Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 1 SIBIL 4B Metode

SCRUM//

REKAYASA
PERANGKAT
LUNAK
Andrean Martasyah 09031382025139
Dwi Aprillia Lestari 09031382025157
Gebrilla Permata Calista 09031382025145
K.M. Syahrul Arif 09031382025143
Putri Ela Citra Utami 09031382025159
DAFTAR ISI
01. 02.
Pengertian Tujuan & Manfaat
Metode SCRUM Metode SCRUM

03. 04.
Kerangka Kerja Kelebihan & Kekurangan Metode
Metode SCRUM SCRUM

05. 06.
Elemen Team Implementasi
Metode SCRUM Metode SCRUM
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

01. Pengertian Metode SCRUM


Terdapat banyak metode dalam proses pengembangan perangkat lunak salah satunya yaitu metode Agile Sofware
Development. Agile Software development adalah salah satu metodelogi dalam pengembangan sebuah perangkat lunak
(software).

Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai kata yang
menggambarkan konsep model proses yang berbeda dari konsep model-model proses yang sudah ada. Konsep Agile
software development adalah cara membangun software dengan melakukannya dan membantu orang lain
membangunnya sekaligus.
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

01. Pengertian Metode SCRUM


Beberapa jenis proses peomodelan yang termasuk kedalam metode Agile Software Development :
1.Extreme Programming(XP)
2.Adaptif Software Development (ASD)
3.Dynamic System Development Method (DSDM)
4.SCRUM
5.Feature Driven Development (FDD)
6.Agile Modeling (AM).

Jadi lebih tepatnya SCRUM merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan Agile, hal ini disebabkan
Scrum merupakan sebuah kerangka kerja dan bukan metodologi. Scrum lebih menekankan orang-orang yang
menjalankan proses pengembangan perangkat lunak itu sendiri daripada alur tahapan proses perangkat lunak, karena
fokus utama Scrum adalah pembinaan sumber daya manusia.
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

01.
Pengertian
Metode SCRUM
Scrum merupakan salah satu model kerangka kerja dari metodologi
Agile pada manajemen pengembangan proyek yang bisa digunakan
untuk pengembangan sistem secara keseluruhan, pengembangan
sistem sebagian, maupun proyek internal/pelanggan.
02.
Tujuan & Manfaat
Metode SCRUM
Tujuan dari metode SCRUM adalah untuk inspect & adapt yang berarti bahwa melihat permasalahan yang ada, dan
melakukan adaptasi terhadap masalah tersebut. Pengambangan perangkat lunak menggunakan Scrum menekankan
untuk mengambil setiap langkah pada pengembangan perangkat lunak secara singkat.

● Adapun sifat-sifat yang dimiliki Scrum adalah :


● Ringan
● Mudah dipelajari
● Sulit dikuasai
02.
Tujuan & Manfaat
Metode SCRUM
Scrum akan sangat bermanfaat bagi perusahaan yang lebih menekankan kualitas dan
nilai dari produk diatas on-time, on-budget, on-scope namun pada akhirnya
mengorbankan kualitas sebagaimana sering terjadi.

Scrum sangat cocok untuk perusahaan yang menekankan value sebagai kriteria
sukses. Scrum sangat ideal untuk perusahaan yang goal-driven.
02. Tujuan & Manfaat Metode SCRUM
Scrum memiliki manfaat yang besar untuk sebuah bisnis, oleh karena itu pebisnis bisa mengandalkan metode ini dengan sebaik-
baiknya.
Manfaat dari metode scrum antara lain:

1. Menyederhanakan cara Kerja


Ada kalanya perusahaan akan dihadapkan dengan kebuntuan untuk mengembangkan produk karena cara yang \terpikirkan itu
tampak rumit. Ketika diimplementasikan menggunakan metode scrum, perusahaanakan menemukan cara yang lebih mudah
karena tahapan-tahapannya disajikan secara nyata.

2. Mengindentifikasi Masalah
Metode ini bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi masalah secara cepat. Akibatnya solusi untuk memecahkan masalah
juga akan ditemukan dengan cepat.

3. Scrum dapat mengukur kinerja pekerja


Biasanya atasan tidak bisa memantau semua bawahannya secara langsung, sehingga tidak begitu mengetahui bagaimana
produktivitas mereka. Dengan memanfaatkan scrum, atasan bisa mengukur produktivitas kerja bawahannya secara tepat.
03.
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

Kerangka Kerja
Metode SCRUM
Kerangka kerja adalah sesuatu yang dibuat, seperti alat untuk memecahkan
masalah.

Dalam Scrum terdapat tiga Kerangka yaitu, product backlog, sprint


backlog, dan increment. Ketiganya merupakan konstanta yang terus
menerus dikunjungi kembali dan diinvestasi oleh tim scrum setiap saat.
Berikut penjelasannya:
KELOMPOK 1 SIBIL 4B
03. Kerangka Kerja Metode SCRUM

1. Product backlog adalah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, dikelola oleh product owner atau product manager. Daftar
dari fitur, kebutuhan, perangkat tambahan dan perbaikan yang berperan sebagai input dari sprint backlog. Biasa dikenal juga
dengan “To-Do” list tim. Product backlog terus menerus di kunjungi dan dikelola oleh product owner karena akan terus berubah
seiring perubahan pasar yang dapat menyebabkan hal tersebut tidak relevan lagi.

2. Sprint backlog adalah daftar item, cerita pengguna, atau perbaikan bug, yang dipilih oleh development tim untuk implementasi
dalam siklus sprint saat ini. Sebelum setiap sprint, di pertemuan Sprint Planning tim memilih item mana yang akan dikerjakan
untuk sprint dari product backlog. Sprint backlog sangat fleksibel dan berkembang selama sprint. Namun, sprint goal mendasar -
apa yang ingin dicapai tim dari sprint saat ini - tidak dapat dikompromikan.

3. Increment (atau Sprint Goal) adalah produk akhir yang dapat digunakan dari sprint. Kata “Increment” jarang digunakan karena
lebih sering disebut tim sebagai definisi tentang "done", tonggak, sprint goal, atau bahkan versi lengkap. Semua bergantung pada
bagaimana tim mendefinisikan "done" dan bagaimana mendefinisikan sprint goal. Misalnya, beberapa tim memilih untuk merilis
sesuatu kepada pelanggan mereka di akhir setiap sprint. Jadi definisi 'done' mereka akan dikirim pada pelanggan.
04. Kelebihan & Kekurangan Metode SCRUM
Kelebihan SCRUM
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari SCRUM :

1. Scrum membantu perusahaan dalam menghemat waktu dan uang.


2. Metode scrum membolehkan perusahaan dimana persyaratan bisnis sulit untuk diukur menjadi mudah dikembangkan.
3. Pergerakan pengembangan cutting edge dapat dengan cepat dikodekan dan diuji menggunakan metode ini. bagaikan
kesalahan yang mudah untuk diperbaiki.
4. Scrum merupakan sebuah metode yang mudah dikontrol yang mana peningkatan pekerjaan dapat terjadi setiap periode
waktu yang ditentukan.
5. Karena short sprint dan constant feedback, scrum dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan.
6. Daily scrum meeting memungkinan untuk mengukur produktfitas individu. ini mengarah pada peningkatan
produktivitas dari setiap anggota tim.
7. Mudah untuk mengirim produk berkualitas sesuai waktunya.
8. Biaya overhead dari proses dan manajemen sangat minim sehingga mengarah ke hasil lebih cepat dan lebih murah.
04. Kelebihan & Kekurangan Metode SCRUM
Kekurangan SCRUM
Adapun beberapa kekurangan dari SCRUM :

1. Scrum adalah salah satu penyebab utama scope creep karena kecuali ada tanggal akhir tertentu, stakeholder proyek
manajemen akan tergoda untuk terus menuntut fungsi baru disampaikan.
2. Jika tugas tidak didefinisikan dengan baik, perkirakan biaya proyek dan waktu tidak akan akurat. Dalam kasus seperti
itu, tugas dapat tersebar di beberapa sprint.
3. Proyek yang kecil dapat bergerak dengan sangat baik karena hanya diselesaikan oleh tim yang kecil
4. Metode ini hanya membutuhkan anggota tim yang berpengalaman, jika tim berisi orang - orang yang masih pemula
maka proyek tidak dapat selesai sesuai waktunya.
5. Scrum dapat bekerja dengan baik jika scrum master mempercayai tim yang mereka kelola, jika scrum master terlalu
mengontrol secara ketat setiap anggota tim ini dapat menyebabkan tim menjadi stress yang mengakibatkan
demoralisasi dan kegagalan dari proyek tersebut.
05.
Elemen Team
Metode SCRUM
Elemen Team SCRUM harus fleksibel, kreatif dan produktif. SCRUM
membutuhkan peran spesifik untuk menuju kesuksesan kerangka kerja tersebut yaitu
:
Product Owner, Scrum Master, dan Development Team.

Development Team hanya mencakup tester, designer, UX specialist, dan Ops


Engineer selain Software Engineer, karena sifatnya yang lintas fungsional.
05. Elemen Team Metode SCRUM

PRODUCT OWNER
Product Owner adalah ahli dari produk mereka. Mereka berfokus pada pemahaman kebutuhan bisnis, pelanggan, dan pasar,
kemudian memprioritaskan pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim teknik. Product Owner yang efektif:

• Bangun dan kelola simpanan produk.


• Bermitra erat dengan bisnis dan tim untuk memastikan semua orang memahami item pekerjaan dalam jaminan produk.
• Berikan panduan yang jelas kepada tim tentang fitur mana yang akan disampaikan selanjutnya.
• Putuskan kapan akan mengirimkan produk dengan kecenderungan ke arah pengiriman yang lebih sering.

Product Owner tidak selalu seorang produk manajer. Product Owner fokus untuk memastikan Development Team memberikan
value tertinggi bagi bisnis. Juga, penting bahwa Product Owner hanya diperankan oleh seorang individu. Tidak ada Development
Team yang menginginkan panduan campuran dari beberapa Product Owner.
05. Elemen Team Metode SCRUM

SCRUM MASTER
Scrum Master adalah seseorang yang ahli Scrum dalam tim mereka. Mereka melatih tim, Product Owner, dan bisnis pada proses
Scrum, dan mencari cara untuk menyempurnakan praktek mereka.

Seorang Scrum Master yang efektif sangat memahami pekerjaan yang dilakukan oleh tim dan dapat membantu tim
mengoptimalkan transparansi dan alur pengiriman mereka. Sebagai fasilitator, ia menjadwalkan sumber daya yang dibutuhkan
(manusia dan logistik) untuk perencanaan sprint, stand-up, sprint review, dan sprint retrospective.

DEVELOPMENT TEAM
Tim Scrum menyelesaikan segala backlog dan pekerjaan. Mereka adalah ahli dalam pengembangan dan perbaikan berkelanjutan.
Anggota tim memiliki keahlian yang berbeda, dan saling silang sehingga tidak ada orang yang menjadi hambatan dalam
penyampaian pekerjaan.

Tim Scrum yang kuat mengorganisir diri dan mendekati proyek-proyek mereka dengan sikap 'kami' yang jelas. Semua anggota
tim saling membantu untuk memastikan penyelesaian sprint yang berhasil.
05. Elemen Team Metode SCRUM

PROYEK YANG DIANGGAP SUKSES


Pada proyek Scrum, pekerjaan dianggap selesai apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

o Lingkup testing telah dilakukan dan telah berhasil melewati persyaratan dan kriteria test
o Kode sudah direview sebelumnya dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan
o Sesuai dengan dokumentasi yang telah disepakati sebelumnya

Pada bagian ini, hal yang perlu diperhatikan bukan hanya fitur atau modul yang sudah dihantarkan oleh pengembang, tapi juga
kualitas dari fitur atau modul tersebut. Walaupun begitu, pengertian bahwa pekerjaan sudah dianggap selesai bisa berbeda antara
tim Scrum satu dengan lainnya.
05. Elemen Team Metode SCRUM

Scrum Burndown Chart


The Scrum Burndown Chart adalah alat pengukuran visual yang menunjukkan pekerjaan selesai per hari terhadap tingkat
proyeksi penyelesaian pembebasan proyek. Tujuannya adalah untuk memungkinkan bahwa proyek kerja tetap pada jalurnya
untuk memberikan solusi yang diharapkan dalam jadwal yang ditentukan.

Velocity merupakan satuan pada Scrum burndown Chart yang


menandakan tingkat kemajuan pada tim Scrum. Velocity
dihitung jika dan hanya jika pekerjaan sudah selesai dikerjakan
dan sudah dirilis.
06.
Implementasi
Metode SCRUM
Sistem Informasi yang akan dibangun berupa sistem informasi di mana anggotanya
bisa melakukan login ke dalam sistem.
06. Implementasi Metode SCRUM

Membuat Product Backlog


Salah satu langkah awal yang harus dilakukan pada permulaan scrum adalah
dengan membuat product backlog. Pembuatan product backlog bisa
dilakukan menggunakan buku catatan, papan tulis, maupun aplikasi. Pada
Gambar berikut, aplikasi yang digunakan adalah Trello. Daftar pekerjaan
sudah harus disusun berdasarkan prioritasnya dengan prioritas tertinggi selalu
ditempatkan di posisi teratas dan prioritas sedang dan rendah di bawahnya
secara berturut-turut.
Backlog yang sudah dibuat harus di deskripsikan sesuai kebutuhan
fungsionalnya atau biasa disebut juga user story. Disyaratkan menyebutkan
pengguna, hal yang ingin dikerjakan, dan tujuan yang harus dicapai. Misal
“As a/an <User>, I want to <task>, so that <goal>”.
06. Implementasi Metode SCRUM
Melakukan Scrum Meeting
Scrum meeting dilakukan dalam sebuah siklus sprint untuk 2-4 minggu dengan studi kasus yang akan dilakukan adalah
menggunakan siklus tiap 2 minggu. Sebelum melakukan meeting, para tim diharapkan untuk mengisi form sprint yang sudah
dibuat, tujuannya untuk mengetahui apa yang akan sudah diselesaikan oleh tim pada hari sebelumnya, yang akan dilakukan hari
ini, dan permasalahan yang sudah dihadapi. Selain itu, form sprint juga bisa membantu melakukan dokumentasi terhadap Scrum
harian yang dilakukan.
06. Implementasi Metode SCRUM
Melakukan Scrum Meeting
Contoh form yang bisa digunakan adalah seperti Tabel berikut :
06. Implementasi Metode SCRUM
Membuat Burndown Chart

Untuk melakukan evaluasi dan melihat seberapa jauh pekerjaan sudah diselesaikan, pembuatan burndown chart merupakan salah
satu cara untuk membantu memberikan informasi seputar evaluasi dari penerapan scrum dalam bentuk grafik.

Burndown chart ditandai dengan sumbu Y untuk story poin [10] dan sumbu X untuk iterasi. Burndown chart dimulai dari garis
ideal sebagai pembatas bahwa pekerjaan diselesaikan sesuai dengan estimasi yang sudah ditentukan. Pengisian chart dilakukan
setelah ada pekerjaan yang sudah dianggap selesai berdasarkan hari sprint di mana pekerjaan itu dilakukan.
06. Implementasi Metode SCRUM
Membuat Burndown Chart

Perhitungan Remaining effort pada burndown chart adalah berdasarkan jumlah poin pekerjaan yang berhasil dilakukan.
Perhitungan dimulai dari titik tertinggi dari ideal effort hingga angkanya menjadi 0. 

Perhitungan velocity merupakan rata-rata dari pekerjaan yang sudah diselesaikan dibagi dengan iterasinya. Misal tim
berhasil menyelesaikan 30 poin pada iterasi 1, maka velocitynya adalah sebesar 30. Pada iterasi ke-2, tim berhasil
menyelesaikan 20 poin, maka velocitynya adalah (20+30)/2=25. Hal ini berlaku seterusnya.
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

Kesimpulan
Banyak orang yang baru pertama kali melihat Scrum akan menganggap kalau Scrum adalah sebuah metodologi yang lebih
baru dari Waterfall, Spiral, dsb. Scrum bukanlah sebuah metodologi, melainkan adalah sebuah proses yang sederhana untuk
mengembangkan produk yang kompleks dan untuk meningkatkan kinerja sebuah organisasi.

Scrum sangat cocok digunakan untuk pengembangan produk piranti lunak yang kompleks karena proses Scrum
menggunakan metode empiris atau dengan kata lain setiap tahap di dalamnya melibatkan inspeksi dan adaptasi. Daripada
memformalisasikan jalan keluar terhadap resiko yang akan dihadapi dalam proyek, Scrum menggunakan pendekatan untuk
menggunakan data-data yang ditemukan dari proses inspeksi dan adaptasi ini sebagai bahan pembelajaranguna dapat mencari
jalan keluar.
KELOMPOK 1 SIBIL 4B

THANKS!
Terima Kasih!
Syukron!
Xie-xie!
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai