Anda di halaman 1dari 26

INTOKSIKASI

Disusun oleh
Rhama Sukma Ulana
20.009
Karimah amelia
Definisi
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau
senyawa kimia dalam tubuh manusia yang
menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakannya.
Racun adalah sesuatu yang meskipun dalam jumlah
kecil apabila masuk ke dalam tubuh dapat
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh, sehingga
mengganggu kesehatan, menyebabkan kecelakaan,
bahkan membawa kematian.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan
oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh
dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu,
seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh,
tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau
organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang
tidak diinginkan dalam jangka panjang.
Etiologi
Sumber racun bermacam-macam seperti polusi
limbah industi yang mengandung logam berat, bahan
makanan yang terkontaminasi oleh kuman
salmonella, sthapilococcus clostridium botulinum,
jamur beracun.
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan keracunaan
adalah :
1. Obat-obatan : Salisilat, asetaminofen, digitalis,
aminofilin
2. Gas toksin : Karbon monoksida, gas toksin iritan
3. Zat kimia industri : Metil alkohol, asam sianida,
kaustik, hidrokarbon
4. Zat kimia pertanian : Insektisida
5. Makanan : Singkong, Jengkol, Bongkrek
6. Bisa ular atau serangga
Patofisiologi
Penyebab terbanyak keracunan adalah pada sistem
saraf pusat dengan akibat penurunan tingkat
kesadaran dan depresi pernapasan. Fungsi
kardiovaskuler mungkin juga terganggu, sebagian
karena efek toksik langsung pada miokard dan
pembuluh darah perifer, dan sebagian lagi karena
depresi pusat kardiovaskular diotak. Hipotensi yang
terjadi mungkin berat dan bila berlangsung lama
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hipotermia
terjadi bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu
tubuh.
Gambaran Klinis
1.1. Intoksikasi dosis rendah sering menimbulkan
keadaan yang tidak dapat diramalkan menyerupai.
Disorientasi, agitasi, dan mendadak ngamuk sering di
dapati. Mutisme, ataksia, berkurangnya respon
terhadap stimuli nyeri dan nistagmus horizontal,
vertikal, rotatorius yang intermiten adalah
karakteristik. Dapat timbul rigiditas katatonik atau
nioklonus dengan rigiditas otot pada stimulasi,
demikian juga kemerahan, diaforesis, muka yang
meringis, hipersalivasi, dan muntah.
2.2. Intoksikasi dengan dosis tinggi sering
menginduksi koma yang berakhir sampai beberapa
jam, sampai beberapa hari. Penderita tidak
responsifterhadap nyeri. Dapat timbul depresi
pernafasan, hipertensi, dan takikardi, kadang-kadang
menimbulkan gagal jantung, perdarahan
intracerebral.
Komplikasi
a. Kejang
b. Koma
c. Henti jantung
d. Henti napas
e. Syok
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian Primer
a) Airway
Yang di nilai :
Look : Ada gerak napas(ada,pernafasan 28x/menit),
Listen : Suara tambahan yang terdengar dapat berupa
Gurgling : sumbatan oleh cairan
Stridor : sumbatan pada plika vokalis
Snoring :sumbatan akibat jatuhnya pangkal lidah ke
belakang
Feel : Ada atau tidaknya ekshalasi
b) Breathing
Penilaian :
Look : ada adanya terlihat penggunaan otot-otot
bantu pernapasan
Listen : Suara nafas pada kedua paru-paru
Feel : merasakan udara keluar dari mulut dan
hidung
c) Circulation Penilaian sirkulasi Tanda klinis syok :
• Kulit telapak tangan dingin, pucat, basah
• Capillary refill time > 2 detik
• Nafas cepat
• Nadi cepat > 100
• Tekanan darah sistole < 90-100
• Kesadaran : gelisah s/d koma Penangan sirkulasi
d) Disability Penilaian Disability Pemeriksaan
neurologis singkat:
AVPU Penilaian sederhana ini dapat digunakan
secara cepat
A = Alert/Awake : sadar penuh
V = Verbal stimulation :ada reaksi terhadap perintah
P = Pain stimulation : ada reaksi terhadap nyeri
U = Unresponsive : tidak bereaksi
2. Secondary Survey
Anamnesis :
A : Alergi
M : Medikasi (Obat-Obat Yang Biasa Digunakan)
P : Past Ilness (Penyakit Penyerta, Pregnancy)
L : Last Meal
E : Event/ Environment
1) Pengumpulan data
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
alamat, agama, suku bangsa, pekerjaan, bahasa,
nomer register, tanggal masuk rumah sakit, diagnose
medis.
2) Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Pada umumnya keluhan utaman pada intoksikasi
adalah penurunan kesdaran.
b. Riwayat penyakit sekarang
mual, muntah, nyeri perut, dehidrasi dan perdarahan
saluran pencernaan
c. Riwayat penyakit dahulu
riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan,
berapa lama diketahui setelah keracunan, ada
masalah lain sebagai pencetus keracunan dan
sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan
terjadinya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Kaji tentang adakah keluarga yang pernah mengalami
keluhan yang sama.
Pemeriksaan
a. Aktifitas dan Istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Makanan Cairan
e. Neurosensori
f. Nyaman / Nyeri
Diagnosa keperawaatan
• a) Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan
distress pernapasan
• b) Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan efek toksik pada mioakrd
Intervensi
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan
distress pernapasan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x15 menit pola napas pasien efektif
KH : - Pola nafas efektif
1. TTV dalam batas normal (TD= 120/80 mmHg,
N=80-100 X/menit, RR=16-18 X/menit )
2. Ekspansi dada normal
3. Sesak nafas hilang
Intervensi :
a. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Untuk mengetahui keadaan umum pasien dalam
menentukan tindakan selanjutnya
b. Berikan O2 sesuai anjuran dokter
Rasional : Terapi oksigen meningkatkan suplai oksigen ke jantung
c. Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen(ventilator) dan
lakukan suction.
Rasional : Ventilator bisa membantu memperbaiki depresi jalan
napas
d. Berikan kenyamanan dan istirahat pada pasien dengan
memberikan asuhan keperawatan individual
Rasional : Kenyamanan fisik akan memperbaiki kesejahteraan
pasien dan mengurangi kecemasan,istirahat mengurangi
komsumsi oksigen miokard.
Implementasi
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan
perwujudan dari rencana tindakan, meliputi
beberapa bagian yaitu validasi, rencana keperawatan,
memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpulan
data.Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah disusun dengan melihat situasi
dan kondisi pasien.
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses
keperawatan yang digunakan sebagai alat untuk
menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan
proses ini berlangsung terus menerus yang diarahkan
pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai