Anda di halaman 1dari 20

MENGUKUR DEFORMASI YANG DISEBABKAN

GEMPA BUMI DI LOMBOK MENGGUNAKAN


CITRA SENTINEL-1A DENGAN METODE DIN-
SAR

Muhammad Fachri Yulanda Dr. Rian Nurtyawan, S.T., M.T.


232014087 PEMBIMBING
POKOK PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG DATA DAN PERALATAN

RUMUSAN MASALAH TEMPAT PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN METODOLOGI

MANFAAT PENELITIAN HASIL DAN ANALISIS

BATASAN MASALAH KESIMPULAN DAN SARAN


LATAR BELAKANG

Salah satu pulau yang terdapat di


Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) dengan luas 5.559,62 km 2
(BPS NTB,2018).
Peristiwa bergetar atau bergoncangnya
bumi karena pergerakan/pergeseran
lapisan batuan pada kulit bumi secara
tiba‐tiba akibat pergerakan lempeng‐
lempeng tektonik(Sunarjo. Dkk, 2012).
Perubahan bentuk, posisi, dan
dimensi dari suatu benda (Kuang,
S., 1996). Differential Interferometric Synthetic
Aperture Radar (DInSAR) meru-
pakan salah satu teknik yang
memberikan informasi perger-
akan tanah dengan memanfaatkan
citra satelit dan dikem-
Citra yang dihasilkan oleh satelit bangkan dengan baik untuk
Sentinel-1 yang dirancang pengamatan deformasi dengan akurasi
dan dikembangkan oleh tinggi.
European Space Agency
(ESA) pada tahun 2014.
RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana deformasi Pulau Lombok yang disebabkan


gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018 dengan citra satelit
Sentinel-1A menggunakan metode DInSAR?

Berapa besar deformasi Pulau Lombok disebabkan


gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018?

Bagaimana korelasi antara jenis vegetasi terhadap nilai


koherensi?
TUJUAN PENELI-
TIAN

Mengatahui deformasi Pulau Lombok yang disebabkan


gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018 dengan citra satelit
Sentinel-1A menggunakan metode DInSAR.

Mengetahui besar deformasi Pulau Lombok disebabkan


gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018.

Mengetehui korelasi antara jenis vegetasi terhadap nilai


koherensi.
MANFAAT PENELI-
TIAN

Aspek Keilmuan:
Mengetahui akurasi metode DInSAR untuk deformasi
menggunakan data citra Sentinel-1A.

Aspek Praktis :
Memberikan informasi daerah-daerah yang mengalami
perubahan tanah (subsidence atau uplift) kepada
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) sebagai informasi untuk dalam pembangunan
infrakstruktur.
BATASAN MASALAH

Data yang digunakan citra satelit Sentinel-1A perekaman


tanggal 18 Juli 2018 dan 11 Agustus 2018.
Daerah penelitian yaitu Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Barat.
Penelitian ini hanya menghitung deformasi Pulau Lombok
yang disebabkan gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018.
Hasil akhir penelitian ini adalah peta deformasi Pulau
Lombok.
Metodologi Penelitian

Gempa Bumi Latar


Pulau Lombok Belakang
29 Juli 2018

Deformasi disebab- Masalah


kan Gempa Bumi

Pemetaan Daerah Pendekatan


yang Mengalami Pemecahan Masalah
Deformasi

Sentinel 1A
Penginderaan Jauh
(master)

Sentinel 1A
DInSAR Peta Deformasi
(slave)

DEM SRTM
DATA DAN PERALA-
TAN
Citra Satelit Sentinel-1A
(MASTER)

Tanggal 18 Juli 2018


DATA DAN PERALA-
TAN
Citra Satelit Sentinel-1A
(SLAVE)

Tanggal 11 Agustus 2018


DATA DAN PERALA-
TAN
DEM SRTM

Tanggal 2 Januari 2015


DATA DAN PERALA-
TAN
PERANGKAT LUNAK

SNAP ESA ARCGIS

PERANGKAT KERAS
SATU BUAH KOMPUTER DENGAN SPEKFI-
KASI :
PROCESSOR : INTEL CORE i3
RAM : 8 Gb
HADR DISK : 1 Tb
TEMPAT PENELITIAN

Tempat penelitian ini adalah Pulau Lombok, Nusa Tenggara


Barat. Pulau Lombok terletak pada posisi 116°32’ Bujur Timur
dan 8°65’ Lintang Selatan. Luas wilayah Pulau Lombok
adalah 5.559,62 km2(BPS NTB, 2018).
HASIL
HASIL

Minimum Maksimum
No Kabupaten/Kota Rata-rata
(m) (m)

1 Lombok Utara -0,0166 -0,0818 -1,0434E-6


2 Lombok Timur -0,0294 -0,1340 -1,0059E-6
3 Lombok Tengah -0,0182 -0,0942 -1,0003E-6
4 Lombok Barat -0,0163 -0,0985 -1,0726E-6
5 Kota Mataram -0,0036 -0,0095 -6,5203E-5

Keterangan:

1. Tanam Campur
2. Alang
3. Ladang
4. Semak Belukar
5. Sawah
6. Kebun
7. Hutan Basah
8. Hutan Kering
HASIL

Nilai Jumlah
No Jenis Vegetasi
Koherensi Piksel
1. Tanam Campur 0,38 54.856
2. Alang 0,36 107.584
3. Ladang 0,33 645.568
4. Semak Belukar 0,33 641.801
5. Sawah 0,32 1.442.050
6. Hutan Basah 0,29 19.546
7. Kebun 0,29 589.993
8. Hutan Kering 0,28 1.304.436
Rata-rata 0,32

Keterangan :
: Alang : Ladang
: Hutan Basah : Sawah
: Hutan Kering : Semak Belukar
: Kebun : Tanam Campur
KESIMPULAN

Dari hasil DInSAR menunjukan adanya deformasi Pulau


Lombok yang disebabkan gemba bumi pada tanggal 29 Juli
2018 dengan besar deformasi -0,001 m hingga -0,134 m

Daerah-daerah yang mengalami deformasi yaitu Lombok


Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Ti-
mur. Lombok Timur merupakan daerah yang paling besar
mengalami deformasi yaitu sebesar -0,1340 m, dise-
babkan daerah Lombok Timur merupakan daerah yang pa-
ling dekat dengan sumber gempa bumi.

Nilai koherensi dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi


di daerah studi.
SARAN

Disarankan menggunakan citra SAR dan DEM dengan


resolusi spasial yang lebih tinggi.

Untuk penelitian selanjutnya disarankan dapat diberikan


tambahan data pengukuran langsung di lapangan, berupa
data GPS serta melakukan validasi untuk mengetahui
keakuratan deformasi hasil pengolahan SAR dengan
menggunakan teknik DInSAR.

Dilakukannya pengukuran deformasi di Pulau Lombok


secara berkala.
Thank you
TERIMAKASIH
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai