Anda di halaman 1dari 20

COST OF ILLNESS

(ANALISA BIAYA TERAPI)


COST OF ANALISIS
(ANALISA BIAYA TERAPI)
Analisa Biaya terapi atau cost of illness adalah metode analisa
yang mengidentifikasi dan memperkirakan biaya keseluruhan
penyakit tertentu dalam suatu populasi. Metode evaluasi ini sering
disebut sebagai beban penyakit.

Evaluasi COI tidak digunakan untuk membandingkan


alternatif pengobatan tetapi untuk memberikan estimasi
beban keuangan dari penyakit tertentu. Jadi, nilai dari
biaya pencegahan dan pengobatan dapat diukur melalui
COI.
Lanjutan...
Studi COI yang komprehensif meliputi 3 komponen
(biaya) meliputi biaya medic, biaya non medic, dan hilangnya
produktivitas atau biaya tidak langsung.
Studi COI dapat menggambarkan penyakit mana yang
membutuhkan peningkatan alokasi sumber daya untuk
pencegahan atau terapi, tetapi mempunyai keterbatasan dalam
menjelaskan bagaimana sumber daya dialokasikan
TUJUAN UTAMA COI (COST OF ILLNESS)

1. Untuk menilai beban ekonomi suatu penyakit dalam


masyarakat.
2. Untuk mengidentifikasi komponen biaya utama dan biaya
total berdasarkan insidensi. Hal ini dapat membantu
pembuat kebijakan untuk menetapkan dan/atau membatasi:
o Kebijakan penetapa biaya pada komponen yang
memberikan porsi terbesar dari total biaya.
o Mengontrol implementasi nyata dari kebijakan
kesehatan sebelumnya.
TUJUAN UTAMA COI (COST OF ILLNESS)
3. Untuk mengidentifikasi manajemen klinik dari suatu penyakit
pada tingkat nasional. Hasil evaluasi COI dapat membantu
pembuat keputusan dan menajer untuk menganalisa fungsi
produksi yang digunakan untuk menghubungkan input
dan/atau pelayanan intermediate untuk mencapai output.
4. Menjelaskan variasi biaya. Hasil penelitian ini akan membantu
manajer untuk membuat perencanaan dengan informasi yang
lebih akurat untuk menentukan pelayanan ke depan.
TIPE COST OF ILLNESS

Pendekatan PendekatanTop Cost-of-


prevalensi - illnessProspekti
vs downvsBottom- f vs
insidensi up Retrospektif
1. Pendekatan prevalensi vs insidensi

• Pendekatan prevalensi memperkirakan biaya penyakit atau kelompok


penyakit pada semua kasus yang terjadi dalam periode satu tahun, baik
biaya langsung maupun produktivitas yang hilang.
• Pendekatan insidensi memperkirakan biaya seumur hidup kasus baru dari
suatu keadaan atau kelompok keadaan dalam periode tertentu.

• Untuk penyakit akut dimana hanya biaya dalam satu tahun


yang dihitung, maka pendekatan berdasarkan prevalensi
dan insidensi akan memberikan hasil yang sama.
• Untuk penyakit kronis dimana biaya bisa lebih dari satu
tahun, maka studi yang didasarkan pada insidensi
memberikan informasi lebih mengenai biaya dari kasus
yang bisa dicegah.
Pendekatan
prevalensi vs

insidensi

Manfaat Studi Manfaat Studi


Prevalensi Insidensi
• Memberikan gambaran • Penilaian terhadap
kepada pembuat pencegahan
keputusan pada suatu • Menganalisa manajemen
keadaan dimana penyakit dari awal
pengeluaran tidak sesuai terjadinya penyakit
dengan biaya riil sampai sembuh atau
• Merencanakan kebijakan meninggal
cost containment
Pendekatan
prevalensi vs

insidensi
2. Pendekatan Top-down vs Bottom-up

• Pendekatan insidensi analisis dilakukan secara bottom-up,


meliputi semua biaya penyakit selama hidup.
• Pendekatan prevalensi dilakukan secara top-down,
mengalokasikan total biaya untuk masing-masing kategori
penyakit secara umum.

Pendekatan bottom-up, perkirakan biaya dapat dibagi


menjadi 2 langkah.
Langkah yang pertama, adalah memperkirakan jumlah
input yang diperlukan dan langkah yang kedua adalah
memperkirakan unit cost dari input yang digunakan
Lanjutan...
COI top-down dapat menyebabkan alokasi biaya kurang tepat, hal
ini disebabkan oleh :
1. Pengeluaran biaya pelayanan kesehatan nasional bias lebih rendah
atau lebih tinggi dari biaya langsung total.
2. Ekslusi dari kategori biaya tidak dipertimbangkan (misalnya biaya
transportasi atau pelayanan informal), sehingga akan menyebabkan
bias karena perkiraan biaya berdasarkan kategori penyakit
3. Biaya total menggambarkan diagnosis primer. Hal ini akan
menyebabkan masalah jika pasien mengalami multiple diagnosis.
Pendekatan
Top-down
vs
Bottom-up
3. Pendekatan Prospektif vs Retrospektif

• Pada studi COI retrospektif, saat studi dilakukan, semua


kejadian yang relavan sudah terjadi. Proses pengumpulan data
mengacu pada data yang sudah ada
• Pada studi COI prospektif kejadian yang relavan belum terjadi
saat penelitian dilakukan. Proses pengumpulan data dilakukan
dengan mengikuti pasien setiap waktu

Kelebihan dari COI retrospektif adalah lebih murah


dan waktu yang diperlukan lebih pendek dibandingkan
prospektif karena data yang diperlukan sudah tersedia
saat penelitian dilakukan.
Lanjutan...
• Desain restropektif lebih efisien terutama untuk penelitian pada penyakit
yang durasinya panjang dan memerlukan waktu beberapa tahun untuk
mencapai end point nya.

• Pada COI prospektif, penelitian dapat merancang system pengumpulan


data yang diperlukan. Data penyakit dan penggunaan sumber daya
pelayanan kesehatan dapat diperoleh berdasarkan tujuan dengan
mengajukan pertanyaan kepada pasien dan/atau provider, sehingga dapat
dilakukan data yang lengkap untuk setiap intervensi yang dilakukan.
Cost-of-illness
Prospektif
vs
Retrospektif
EVALUASI BIAYA DALAM COST OF
ILLNESS
Kategori biaya yang dihitung dalam memperkirakan biaya
total dari COI adalah biaya langsung dan produktivitas yang
hilang.

Metode yang digunakan untuk menghitung biaya


pelayanan

1. micro-
costing
2. gross-costing
1. Micro-Costing
• Biaya pelayanan dinilai dengan menjumlahkan masing-masing
komponen biaya (input) yang diperlukan untuk pelayanan.
• Untuk menghitung biaya kunjungan ke rumah sakit maka dilakukan
identifikasi, pengukuran, dan evaluasi terhadap sumber daya seperti
misalnya personel, terapi, dan test laboratorium.
• Dengan kata lain bahwa micro-costing mengunakan pendekatan
bottom-up, yaitu perhitungan komponen biaya produksi (input)
untuk mendapatkan output
2. Gross-Costing
Biaya pelayanan (misalnya kunjungan ke rumah
sakit) dinilai secara top-down, yaitu dengan cara
membagi total biaya pelayanan dengan jumlah total
pelayanan yang dihasilkan dalam periode waktu
tertentu.
Lanjutan...
Kedua pendekatan ini tujuannya adalah untuk menghitung
unit cost dari pelayanan, namun demikian tingkat ketepatan
dari kedua metode tersebut sedikit berbeda.
Hasil dari pendekatan micro-costing menggambarkan
biaya pelayanan yang actual, sedangkan pendekatan gross-
costing menghasilkan nilai rata-rata
TUGAS
1. Jelaskan definisi dan tujuan cost of illness ?
2. Uraikan tahapan melakukan analisis biaya pada COI ?
3. Uraikan komponen biaya apa saja yang dihitung pada analisis
COI disertai contoh penerapan pada bidang farmasi ?

Anda mungkin juga menyukai