Anda di halaman 1dari 24

SCRUM

TIMOTIUS DHEA KURNIA

ADITYA BAGAS AL’A ZHAR


SCRUM
Scrum adalah suatu metode pengembangan perangkat lunak agile
yang sering digunakan dalam memandu kegiatan pengembangan
dalam kerangka kerja (framework activity) seperti kebutuhan,
analisis, desain, evolusi, dan pengiriman. Metode ini berfokus pada
kerja kolaboratif dalam tim dan memungkinkan tim untuk
menghasilkan produk atau proyek dalam periode waktu yang
singkat dan berulang-ulang.
SEJARAH SCRUM
Pertama kali dikembangkan oleh Jeff Sutherland dan Ken Schwaber pada
awal 1990-an. Mereka terinspirasi oleh praktik-praktik yang digunakan
dalam industri manufaktur dan ingin menerapkannya dalam pengembangan
perangkat lunak. Nama "Scrum" diambil dari istilah dalam olahraga rugby
yang menggambarkan situasi di mana tim bekerja sama secara intensif.
Scrum awalnya diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi segera
mendapatkan popularitas di berbagai industri. Pada tahun 2001, sebuah
kelompok praktisi perangkat lunak mengembangkan Manifesto untuk
Pengembangan Perangkat Lunak Berjalan (Agile Manifesto), yang mendukung
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sejalan dengan Scrum. Ini memperkuat
posisi Scrum dan memicu pertumbuhan penggunaannya dalam banyak proyek
dan organisasi.
PRINSIP – PRINSIP SCRUM
• Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan
memberdayakan satu sama lain

• Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis

• Proses menghasilkan beberapa software increment

• Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil

• Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun

• Proses SCRUM mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan


DASAR – DASAR SCRUM
1. Terative Development

Produk dibangun melalui beberapa proses iterasi, yang dimana di settiap iterasinya
akan ditambahkan fitur tertentu, dan dapat diperlihatkan. (Demo program,
Dokumentasi, Desain)

2. Team Empowerment

Anggota project dibagi menjadi beberapa tim yang disebut Sprint Teams yang terdiri
hingga 7 – 8 orang. Masing-masing tim diberikan keleluasaan untuk menggunakan
metode development / tools yang dianggap terbaik untuk memenuhi target.
SIAPA SAJA YANG ADA DALAM
SCRUM
• Product Owner : individu yang bertanggung jawab atas menentukan kebutuhan dan
prioritas dari Product Backlog.

• Development Team : kelompok orang yang bekerja secara langsung pada pengembangan
produk.

• Scrum Master : fasilitator dalam tim Scrum. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa tim memahami dan mengikuti praktik Scrum dengan benar. Scrum Master
membantu menghilangkan hambatan yang mungkin menghambat kemajuan tim.
NILAI NILAI SCRUM
• Komitmen: Anggota tim harus berkomitmen untuk menciptakan tujuan yang realistis dan konsisten. Inti
dari SCRUM adalah kegiatan yang disebut sprint. Untuk melakukan sprint membutuhkan tujuan yang
jelas yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Melalui SCRUM, nda dapat memecah tujuan-tujuan
tersebut menjadi beberapa task/pekerjaan kecil, sehingga anda dapat mengetahui kemungkinan-
kemungkinan apa saja yang akan anda hadapi. Anda akan tahu apa yang “realistis”, sehingga Anda dapat
menetapkan tujuan yang tepat dan memenuhi komitmen Anda.

• Fokus: Fokus hanya ke beberapa hal dalam satu waktu. Dengan fokus, anda akan mendapatkan tujuan
dan peranan yang jelas dalam pekerjaan. Tugas anda adalah menggunakan peran tersebut untuk
berkontribusi dalam mencapai tujuan.
• Keterbukaan: Segala sesuatu yang dikerjakan harus transparan dan dapat di inspeksi dalam
rangka peningkatan.

• Rasa hormat: Anggota tim SCRUM menunjukkan rasa hormat satu sama lain, kepada pemilik
produk, kepada pemangku kepentingan, dan kepada SCRUM Master

• Keberanian: Nilai SCRUM dari keberanian sangat penting untuk kesuksesan tim. Tim SCRUM
harus merasa cukup aman untuk mengatakan tidak, meminta bantuan, dan mencoba hal-hal baru.
Tim harus cukup berani untuk mempertanyakan status quo ketika itu menghambat kemampuan
mereka untuk berhasil
CONTOH SCRUM
Misalkan Anda ingin meningkatkan produktivitas dan mengelola pekerjaan pribadi Anda
menggunakan Scrum:
• Bentuk Tim: Anda adalah satu-satunya anggota tim Anda sendiri.

• Product Backlog: Buat daftar semua tugas dan proyek yang ingin Anda selesaikan. Ini
bisa mencakup tugas-tugas pekerjaan, proyek-proyek rumah tangga, dan bahkan kegiatan
pribadi seperti pembacaan buku atau kebugaran.
• Sprint Planning:

• Setiap minggu, luangkan waktu untuk merencanakan Sprint Anda. Misalnya, Anda memutuskan untuk
melakukan Sprint minggu ini.

• Pilih beberapa item yang paling penting dari Product Backlog yang ingin Anda selesaikan dalam satu
minggu ini.

• Sprint:

• Selama seminggu, fokuskan diri Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang Anda pilih.

• Jangan lupa melakukan pertemuan harian dengan diri sendiri, di mana Anda mengevaluasi kemajuan dan
memastikan Anda tetap di jalur.
• Sprint Review:

• Akhir minggu, evaluasi sejauh mana Anda telah menyelesaikan tugas Anda.

• Periksa apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.

• Sprint Retrospective:

• Lakukan retrospektif diri sendiri dan tentukan apa yang berjalan baik dan apa yang
perlu diperbaiki.

• Perbaiki proses Anda untuk Sprint berikutnya.


• Mengulangi Proses:

•Lakukan langkah-langkah ini setiap minggu, membuat pilihan baru dari Product
Backlog yang ingin Anda selesaikan.
CONTOH PENGEMBANGAN
APLIKASI WEB E-COMMRECE

• Bentuk tim : terdiri dari PO (product owner), Scrum Master, dan tim pengembangan
yg mencakup pengembangan perangkat lunak, perancang UI/UX, dan tester.

• Product Backlog : PO merangkum kebutuhan dan fitur-fitur yg diinginkan oleh


pemilik bisnis dalam Product Backlog. Misalkan membuat home page,
menambahkan keranjang belanja, menambahkan system ulasan, meningkatkan
kemanan situs, dll.
• Sprint Planning :

a) Tim pengembang dan PO bertemu untuk Sprint Planning.

b) Memilih item-item dari product Backlog yg akan dimasukan ke dalam


sprint pertama, berdasarkan prioritas.
• Sprint 1 :

a) Berlangsung selama 2 minggu

b) Tim bekerja pada item item yang dipilih

c) Mengadakan pertemuan Daily Standup untuk melacak kemajuan dan


mengetahui hambatan yang dihadapi.
• Sprint Review:

a) Setelah 2 minggu, tim melakukan Sprint Review dengan pemangku


kepentingan.

b) Mereka memperlihatkan apa yang telah mereka selesaikan dan


menerima umpan balik.
• Sprint Retrospective:

a) Tim melakukan pertemuan Sprint Retrospective untuk mengevaluasi proses Sprint


dan memutuskan apa yang bisa diperbaiki.

b) Mereka mungkin memutuskan untuk meningkatkan aliran kerja, pengujian, atau


kolaborasi antar anggota tim.
• Sprint 2 dan seterusnya:

a) Proses ini diulang untuk Sprint berikutnya.

b) Tim secara terus-menerus memperbarui Product Backlog berdasarkan umpan balik


dan kebutuhan baru yang muncul.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
Kelebihan:

• Fleksibel

• Transparan

• Orientasi pada pelanggan

• Perbaikan berkelanjutan

• Peningkatan quality
Kekurangan :
• Kurang cocok untuk prokect besar
• Ketergantungan pada tim yang mandiri
• Kesulitan mengestimasi waktu
• Memerlukan komitmen waktu yang kuat
MATUR SEMBAH NUWUN

Anda mungkin juga menyukai