Anda di halaman 1dari 14

HUKUM MENERIMA

HADIAH & NAFKAH DARI


HARTA HARAM
Wahyudi Ibnu Yusuf
Syaikh ‘Atha abu Rasythah pernah ditanya

Apakah boleh menerima hadiah


seseorang dari harta haram (misalnya
hasil berjudi, riba, asuransi, jual beli
miras)? Apakah boleh bagi keluarganya
menerima nafkah dari harta yng
dihasilkan dari sumber yang haram?
JENIS-JENIS HARTA HARAM
01. HARAM KARENA ZATNYA
 Jenis ini haram dihadiahkan karena ia haram
secara zatnya baik bagi pemilik maupun yang
diberi. Nabi bersabda:

 ‫ت الْ َخ ْم ُر ِب َع ْيهِن َا‬


ِ ‫ُح ِّر َم‬
 “Khamr diharamkan karena zatnya” (HR. an
Nasaai)
JENIS-JENIS HARTA HARAM
02. Harta haram karena mengambil hak adami (manusia)
 Seperti harta curian dan rampasan (ghashab). Harta ini haram dimiliki oleh pencuri
dan perampas dan tidak boleh dihadiahkan. Karena harta jenis ini haram baik bagi
pelakunya maupun yang menerima hadiah. Karena harta ini milik si pemiliknya
asal. Ketika harta ini ditemukan maka wajib dikembalikan pada pemiliknya. Di
antara dalilnya adalah hadist dari Samurah, ia berkata, bersabda Nabi saw:

 ‫بِ ِه‬ ‫َأح ُّق‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ف‬


َ ِ ِ‫اع لَهُ متَاعٌ َفوج َدهُ بِي ِد رج ٍل بِعين‬
‫ه‬ ‫ض‬
َ ‫َأو‬ ‫ع‬
ٌ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫م‬ ِ
‫ل‬ ‫ج‬‫الر‬
َّ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ق‬َ ِ
‫ر‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ِإ‬
َ َ ُ ْ َ َُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ُ
‫َوَي ْرِج ُع ال ُْم ْشتَ ِري َعلَى الْبَاِئ ِع بِالث ََّم ِن‬
 Jika barang seseorang dicuri, atau hilang, kemudian ia mendapatinya di tangan
orang lain, maka ia lebih berhak terhadap barang tersebut. Adapun orang yg
membelinya harus mengembalikan kepada si penjual (dengan tetap memperoleh)
uang pembelian. [HR. Ahmad ].
02. Harta haram karena mengambil hak
adami (manusia)
 Demikian pula harta ghasab maka wajib atas perampas
mengembalikan barang rampasannya pada pemiliknya.
Berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Samurah, Nabi saw
bersabda:

 ‫عَىَل ال َي ِد َما َأ َخ َذ ْت َحىَّت تَُؤ ِّد َي‬


 “Wajib atas tangan bertanggung jawab atas semua yang
diambilnya, hingga dia menunaikannya (mengembalilannya)”.
(Hr. Tirmidzi, Hasan Shahih)
Harta haram karena dihasilkan dari
03.
mu’amalah yang batil
 seperti harta riba dan hasil berjudi. Harta jenis ini hanya haram
untuk pelakunya (pihak yang memperolehnya). Tapi tidak haram
bagi pihak yang memperolehnya melalui jalur yang dibolehkan
syari’at (meski dengan bermuamalah dengan pemilik harta riba
atau harta hasil berjudi tersebut). Misalnya anda menjual barang
tertentu pada pelaku riba, dan anda mendapatkan harga
(uang)nya, istri yang mendapat nafkah dari hasil riba, atau
hadiah yang didapatkan dari hasil riba, dst. Sesungguhnya dosa
atas harta ini hanya menimpa pelaku riba (yang memperoleh
harta riba) bukan pada uang hasil jual beli, penerima nafkah, dan
penerima hadiah.
Dalilnya….
1. Tidak saling memikul dosa
‫تَ ِز ُر َو ِاز َر ٌة ِو ْز َر ُأخ َْرى‬ ‫َواَل تَ ْك ِس ُب لُك ُّ ن َ ْف ٍس اَّل عَلَهْي َا َواَل‬
Dan
‫ِإ‬
tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya
kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain (QS. Al an’am: 164)

‫ أن النفوس إنما تجازى بأعمالها إن‬،‫جزاء اهلل تعالى وحكمه وعدله‬


.‫ وأنه ال يحمل من خطيئة أحد على أحد‬،‫شرا فشر‬ً ‫ وإن‬،‫خيرا فخير‬ً
)‫وهذا من عدله تعالى (تفسير ابن كثير‬
Nabi saw biasa bermuamalah dengan dengan orang Yahudi
di Madinah, padahal telah diketahui bahwa kebanyakan
harta mereka dari riba.
 Allah SWT berfirman:

‫يل اللَّ ِه َكثِ ًيرا‬ ِ ِ‫ِّه ْم َع ْن َسب‬ِ ‫ت لَهم وبِصد‬ ْ َّ


‫ل‬ ِ ‫ات‬
‫ُأح‬ ٍ ‫ب‬ ‫ي‬
َِّ‫ط‬ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫م‬‫ر‬َّ ‫ح‬ ‫وا‬ ‫اد‬ ‫ه‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ِ َّ‫ فَبِظُل ٍْم ِمن ال‬
َ َ ُْ َ ْ ْ ْ َ َ َ ُ َ َ َ
‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ‫اط ِل وَأ ْعتَ ْدنَا لِ ْل َكاف‬
ِ ‫َّاس بِالْب‬
ِ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ال‬
َ ‫و‬ ‫َأم‬ ‫م‬‫ه‬ِ ِ‫الربا وقَ ْد ُنهوا َع ْنه وَأ ْكل‬ِّ ‫م‬‫ه‬ِ ‫) وَأ ْخ ِذ‬160(
َ َ َ َْ ْ َ ُ ُ َ َ ُ َ
)161( ‫يما‬ ِ‫ِم ْنهم َع َذابا َأل‬
ً ً ُْ
 “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka
memakan harta benda orang dengan jalan yang batil (QS. An Nisa: 160-161)
‫‪Penjelasan dalam Tafsir Ibnu Katsir‬‬

‫‪ ‬يخبر‪ ،‬تعالى‪ ،‬أنه بسبب ظلم اليهود بما ارتكبوه من الذنوب العظيمة‪َ ،‬ح ّرم‬
‫عليهم طيبات كان أحلها لهم‪ ،‬كما قال ابن أبي حاتم‪:‬‬
‫الم ْق ِري‪ ،‬حدثنا سفيان بن عيينة‪ ،‬عن‬
‫ُ‬ ‫يد‬‫ز‬‫ي‬ ‫بن‬ ‫اهلل‬ ‫عبد‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫حدثنا‬ ‫‪‬‬
‫َع ْمرو‪ ،‬وقال‪ :‬قرأ ابن عباس‪" :‬طيبات كانت أحلت لهم"‪.‬‬
‫‪ ‬وهذا التحريم قد يكون قدريا‪ ،‬بمعنى‪ :‬أنه تعالى قيضهم ألن تأولوا في‬
‫وحرفوا وبدلوا أشياء كانت حالال لهم‪ ،‬فحرموها على أنفسهم‪،‬‬
‫كتابهم‪َّ ،‬‬
‫تشدي ًدا منهم على أنفسهم وتضيي ًقا وتنطع‬
Nabi Pernah Menerima Hadiah dari
Yahudi
 Riwayat dari Ibnu ‘Abbas, bahwa seorang wanita yahudi
Khaibar memberi hadiah pada Nabi saw kambing
panggang yang beracun. Nabi lalu mengembalikannya,
lalu bersabda: apa yang mendorongmu melakukannya?
Wanita itu menjawab, “aku suka (aku ingin tahu), Jika
engkau adalah seorang nabi, maka Allah pasti kan
memberitahukan racun itu padamu. Jika engkau bukan
nabi, maka aku telah melepaskan manusia darimu”.
Sebagian shahabat dan tabi’in bahwa mereka
membolehkan hadiah dari pelaku riba
 Seseorang lelaki menemui Ibnu Mas’ud, ia berkata:
‫ " َمهْنَُؤ ُه كَل َ َو ثْ ُم ُه عَلَ ْي ِه‬:‫ فَ َقا َل‬، ‫ َو ن َّ ُه اَل يَ َز ُال ي َ ْد ُعويِن‬، ‫إ َّن يِل َج ًارا يَْألُك ُ ِّالراَب‬

 “Aku bertetangga ‫ِإ‬ dengan orang yang‫ ِإ‬memakan riba. Ia


senantiasa mengundangku (untuk makan-makan)”.
Ibnu Mas’ud menjawab: “Nikmatnya (keselamatan)
untukmu dan dosanya baginya”. (HR. Abdurrazaq ash
shan’ani dalam mushannafnya)
 Al-Hasan ditanya tentang hukum memakan makanan dari
penukar mata uang (ash shayarifah) ? Beliau menjawab:

‫ َوَأ َح َّل لَمُك ْ َط َعا َمه ُْم‬، ‫الراَب‬ َ ُ ‫هَّن ُ ْم يَْألُك‬


ِّ ‫ون‬ ،‫خربمُك ُ اهَّلل ُ َع ِن الْهَي ُو ِد َوالنَّ َص َارى‬
َ ‫قَ ْد َأ‬

‫ِإ‬
“ Allah SWT telah mengabarkan pada kalian mengenai orang-
orang Yahudi dan Nasrani. Sesungguhnya mereka memakan
riba, sementara Allah telah menghalalkan bagi kalian makanan
mereka” (HR. Abdurrazaq ash shan’ani dalam mushannafnya
dari Ma’mar)
Tanbiih
 Meski demikian lebih utama jika tidak bermuamalah dengan pemilik
harta haram yang diperoleh dari riba, tidak menjual apapun pada
mereka, tidak menerima hadiahnya untuk alasan kewara’an (kehati-
hatian). Sungguh Para Shahabat menjauhi banyak perkara yang
hukumnya mubah karena takut mendekati pada keharaman. Terdapat
hadis shahih dari Nabi saw, beliau bersabda:

‫ون ِم َن املُتَّ ِق َني َحىَّت يَدَ َع َما اَل بَْأ َس ِب ِه َح َذ ًرا ِل َما ِب ِه ال َبْأ ُس‬
َ ‫ اَل ي َ ْبلُ ُغ ال َع ْب ُد َأ ْن يَ ُك‬
 “ seorang hamba tidak akan sampai pada derajat muttaqin hingga
menghindari apa-apa yang tidak dilarang (mubah) karena takut terjatuh
pada perkara yang dilarang (haram). (Hr. Tirmidzi, hadist hasan)
Kesimpulan

،‫واخلالصة جيوز أن تبيع لذلي يتعامل ابلراب مع البنوك أو غريها‬


‫ ولكن األفضل أن ال تبيع هل وال تقبل هديته‬،‫وجيوز أن تقبل هديته‬
 Kesimpulannya, boleh hukumnya berjual sesuatu dengan orang
yang bermuamalah riba (memungut riba) dari bank dan lainnya.
Boleh pula menerima hadiahnya, akan tetapi lebih utama untuk
tidak berjual beli padanya dan tidak menerima hadiah darinya.

‫هـ‬1434 ‫ من صفر‬4 
‫م‬7/12/2012

Anda mungkin juga menyukai