Anda di halaman 1dari 50

LIDO AGILE

Happy people make happy customers


Lido Group Coaching
Temanggung, 2 April 2022
BY : Irlan Rahardja
MENGAPA HARUS MENJADI AGILE ?
• Jawabannya tentu saja agar perusahaan bisa mengikuti
perubahan lanskap bisnis dengan cepat, beradaptasi
dengan teknologi yang mendisrupsi secara konstan,
beradaptasi dengan demand konsumen yang baru
/berubah dengan cepat, dan tentunya ‘peperangan’ baru
untuk meningkatkan talenta seluruh karyawan
perusahaan.

• DENGAN CARA APA ?


4 KEY VALUE (NILAI) AGILE
• Interaksi dan personel lebih penting dari pada
proses dan alat.
• Perangkat lunak yang berfungsi lebih penting
daripada dokumentasi yang lengkap.
• Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada
negosiasi kontrak.
• Respon terhadap perubahan lebih penting
daripada mengikuti rencana.
12 PRINCIPLES OF AGILE
• Prioritaskan Kepuasan Pelanggan (Customer Centricity)
• Menerima Perubahan Kebutuhan
• Rilis Produk Secara Rutin
• Kolaborasi
• Bekerja dengan Individu yang Bersemangat
• Komunikasi Tatap Muka
• Kunci Keberhasilan adalah Produk yang Bekerja
• Kecepatan yang Konstan
• Perhatian terhadap Keunggulan Teknis dan Desain yang baik
• Kesederhanaan itu Penting
• Mengelola Diri Sendiri
• Refleksi dan Penyesuaian
AGILE MINDSET
SCRUM
• Scrum adalah metode pengembangan perangkat lunak agile.
Scrum lebih banyak digunakan dalam pengembangan piranti
lunak. Scrum didasari oleh empirisme yaitu transparan,
inspeksi, adaptasi.
• Prinsip scrum konsisten dengan manifesto agile dan
digunakan untuk memandu kegiatan pengembangan dalam
suatu proses yang menggabungkan kegiatan kerangka
kerja (framework activity) berikut :
• Kebutuhan (requirements),
• Analisis (analysis),
• Desain (design),
• Evolusi (evolution), dan
• Pengiriman (delivery).
• Sprint dalam Scrum adalah sebagai detak jantung, sebuah
batasan waktu untuk pengembangan produk yang siap
digunakan oleh pengguna. Sprint diawali dengan Sprint
Planning.
VALUES OF SCRUM
• Openness (Keterbukaan)
• Commitment (Komitmen)
• Focus (Fokus)
• Courage (Keberanian)
• Respect (Menghormati)
PEMBENTUKAN TEAM SCRUM
Tentukan Tim Scrum
• Dalam menentukan tim Scrum, tim harus beranggotakan 3-9
orang. Semua anggota harus memiliki skill masing-masing dan
dapat mencakup untuk menjadi developer, penguji,
pendukung, perancang, analisis bisnis, hingga quality check.
Tentukan Waktu Sprint
• Sprint adalah tenggang waktu yang berlangsung antara 7 dan
30 hari. Tentukan deadline-nya dalam sebuah meeting
perencanaan sesuai dengan komitmen tim untuk
menyelesaikan proyek ini.
Tunjuk Seorang Scrum Master
• Scrum Master adalah seorang katalisator untuk sebuah
kelompok Scrum. Mereka memastikan bahwa kelompok Scrum
bekerja secara efektif dan efisien. Jika terjadi hambatan,
Scrum Master akan menindaklanjuti dan menyelesaikan
masalah tersebut.
LANJUTAN PEMBENTUKAN ...
Tunjuk Pemilik Produk (Product Owner)
• Product Owner merupakan seseorang yang dapat bertanggung
jawab untuk memastikan tim menghasilkan sebuah produk
yang bisa dipresentasikan atau dipasarkan ke bisnis, klien,
atau siapapun yang menginginkan hasil proyek tersebut.
Buat Product Backlog Awal
• Product backlog adalah daftar keinginan yang berupa semua
cerita pengguna yang diharapkan dapat dibuat dan
diselesaikan dalam proyek tersebut.
Rencanakan dan Mulai Sprint
• Berdasarkan prioritas backlog, sebuah tim dapat mulai
mengambil item dari daftar yang paling atas. Setelah itu, tim
biasanya melakukan brainstorming dan memutuskan daftar
tugas (task list) dan berapa banyak yang dapat mereka
selesaikan dalam Sprint mendatang.
LANJUTAN PEMBENTUKAN ...
Tutup dan Mulai Sprint Berikutnya
• Jika batas tenggang waktu telah tiba dan semua
pekerjaan yang direncanakan sudah selesai, tim berhak
memutuskan pekerjaan selanjutnya akan dipindahkan
ke Sprint berikutnya atau tetap berada dalam backlog.
IMPLEMENTASI AGILE
• KOLABORASI TEAM IT DAN BUSINESS
• MENGHILANGKAN SILO MINDSET
• MENGATUR ORGANISASINYA BERKEMBANG SENDIRI
• MEMASARKAN MINIMUM VIABLE PRODUK (MVP)
• MAMPU BERUBAH CEPAT
• MEMPERCEPAT DELIVERY PRODUK DAN DITERIMA
PELANGGAN
• KEPUASAN PELANGGAN
TIGA PILAR SCRUM
• TRANSPARANSI
• INSPEKSI
• ADAPTASI
TEAM SCRUM
• SCRUM MASTER
• DEVELOPMENT TEAM
• PRODUCT OWNER (KOMUNIKASI, PAHAM
PRODUK SELENGKAPNYA)
• ARTEFAK SCRUM (PRODUCT BACKLOG)
DEVELOPMENT TEAM
• 3 SD 9 ORANG
• MENGATUR DIRINYA SENDIRI
• CROSS FUNGSIONAL (BEBERAPA EXPERT)
• TIDAK ADA JABATAN TERTENTU
• AKUNTABILITAS DARI SELURUH HASIL
ARTEFAK SCRUM
• MEMAKSIMALKAN TRANSPARANSI PERUBAHAN
• TANGGUNG JAWAB PRODUK OWNER
• DAFTAR SELURUH FITUR PERBAIKAN, STATUS
DAN NILAI BISNIS
AGILE MARKETING FRAMEWORK

Concurrent
process

Flexible product
platform

Open
innovation

Real-time Decentralized Rapid


analytics teams experimentation
#1 REAL-TIME ANAL YTICS
IDENTIFICATION OF OPPORTUNITIES VALIDATION OF IMPACT

Keywords Digital journey

Emerging trends Product movement

Polarizing opinions MARKETING Customer movement


ACTIONS
Brand sentiments Content impression

Campaign visibility Online purchase

Product acceptance POS transaction

Competitor response Online conversation


1. Real-Time Analytics (Analisa Real-
Time)
Real-Time Analytics (Analisa Real-Time)
• Dalam kerangka yang pertama ini,
perusahaan harus mengetahui apa output
(hasil) yang ingin dicapai. Lakukan
identifikasi pada peluang dan melakukan
validasi dari dampak yang diberikan untuk
pelanggan, misalnya keluhan atau
ketidaknyaman yang harus segera diatas.
LANJUTAN ...
• Memastikan data diolah dan dipilih secara
cermat. Penyakit yang seringkali dilakukan
oleh perusahaan adalah tidak menyaring
data sehingga mereka tidak tahu mana data
yang benar-benar dibutuhkan. Akibatnya
penentuan keputusan justru tidak fokus
pada satu tujuan menyebabkan kegagalan.
# 1 REAL-TIME ANALYTICS EXAMPLE
Nike uses live data to stock its new store

• Nike Live offers a selection of styles that are


determined by locals’ digital commerce data
• It will change its stock on a bi-weekly basis
• The focus will be on bright colorways due to
the area’s ‘sport and style obsessed’
consumers

Source: LS:N Global


#2 DECENTRALIZED TEAM

Strong management Each team is assigned to a


commitment to align teams narrow task with a timeline

Interrelated teams collaborate Cross-functional and multi-


with one another disciplinary members

Teams are autonomous and Equipped with necessary


empowered with authority resources to complete tasks
2. Decentralized Teams (Tim Desentralisasi)
Decentralized Teams (Tim Desentralisasi)
• Pada tahapan kedua ini, adalah membagikan tim dalam skala
yang kecil dengan fokus pekerjaan yang lebih detil. Fokus ini
dipersempit dengan memberikan tugas yang spesifik diikuti
dengan timeline waktu yang diinginkan dan semua tim
bertanggung jawab atas hasilnya.
• Semua orang dalam tim bisa berinisiatif dalam memilih atau
mengambil pekerjaannya. hal ini mendukung penyesuaian tugas
dengan talenta yang dimiliki individu dalam tim yang membuat
pekerjaan dilakukan secara cepat dan tepat.
TANGGUNG JAWAB TIM AGILE
• Tanggapi perubahan dunia industri dengan tidak
fokus pada rencana jangka panjang.
• Iterasi kecil yang cepat pada kampanye skala
besar.
• Uji dan analisis data atas opini dan prediksi.
• Jalankan banyak eksperimen kecil dengan satu
ukuran cocok untuk semua pendekatan.
• Berkolaborasi dalam ide melalui silo dan hierarki
kelompok.
# 2 DECENTRALIZED TEAM EXAMPLE

Source: Dominic Barton, Dennis Carey, and Ram Charan, One Bank’s Agile Team Experiment, HBR, 2018
# 3 FLEXIBLE PRO DUCT PLATFORM
CONFIGURATION =80% PLATFORM +20% MODIFIERS

MODIFIER
Modules or layers augmenting the product

FACE
Customer experience layers
FORM
Visual design layers
FUNCTION
Product features and software modules

PLATFORM
Core product base
3. Flexible Product Platform (Platform
Produk yang Luwes)
Flexible Product Platform (Platform Produk yang Luwes)
• Dalam hal ini perusahaan bisa melakukan modifikasi
produk. Agile tidak harus selalu membuat produk yang
baru. Namun bisa juga dengan melakukan modifikasi dari
platform yang sudah ada. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya produksi. Satu contoh, ada pada
industri mie instant yang kerap melakukan modfikasi
produk yang berawalkan produk yang lampau.
# 3 FLEXIBLE PRO DUCT PLATFORM EXAMPLE

Platform: Floor Wax Platform: Surface Wax Platform: Aerosol Spray


New Configuration: Any Surface Wax New Configuration: Aerosol Spray New Configuration: Air Freshener (Glade)
(NEW FUNCTION) (NEW FORM) and Insect Repellent (Off)
(NEW FUNCTION)
# 4 CONCURRENT PROCESS
WATERFALL OR STAGE-GATE MODEL CONCURRENT ITERATION MODEL

Ideation
Ideation

Business Development
Case

Development Test

Market Test

Launch
# 4 CONCURRENT PROCESS EXAMPLE

Source: Marc de Swaan Arons, Frank van den Driest, and Keith Weed, The Ultimate Marketing Machine, HBR, 2014
4. Concurrent Process (Proses
Bersamaan)
Concurrent Process (Proses Bersamaan)
• Ketika melakukan agile marketing harus
dipastikan bahwa semua tim berjalan
seiringan dan bersama-sama. Dalam artian
ketika inisiatif dimulai maka semua tim mulai
berkerja secara paralel.
#5 RAPID EXPERIMENTATION
‘Product’ in broad terms may include an actual product, a new UI/UX, or a campaign idea

Get learning from test results


Make small enhancements in
the ‘product’ in next iteration

Start with minimum viable …or small batches of the


‘product’ (MVP)… ‘product’ for market test
5.Rapid Experimentation
(Eksperimen Cepat)
Rapid Experimentation (Eksperimen Cepat)
• Pada tahapan ini perusahaan diharuskan untuk
melakukan eksperimen dengan cepat. Dalam artian
produk tidak harus tampil sempurna, yang terpenting
adalah meluncurkannya terlebih dahulu. Kalau menunggu
hingga sempurna maka akan terlalu lama untuk
diluncurkan. Namun, perlu diingat bahwa tidak sempurna
bukan berarti tidak bisa diperbaiki. Meskipun sudah
diluncurkan jangan malas untuk melakukan improvisasi
sesuai dengan feedback dari pembeli dan pelanggan.
LANJUTAN ...
• Perusahaan harus memilih mana keputusan yang akan
menghasilkan output terbesar.

• Agile tidak melihat kinerja dari proses, tapi dinilai


dari outcome yang dihasilkan. Kinerja justru dilakukan
sesingkat, sesederhana, dan setepat mungkin untuk
menghasilkan outcome yang besar bagi perusahaan.
#5 RAPID EXPERIMENTATION EXAMPLE

Source: Stefan Thomke, Building a Culture of Experimentation, HBR, 2020


#6 OPEN INNOVATION
INNOVATION
MARKETPLACE
Use a platform
between innovation INNOVATION
INNOVATION seekers and solvers NETWORK
CHALLENGE Build an exclusive
Post business network of
problems and innovation partners
request for solutions

Open innovation gives companies access to a global pool of ideas, solutions, and specialist
talents without having to build their own R&D capabilities
6. Open Innovation (Inovasi Terbuka)

Open Innovation (Inovasi Terbuka)


• Era sekarang perusahaan dituntut untuk bisa
berinovasi. Sekarang juga perlu dipahami
bahwa inovasi tidak harus selalu datang dari
dalam perusahaan. Inovasi bisa datang dari
mana saja. Salah satu hal yang umum
dilakukan saat ini adalah melakukan kokreasi
dan kontes ide bersama-sama dengan para
pengguna.
# 6 OPEN INNOVATION EXAMPLE

INNOVATION INNOVATION INNOVATION


CHALLENGE MARKETPLACE NETWORK

Source: Images from Singapore Airlines, Innocentive, P&G Connect & Develop websites
AGILE MARKETING
• Agile Marketing tidak melihat kinerja dari proses, tapi
dinilai dari outcome (hasil) yang dihasilkan.
• Kinerja justru dilakukan sesingkat, sesederhana, dan
setepat mungkin untuk menghasilkan outcome yang
besar bagi perusahaan
AGILE MARKETING
PROJECT MANAGEMENT
PROYEK UMUM AGILE MARKETING
1 NEW PRODUCT DEVELOPMENT

2 NEW CX DESIGN

3 MARKETING PROCESS IMPROVEMENT

4 CREATIVE MARKETING CAMPAIGN

5 NEW BUSINESS DEVELOPMENT


BELAJAR DARI TIME-BOXED SCRUM

MEETING WITH 2-4 WEEKS EVALUATION


PRIORITIZATION 15-MIN STAND
PRODUCT PROJECT MEETING
OF WORK UP MEETING
OWNER ITERATION (SCRUM
(SPRINT (DAILY SCRUM)
(SPRINT (SPRINT) REVIEW)
BACKLOG)
PLANNING)
DOKUMENTASI AGILE MARKETING
Quick and concise documentation
• A one-page worksheet helps agile teams to wrap their
minds around specific marketing projects
• Since coordination is critical in the agile system, the
document is also a communication tool to convey
incremental progress made in every cycle
• Written for every cycle or iteration and distributed to all
related parties
• Should never becomes a paperwork burden for the
team

Key tracked elements


• Market requirements based on real-time problems
• Proposed solutions and iterations (including minimum
viable product)
• Essential tasks with the timeline and person in charge
• Market testing results, as inputs for the next iteration
INSPIRATION FROM SCRUM BOARD
Team
AGILE
Marketing Initiative Revamp CX for sales touchpoints
Bill (Sales Dept.)
Lea (Customer Service Dept.)
MARKETING
Workstream Develop lead generation chatbot
John (Marketing Dept.)
Arianna (Telemarketing Dept.)

WORKSHEET
Cycle 1.0 Timeline July Week 1-4 Taylor (ITDept.)

Market Requirements Solutions/Improvements


EXAMPLE CUSTOMER PROBLEM MINIMUM VIABLE PRODUCT
• Average response time for • Based on existing chatbot builder platform
website inquiries: 48 hours • Conversational chatbot with instant response
• Able to respond to 50%of product-related
inquiries
INTERNAL PROBLEM
• Inbound inquiries per month: 5,000 KEY GOALS & METRICS
• Admin staff:2 • Unique chatbotusers in first month:1,000
• Qualified leads per month:500 • Number of qualified leads in first month:200
• Inquiry Types: 58%product-related,
11%demo request

Tasks When Who


• Compare and select platform Week1 Taylor
• Develop FAQresponses Week1-2 Bill
• Design conversation flow Week2-3 Lea
• Create storyboards Week2-3 John
• Build beta version Week3-4 Taylor
• Deploy the beta version Week4 Taylor

Market Testing Results


KEY GOALS & METRICS
• Unique chatbot users in 1st month: 500
• Number of qualified leads in 1st month:50

FEEDBACK
• Chatbot placement on website not prominent; Visitors are not aware of chatbot
• Average interactions per user: 2.3;Add this to Key Goals & Metrics
• Need to add more use cases with automated demo scheduling as next priority
TERIMA KASIH

MATUR SUWUN

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai