsi,


2. Relationship : Bekerjasama dengan artis-artis terkenal.
3. Promotion : Kami akan melakukan pameran yaitu stand-stand produk kami.
4. Price : Mempertimbangkan harga agar tidak mahal dan terlalu murah.
5. MedSos : Kami akan membuat akun dan mempromosikan produk.
(Sumber : Popy Rufaidah, 2012, Buku Jabar Kreatif, Komite ekonomi Prov. Jawa Barat)

DIMENSI ALLAH DALAM PERCOBAAN


Kami merasakan kehadiran Tuhan dalam percobaan yang dilakukan. Setiap hasil dari percobaan
yang kami lakukan baik itu gagal dan berhasil memiliki pola yang teratur dan konsisten yang telah
ditetapkan oleh Allah, sehingga mampu menolong manusia untuk memahami bahwa Allah memiliki
sifat yang teratur dan konsisten dalam diri-Nya. Melalui percobaan pembuatan tempe, kami dapat
melihat kebesaran Tuhan dalam dunia ini.

Pengkhotbah 3:13 “Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum, dan menikmati kesenangan
dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah”. Artinya adalah KebaikanNya
ditunjukkan lewat segala sesuatu yang Dia lakukan sesuai dengan waktunya; ada waktu yang Dia
berikan bagi kita untuk mencurahkan segala tenaga, keringat, dan air mata dalam melakukan pekerjaan
juga ada pula waktu yang Dia berikan bagi kita untuk bersukacita bersama dengan keluarga atau
sahabat; Saat kita diizinkan menikmati hasil dari pekerjaan yang kita kerjakan selama ini, jangan sampai
kita melupakan Tuhan melainkan sempatkan waktu untuk menaikkan ucapan syukur dalam doa; karena
kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bekerja dan menikmati hasil dari pekerjaan yang
kita kerjakan selama ini.

DAFTAR PUSTAKA

ScienceEduChannel. (2019). Bioteknologi Tradisional (Proses Pembuatan Tempe). Yogyakarta.


ScienceEduChannel.
Sarwono. (2010). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 TEMPE. 8 November. 2022.
https://eprints.umm.ac.id: https://eprints.umm.ac.id/56794/3/BAB%20II.pdf.

Dewi&Aziz. (2009). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 TEMPE. 8 November. 2022.


https://eprints.umm.ac.id: https://eprints.umm.ac.id/56794/3/BAB%20II.pdf.

Anda mungkin juga menyukai