Anda di halaman 1dari 58

CRANIUM

Cranium
Terdiri dari 2
•Neurocranium : tulang tulang yang mengelilingi /

melindungi otak.

•Splanchnocranium : tulang tulang yang

membentuk muka.
Cranium
• Cranium dan meningens sebagai pelindung otak
• Otak terletak pada cavitas basis cranii yang
terdiri atas 3 fossa:
- Fossa cranii anterior
- Fossa cranii media
- Fossa cranii posterior
Neurocranium

• Os Occipitale ( tulang kepala belakang )


• Os Parietale ( tulang ubun ubun )
• Os Frontale ( tulang dahi )
• Os Temporale ( tulang pelipis )
• Os Sphenoidale ( tulang baji )
• Os Ethmoidale ( tulang tapis )
Splanchnocranium
• Os Maxillare ( tulang rahang atas )
• Os Mandibulare ( tulang rahang bawah )
• Os Zygomaticum ( tulang pipi )
• Os Nasale ( tulang hidung )
• Os Lacrimale ( tulang air mata )
• Os Vomer ( tulang pisau luku )
• Concha nasalis inferior ( tl. Kerang hidung bawah )
Sutura
• Sutura Lamdoidea , antara os Occipitele dan ossa parietalia.
• Sutura Sagittalis, antara ossa parietalia.
• Sutura Coronalis, antara os frontale dan ossa parietalia
• Sutura Squamosa , antara os temporale dan parietale
• Spheno maxillaris.
• Sebagian besar os sphenoidale, os temporale, os occipitale dan
sebagian kecil os frontale serta os ethmoidale membentuk dasar
rongga tengkorak ( Basis Cranii ).

• Os ethmoidale, os vomer dan concha nasalis inferior terletak


didalam ronnga hidung.
Os Occipitale
• Pars basilaris ( dimuka foramen magnum )

• Pars lateralis ( kanan & kiri foramen magnum )

• Pars Squamosa ( dibelakang foramen magnum )


Os Temporale
• Pars petrosa yang dibagi menjadi pars mastoidea dan pars
pyramidalis.

• Pars squamosa.

• Pars tympanica.

• Proccessus styloideus.
Os Sphenoidale

• Corpus.

• Ala parva

• Ala magna
Os Frontale
Os Parietale
Os Ethmoidale
Maxilla
Mandibula
Os Palatum
JARAS KORTIKOSPINAL
& JARAS
KORTIKOBULBAR
Kelompok 3
Yunus Wanenda
Paulus Wonar
Benyamin Douw
Novela Malaseme
Lorensiana T Padang
And Thresya Msiren
Kezia Rumsowek
PENDAHULUAN
• Bagian sentral sistem motorik untuk gerakan volunter terdiri:
• Korteks motorik primer (area 4)
• Area korteks sekitarnya (terutama korteks premotor, area 6)

 Area traktus kortikospinalis dan traktus kortikobulbar berasal dari area


kortikal tersebut
JARAS KORTIKOSPINAL
• Jaras ini bermula dari akson sel-sel piramidal yang terletak di
lapis ke 5 korteks serebri, tertata di daerah gyrus presentralis
yang mengatur gerakan otot tubuh tertentu berdasarkan
Homonkulus Motorik.

• Sekitar dua pertiga total serabut yang membentuk jaras


kortikospinal berasal dari girus presentral, sementara itu
sisanya berasal dari girus postsentral.
Homonkulus Motorik
Jaras Piramidal
JARAS KORTIKOBULBAR
• Jaras piramidal, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, merupakan
jaras yang membawa informasi motorik dari korteks bagian motorik,
melalui korona radiata, kapsula interna, dan pada akhirnyamenuju ke
medulla spinalis.

• Namun demikian, informasi ini tidak hanya dibawa menuju medulla


spinalis,melainkan juga dibawa menuju daerah-daerah nukleus yang
letaknya terkonsentrasi di batang otak (brainstem), dan berfungsi
sebagai nukleus-nukleus bagi persarafan perifer kranial.
NUKLEUS KRANIAL MOTORIK
• Nukelus kranial motorik, atau nukelus branchiomotor terdiri atas:
• nukelus motorik saraf kranial III(okulomotor);
• trokelar(IV);
• trimgeinal (V);
• abdusens (VI);
• fasial (VII);
• glosofaringeal (IX);
• vagus (X);
• aksesori (XI);
• hipoglosus (XII)
• Hampir semua nukleus kranial motorik ini dipersarafi secara
bilateral (dari kedua korteks serebrum,dengan kata lain dari
kedua jaras kortikonuklear),kecuali untuk motor nukelus N.
VII dan N. XII yang hanya dipersarafi secara unilateral.
LESI-LESI PADA JARAS
MOTORIK SENTRAL
1.Lesi kortikal (tumor, hematoma, infark, dll) :

• Mengakibatkan paresis flasid sebagian tubuh sisi kontralateral.


• Hemiparesis terlihat pada wajah dan tangan lebih sering,
dibandingkan di daerah lain karena bagian tubuh tersebut memiliki
area representasi kortikal yang luas.
• Lesi kecil di korteks area 4 menghasilkan paresis flaksid dan
serangan epilepsi fokal yang agak sering (epilepsi jackson)
• Refleks tetap ada atau meningkat, tonus otot normal atau
meningkat.
2. Lesi di kapsula interna (perdarahan, iskemik) :

• terjadi hemiplegia spastik kontralateral


• karena serat piramidalis dan ekstrapiramidalis dekat satu
sama lain
• traktus kortikobulbaris juga terlibat, hingga terjadi
• paralisis fasial kontralateral
• serta mungkin saraf hipoglosus tipe sentral
• Tidak terlihat defisit nervus kranialis yang lain karena nervus
kranialis motorik lain mendapat persarafan bilateral.
• Paresis sisi kontralateral awalnya berbentuk flasid (pada ‘fase
syok’) tapi menjadi spastik dalam beberapa jam atau hari
akibat kerusakan pada serabut saraf nonpiramidal terjadi
bersamaan
3. Lesi pedunkel (proses vaskular, perdarahan, tumor):

• hasil dari lesi adalah hemiplegi spastik kontralateral pada


serabut kortikospinalis
• Parese n VII dan n XII supranuklear kontralateral
• dapat disertai paralisis ipsilateral saraf okulomotorius.
4. Lesi pons:

• Hasil dari lesi ini adalah hemiparesis kontralateral dan


mungkin bilateral.
• Sering tidak semua serat piramidalis mengalami kerusakan
karena serat tersebut menyebar di daerah lebih luas.
• Nukleus VII dan nukles XII terletak lebih dorsal, jadi
kelumpuhan saraf ini jarang terjadi.
• Sebaliknya mungkin ada paralis iplilateral saraf abduscen dan
trigeminus.
5. Lesi piramida (tumor):

• Menyebabkan hemiparesis flasid kontralateral.


• Tidak ada hemiplegi karena yang rusak adalah serat piramidalis.
• Jaras ekstrapiramidalis terletak lebih dorsaal dalam medula dan
tetap utuh.
6. Lesi servikal:

• keterlibatakan traktus piramidalis lateral berasal dari


penyakit seperti sklerosisi lateral amiotrofik atau skresosis
multiple,
• mengakibatkan hemiplegi spastik ipsilateral, karena traktus
piramidalis sudah menyilang.
• Paralisis bersifat spastik karena serat ekstrapiramdalis yang
bercampur dengan serat piramidalis juga mengalami
kerusakan.
7. Lesi torakalis:
• interupsi pada traktus piramidalis lateral yang disebabkan
penyakit seperti sklerosisi lateral amiotrofik/ sklerosisi
multiple mengakibatkan hemiplegi spastik ipsilateral dari
tungkai.
• Kerusakan bilateral menyebabkan paraplegi.

8. Lesi radiks anterior:

kelumpuhan akibat lesi ini adalah ipsilateral dan


flasid akibat kerusakan motor neuron bawah atau
perifer.
BRODMANN AREA
PENDAHULUAN

Pada otak manusia terbagi menjadi 4 Lobus yaitu, lobus


parietal , lobus frontal ,lobus temporal , lobus oksipital.
Selain pembagian berdasarkan lobus, permukaan otak juga
dibagi menurut area atau daerah berdasarkan fungsinya
BRODMANN AREA

• Brodmann membagi menjadi 47 area


bernomor
• Masing-masing area di cortex cerebri
ditandai mempunyai fungsi khusus, seperti:
pusat sensoris, pusat motoris, pusat
penglihatan, pusat pendengaran, dll.
LOBUS FRONTALIS

Lobus frontalis :
a.Area 4 (cortex area motorik)

b.Area 6 ( cortex area premotorik)

c.Daerah Optokinetik Frontal (frontal eye field)

d.Pusat Bicara Motorik Broca

e.Cortex Area Prefrontalis

Pusat motoris: area Brodmann 4,6


• Pengaturan sikap mental: area Brodmann 9,10,11,12
• Pengatur bicara motoris: areaBrodmann 44,45 (Broca)
LOBUS PARIETALIS

a.Cortex area somatosensorik (somestesi) (cortex area sensorik primer)


b. Daerah-daerah asosiasi cortex lobus parietalis

Pusat sensoris: area Brodmann 1,2,3


Pengartian bahasa: area Brodmann 39,40
LOBUS OCCIPITALIS

a.Cortex area penglihatan primer


b. Area 18 dan 19 (cortex area asosiasi penglihatan)

Pusat penglihatan:
area Brodmann
17,18,19
LOBUS TEMPORALIS

• a. Area 41 dan 42 (cortex area pendengaran primer)

• b. Area 22 ( cortex area asosiasi pendengaran)

• c. Cortex area olfactorik primer

• Pusat pendengaran: area Brodmann 41,42


• Pusat memori
VIDEO

• Brain Anatomy 2 - Functional Cortical Anatomy (Lateral Surface).mp4


REFERENSI

Chamidah, Atien Nur.2013.Neurologi. Diakses pada


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326899/pendidikan/materi+kuliah+neur
ologi+2013.pdf
(14-04-2019)

Sukardi,E.1933. Neuroanatomia Medica. Jakarta. Penerbit Universitas


Indonesia (UI-Press).

Anda mungkin juga menyukai