Anda di halaman 1dari 28

Mutu Simplisia

Apt. Dede Dwi Nathalia, M. Farm


Apa itu
Simplisia?
Simplisia merupakan bahan alami
yang digunakan untuk obat
tradisional dan belum mengalami
perubahan proses apa pun, kecuali
proses pengeringan, dan kecuali
dinyatakan lain (Departemen
Kesehatan RI :1989).

Istilah simplisia digunakan untuk


menyebut bahan-bahan obat alam
yang masih berada dalam wujud
aslinya atau belum mengalami
perubahan bentuk
Penggolongan Simplisia
0 Simplisia Nabati
0 Simplisia

1
Simplisia nabati merupakan simplisia berupa
tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat (isi sel
yang secara spontan keluar dari tanaman
dengan dengan cara tertentu sengaja
2 Hewani
Simplisia hewani merupakan simplisia yang
berupa hewan utuh dan atau merupakan zat-zat
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
bahan kimia murni seperti madu dan minyak
dikeluarkan dari sel tanaman tersebut), atau ikan (Meilisia, 2009)

0
gabungan dari ketiganya (Melinda, 2014).

Simplisia Pelikan

3 Simplisia atau
pelikanMineral
atau mineral merupakan
simplisia berupa pelikan atau mineral yang belum
diolah atau yang telah diolah secara sederhana dan
belum berupa zat kimia murni (Meilisia, 2009).
Parameter
Simplisia
Menurut Farmakope Herbal Indonesia Ed.1 parameter dari suatu simplisia adalah:
1. Identitas simplisia meliputi: marga (genus) atau nama jenis (spesies) atau petunjuk jenis
dari tanaman asal, diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan. Nama simplisia
ditulis dengan nama daerah yang lazim dan untuk simplisia nabati yang berupa tanaman,
wajib didahului nama bagian tanaman yang digunakan.
2. Mikroskopik kecuali dinyatakan lain, uraian mikroskopik berupa pengamatan terhadap
hal-hal yang digunakan dalam simplisia.
3. Senyawa Identitas, senyawa yang berkhasiat dalam simplisia tersebut dan tidak perlu
memenuhi semua persyaratan yang tertera pada monografi yang bersangkutan.
4. Susut pengeringan kecuali dinyatakan lain, pengeringan simplisia nabati dilakukan di
udara, terlindungi dari sinar matahari langsung.
5. Kandungan Kimia Simplisia, kandungan berkhasiat yang digunakan sebagai zat aktif
dalam pengobatan.
Cara Pembuatan Simplisia
1. Sortasi
yaitu pemilihan hasil panen ketika tanaman masih segar. Cara sortasi basah adalah dengan
basah
memisahkan kotoran dan bahan-bahan asing dari bahan simplisia seperti tanah, kerikil, rumput,
batang, daun, akar, dan bahan asing lainnya untuk mengurangi mikroba yang berkemungkinan
berjumlah tinggi.
2. Pencucian
dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan simplisia
dengan pencucian menggunakan air bersih, penggunaan air yang dipakai pada pencucian dapat
memengaruhi jumlah mikroba yang berada pada bahan simplisia, maka dari itu disarankan
menggunakan air yang benar-benar bersih, seperti air sumur dan
3. Perajangan
dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan, dan penggilingan.
Karena semakin tipis bahan simplisia makan akan semakin cepat proses pengeringan
karena cepatnya penguapan air.
4.
Pengeringa
Dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak dan
n efek jangka panjang. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan sinar
memiliki
matahari atau suatu alat pengering untuk mengurangi kadar air dan dengan
menghentikan reaksi enzimatik akan mencegah penurunan mutu atau perusakan
simplisia. Suhu terbaik yang digunakan dalam proses pengeringan adalah tidak
melebihi 60, tetapi bahan aktif yang tidak tahan pemanasan atau mudah menguap
harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30-45. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam proses pengeringan adalah suhu, kelembapan udara,
aliran udara, waktu dan luas permukaan bahan. Tanda bahwa simplisia sudah
sukses melalui proses pengeringan adalah simplisia mudah diremas atau mudah
patah.
5. Sortasi
setelahKering
dilakukan pengeringan sekali lagi simplisia disortir untuk memisahkan
kotoran, bahan-bahan asing, dan simplisia yang rusak karena proses pengeringan
sebelumnya.
6. Pengepakan dan
Penyimpanan
dilakukan dengan menempatkan simplisia di dalam suatu wadah tersendiri agar
tidak saling bercampur satu dengan yang lainnya. Persyaratan wadah simplisia
adalah pembungkus harus inert (tidak bereaksi dengan bahan lain), tidak beracun,
mampu melindungi bahan simplisia dari cemaran mikroba, kotora, serangga,
penguapan bahan aktif serta dari pengaruh cahaya, oksigen, dan uap air.
Pengujian Mutu Simplisia

1. Analisis Kualitatif:
- Pengujian Organoleptik
- Makroskopik
- Mikroskopik

2. Analisis Kuantitatif:
- Penentuan bahan organic asing
- Penentuan Kadar Air
- Penentuan Kadar Air
- Penentuan kandungan zat aktif (senyawa metabolit sekunder)
Uji Organoleptik
Untuk mengetahui bentuk, warna, bau dan rasa simplisia
Cara organoleptic untuk uji pendahuluan agar identifikasi mengarah ke golongan fragmen simplisia
Pengamatan bentuk: serbuk/rajangan halus/kasar
Pengamatan warna, misal:
- Warna hijau coklat  folium, cortex, radix, semen & fructus
- Warna putih  amilum
- Warna kuning  rhizome, lignum
Pengamatan bau, untuk simplisia yang memiliki bau khas (minyak atsiri), seperti: Piperis nigri &
Caryopylli Flos
Pengamatan rasa untuk mengenali simplisia dengan rasa spesifik, misal Chinae cortex, Sambiloto
folium, Brotowali pahit, Liquiritae manis, Capsici fructus pedas
Uji Makroskopik
Menggunakan alat bantu kaca pembesar (lup) atau tanpa alat (visual mata), untuk melihat
morfologi, ukuran & warna simplisia
Setiap ciri diamati & disesuaikan dengan persyaratan dalam monografi Materia Medika
Indonesia & Farmakope Herbal Indonesia
Pengujian simplisia rajangan secara makroskopik dengan metode organoleptik: bentuk,
warna, bau dan rasa
Pengamatan bentuk, misal:
- Daun dilihat bentuk daun, tepi daun, tulang daun, ujung daun, pangkal daun & permukaan
daun
- Akar dilihat monokotil atau dikotil
Pengamatan warna, sulit dibedakan karena warnanya hampir sama kecoklatan jika sudah
dikeringkan
Bagaimana membedakannya?
Pengamatan bau dan rasa, hanya digunakan untuk simplisia tertentu
Uji
Mikroskopik
Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian Bahan Baku
Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Parameter Mutu
Pemeriksaan Karakteristik
Panetapan Susut Pengeringan
Panetapan Susut Pengeringan
Panetapan Kadar Abu Total
Panetapan Kadar Abu Total
Panetapan Kadar Abu Total
Panetapan Kadar Abu Total
Panetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Panetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Panetapan Kadar Sari Laut Etanol
Panetapan Kadar Sari Laut Air
Panetapan Kadar Sari Laut Air
Than
ks
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai