Anda di halaman 1dari 23

MEKANIKA KUANTUM

Kelompok V

Frisilla Rahmah Dayanti (2110129220034)


Norma Wati (2110129120014)
Risma Rapita Sari (2110129320014)
Serly Melati Irawan (2110129220037)
Wanda Karliyanti (2110129320021)
—Definisi Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner yang
tidak terlepas dari teori-teori atom periode sebelumnya. Dasar teori
mekanika kuantum adalah energi yang tidak kontinyu. Hal ini
bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu
berkesinambungan. Pengembangan mekanika kuantum dimulai abad
20, dimana perumusan-perumusan mekanika klasik tidak mampu
menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskopis dan
bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya.
—Teori Kuantum
Dalam tahun 1896 seorang fisikawan Belanda berama Pieter
Zeeman mengamati spektrum yang dipancarkan oleh atom -
atom gas yang berada di dalam medan magnetik homogen.
Hasil pengamatan Zeeman menjelaskan bahwa sebuah
spektral yang dihasilkan oleh suatu atom gas akan terpecah
menjadi tiga garis yang terpisah apabila atom gas tersebut
dipengaruhi oleh medan magnetik luar homogen . Peristiwa
ini disebut efek Zeeman Normal.
Untuk menyatakan keadaan kuantum dari elektron
diperlukan dua bilangan kuantum lain yang menyatakan
vektor momentum sudut orbital , yaitu bilangan
kuantum orbital dan bilangan kuantum magnetik .
Bilangan kuantum orbital disebut bilangan kuantum
azimut , diberi lambang l , adalah bilangan kuantum
yang menentukan besar momentum sudut elektron
diberi lambang L , sedangkan bilangan kuantum
magnetik , diberi lambang m, adalah bilangan kuantum
yang menentukan arah momentum sudut elektron .
Harga l dibatasi oleh harga n , yaitu bilangan bulat
mulai dari nol sampai dengan ( n - 1 ).
—Bentuk Tunak Persamaan Schrodinger

Letak perbedaan antara mekanika klasik ( mekanika Newton ) dan mekanika kuantum adalah
pada cara menafsirkannya . Dalam mekanika klasik , kedudukan dan momentum akhir sebuah
partikel dapat ditentukan oleh kedudukan dan momentum awal serta gaya - gaya yang beraksi
pada partikel tersebut. Semua besaran tersebut dapat diukur dengan ketelitian yang tinggi ,
namun dalam mekanika kuantum kedudukan dan momentum awal serta gaya - gaya yang
beraksi tidak dapat diukur dengan ketelitian yang tinggi. Misalnya dalam mengukur jari - jari
lintasan elektron dalam atom hidrogen , apakah selalu diperoleh angka tepat sama dengan 5,28
x 10-11 m . Oleh karena itu di dalam mekanika kuantum diambil angka peluang terbesarnya .
Dalam setiap eksperimen sering menghasilkan harga - harga yang berbeda , mungkin lebih
besar atau lebih kecil , akan tetapi sebagian besar berpeluang terbesar diperoleh angka sama
dengan 5,28 x 10-11 m.
Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum adalah
fungsi gelombang dari partikel yang dinyatakan oleh w.
Dalam penentuan harga fungsi gelombang, maka disyaratkan
partikel mempunyai kebebasan bergerak, artinya partikel tidak
dipengaruhi oleh gaya eksternal. Contohnya adalah getaran
harmonik, gerak elektron dalam atom dan gerak partikel
dalam kotak. Kerapatan peluang P untuk mendapatkan sebuah
partikel pada saat melalui suatu titik tertentu dalam ruang ( x ,
y , z ) pada saat t adalah berbanding lurus dengan |¥| 2. Oleh
karena itu kerapatan peluang mempunyai rumus seperti
berikut
—Persamaan
Schrodinger
Erwin rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) menyatakan
pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan bahwa partikel
yang bergerak memilik sifat gelombang Mekanika kuantum
menghasilkan hubungan antara kuantitas yang teramati, tatapi prinsip
ketidaktentuan menyebutkan bahwa kuantitas teramati bersifat berbeda
dalam kawasan atomik. Secara sistematis dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan :
m = Massa menunjukkan suatu partikel
Ψ = Fungsi gelombang yang menunjukkan
sifat gelombang
ħ = Konstanta plank
V = Energi potensial
E = Energi total
—Harga Ekspetasi
Sekali persamaan schrodinger telah dipecahkan untuk sebuah partikel
dalam suatu situasi fisis, fungsi gelombang ψ(x,y,z,t): Mengandung
semua informasi tentang partikel itu yang diizinkan oleh prinsip
ketidaktentuan. Informasi ini dinyatakan dalam satu peluang dan
bukan merupakan kuantitas yang sudah pasti. Misal, mencari
kedudukan rata-rata x dari sejumlah partikel identik yang terdistribusi
sehingga terdapat N1 partikel X1 dan seterusnya.
Jika kita mempersoalkan sebuah partikel, kita harus
mengganti bilangan Ni dari partikel pada xi dengan peluang
Pi bahwa partikel itu bisa didapatkan dalam selang dx di xi.
Besar peluang ini ialah
Dengan ѱi merupakan fungsi gelombang partikel yang
diambil pada x = xi . dengan subtitusi ini dan mengubah
jumlahan dengan integral, kita lihat bahwa harga ekspektasi
kedudukan partikel tunggal lalah
Harga ekspektasi kedudukan partikel tunggal ialah

Jika ѱ merupakan fungsi gelombang yang ternormalisasi,


penyebut dalam persamaan diatas sama dengan peluang
bahwa partikel itu terdapat disuatu tempat antara x=-∞ dan
x=∞, sehingga harganya 1. Dalam kasus ini :
Prosedur yang sama dengan yang dilakukan diatas dapat dipakai
untuk memperoleh harga ekspektasi <G(x)> dari suatu kuantitas
yang merupakan fungsi dari kedudukan partikel x dari partikel
yang diperikan oleh fungsi gelombang ѱ. Hasilnya ialah :

Persamaan tersebut yang dikenal dengan Harga


Ekspektasi. Jadi harga ekspektasi adalah harga dari kedudukan
partikel yang bergerak dalam sumbu x yang diperikan oleh
fungsi gelombang ѱ(x,t).
—Partikel Dalam Kotak
Dalam mekanika kuantum, partikel dalam model kotak (juga dikenal
sebagai sumur potensial tak terbatas atau alun-alun yang tak terbatas
juga) menjelaskan partikel bebas bergerak dalam ruang kecil yang dikelilingi oleh
hambatan yang tak tertembus. Model ini terutama digunakan sebagai contoh
hipotetis untuk menggambarkan perbedaan antara klasik dan sistem kuantum.
Partikel hanya dapat menempati positif tertentu tingkat energi. Demikian juga,
tidak pernah dapat memiliki energi nol, yang berarti bahwa partikel tidak dapat
"duduk diam". Selain itu, adalah lebih mungkin ditemukan pada posisi tertentu
dari pada yang lain, tergantung pada tingkat energi. Partikel mungkin tidak
pernah dideteksi pada posisi tertentu, yang dikenal sebagai node spasial.
Partikel dalam model box menyediakan salah satu dari sedikit masalah
dalam mekanika kuantum yang dapat diselesaikan secara analitis, tanpa
perkiraan. Ini berarti bahwa sifat diamati dari partikel (seperti energi dan
posisi) terkait dengan massa partikel dan lebar sumur dengan ekspresi
matematika sederhana. Karena kesederhanaannya, model ini
memungkinkan wawasan efek kuantum tanpa perlu matematika yang
rumit. Ini adalah salah satu yang pertama mekanika kuantum masalah
diajarkan dalam kursus fisika sarjana, dan umumnya digunakan sebagai
pendekatan untuk sistem kuantum yang lebih rumit.
Bentuk paling sederhana dari partikel dalam model kotak menganggap
sistem satu dimensi. Di sini, partikel hanya bisa bergerak mundur dan maju
sepanjang garis lurus dengan hambatan ditembus di kedua ujung. [1]
Dinding kotak satu dimensi dapat digambarkan sebagai daerah ruang
dengan besar tak berhingga energi potensial. Sebaliknya, interior kotak
memiliki nol, energi potensial yang konstan. [2] Ini berarti bahwa tidak ada
kekuatan bertindak atas partikel dalam kotak dan dapat bergerak bebas di
wilayah itu. Namun, besar tak berhingga pasukan mengusir partikel jika
menyentuh dinding kotak, mencegah dari melarikan diri.
Energi potensial dalam model ini diberikan sebagai.

Dimana L adalah panjang kotak dan V adalah posisi partikel


dalam kotak. Untuk mencari rumus energi kinetik pada partikel
dalam kotak digunakan rumus sebagai berikut :
—Efek Trobosan
Pada Fisika Kuantum dikenal adanya gejala penerowongan (Tunneling Effect) atau
lebih dikenal dengan efek terobosan. Efek yang terjadi saat partikel akan menerobos
suatu perintang yang berenergi lebih tinggi dari energi partikel tersebut. Pertikel
yang digunakan adalah elektron, hal ini disebabkan karena elektron merupakan
partikel yang dapat bergerak bebas. Penerapan konsep efek terobosan partikel
banyak diaplikasikan pada bidang elektronika terapan, diantaranya pada proses
pembuatan komponen elektronika yang berbasis bahan semikonduktor, sehingga
para Ilmuan Fisika Teori dan Fisika Bahan, khususnya bidang Semikonduktor yang
dapat memprediksi besarnya nilai ketebalan celah deplesi yang akan digunakan
untuk membuat “wafer” semikonduktor.
—Osilator Harmonik
Osilator harmonik merupakan salah satu masalah penting yang dapat
diselidiki dalam fisika. Masalah ini ada dalam mekanika klasik serta
dalam kuantum. Solusi umum Osilator harmonik dengan gaya eksternal
bergantung waktu dapat diperoleh melalui mempertimbangkan gaya
eksternal tersebut. Adapun persamaan osilator harmonik ialah :

Keterangan :
F = satu-satunya gaya yang
bekerja pada system
k = konstanta positif
x = perpindahan
Bandul ( Bandul Sederhana ) adalah beban yang digantungkan dari titik sumbu
karena aliran bebasnya berayun ke samping. Ketika pendulum ini digantikan
dari posisi keseimbangannya, ia mulai berosilasi ke samping dan ke depan.
Getarannya beraturan dan berada dalam gerak harmonik sederhana. Setiap
sistem yang bekerja dalam gerak harmonik sederhana berada di bawah osilator
harmonik.
Contoh Soal
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai