Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS DATA

YUSRO HAKIMAH
PENGERTIAN ANALISIS DATA
 Sugiyono (2010) : Analisis data adalah proses mencari
dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
 Analisis data diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir
untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan
menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian
JENIS-JENIS ANALISIS DATA
 Sugiono (2011:7) data kualitatif merupakan data yang berbentuk
kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, Data Kualitatif
dan foto Empiris
Data kualitatif
Data Kualitatif
Bermakna

data Kuantitatif

Data Kuantitatif data Data Diskrit


Data yang berbentuk angka,
baik diperoleh dari jumlah suatu
data Kontinum (data penggabungan dan pengukuran
ordinal, interval, dan
ratio)
ANALISIS DATA KUALITATIF

Menurut Miles, 1. Reduksi data


analisis data kualitatif terdiri 2. Penyajian data
atas 3 alur kegiatan yang terjadi 3. Verifikasi dan
secara bersamaan kesimpulan

1. Mengorganisasi data
2. Membuat kategori, menentukan tema
Prosedur analisa data kualitatif dan pola
dibagi dalam 5 langkah 3. Menguji hipotesa
4. Mencari eksplanasi alternatif data
5. Menulis laporan
ANALISIS DATA KUANTITATIF
 Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
1. Mendefinisikan masalah
2. Mengembangkan model
3. Mengumpulkan data
4. Membuat solusi
5. Menguji solusi
6. Menganalisis data
7. Mengimplementasikan hasil
INTERPRENTASI DATA HASIL ANALISIS

 Menurut Stinger (wahyulis, 2010)


menginterpretasikan data kualitatif sbb:
1. Memperluas analisis dengan mengajukan
pertanyaan,
2. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi
3. Minat nasihat dari teman yang kritis
4. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur
5. Kembalikan pada teori
  Kriteria keabsahan data
 Ada empat criteria yang digunakan yaitu :
 1. Derajat kepercayaaan (Credibelity),
 2. Keteralihan (transferability),
 3. Kebergantungan (dependability).
 4. Kepastian (Confirmability)
1. Derajat kepercayaan (credibility).

 Kriterium ini berfungsi : pertama , melaksanakan


inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat
kepercayaan penemuanya dapat tercapai.Kedua,
mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti
pada kenyataan ganda yang sedang diteliti
2. Keteralihan (Transferability),
 Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada
kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk
melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti mencari
dan menggumpulkan kejadian empiris tentang
kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti
bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif
secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang
pengalihan tersebut. Untuk keperluan tsb peneliti harus
melakukan penelitian kecil untuk memastiksn usaha
verifikasi tersebut.
3.    Kebergantungan
 Konsep kebergantungan lebih luas dari pada
realibilitas . hal tersebut disebabkan peninjauan
yang dari segi bahwa konsep itu diperthitungkan
segala-galanya yaitu yang ada pada  realibilitas itu
sendiri ditambah factor-faktor lainya yang
tersangkut.
4.    Kriteria Kepastian (confirmability)

 Objektivitas –subjektivitasnya sesuatu hal bergantung


pada orang seorang, menurut Scriven(1971).
 Unsure kualitas yang melekat pada konsep objektivitas ,
jika sesuatu itu objek , berarti dapat dipercaya, factual,
dan dapat dipastikan.
 Subjektif berarti tidak dapat dipercaya, atau menceng.
 Pengertian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan
pengalihan pengertian objektivitas-subjektivitas
menjadi kepastian.
Teknik Pmeriksaaan Keabsahan data

No Kriteria Teknik Pemeriksaan


1 Kredibilitas 1). Perpanjangan keikut sertaan
    2) ketekukan pengamatan
    3)Trianggulasi
    4)Pengecekan sejawat
    5) Kecukupan referensi
    6) Kajian kasus negative
    7) Pengecekan Anggota
2 Keteralihan 8) Uraian Rinci
3 Kebergantungan 9) Audit Kebergantungan
4 Kepastian 10) Audit kepastian
1.    Perpanjangan  Keikutsertaan
 Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam
pengumpulan data. Keikutertaan tidak hanya dilakukan
dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan
keikutsertaan peneliti akan memungkinkan meningkatkan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Hal tersebut
penting artinya karena penelitian kualitatif berorientasi
pada situasi,sehingga dengan perpanjangan keikutsertaaan
dapat memastikan apakah kontek itu dipahami dan
dihayati. Disamping itu membangun kepercayaan antara
subjek dan peneliti memerlukan waktu yang cukup lama
2.    Ketekunan Pengamatan
 Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciri-ciri
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci. Dengan kata lain jika perpanjangan
keikutsertaan menyediakan lingkup, maka
ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman
3.    Trianggulasi
 Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.
 Denzim(1978) membedakan empat macam
trianggulasi sebagi teknik pemeriksaaan yang
memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori.
4. Pemeriksaan Sejawat melalui diskusi

 Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil


sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
5. Analisis kasus negative
 Teknik  analisi kasus negative dilakukan dengan
jalan menggumpulkan contoh dan kasus yang tidak
sesuai dengan pola dan kecendrungan informasi
yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagi
bahan pembanding. 
 Kasus negative digunakan untuk menjelaskan
hipotesis alternative sebagi upaya meningkatkan
argumentasi penemuan.
6. Kecukupan referensial
 Kecukupan referensial mula-mula diusulkan oleh Eisner
(1975) dalam Lincon dan GUba (1981:313) sebagi alat
untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik
tertulis untuk keperluan evaluasi , Film atau video-tape,
dapat digunakan sebagi alat perekam pada saat
senggang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan
hasil yang diperoleh dengan krirtik yang terkumpul.
Jadi bahan-bahan yang tercatan dan terekam dapat
digunakan sebagi patokan untuk menguji sewaktu
diadakan analisis dan penafsiran data.
7. Pengecekan Anggota.
 Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam
proses penggumpulan data sangat penting dalam
memeriksa derajat kepercayaaan, yang dicek
dengan anggota yang terlibat meliputi data,
kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai