Anda di halaman 1dari 11

STANDARISASI SIMPLISIA

DAN EKSTRAK
Kelompok 7 Farmakognosi :
NETANIA RIBEL GULO (1901011314)
PUTRI HANDAYANI LASE(1901011318)
NOVITA INTAN SITORUS(1901011365)
RUT ENJELITA GULTOM(1901011323)

KELAS : 6 H

DOSEN PENGAMPU : IBU Apt. HAFIZHATUL ABADI,S.FARM.,M.KES


Pengertian Standarisasi :

Standarisasi adalah proses dalam menetapkan atau


merumuskan dan merevisi standar yang dilaksanakan secara
tertib. Standar adalah sesuatu yang dibakukan dan disusun
berdasarkan konsesus semua pihak terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan,
keselamatan lingkungan berdasarka pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Parameter Spesifik :
Aspek parameter spesifik difokuskan pada
senyawa aktif yang
bertanggung jawab dalam memberikan
efek farmakologis.
Parameter spesifik meliputi :

a. Organoleptis
Pengamatan organoleptis meliputi parameter yang dapat dideskripsikan
dengan sederhana menggunakan panca indera meliputi warna, bau, rasa
dan bentuk yang seobjektif mungkin.
b. Identitas simplisia
Identitas simplisia meliputi deskripsi tata nama tumbuhan, nama lain
tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan (daun, akar, biji, dan lain-
lain) dan nama Indonesia tumbuhan.
c. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
Melarutkan simplisia dengan pelarut tertentu yaitu air dan alkohol untuk
mengetahui jumlah senyawa kandungan yang terlarut secara gravimetrik Untuk
mengetahui atau memberikan gambaran awal sifat senyawa kandungan bahan alam.
d. Uji kandungan kimia simplisia :
Uji kandungan kimia ekstrak meliputi pola kromatogram dan kandungan
kimia tertentu.
Penetapan Parameter Spesifik

-. Identitas Simplisia
Pemeriksaan identitas simplisia meliputi determinasi simplisia, nama
latin simplisia, nama Indonesia simplisia dan bagian tanaman yang digunakan.
-. Pemeriksaan Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik meliputi pemeriksaan organoleptik yaitu
warna, rasa, bau dan penampakan dengan pengamatan mata telanjang.
-. Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik mencakup pengamatan terhadap fragmen
pengenal simplisia seperti tipe berkas pembuluh, kalsium oksalat dan tetesan
menjak.
-. Penetapan Kadar Sari Larut Air
Serbuk simplisia kering ditimbang saksama sebanyak 5 g dimasukkan ke
dalam erlenmeyer bersumbat dan ditambahkan100 mL air jenuh kloroform.
Erlenmeyer yang berisi simplisia kemudian dikocok selama 6 jam pertama,
kemudian didiamkan selama 18 jam dan disaring, filtrat sebanyak 20 mL
diuapkan hingga kering dalam cawan porselen yang telah dipanaskan
105oC dan ditara, panaskan sisa pada suhu 105oC hingga bobot tetap.
Kadar sari larut air dihitung dalam % b/b.
-. Profil Kromatografi Lapis Tipis
Ditimbang saksama lebih kurang 1 g simplisia lalu masing-masing
diekstraksi dengan pelarut etanol 70% dilakukan pengocokan selama 15
menit kemudian disaring untuk mendapatkan larutan uji.
Penetapan Kadar Kumarin Total :

-. Penetapan panjang gelombang maksimum


-. Pembuatan kurva baku
-.Penetapan Kadar Kumarin Total
-Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin
morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.

-Perbedaan Sel
Tiga perbedaan sel hewan dan tumbuhan seperti ukuran, bentuk, dan
organel/bagian yang dimiliki oleh kedua sel. Dari segi ukuran, sel
hewan lebih kecil dibanding sel tumbuhan. Bentuk dari sel tumbuhan
relatif tetap dari sel hewan.

-Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein


(aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal
ca-oksalat dan silika).
PENGERTIAN SIMPLISIA DAN EKSTRAK
-Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan untuk pengobatan
yang belum mengalami proses pengolahan apapun kecuali dinyatakan
lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60oC (Depkes RI,
2010).

-Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat


aktif dari simplisia nabati atau hewani dengan menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang sudah ditetapkan (Depkes RI, 1995).
Parameter Spesifik Simplisia

a. Identitas Simplisia
b. Pengamatan Organoleptis
c. Pengamatan mikroskopik
d. Penetapan Kadar Sari Larut dalam pelarut tertentu
e. Profil Kromatografi Lapis Tipis
f. Penetapan kadar kumarin total
THANK
YOU :)

Anda mungkin juga menyukai